Thursday, February 27, 2020

Masalah Ban Kembali Hantui Rossi Jelang MotoGP 2020

Masalah Ban Kembali Hantui Rossi Jelang MotoGP 2020

Berita Seputar MotoGP - Masalah serius menghadang Valentino Rossi jelang seri pembuka MotoGP musim 2020. Saat uji coba terakhir di Qatar, pembalap Monster Energy Yamaha itu mengalami penurunan performa ban. Masalah serupa yang menderanya pada musim lalu.

Degradasi ban kembali menghantui Rossi pada hari terakhir pengujian pra-musim MotoGP. Musim lalu masalah serupa terus mengganggunya. Pembalap berusia 41 tahun itu selalu dipusingkan dengan ban yang aus lebih cepat dari perkiraan saat balapanan.

Hal itu membuat Rossi kesulitan bersaing. Faktanya, setelah finish kedua di GP Amerika Serikat (AS), The Doctor tidak pernah lagi masuk podium hinggak akhir musim. Imbasnya, wakil Italia itu harus puas terdampar di posisi tujuh dengan koleksi 174 poin. 

Kisah serupa berpotensi terulang pada musim 2020. Walau merasa nyaman dengan YZR-M1 2020 dan cukup cepat dengan ban baru, dia mengaku kehilangan cengkraman setelah 5 atau 6 lap. Sementara motor Yamaha lainnya tetap melaju dengan mulus.

Sebagai contoh, pada lap kedelapan di trek lurus yang cukup panjang, kecepatan Rossi turun menjadi 1 menit dan 55,8 detik. Itu lebih tinggi dibandingkan dengan Fabio Quartararo yang penurunannya hanya 54,7 detik, Maverick Vinales (54,9 detik) dan Franco Morbidelli (55,1 detik).

"Hari ini kami sedikit khawatir, khususnya soal posisi. Sebab, sayangnya saya malah menabrak ketika memakai ban kedua. Padahal, saya berpikir bisa memperbaiki waktu putaran, terutama soal kecepatan," kata Rossi, dilansir crash.

Rossi pantas cemas. Sebab, saat uji coba terakhir di sikuit Losail, dia hanya masuk tiga besar. Sedangkan untuk best lap, dia berada di posisi 12. Ini tentunya menjadi indikasi buruk jelang seri pembuka di GP Qatar yang akan berlangsung pada 8 Maret nanti.

“Kami mencoba melewati trek lurus dengan kecepatan tinggi. Tapi, kami mengalami beberapa masalah ban yang hampir serupa dengan musim lalu. Jadi seperti itulah yang terlihat. Setelah beberapa lap, saya harus melambat. Tentunya ini bukan berita bagus,” jelas Rossi.

“Saya sebenarnya cukup nyaman dengan motor. Saya cukup cepat, khususnya pada 5-6 lap pertama. Sayangnya, (saat ini) itu tidak cukup untuk meraih kemenangan. Sekarang uji coba sudah berakhir. Lihat saja apa yang terjadi pada balapan pekan depan. Saat balapan biasanya selalu berbeda,” tandasnya.

Keluhan Rossi mendapat tanggapan dari manajer tim Massimo Meregalli. “Selama satu pekan ke depan, kami akan menganalisa data Rossi dan fokus meningkatkan daya tahan ban. Yang jelas, dia tidak terlalu jauh dari pimpinan. Jadi, kami yakin dia bisa masuk barisan depan (saat race pembuka),” ujarnya.

Sempat Tersesat, Marquez Padukan Onderdil Lama Dengan Yang Baru

Sempat Tersesat, Marquez Padukan Onderdil Lama dengan yang Baru

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez mengakui benar-benar sempat tersesat saat menuju penutupan uji coba pra-musim jelang bergulirnya MotoGP musim 2020. Namun, pembalap Repsol Honda itu menyebut telah melakukan langkah bagus setelah mencoba memadukan suku cadang baru dengan yang lama.

MotoGP musim 2020 akan bergulir pada 8 Maret mendatang dengan GP Qatar sebagai seri pembuka. Agar bisa meraih hasil bagus di Losail International Circuit, Marquez terus melakukan ekperimen terhadap motornya yang memakai mesin RC213V.

Salah satu uji cobanya adalah mencampur onderdil lama dengan yang baru, termasuk salah satunya mesin Takaaki Nakagami yang digunakan pada musim lalu. Akhirnya diketahui kalau menggunakan mesin tahun lalu jelang penutupan uji coba pra-musim bukanlan hal yang bagus untuk dilakukan.

Tapi, jawara bertahan itu mengklaim telah mengambil langkah besar dengan melakukan percobaan seperti ini. Khususnya setelah meminjam mesin Nakagami. Dia kini tahu kalau hal itu membuat motor barunya jadi sulit dikendalikan.  

Ekperimen itu dilakukan Marquez agar tunggangan barunya bisa lebih stabil saat melakukan maneuver. Sebab, mesin yang digunakan pada 2019 disebut-sebut membuat motor lebih sulit saat menikung, ketimbang yang dipakai pada 2018.

Sementara untuk mesin 2020 konon jauh lebih parah disejumlah area, terutama karena sensasi 'dorongan' yang tidak enak saat memasuki tikungan. Dengan kompetisi segera dimulai, serta deadline homologasi mesin kian dekat, campuran radikal sejumlah onderdil sekilas sempat dianggap bisa dijadikan solusi.

“Saya sangat gembira. Sejujurnya, kemarin dan pada hari pertama, saya sangat cemas. Tapi, sekarang kami telah melakukan langkah bagus. Kami sekarang jadi memahami banyak hal. Kami juga melihat ritme, laju kendaraan, waktu lap. Semuanya kini jadi lebih mudah dan tidak terlalu membebani fisik,” ujar marquez.

“Kami mengerjakan banyak hal dibagian mesis saya. Saya rasa kami telah menemukan arah. Ini menjadi hal yang sangat penting. Sebab, hari sebelumnya kami benar-benar seperti tersesat,” tandas rider asal Spanyol itu dilansir crash. 

Duet Pembalap Petronas Yamaha: Satu Garasi Beda Persepsi

Duet Pembalap Petronas Yamaha: Satu Garasi Beda Persepsi

Berita Seputar MotoGP - Fabio Quartararo merasa belum siap tampil dengan motor baru yang diberikan Petronas Yamaha. Rekan satu timnya, Franco Morbidelli, punya pendapat lain.

Pernyataan tersebut dibuat Quartararo setelah melakoni tes pramusim MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar. Sesi uji coba motor juga diikuti tim lain, dan berlangsung selama dua hari yakni 23-24 Februari 2020.

Padahal Quartararo berhasil mencatatkan waktu kompetitif pada sesi tersebut. Catatan waktu terbaiknya adalah 1 menit 54,038 detik. Namun, di sela-sela waktu pengujian, Quartararo belum terlihat yakin. 

"Saya pikir kami masih perlu memahami banyak hal di motor, karena hanya melakukan (uji coba, red) dua hari. Kami belum siap, tapi kami cukup kuat," kata Quartararo dikutip Crash.net, Senin (24/2/2020).  

Di sisi lain garasi Petronas Yamaha, pembalap Franco Morbidelli fokus menyesuaikan settingan motor. Morbidelli mengaku tak sabar melakoni seri pembuka musim MotoGP 2020 yang berlangsung di Qatar, 8 Maret 2020 mendatang.

"Hari ini kita sudah cukup cepat," kata Morbidelli, setelah mengakhiri hari kedua tes Qatar di posisi keempat dengan catatan waktu 0,443 di belakang Quartararo. 

