Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez mengakui benar-benar sempat tersesat saat menuju penutupan
uji coba pra-musim jelang bergulirnya MotoGP musim 2020. Namun, pembalap
Repsol Honda itu menyebut telah melakukan langkah bagus setelah mencoba
memadukan suku cadang baru dengan yang lama.
MotoGP musim 2020 akan bergulir pada 8 Maret mendatang dengan GP Qatar sebagai seri pembuka. Agar bisa meraih hasil bagus di Losail International Circuit, Marquez terus melakukan ekperimen terhadap motornya yang memakai mesin RC213V.
Salah satu uji cobanya adalah mencampur onderdil lama dengan yang baru, termasuk salah satunya mesin Takaaki Nakagami yang digunakan pada musim lalu. Akhirnya diketahui kalau menggunakan mesin tahun lalu jelang penutupan uji coba pra-musim bukanlan hal yang bagus untuk dilakukan.
MotoGP musim 2020 akan bergulir pada 8 Maret mendatang dengan GP Qatar sebagai seri pembuka. Agar bisa meraih hasil bagus di Losail International Circuit, Marquez terus melakukan ekperimen terhadap motornya yang memakai mesin RC213V.
Salah satu uji cobanya adalah mencampur onderdil lama dengan yang baru, termasuk salah satunya mesin Takaaki Nakagami yang digunakan pada musim lalu. Akhirnya diketahui kalau menggunakan mesin tahun lalu jelang penutupan uji coba pra-musim bukanlan hal yang bagus untuk dilakukan.
Tapi, jawara bertahan itu mengklaim telah mengambil langkah besar dengan
melakukan percobaan seperti ini. Khususnya setelah meminjam mesin
Nakagami. Dia kini tahu kalau hal itu membuat motor barunya jadi sulit
dikendalikan.
Ekperimen itu dilakukan Marquez agar tunggangan barunya bisa lebih
stabil saat melakukan maneuver. Sebab, mesin yang digunakan pada 2019
disebut-sebut membuat motor lebih sulit saat menikung, ketimbang yang
dipakai pada 2018.
Sementara untuk mesin 2020 konon jauh lebih parah disejumlah area, terutama karena sensasi 'dorongan' yang tidak enak saat memasuki tikungan. Dengan kompetisi segera dimulai, serta deadline homologasi mesin kian dekat, campuran radikal sejumlah onderdil sekilas sempat dianggap bisa dijadikan solusi.
“Saya sangat gembira. Sejujurnya, kemarin dan pada hari pertama, saya sangat cemas. Tapi, sekarang kami telah melakukan langkah bagus. Kami sekarang jadi memahami banyak hal. Kami juga melihat ritme, laju kendaraan, waktu lap. Semuanya kini jadi lebih mudah dan tidak terlalu membebani fisik,” ujar marquez.
“Kami mengerjakan banyak hal dibagian mesis saya. Saya rasa kami telah menemukan arah. Ini menjadi hal yang sangat penting. Sebab, hari sebelumnya kami benar-benar seperti tersesat,” tandas rider asal Spanyol itu dilansir crash.
Sementara untuk mesin 2020 konon jauh lebih parah disejumlah area, terutama karena sensasi 'dorongan' yang tidak enak saat memasuki tikungan. Dengan kompetisi segera dimulai, serta deadline homologasi mesin kian dekat, campuran radikal sejumlah onderdil sekilas sempat dianggap bisa dijadikan solusi.
“Saya sangat gembira. Sejujurnya, kemarin dan pada hari pertama, saya sangat cemas. Tapi, sekarang kami telah melakukan langkah bagus. Kami sekarang jadi memahami banyak hal. Kami juga melihat ritme, laju kendaraan, waktu lap. Semuanya kini jadi lebih mudah dan tidak terlalu membebani fisik,” ujar marquez.
“Kami mengerjakan banyak hal dibagian mesis saya. Saya rasa kami telah menemukan arah. Ini menjadi hal yang sangat penting. Sebab, hari sebelumnya kami benar-benar seperti tersesat,” tandas rider asal Spanyol itu dilansir crash.
No comments:
Post a Comment