Berita Seputar MotoGP - Saat peluncuran tim Red Bull KTM Factory Racing MotoGP, juga dengan tim
Red Bull KTM Ajo kelas Moto2 dan Moto3 di Austria kemarin, CEO KTM Stefan Pierer langsung menuding Honda Racing Corporation (HRC) seringkali melakukan kecurangan di setiap kompetisi yang mereka ikuti, misalnya di Reli Dakar dan Moto3.
KTM tahun ini juga untuk pertama kalinya menjadi pemasok sasis untuk tim Red Bull KTM Ajo di Moto2. Pierer juga merasa ada yang janggal ketika harus bekerja sama dengan Honda yang menjadi pemasok tunggal untuk mesin Moto2 sejak 2010 kemarin.
"Kelas Moto2 ternyata jauh lebih murah ketimbang kelas Moto3, karena Moto2 hanya menggunakan satu unit mesin. Tapi mesin Moto2 datang dari kompetitor yang paling kami benci, yaitu Honda.
Bukan masalah sebenarnya, karena saya mengdengar bahwa Triumph sebentar lagi akan menjadi pengganti mulai 2018 mendatang, ini bakar baik" tegas Pierer.
Pierer dengan terang-terangan membongkar semua kecurangan yang dilakukan Honda, misalnya dalam insiden Reli Dakar, kala itu para rider Honda dijatuhi penalti satu jam usai mengisi bahan bakar di zona terlarang, menghalangi jalan KTM meraih kemenangan.
KTM tahun ini juga untuk pertama kalinya menjadi pemasok sasis untuk tim Red Bull KTM Ajo di Moto2. Pierer juga merasa ada yang janggal ketika harus bekerja sama dengan Honda yang menjadi pemasok tunggal untuk mesin Moto2 sejak 2010 kemarin.
"Kelas Moto2 ternyata jauh lebih murah ketimbang kelas Moto3, karena Moto2 hanya menggunakan satu unit mesin. Tapi mesin Moto2 datang dari kompetitor yang paling kami benci, yaitu Honda.
Bukan masalah sebenarnya, karena saya mengdengar bahwa Triumph sebentar lagi akan menjadi pengganti mulai 2018 mendatang, ini bakar baik" tegas Pierer.
Pierer dengan terang-terangan membongkar semua kecurangan yang dilakukan Honda, misalnya dalam insiden Reli Dakar, kala itu para rider Honda dijatuhi penalti satu jam usai mengisi bahan bakar di zona terlarang, menghalangi jalan KTM meraih kemenangan.
KTM juga menaruh curiga besar pada Honda ketika pabrikan asal Jepang itu merombak rev limit pada motor pembalap Leopard Racing, Danny Kent yang akhirnya meraih gelar dunia Moto3 2015 dengan keunggulan enam poin dari rider Red Bull KTM Ajo, Miguel Oliveira.
"Honda memang sangat paling berat bagi kami, tapi rasanya mereka selalu curang. Seperti dua contoh di atas tadi.
Saya tak habis pikir mengapa mereka bisa melakukan hal seperti itu. Mungkin ini sudah menjadi ciri khas Honda, dan itulah alasan mengapa kami ingin mengalahkan mereka," ancam Pierer.
"Honda memang sangat paling berat bagi kami, tapi rasanya mereka selalu curang. Seperti dua contoh di atas tadi.
Saya tak habis pikir mengapa mereka bisa melakukan hal seperti itu. Mungkin ini sudah menjadi ciri khas Honda, dan itulah alasan mengapa kami ingin mengalahkan mereka," ancam Pierer.
No comments:
Post a Comment