Monday, February 24, 2020

Diharapkan Patahkan Rekor Rossi, Honda Ikat Marquez Sampai 2024

Diharapkan Patahkan Rekor Rossi, Honda Ikat Marquez Sampai 2024

Berita Seputar MotoGP - Juara MotoGP Marc Marquez telah menandatangani perpanjangan kontrak empat tahun untuk tetap di Honda sampai paling tidak sampai akhir 2024. Dengan kontrak panjang ini, Marquez diharapkan bisa memecahkan rekor Valentino Rossi yang mampu meraih tujuh gelar di kelas utama.

"Saya sangat bangga mengumumkan pembaruan kontrak saya dengan Honda Racing Corporation selama empat tahun ke depan," kata Marquez dilansir Crash, Jumat (21/2/2020).

"Honda memberi saya kesempatan untuk tiba di kelas MotoGP dengan motor pabrikan pada 2013. Sejak tahun pertama kami telah mencapai kesuksesan bersama-sama dan saya sangat senang terus menjadi bagian dari keluarga Honda. HRC memberi saya kepercayaan diri untuk memperluas kemitraan ini untuk mendapatkan tujuan bersama dan melanjutkan kisah kesuksesan kami. "

Sementara HRC Yoshishige Nomura mengatakan pembicaraan perpanjangan kontrak ini sudah dilakukan sejak bulan lalu. "Kami mulai berbicara beberapa bulan lalu, karena kedua belah pihak ingin tetap bersama dan terus menang."

"Marquez memulai kariernya di kelas utama pada 2013 dan bersamanya kita telah memenangkan enam dari tujuh gelar MotoGP terakhir. Sebagai seorang juara yang unik, ia pantas mendapatkan kesepakatan yang unik. Saya sangat percaya diri dalam kemitraan ini dan saya berharap semua orang yang terlibat terus sukses," tutur Nomura.

Mengenai rekor yang bakal dipatahkan Marquez sangat menarik. Saat ini Marquez baru meraih lima gelar. Jika kontraknya sampai 2024, rasanya sangat mungkin Marquez tak hanya mematahkan rekor Rossi tapi juga Giacomo Agostini dengan delapan gelar.

Tim Suzuki: Datangkan Rossi Bukan Ide Yang Baik

Tim Suzuki: Datangkan Rossi Bukan Ide yang Baik

Berita Seputar MotoGP - Manajer tim Suzuki, Davide Brivio menegaskan jika dirinya enggan membawa Valentino Rossi pada ajang MotoGP tahun depan. Menurutnya, tim lebih tertarik untuk melanjutkan proses pengembangan motor bersama Alex Rins dan Joan Mir.

Keberadaan Suzuki sebagai tim pabrikan di kelas elite setidaknya membantu membuat kejuaraan balap bergengsi ini tidak membosankan. Dua kemenangan yang diraih Rins merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa.

Sekarang tim Suzuki sedang berusaha untuk bernegosiasi dengan Rins dan Mir sebagai upaya melanjutkan rencana mereka pada musim depan. Di sisi lain, Rossi saat ini berada dalam posisi yang tidak jelas setelah tim Monster Energy Yamaha memilih untuk menduetkan Maverick Vinales dan Fabio Quartararo di ajang MotoGP dalam dua musim ke depan.

Artinya, tim Suzuki punya peluang untuk bernegosiasi dengan juara dunia tujuh kali di kelas utama tersebut. Namun Brivio menekankan jika pihaknya tidak ingin kecele mengingat The Doctor sudah kerasan mengendarai motor M1.

Apalagi spekulasi yang beredar saat ini adalah Rossi sedang dikaitkan dengan tim satelit Yamaha. "Itu tentu bukan situasi yang mudah untuk dikelola dengan tiga pembalap dan dua tempat di tim resmi. Secara profesional, saya ingin tahu bagaimana ini akan berakhir. Katakanlah saya tidak berpikir bahwa Valentino Rossi akan menemukan dirinya dalam situasi seperti itu. Maukah Anda membawanya ke Suzuki? "Dia menginginkan M1 dan kami mengkonfirmasi driver kami," kata Brivio dikutip dari La Gazzetta dello Sport, Senin (17/2/2020).

Disinggung mengenai persiapan tim Suzuki menghadapi seri pertama MotoGP di Qatar pada 8 Maret mendatang. Brivio menjelaskan saat ini para insinyur sedang bekerja keras untuk membenahi masalah pada GSX-RR.

Meskipun proyek pengembangan motor hanya memberikan langkah kecil di setiap areanya, namun para insinyur tetap berusaha memberikan kendaraan kuda besi terbaiknya untuk Rins dan Mir. "Rins telah menumbuhkan rasa percaya dirinya, dia tahu dia bisa memenangkan balapan. Tahun lalu terlalu tidak menentu, seringkali sulit dalam kualifikasi, meskipun demikian, ia memenangkan dua balapan, finis keempat di kejuaraan."

"Saya percaya ini memiliki ruang yang cukup untuk perbaikan. Adapun Mir, ia memiliki potensi dan bakat besar. Pada 2019 ia mengumpulkan kurang dari yang dia bisa. Tetapi saya tetap yakin akan nilainya, pertumbuhannya dapat menciptakan persaingan yang sehat di dalam garasi," pungkas Brivio.  

Friday, February 21, 2020

Virus Corona Ganggu Jadwal GP Thailand, Alex Marquez: Saya Aman Pergi Ke Indonesia

Virus Corona Ganggu Jadwal GP Thailand, Marquez: Saya Aman Pergi ke Indonesia

Berita Seputar MotoGP - Alex Marquez tidak ingin memberikan spekulasi terlalu jauh terkait wacana pergeseran jadwal Grand Prix Thailand di kalender MotoGP 2020. Menurutnya, semua keputusan ada di tangan Dorna Sports selaku otoritas tertinggi di kejuaraan dunia.

Dorna Sports sebelumnya dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menggeser jadwal balapan GP Thailand yang sejatinya bakal digelar pada 22 Maret mendatang. Wacana perubahan ini muncul setelah wabah virus Corona menjangkiti Negeri Gajah Putih.

Di Thailand sendiri ada 33 kasus yang dikonfirmasi tertular virus Corona dan satu di antaranya dalam kondisi kritis. Melihat situasi yang kurang kondusif tersebut Dorna akhirnya membuka komunikasi dengan pihak penyelenggara GP Thailand dan pemerintah setempat untuk memastikan apakah balapan kuda besi dapat berlangsung di Sirkuit Internasional Chang atau tidak.

Sebab, Dorna Sports sejak awal dikenal sangat kritis terhadap keselamatan pembalap dan kru MotoGP. Jika jawabannya negatif maka akan ada perubahan jadwal GP Thailand.

Menyoal situasi ini, Alex Marquez mengaku menyerahkan semua keputusan pada Dorna. "Jika ada balapan, kami harus pergi, karena itu tugas kami. Saya telah bepergian ke Indonesia dan Malaysia, saya merasa aman," tegasnya dikutip dari Corsedimoto, Sabtu (15/2).  

Agenda Padat Lorenzo Di Tim Yamaha


 Lorenzo Akui Hubungannya dengan Rossi Lebih Mesra

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo tampaknya sudah memiliki agenda padat bersama tim Yamaha musim ini. Ada empat sirkuit yang bakal ditaklukan pembalap berjuluk X-Fuera di MotoGP 2020.

Lorenzo diketahui baru saja menyelesaikan pengujian resmi pertama MotoGP 2020 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Setelah melakukan debutnya bersama M1, tim Yamaha tampaknya sudah menyiapkan agenda padat buat pembalap penguji.

Agenda padat tersebut tidak hanya tentang penggeledahan kekuatan mesin M1 Yamaha saja, seperti yang dilakukan Lorenzo di Malaysia. Tapi Yamaha telah menyisipkan rencana tentang kemungkinan pemilik nomor 99 tampil di beberapa balapan dengan status pembalap wildcard.

Sekadar informasi, dalam kontrak yang diajukan tim Yamaha ada permintaan bahwa Lorenzo dapat tampil sebagai pembalap wildcard. Menurut laporan Speedweek, Jumat (14/2), dia bakal tampil di Jerez, Catalunya, dan Misano.
Sementara penggeledahan mengenai kekuatan M1 bakal dijalani Lorenzo pada tes di Motegi pada April mendatang. Meskipun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari Pabrikan Jepang, namun bukan tidak mungkin dia bakal mengaspal dan merasakan kembali sensasi balapan bersama Marc Marquez, Valentino Rossi, serta sirkus MotoGP lainnya.

Saat ini semuanya tergantung pada pekerjaan Lorenzo sebagai pembalap penguji dan kemauannya untuk menjalani balapan. Sebab, sejak memutuskan pensiun dirinya sudah menggarisbawahi jika dirinya tidak ingin terlibat dalam balapan yang dapat memberikan risiko besar pada cedera.

"Gagasan kami adalah mencoba dengan Lorenzo di Jerez pada April. Tapi tes ini telah dibatalkan. Tes kami selanjutnya berada di Jepang April mendatang," jelas kepala mekanik Lorenzo, Silvano Galbusera.

"Kami kemudian akan kembali ke Eropa untuk balapan di Jerez dan Catalunya, tetapi juga pada Kymiring baru dan di Misano pada Agustus. Kami jelas akan mengikuti setiap tes resmi yang diselenggarakan MotoGP," pungkas Galbusera.

Monday, February 17, 2020

Rossi Bukan Pembalap Berusia 20 Tahun


Berita Seputar MotoGP - Pagelaran MotoGP 2020 akan menjadi tahun terakhir buat Valentino Rossi mengendarai motor pabrikan Jepang. Pasalnya, tahun depan kursi kuda besi M1 sudah terisi setelah tim Yamaha memutuskan untuk menduetkan pembalap muda yakni Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.

Sejauh ini belum ada kepastian tentang masa depan Rossi. Meskipun ada wacana bahwa tim satelit Yamaha, Petronas STR sudah memberikan sinyal bakal membawanya namun The Doctor tampaknya masih belum bersedia angkat bicara.

Rossi masih ingin menunggu hingga pertengahan tahun ini atau balapan paruh pertama musim ini untuk memutuskan apakah akan melanjutkan kariernya di dunia balap MotoGP atau pensiun.

Menanggapi situasi itu, mekanik Rossi, Alex Briggs mengatakan dalam beberapa tahun terakhir tim telah melakukan pekerjaan dengan baik tapi belum ada hasil yang memuaskan. Intinya, semua orang menunggu keputusan apa yang akan dipilih Rossi.

"Dalam beberapa tahun terakhir kami telah melakukan dengan baik. Valentino Rossi sejauh ini masih cukup cepat dan mampu memenangkan balapan. Tetapi dia tidak lagi berusia 20 tahun," kata Briggs dikutip dari Corsedimoto, Minggu (16/2).

"Apa pun keputusan akhirnya, kita sekarang berada di matahari terbenam dari legenda MotoGP terhebat," pungkas Briggs.  


Virus Corona Bikin Jadwal MotoGP Berantakan

Virus Corona Bikin Jadwal MotoGP Berantakan

Berita Seputar MotoGP - Pagelaran MotoGP 2020 kemungkinan bakal mengalami perubahan pada kalender seperti yang terjadi di Formula 1. Ini bisa terjadi lantaran merebaknya wabah virus Corona.

Dorna Sports saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengubah jadwal pada seri kedua yang dijadwalkan bakal berlangsung di Thailand, 22 Maret mendatang. Tapi merebaknya virus Corona memaksa otoritas tertinggi di dunia balap motor menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan penyebarannya tidak meluas.

Kekhawatiran ini dapat dimaklumi mengingat setiap hajatan balap MotoGP, penikmat dari segala penjuru dunia hadir untuk menyaksikan pembalap kuda besi idola mereka. Di Thailand sendiri ada 33 kasus yang dikonfirmasi tertular virus Corona dan satu di antaranya dalam kondisi kritis.

Tindakan pencegahan terus dilakukan Dorna Sports seperti yang dilakukan saat para sirkus MotoGP menjalani pengujian resmi pertama di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Selama tiga hari berlangsung, seluruh insinyur, pejabat tim, hingga pembalap harus mengikuti serangkaian rekomendasi kebersihan dan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan penularan. Tetapi semakin banyak infeksi Corona memaksa Dorna Sports untuk mengevaluasi apa yang harus dilakukan.  

Hubungan dengan penyelenggara GP Thailand semakin intens dilakukan untuk mengetahui posisi pemerintah dalam pengendalian virus tersebut. CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta sekarang tengah menunggu jawaban dari pihak penyelenggara dan pemerintah setempat.

"Kami akan ke Qatar dengan aman, karena mereka telah menjamin kami bahwa tidak ada bahaya. Tetapi sebelum pergi ke Thailand kami meminta informasi kepada pemerintahnya dan kami sedang menunggu jawaban," ungkap Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Jumat (14/2).

Ezpeleta menekankan bahwa jika jawabannya negatif, maka bakal ada perubahan jadwal untuk GP Thailand. CEO Dorna Sports menegaskan kembali bahwa keselamatan pembalap selalu mendapatkan tempat pertama.

"Keputusan kami akan bergantung pada apa jawaban mereka karena keamanan selalu menjadi perhatian pertama kami. Kalau kami tak bisa balapan di sana pada bulan Maret, kami akan mencari waktu lain," pungkas Ezpeleta.

Ancaman virus corona sebelumnya sudah memaksa pagelaran Formula 1. Bahkan otoritas mereka yakni Federation Internationale de l'Automobile (FIA) terpaksa menunda GP China. Sejatinya balapan pilot jet darat itu bakal digelar di Sirkuit Internasional Shanghai pada 19 April 2020. 

Tim Petronas STR Digosipkan Sedang Bahas Proyek Dengan Rossi

Tim Petronas STR Digosipkan Sedang Bahas Proyek dengan Rossi

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi dan tim Petronas SRT Yamaha dikabarkan bakal memiliki banyak pembahasan. Tidak hanya mengenai transisi The Doctor beralih ke tim Satelit saja, tetapi juga kolaborasi di Moto2 dan Moto3.

Setiap pembahasan mengenai masa depannya, Rossi bersikeras jika dirinya tidak mengharapkan bakal membuat keputusan yang terburu-buru. Ada banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum memberikan pernyataan kepada wartawan.

Rossi baru akan berbicara tentang masa depannya di MotoGP setelah menjalani enam balapan pada paruh pertama musim ini. Alhasil, tim Yamaha memutuskan untuk mencoret nama Rossi dalam susunan pembalap pada 2021 mendatang. 

Setelah mendapatkan tanda tangan Maverick Vinales selama dua tahun ke depan (2021-2022). Tim Yamaha langsung bergerak untuk bernegosiasi dengan Fabio Quartararo. Duet pembalap muda pun bakal tersaji selama dua tahun ke depan.

Meskipun Rossi kehilangan kursi di tim pabrikan Yamaha, namun pengaruhnya di MotoGP masih sangat besar. Buktinya, masih ada beberapa tim yang hingga saat ini terus menggodanya dengan kontrak jangka pendek maupun menengah.

Salah satu tim yang punya peluang berkolaborasi dengan Rossi adalah tim Petronas Yamaha. Menurut laporan Sportal, Kamis (13/2), tim Satelit Yamaha bukan lagi berbicara tentang apakah Rossi bakal menjadi pembalap mereka tahun depan.

Ada satu proyek yang sedang disusun tim Petronas Yamaha, salah satunya menjadikan Rossi sebagai kepala tim untuk menangani Moto2 dan Moto3. "Kami tidak punya uang. Kita bisa duduk di masa depan untuk berdiskusi, tetapi hanya jika pelindung keuangan yang kuat tiba. Dengan proyek yang serius dan abadi. Raksasa Malaysia ini tampaknya memiliki persyaratan yang tepat," jelas Rossi.

Dalam jangka pendek, pembalap yang berusia 41 tahun pada 16 Februari 2020, bertujuan untuk memainkan musim dengan level hebat dan mengumumkan kelanjutan petualangan di MotoGP. Saat ini tes pertama di Sepang memberikan hasil yang sangat baik, konfirmasi akan diperlukan di Losail.

"Sangat menyenangkan untuk dicatat bahwa Anda selalu dapat meningkatkan kecepatan Anda, bahkan jika Anda sudah tua. Teknisi Yamaha melakukan pekerjaan yang sangat baik selama musim dingin, meningkatkan tidak hanya struktur makro teknis (mesin dan sasis), tetapi juga beberapa detail seperti rem mesin, di mana para insinyur dari departemen elektronik turun tangan," beber Rossi.  

Lorenzo Akui Hubungannya Dengan Rossi Lebih Mesra

Lorenzo Akui Hubungannya dengan Rossi Lebih Mesra

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo mengakui bahwa dirinya merasa lebih dekat dari sebelumnya dengan Valentino Rossi. Pernyataan itu terlontar usai pembalap penguji Yamaha menyelesaikan tes resmi pertama MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang.

Setelah musim yang sangat mengecewakan di tim Repsol Honda, diselingi oleh beberapa cedera, Lorenzo akhirnya menerima tantangan baru dari tim Yamaha sebagai pembalap penguji M1.

Di garasi tim Yamaha, Lorenzo ditekankan untuk memberikan data maksimal pada pengembangan motor M1 yang bakal menjadi tunggangan Maverick Vinales dan Valentino Rossi. Tapi selama pengujian resmi tersebut pembalap berjuluk X-Fuera tidak diberikan kesempatan untuk menjajal motor anyar Garpu Tala, sehingga data yang dikumpulkan terkesan kurang maksimal.

Dalam wawancara dengan Race seperti dikutip dari Sportal, Selasa (11/2/2020), Lorenzo mengatakan mengenai keputusannya hengkang dari tim Repsol Honda. Menurutnya, tidak ada yang pernah mengharapkan ketika dirinya memutuskan pensiun dan kembali ke garasi bersama tim kompetitor (Yamaha).

"Di sana (Honda) saya menderita. Hidup dibuat untuk kesenangan, bukan untuk penderitaan, terutama ketika Anda telah menang begitu banyak. Saya tidak menyesal, karena tidak masuk akal untuk menyesali hal-hal yang tidak dapat saya ubah. Tetapi akan selalu ada pertanyaan tentang apa yang akan terjadi jika saya menang sebulan sebelumnya di Ducati," ungkap Lorenzo.

Waktu terus berjalan dan Lorenzo tidak ingin meratapi keputusan yang telah dibuatnya dan tidak ada gunanya memikirkan masa lalu. Sekarang pembalap Spanyol itu hanya fokus pada pengembangan motor M1 Yamaha.

Tujuan utama Lorenzo saat ini adalah membawa pabrikan Jepang berada di puncak kelas utama MotoGP. Pasalnya, sudah empat tahun tim Yamaha puasa gelar sejak pemilik nomor 99 juara pada 2015 lalu.

Berbagi data dengan Vinales dan musuh bebuyutannya Rossi menjadi keharusan yang tidak bisa dipisahkan dari pekerjaan Lorenzo. Unik memang, ketika beberapa tahun bermitra dengan The Doctor, pemberitaan yang kerap disajikan adalah mengenai perseteruan dan bukan prestasi.

Kini, Lorenzo dan dua pembalap utama pabrikan Yamaha (Rossi dan Vinales) harus menyatukan visi dan misi yang sama terkait gelar juara MotoGP tahun ini. "Sangat sulit untuk bersahabat dengan pesaing langsung, terutama ketika kita semua adalah pembunuh di MotoGP. Marc adalah seorang pembunuh, Valentino adalah seorang pembunuh, saya seorang pembunuh, kita semua ingin menang dan kita tidak pernah ingin memberikan apa pun kepada orang lain."

"Ini membuatnya sulit untuk berkomunikasi, menghabiskan waktu bersama atau merasakan empati terhadap yang lain. Ketika sesuatu yang menggairahkan seperti Sepang terjadi pada 2015, gesekan menyebabkan hubungan itu bahkan lebih buruk. Tapi sekarang kami lebih dekat dari sebelumnya, mungkin karena kepentingan bersama kami adalah untuk melihat Yamaha menang," pungkas Lorenzo.  

Penampilan Rossi Di MotoGP 2020 Harus Lebih Bernyali

Penampilan Rossi di MotoGP 2020 Harus Lebih Bernyali

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi mengakui bahwa dirinya terus mendiskusikan proses pengembangan motor M1 Yamaha dengan pembalap penguji Jorge Lorenzo. Hal itu diakuinya usai menjalani tes resmi pertama MotoGP 2020 di Sirkuit Internasional Sepang.

Rossi meninggalkan Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia dengan senyuman. Ini tentunya bukan tes pertama untuk mendeklarasikan MotoGP masa depannya, tapi pembalap asal Italia itu punya kepuasan yang luar biasa setelah mengaspal selama tiga hari.

Pada hari terakhir pengujian, Rossi berhasil menempati posisi kelima dengan catatan waktu 1 menit 58.541 detik. Pembalap berjuluk The Doctor itu mengatakan jika dirinya merasa puas dengan pencapaian tersebut.
Namun Rossi mengakui jika pengembangan motor harus terus dilakukan dan kehadiran Lorenzo akan membantu tim untuk menangani masalah. Juara dunia tujuh kali di MotoGP mengatakan sejak X-Fuera tiba di pabrikan Jepang, dirinya selalu bertukar pikiran untuk membahas masalah pengembangan motor M1.
"Jorge dalam kondisi yang sangat baik, bagus, dan tenang. Dia menjadi pelatih tambahan saya, itu membuat saya aneh utnuk berbalik dan melihatnya seperti ini," kata Rossi diktuip dari GPOne, Selasa (11/2).

"Kita perlu kecepatan lebih di jalan lurus. Tapi kita juga punya masalah cengkeraman di masa lalu, terutama di belakang. Sasis baru harus membantu kita. Ban Michelin baru juga berguna."

Lebih jauh, Rossi menekankan pada balapan MotoGP musim ini dirinya bakal mengubah gaya balapnya. Ini disesuaikan dengan mesin yang digendong M1.

"Ini adalah motor paling menyenangkan yang pernah saya kendarai. Sebelumnya lebih sulit, jadi secara teknis saya harus lebih terampil. Sebagai gantinya, sekarang keberanian sangat berarti. Levelnya sudah naik karena motornya lebih baik," pungkas Rossi. 

Thursday, February 13, 2020

Sejak 2016, Yamaha Tersesat Hingga Kehilangan Gelar MotoGP

Sejak 2016, Yamaha Tersesat hingga Kehilangan Gelar MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Nada optimisme disuarakan Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha Motor Racing jelang bergulirnya pagelaran MotoGP 2020 pada Maret mendatang. Hal ini tak lepas dari dominasi pembalap selama menjalani pengujian motor di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.

Selama pengujian tiga hari di Sirkuit Internasional Sepang, Fabio Quartararo dari tim Satelit Petronas Yamaha berhasil mendominasi dengan tampil sebagai yang tercepat. Penampilan apik ini semakin membuka mata penikmat balap MotoGP bahwa tim Yamaha tidak salah untuk mengontrak pembalap asal Prancis tersebut untuk mengendarai motor pabrikan pada tahun depan.

Jarvis pun menilai duet Quartararo dan Maverick Vinales sebagai keputusan yang tepat. Bahkan lebih jauh dia mengklaim ini bisa meruntuhkan dominasi tim Honda dan Marc Marquez pada tahun depan.

"Pada dasarnya, kami memiliki misi untuk memenangkan gelar lagi meskipun tidak mudah lantaran lawan cukup tangguh. Semuanya datang dari empat tahun penguasaan Marc Marquez dan Honda. Sekarang kami di sini untuk menang dan mengalahkan kombinasi yang kuat tersebut," kata Jarvis dikutip dari AS Sport, Selasa (11/2).

Jarvis menambahkan saat ini Yamaha harus tumbuh seperti tim yang layak untuk merebut gelar seperti yang pernah ditunjukkan Jorge Lorenzo pada 2015 lalu atau terakhir kali pembalap memberikan gelar MotoGP untuk pabrikan Jepang. "Sejak 2016 kami pergi ke jalan yang salah. Tahun lalu kita kembali tetapi itu tidak cukup. Kita harus lebih agresif baik pada bagian teknis maupun pengelolaan sumber daya. 2021, kami memiliki dua pembalap muda tetapi tahun ini kami sudah memiliki dua tim yang sangat kuat. Bahkan kami memiliki lima pembalap, termasuk Jorge Lorenzo."

"Kami optimis dan kami berharap menang tahun ini. Saya melihat Maverick bahagia lagi. Ketika kita tersesat, dia juga sedikit tersesat. Memiliki motor pabrik pada tahun 2020 adalah bagian dari perjanjian kontrak baru dengan Fabio. Ini benar-benar fokus untuk menjadi juara dunia," pungkas Jarvis.

Lorenzo Klaim Motor M1 Butuh Peningkatan

Lorenzo Klaim Motor M1 Butuh Peningkatan

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo tidak menunjukkan hasil yang memuaskan selama menjalani pengujian motor M1 Yamaha di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, pekan lalu. Turun di hari ketiga dengan melahap 45 putaran, juara dunia tiga kali MotoGP itu hanya mampu menempati posisi 20 atau lebih lambat 1.348 detik dari Fabio Quartararo.

Lorenzo tampaknya masih membutuhkan waktu untuk mendapatkan kembali perasaannya menunggangi motor M1. Pembalap asal Spanyol itu berkata sebenarnya perasaannya dengan motor sangat menyenangkan bahkan dia mengklaim jika motor tidak mengalami perubahan sejak hari pertama hingga ketiga pengujian berlangsung.

"Itu tergantung pada sudut pandang. Motornya masih sangat kompetitif dan mudah dikendarai, terutama jika Anda pengendara lebih lancar seperti saya," ungkap Lorenzo dikutip dari Sportal, Senin (10/2/2020).

"Saat ini saya telah melihat dua atau tidak kerentanan yang membuat kami harus bekerja banyak untuk pengembangan motor pada masa depan dan kami harus fokus pada ini (detail makro). Kami juga memiliki banyak kekuatan."

Lorenzo menambahkan sangat mudah untuk membayangkan atau memprediksi bahwa salah satu titik lemah adalah kecepatan motor M1, tetapi secara signifikan mengurangi kesenjangan. "Kita harus menunggu 2021. Tahun ini, kita dapat bekerja pada area lain untuk mendapatkan peningkatan jangka pendek-menengah," pungkas Lorenzo.

Tuesday, February 11, 2020

Lorenzo Bakal Bocorkan Rahasia Honda, Puig: Tidak Mudah Transfer Informasi

Lorenzo Bakal Bocorkan Rahasia Honda, Puig: Enggak Mudah Transfer Informasi

Berita Seputar MotoGP - Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig memberikan klarifikasi terkait kepindahan Jorge Lorenzo ke tim Monster Energy Yamaha sebagai pembalap penguji tahun ini. Banyak kabar simpang siur yang menyatakan bahwa pabrikan Jepang membuat kesalahan besar dalam masalah kontrak dengan membiarkan pembalap asal Mallorca, Spanyol itu hengkang dan kembali ke tim kompatriot mereka.

Tetapi Puig dengan tegas menolak anggapan tersebut. Dikatakannya, tim Honda tidak melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan banyak pihak.

"Dengan Jorge, kami tidak melanggar kontrak. Tetapi ketika seorang pembalap memberi tahu saya bahwa dia ingin pergi karena takut melukai dirinya sendiri dan tidak menemukan motivasi untuk membalap, maka saya hanya bisa menjawab oke," kata Puig dikutip dari Sportal, Senin (10/2/2020). 

Puig menjelaskan tim tidak ingin memaksa Lorenzo untuk melanjutkan kariernya bersama Honda. Namun demikian, yang perlu digarisbawahi sekarang adalah meskipun pembalap berjuluk X-Fuera telah memutuskan kolaborasinya, tapi tim tetap membayarkan gajinya secara full ke rekening pribadinya.  

"Jorge secara resmi pensiun dari MotoGP di Valencia, kami semua ada di sana. Jadi untuk beberapa alasan, dia berubah pikiran dan kita harus menghormatinya. Dari sudut pandang kami, kami telah melakukan hal yang benar. Ketika dia bersama kami, kami melakukan yang terbaik, bahkan jika jumlah maksimum itu tidak cukup," jelas Puig.

"Jika Jorge telah memutuskan untuk menguji Yamaha, itu adalah hidupnya, kita tidak ikut campur. Setiap orang dapat melakukan apa yang dia inginkan. Kami tidak berharap ada yang kabar buruk darinya. Bahkan, kami ingin dia bahagia dan memiliki keberuntungan yang dia lewatkan tahun lalu."

Disinggung apakah Honda merasa khawatir jika juara dunia tiga kali MotoGP bakal memberikan informasi penting ke Yamaha pada tahun ini, Puig menjawab tidak. Menurutnya, tidak mudah mentransfer setiap informasi.

"Tidak ada formula ajaib. Sekarang yang tersisa adalah membarui kontrak Marc Marquez untuk periode dua tahun MotoGP berikutnya. Ini adalah negosiasi penting dan kita tidak bisa terburu-buru atau menetapkan batas waktu untuk segera ditandatangani. Karena perjanjian seperti itu tidak mendesak, mereka hanya harus disimpulkan," pungkas Puig.

Bertahan Di Yamaha, Maverick Vinales Tersandera Dua Pilihan Sulit

Meregalli Tunggu Feadback Rossi dan Vinales selama Pengujian di Sepang

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales merasa punya beban berat di tim. Sebagai pembalap utama, Vinales adalah tumpuan harapan bagi timnya di MotoGP.

Di sela-sela tes pramusim di Sepang, Malaysia, Jumat (7/2/2020) rider asal Spanyol merinci alasan yang mendorongnya bertahan di tim. Setidaknya Vinales bakal membela Yamaha hingga musim 2022.

Kontrak baru Vinales bersama Yamaha merupakan berita utama tim berlogo garpu tala, di samping nasib Valentino Rossi dan terpilihnya Fabio Quartararo untuk menemaninya musim depan. Vinales merasa dia baru saja membuat keputusan besar dengan bertahan di tim.

"Itu tidak mudah. Karena saya perlu membuat klarifikasi tentang banyak hal dari Yamaha. Pada tahun-tahun sebelumnya saya merasa tidak enak," kata Vinales dikutip Crash.net. 

Pembalap 25 tahun itu adalah satu-satunya pemenang MotoGP Yamaha selama dua setengah tahun terakhir. Ia merasa yakin akan tuntutan gelar dan ekspektasi dari Yamaha di pertengahan musim lalu.

"Karena kami telah banyak berkembang. Saya memiliki tim dan saya berkomitmen penuh untuk dapat berjuang untuk menang." katanya.

Setelah melakoni serangkaian tes pramusim di Malaysia dan Qatar, Vinales serta pembalap MotoGP lain bakal melakoni race pertama di Sirkuit Losail, Qatar, 8 Maret 2020 mendatang.  

Saturday, February 8, 2020

Meregalli Tunggu Feadback Rossi Dan Vinales Selama Pengujian Di Sepang

Meregalli Tunggu Feadback Rossi dan Vinales selama Pengujian di Sepang

Berita Seputar MotoGP - Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregalli sudah tidak sabar menantikan umpan balik (feadback) dari Valentino Rossi dan Maverick Vinales saat dua pembalap utama mereka menjalani pengujian motor M1 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, 7-9 Februari 2020. Hal itu disampaikannya selama presentasi motor baru.

"Setelah istirahat musim dingin, menyenangkan membawa seluruh tim kembali untuk pertama kalinya. Ini memiliki gairah yang sama dengan hari pertama sekolah. Kami akan memulai periode pengujian pramusim 2020, yang selalu merupakan waktu yang penting dan sibuk bagi tim," kata Meregalli dikutip dari laman resmi tim, Kamis (6/2).

Meregalli menambahkan para insinyur tim pabrikan Jepang Yamaha telah mendedikasikan banyak waktu dan upaya untuk mengembangkan M1. Dan sekarang, pengendara serta insinyur Garpu Tala bakal menguji item baru untuk pertama kalinya.

"Pada tes Valencia dan Jerez pada akhir tahun lalu, kami sudah merasakan ke arah mana kami menuju. Selama tes yang akan datang kami akan mencari untuk mengonfirmasi temuan kami sebelumnya dan mencari bidang perbaikan lebih lanjut. Sehingga kami dapat memulai musim 2020 di bulan Maret dalam bentuk terbaik," imbuh Meregalli.

Tiga Hakim Belum Putuskan Hukuman Buat Iannone

Tiga Hakim Belum Putuskan Hukuman buat Iannone

 
Berita Seputar MotoGP - Nasib Andrea Iannone untuk tampil pada ajang MotoGP 2020 masih belum memiliki kejelasan. Betapa tidak, dalam persidangan pertama yang digelar di Pengadilan Disiplin Internasional (CDI), Selasa (4/2), diketahui bahwa hakim masih menangguhkan hukuman pada pembalap berusia 30 tahun tersebut.

Di hadapan tiga hakim CDI, Iannone berkomentar terkait tuduhan penggunaan steroid anaboilk selama tes doping di GP Sepang pada 3 November lalu. Dikutip dari Speedweek, Rabu (5/2), dia mengklaim jika kandungan terlarang itu masuk ke tubuhnya dari makanan steak.

Setelah mendengarkan pernyataan Iannone, ketiga hakim itu belum membuat keputusan resmi terkait hukuman apa yang akan diberikan. Para hakim dapat mengambil keputusan 45 hari setelah sidang untuk menjatuhkan putusan dalam kasus Iannone.

 
Artinya, Iannone masih ditangguhkan dan untuk sementara ia tidak boleh berpartisipasi dalam ajang balap MotoGP tahun ini. Hal terburuknya Iannone bakal menerima sanksi empat tahun jika terbukti bersalah.  

Friday, February 7, 2020

Saatnya Rossi Serius Hadapi Musim MotoGP 2020

Saatnya Rossi Serius Hadapi Musim MotoGP 2020

Berita Seputar MotoGP - Terbukanya garasi tim Monster Energy Yamaha di Sirkuit Internasional Sepang menandai kesiapan pabrikan Jepang memulai kejuaraan dunia MotoGP 2020. Motor anyar M1 tunggangan Valentino Rossi dan Maverick Vinales siap mengguncang penikmat balap motor 1.000cc di seluruh dunia.

Momen unik pun terjadi ketika tim Yamaha memamerkan penampakan M1 baru mereka pada MotoGP musim ini. Pasalnya, presentasi itu dilakukan di garasi tim di Sirkuit Internasional Sepang.

Bahkan puluhan wartawan yang meliput peristiwa langka ini diperbolehkan masuk untuk menggambil foto dari jarak dekat. Tak berapa lama, Rossi dan Vinales keluar dari balik dinding.

Bak seorang model, kedua pembalap itu langsung dibombardir jepretan kamera wartawan. Rossi maupun Vinales lantas berdiri di depan motor masing-masing.

Setelah presentasi ini selesai. Puluhan wartawan digiring ke dalam ruang media untuk acara konferensi pers. Dalam kesempatan ini, Rossi berkata bahwa dirinya merasa senang berada di trek dan siap memulai petualangan balapnya lagi.

"Untuk beberapa alasan, bulan-bulan musim dingin selalu tampak jauh lebih lama daripada bulan-bulan musim panas selama musim MotoGP yang sepertinya baru saja lewat! Ngomong-ngomong, saya senang berada di trek dan mulai membalap lagi," kata Rossi dikutip dari laman resmi tim.

Presentasi ini hanya berselang satu hari jelang pengujian resmi di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, pada 7-9 Februari 2020. Rossi mengaku selama liburan musim dingin dia sangat menikmati waktu luangnya.

Tapi Rossi tak pernah lepas dari dunia balap. Terbukti, dalam beberapa kesempatan ia masih mampu menjaga kebugarannya dengan berlatih motor bersama anak didiknya di lintasan pribadinya.

Selain itu, Rossi juga mengikuti ajang balap mobil. Sekarang fokusnya untuk memberikan hasil terbaik pada MotoGP tahun ini. "Saya sudah bisa bersantai selama istirahat dan juga melakukan beberapa acara mengendarai yang menyenangkan, tetapi sekarang saatnya untuk serius tentang tahun 2020. Saya sangat ingin melihat langkah-langkah apa yang dapat kita lakukan selama Tes Sepang."

"Yang pasti, Yamaha telah menyiapkan beberapa hal baru untuk kami coba, dan lagi pula putaran pertama tahun ini dengan motor MotoGP setelah liburan musim dingin selalu menjadi sensasi unik, selalu merupakan sesuatu yang benar-benar saya nikmati. Pasti kami memiliki banyak pekerjaan di depan kami, tetapi tim dan saya siap untuk itu," pungkas Rossi.  

Warna Motor Rossi Dan Vinales Di MotoGP 2020 Tidak Berubah

Warna Motor Rossi dan Vinales di MotoGP 2020 Enggak Berubah

Berita Seputar MotoGP - Tampilan Motor Valentino Rossi dan Maverick Vinales tak mengalami perubahan yang besar. Itu diketahui saat tim Monster Energy Yamaha mempresentasikan motor M1 anyarnya pada MotoGP 2020 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Kamis (6/2).

Dari segi warna tidak banyak mengalami perubahan pada YZR-M1 tunggangan Rossi maupun Vinales. Tim pabrikan Jepang masih memertahankan warna biru dan hitam. Tapi dari bentuk bodi, air scoop yang diaplikasikan pada motor tahun ini juga lebih besar.

Selain Rossi dan Vinales. Turut hadir dalam presentasi motor baru ini. Mereka adalah General Manager Divisi Pengembangan Motorsports & Presiden Yamaha Motor Racing, Hiroshi Ito, Managing Director Yamaha Motor Racing & Monster Energy Kepala Tim MotoGP Yamaha, Lin Jarvis, Pemimpin Grup MotoGP Yamaha, Takahiro Sumi dan Direktur Tim Monster MotoGP Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli.

Tak hanya para pejabat dari tim Yamaha saja. Jorge Lorenzo, yang notabene merupakan pembalap penguji pabrikan Jepang pada tahun ini juga hadir. Dalam kesempatan ini, tim Yamaha juga mengonfirmasi kelanjutan hubungannya dengan beberapa sponsor dan mitra.

Lin Jarvis selaku Direktur Pelaksana Yamaha mengatakan hari ini tim secara resmi memperkenalkan jajaran Monster Energy Yamaha 2020. "Monster Energy telah menjadi mitra tim sejak 2013 dan baru 12 bulan yang lalu di Jakarta ketika mereka melangkah untuk menjadi sponsor utama dari Tim MotoGP Pabrik kami. Kami benar-benar menikmati bekerja sama dengan erat sepanjang tahun pertama dan kami sekarang siap untuk memperluas kolaborasi kami dan mencapai kesuksesan olahraga yang lebih besar di musim kedua ini," ungkapnya dikutip dari laman resmi tim.

Jarvis membeberkan alasannya mempertahankan warna pada bagian M1. Menurutnya, desain M1 2019 diterima dengan sangat baik oleh penggemar Yamaha di seluruh dunia, sehingga pihaknya memutuskan untuk menjaga citra yang kuat dengan tidak mengubah warna pada tahun ini.

"Itu adalah satu-satunya hal yang tidak berubah. Jika Anda menengok ke bawah, Anda akan menemukan banyak perubahan yang telah dilakukan Yamaha dan tim untuk meningkatkan motor, kinerja pembalap kami dan efisiensi kerja total tim kami. Kami bersemangat untuk memulai musim baru ini, dan kami percaya kami dapat mencapai hal-hal besar tahun ini," beber Jarvis.  

Thursday, February 6, 2020

AHM Kembali Jadi Sponsor Repsol Honda Team Di MotoGP 2020

AHM Kembali Jadi Sponsor Repsol Honda Team di MotoGP 2020

Berita Seputar MotoGP - PT Astra Honda Motor (AHM) kembali jadi sponsor Repsol Honda Team di MotoGP 2020. Perjanjian itu ditandatangani bersamaan dengan peluncuran dua Big Bike teranyar Honda di Indonesia.

Dengan begitu, lambang One Heart dan Satu Hati akan kembali menempel di motor serta pakaian balap tim MotoGP Honda musim 2020. Musim MotoGP 2020, Honda akan digawangi Duo Marquez, Marc dan Alex.

Presiden Direktur PT AHM, Toshiyuki Inuma, mengatakan, langkah perusahaan ini sebagai bentuk komitmen AHM, dalam memberikan motivasi kepada pembalap bertalenta di Indonesia. Harapannya agar dapat mengejar mimpi demi mencapai kejuaraan balap kelas dunia.

"Tim ini (RHT) merupakan mimpi sempurna bagi pembalap muda Indonesia yang memiliki kegiatan balap," tutur Inuma, di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Lambang Satu Hati akan menempel di lengan kanan dan punggung pakaian balap Marquez bersaudara. Selain itu, juga terdapat di undercowl kiri dan rear inner fender kanan motor Honda RC213V, yang digunakan kedua pembalap asal Spanyol itu di sepanjang musim.

Sementara tulisan One Heart akan berada di lengan kiri dan bagian dada pakaian balap mereka. Dan juga terdapat di undercowl kanan dan rear inner fender kiri motor Honda RC213V. "One Heart (dan) Satu Hati menempel di motor bisa mendukung performa yang baik dari Marc dan Alex," imbuh Inuma.  

Begini Penampakan Motor Anyar Marquez Bersaudara Di MotoGP 2020

Begini Penampakan Motor Anyar Marquez Bersaudara di MotoGP 2020

Berita Seputar MotoGP - Tim Repsol Honda resmi mempresentasikan motor anyar mereka pada MotoGP 2020 di Jakarta, Selasa (4/2). Jika dilihat tidak ada perbedaan yang mencolok pada motor RC213V 2020. Pabrikan Jepang masih memertahankan livery andalannya.

Selama presentasi motor baru tersebut Marc Marquez dan Alex Marquez ditemani Direktur Honda Racing Corporation (HRC), Tetsuhiro Kuwata dan manajer Alberto Puig. Ini merupakan kali pertama Marquez bersaudara (Marc dan Alex) berdiri di atas panggung yang sama sebagai pembalap tim Repsol Honda. 

Selama mempresentasikan motor baru, seperti biasa, tim Repsol Honda masih merahasiakan inovasi teknis dari mesin motor RC213V 2020. Sementara paket aerodinamis masih sama seperti yang pernah diuji selama pengujian pada November lalu.  

Dalam kesempatan ini Tetsuhiri Kuwata menjelaskan mengapa pihaknya menggaet adik kandung Marc Marquez. Dikatakannya, tim belum memiliki pemula sejak 2013 dan sekarang saatnya bagi juara dunia Moto2 dan Moto3 (Alex Marquez) untuk bergabung dengan pabrikan Jepang.

"Alex sudah mengendarai motor kami pada tahun 2014 selama musim pertama kami di Moto3 dan kami berhasil memenangkan gelar ini bersama. Kali ini, tantangannya lebih besar. Dia perlu waktu untuk belajar mengenal motor, tim, kategori dan kami ingin memberikan semua dukungan yang ia butuhkan dan menyambutnya ke tim paling sukses di dunia," jelas Tetsuhiri.

Ambisi Repsol Honda untuk musim baru ini tidak bisa lebih jelas: mempertahankan mahkota rangkap tiga yang dimenangkan musim lalu dan menemani Álex Márquez dalam debutnya dan mungkin menuju gelar Rookie tahun ini. "Pilot kami layak mendapatkan alat terbaik untuk menjadi sukses di musim baru ini dan itu adalah misi kami untuk mewujudkannya. Teknisi kami di Jepang dan tim kami telah melakukan pekerjaan yang mengesankan dan saya yakin kami akan melakukannya lagi saat ini ", janji direktur HRC.

Ada beberapa target yang ingin dipertahankan tim Repsol Honda pada MotoGP 2020. Pertama, mempertahankan gelar Triple Crown (juara dunia MotoGP, gelar konstruktor, dan kejuaraan team). Kedua, membantu Alex merebut gelar pembalap muda terbaik tahun ini.

"Pembalap kami layak mendapatkan alat terbaik untuk menjadi sukses di musim baru ini dan itu adalah misi kami untuk mewujudkannya. Teknisi kami di Jepang dan tim kami telah melakukan pekerjaan yang mengesankan dan saya yakin kami akan melakukannya lagi saat ini," beber Tetsuhiro. 

Wednesday, February 5, 2020

Ketika Rossi Dan Vinales Demam Tik Tok Di Indonesia

Ketika Rossi dan Vinales Demam Tik Tok di Indonesia

Berita Seputar MotoGP - Demam Tik Tok rupanya ikut menyerang dua pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Keduanya ikut bermain aplikasi tersebut ketika tiba di Indonesia.

Tampil acara jumpa fans yang di gelar oleh Yamaha di sebuah hotel di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (04/2/2020) Rossi dan Vinales tak canggung bergoyang ala ubur-ubur. Bahkan manajer tim, Lin Jarvis, ikut bermain Tik Tok.

Momen jenaka tersebut langsung mengundang tepuk tangan meriah serta gelak tawa dari para peserta. Momen itu bisa disaksikan lagi karenq diunggah ke akun Instagram @maverick12.fans.  

Setelah bermain Tik Tok, Rossi dan Vinales berkonvoi bersama para fans dan komunitas Yamaha. Sayangnya, jurnalis tidak diperkenankan mengajukan sesi wawancara kepada kedua pembalap.

Tidak adanya sesi wawancara dua pembalap tersebut cukup disayangkan, mengingat Indonesia merupakan pasar dan langganan tim serta pembalap MotoGP untuk melakukan promosi. Sekadar informasi, Yamaha untuk pertama kalinya melakukan launching tim dan livery terbarunya di Tanah Air pada 2019 lalu.

Valentino Rossi dan Maverick Vinales tidak bersedia bicara karena tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti sesi pramusim MotoGP 2020 di sirkuit Sepang, Malaysia pada 7-9 Februari 2020 mendatang.

Berikut videonya yang di ambil dari aplikasi Tik Tok Yamaha Indonesia :

 

Valentino Rossi Dan Vinales Sapa Penggemar Di Indonesia

Valentino Rossi dan Vinales Sapa Penggemar di Indonesia

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi dan Maverick Vinales menyapa penggemar di Indonesia. Pembalap Monster Energy Yamaha menyempatkan diri menyapa penggemar yang beruntung sebelum keduanya mempersiapkan tes pramusim di Sepang, Malaysia.

Puluhan penggemar dan anggota komunitas Yamaha yang beruntung mendapat kesempatan langka berfoto bersama pembalap MotoGP tersebut di Hotel Internasional Bandara, Tangerang, Selasa (4/2/2020).

“Indonesia tempat yang penting untuk Yamaha dan MotoGP. Banyak penggemar datang dari Indonesia untuk menyaksikan balapan kami.” kata Valentino Rossi.

Pembalap berjuluk The Doctor juga memuji keindahan alam Indonesia. Seperti kita ketahui, Rossi kerap berlibur di Indonesia, salah satunya ketika mengunjungi Pulau Komodo tahun lalu.

“Tempat yang bagus, udara yang bagus, dan kami selalu menikmatinya. Terima kasih atas dukungan luar biasa, dan selamat menikmati," ujar Rossi.

Yamaha sendiri baru akan meluncurkan tim MotoGP 2020 di Sepang, Malaysia, 6 Februari 2020 mendatang. Setelah itu seluruh tim MotoGP akan menjalani tes pranusim 2020 di Sirkuit Sepang pada 7-9 Februari 2020.

Sekadar informasi, MotoGP 2020 akan jadi musim terakhir Rossi bersama tim pabrikan Yamaha. Posisi Rossi di MotoGP 2021 digantikan oleh rider Petronas Yamaha, Fabio Quartararo.  

Saturday, February 1, 2020

Lorenzo Siap Bantu Rossi Dan Vinales Bawa Gelar Ke Yamaha

Lorenzo Siap Bantu Rossi dan Vinales Bawa Gelar ke Yamaha

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo bakal bernostalgia dengan para insiyur tim Monster Energy Yamaha setelah ia memutuskan menerima pinangan pabrikan Jepang sebagai pembalap penguji M1 pada tahun ini. Dia mengklaim jika ini merupakan peran yang cocok dengannya.

"Saya tahu tim dan M1 dengan baik. Yamaha benar-benar cocok dengan gaya berkuda saya, dan akan sangat menarik untuk 'bertemu kembali dengan motor lama saya'," kata Lorenzo dikutip dari laman resmi Yamaha, Jumat (31/1).

Selama menjadi penguji motor M1 Yamaha, Lorenzo bakal berkolaborasi dengan mantan kepala mekanik Valentino Rossi, Silvano Galbusera. Galbusera akan menjadi Kepala Kru untuk Lorenzo di tim uji balap pabrik Yamaha.

"Kembali ke Yamaha membawa beberapa kenangan indah. Kami mendapatkan banyak podium dan kemenangan, dan tiga gelar bersama, jadi kami tahu di mana letak kekuatan kami. Saya ingin berterima kasih kepada Yamaha atas kesempatan ini, karena ini memungkinkan saya melakukan apa yang saya sukai (mengendarai sepeda motor dan mendorong batas). Sambil menikmati gaya hidup yang sedikit lebih tenang daripada yang saya lakukan di tahun-tahun sebelumnya.

"Saya sangat termotivasi untuk bekerja dan tidak sabar untuk mulai mengendarai. Saya ingin melakukan yang terbaik untuk masa depan Yamaha, dan saya berharap pengalaman mengendarai saya akan membantu para insinyur dan pengendara Yamaha untuk membawa gelar kembali ke Yamaha," pungkas Lorenzo.

Selain Jadi Penguji M1, Tim Yamaha Terbuka Duat Lorenzo Balapan

Selain Jadi Penguji M1, Tim Yamaha Terbuka buat Lorenzo Balapan

 
Berita Seputar MotoGP - Desas-desus tentang Jorge Lorenzo akhirnya terjawab sudah. Belum lama ini tim Monster Energy Yamaha mengonfirmasi bahwa mereka siap menyambut kembalinya juara dunia tiga kali MotoGP di garasi Garpu Tala.

"Tentu saja, kami senang menyambut Jorge kembali di Yamaha. Ketika kami tahu bahwa Jorge akan menghentikan karier balapnya yang aktif, kami segera mulai mempertimbangkan untuk membuat proposal agar dia bergabung dengan kami," ujar Lin Jarvis selaku Direktur Pelaksana, Yamaha Motor Racing dikutip dari laman resmi tim, Jumat (31/1).

Kehadiran Lorenzo di garasi tim Yamaha untuk menjadi pembalap penguji motor M1 selama musim 2020. Debut X-Fuera bakal dirasakan saat dia menjalani pengujian pertama M1 di Sirkuit Internasional Sepang pada 2-4 Februari mendatang.

 
Selain mengikuti pengujian pribadi dengan motor tim Yamaha, Lorenzo juga bakal ambil bagian dalam tes resmi IRTA. Tujuannya untuk membantu insinyur Yamaha dalam pengembangan motor M1 MotoGP 2020.
 
Lorenzo dinilai sebagai pembalap yang tepat untuk pekerjaan itu, karena ia mempunyai kemampuan yang baik dalam menunggangi kuda besi dan mampu memberikan umpan balik yang jelas. Nantinya, Lorenzo akan didukung dalam menemukan solusi dan inovasi oleh Silvano Galbusera, yang akan menjadi Kepala Kru untuk Lorenzo di Tim Uji Balap Pabrik Yamaha.

Sejauh ini, tidak ada wacana wild card yang direncanakan untuk Lorenzo pada tahun 2020, tetapi Yamaha terbuka untuk kemungkinan itu, jika ia memutuskan untuk balapan lagi. "Statistik Lorenzo selama sembilan tahun di Yamaha cukup baik. Dia adalah pembalap MotoGP yang sangat berpengalaman, yang akrab dengan M1 dan orang-orang di Yamaha. Kami telah mengenal Jorge sebagai orang yang sangat tepat dan termotivasi, pengendara dengan konsistensi sempurna dan wawasan teknis yang baik, semua kualitas yang Anda butuhkan dalam tes di tingkat tinggi ini."

"Menggabungkan pengalaman, pengetahuan, dan kecepatan berkendara Jorge dengan Chief Crew berpengalaman Silvano Galbusera adalah elemen penting dalam strategi Yamaha untuk memperkuat Tim Uji, yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara para insinyur dan pengendara tes di Jepang dan Monster Energy, Tim MotoGP Yamaha," imbuh Jarvis.