Tuesday, June 27, 2017

Kemenangan di Belanda Terasa Spesial Bagi Rossi


Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi berhasil memetik kemenangan perdana musim ini usai mencatatkan diri sebagai pembalap tercepat di GP Belanda, Minggu (25/6/2017). Rossi mengakhiri persaingan ketat di Sirkuit Assen di posisi terdepan dengan catatan waktu 41 menit 41,149 detik.

Bagi Rossi, kemenangan ini terasa sangat spesial karena terakhir kali ia meraih kemenangan sekitar satu tahun yang lalu, tepatnya di GP Catalunya pada 5 Juni 2016. Ia berharap bisa tampil lebih baik selanjutnya.

"Sirkuit ini terasa sangat spesial buat saya. Saya memiliki banyak dukungan dari para fans di Belanda hari ini. Lintasan sirkuit ini juga sangat fantastis," tutur pebalap asal Italia berusia 38 tahun tersebut.

"Saya bisa kembali ke peringkat pertama setelah 1 tahun. Saya sangat senang dan ini adalah cara terbaik untuk meraih kemenangan. Saya berharap bisa terus memperbaiki penampilan dan meraih kemenang lainnya," ujar Rossi.

Menurut Rossi, GP Belanda terasa sangat rumit. Hal itu bisa dilihat dari kegagalan Vinales menyentuh garis finis. Rekan setim Rossi di Yamaha itu gagal setelah terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.

"Balapan hari ini terasa sangat sulit untuk semua pebalap. Tapi saya menggunakan ban yang tepat dan motor ini bisa beroperasi dengan baik. Saat hujan turun, balapan ini seperti baru saja dimulai," ujar pebalap bernomor 46 itu.

Rossi juga sempat bersaing ketat dengan Johan Zarco. Rossi menilai persaingannya sangat wajar, tapi ia melihat Zarco melakukan sesuatu yang sangat berisiko. "Dia tidak melihat jarak antar pebalap," katanya.

Kemenangan di Belanda membuat Rossi naik ke posisi ketiga klasemen pebalap dengan torehan 108 poin. Posisi pertama diduduki pebalap Ducati Andrea Dovizioso dengan 115, sedangkan tempat kedua menjadi milik Vinales.
Baca juga : Rossi Permalukan Lorenzo dengan Overlap



Pramac: Petrucci Tidak Bisa Pergi ke Aprilia


Berita Seputar MotoGP - Pemilik tim Octo Pramac Racing Ducati Satelit, Paolo Campinoti, menegaskan bahwa kedua ridernya saat ini, Danilo Petrucci dan Scott Redding tidak akan pindah ke tim lain.

Pihaknya akan segera memproses perpanjangan kontrak keduanya, bahkan kontrak mereka sudah sepakat secara lisan, tinggal tanda tangan berkas saja.

"Kami telah memperbaharui kontrak pembalap secara lisan," ungkap manajer tim, Francesco Guidotti, yang telah bekerja selama enam tahun di Pramac.

"Kami akan segera memasuki perpanjangan perjanjian keagenan dengan Petrucci dan mungkin juga memperpanjang kontrak dengan Redding," tegas Guidotti dalam sebuah wawancara dengan Speedweek.

Pramac Ducati merasa keberatan terhadap perilaku Aprilia Racing, yang ingin merebut Petrucci dari tangan mereka, sebagai pengganti Rooki Sam Lowes. 


Crutchlow: Saya Bilang Sebelum Balapan Rossi Akan Menang


Berita Seputar MotoGP - Rider Satelit LCR Honda, Cal Crutchlow sebelum balapan sudah yakin bahwa rider asal Italia, Valentino Rossi akan keluar sebagai pemenang di MotoGP Belanda kemarin.

"Ya, saya berpikir bahwa Rossi bisa memenangkan balapan. Adapun pertarungan perebutan gelar, saya tidak tahu.

Tapi dia selalu kompetitif. Andai saja ia tidak memiliki masalah di Barcelona, ​​dia pasti juga akan kuat di sana.

Dia kompetitif bahkan sejak di Mugello, meskipun ia tidak merasa baik. Di Le Mans dia juga sangat cepat dan sayangnya dia melakukan kesalahan di lap akhir," tutur Crutchlow.

"Hasil di balapan Belanda kemarin menunjukkan seberapa keras Rossi bekerja dan seberapa baik dia melakukan tugasnya.

Rossi punya mental yang kuat dan dalam kondisi fisik yang sangat baik. Yang jelas Rossi masih sangat kompetitif hingga saat ini," tegas rider Inggris itu.


Monday, June 26, 2017

Rossi Bangga Bisa Kembali Menang Setelah Setahun Puasa Gelar Kemenangan


Berita Seputar MotoGP - Setelah lebih dari satu tahun gagal mencetak kemenangan, Valentino Rossi akhirnya kembali naik ke podium tertinggi. The Doctor meraih kemenangan di GP Belanda, Minggu (25/6/2017)

Rossi terakhir kali menang di Sirkuit Catalunya, Spanyol, 5 Juni 2016 lalu. Pada saat itu Rossi naik podium ditemani dua pembalap Repsol Honda; Marc Marquez dan Dani Pedrosa.

Kembalinya Rossi ke podium tertinggi di Sirkuit Assen, tidak didapat dengan mudah. Rossi memulai lomba dari posisi keempat setelah pole dikuasai Johann Zarco, namun berhasil memimpin lomba di dua lap terakhir.  

"Ini merupakan perasaan yang membahagiakan setelah menang lebih dari satu tahun. Ini kemenangan yang terbuka, sangat sangat kompetitif," kata Rossi usai memenangkan balapan.

"Saya pikir balapan kali ini sangat berat dirasakan bagi setiap orang. Di tengah perlombaan hujan mulai turun, saat itu saya berpikir bahwa semua akan mulai lagi dari nol," lanjutnya.
Baca juga : Sasis Baru Yamaha Bikin Rossi Lebih Jago


Rossi Permalukan Lorenzo dengan Overlap


Berita Seputar MotoGP - Rider Ducati Team, Jorge Lorenzo akhirnya harus puas finis ke-15 setelah memulai balapan dari urutan ke-21.

Lorenzo sebelumnya mengeluhkan lintasan licin yang lembab, terlebih ketika ia keliru saat masuk pit dan mengganti motornya ke versi set-up basah.

Namun keputusannya sangat tidak tapat, ia finis di urutan terakhir zona poin dan lebih mirisnya lagi, ia sempat dioverlap oleh pemenang balap, Valemtino Rossi dan juga Danilo Petrucci.

"Saya kembali sial di Assen dan kembali bermasalah dengan kondisi yang lembab, sangat menyulitkan," ujar Lorenzo.

Andai saja hujan deras, bisa jadi Lorenzo bisa tampil di depan, karena ia menjadi salah satu pembalap yang lebih awal mengganti motornya.

Yang bisa diharapkan oleh Lorenzo saat ini adalah mendapat hasil yang lebih baik di balapan berikutnya, di Sachsenring, Jerman, pada 2 Juli mendatang.


Sasis Baru Yamaha Bikin Rossi Lebih Jago


Berita Seputar MotoGP - Jagoan Movistar Yamaha, Valentino Rossi merasa jauh lebih nyaman menggunakan sasis baru Yamaha, yang telah memecahkan masalahnya ketika masuk tikungan.

Rossi, yang memenangi Grand Prix ke-115 di Assen, membuatnya menjadi rider tertua dengan kemenangan terpanjang selama selama 20 tahun 313 hari.

Rossi menjelaskan bahwa sasis lama Yamaha tidak cocok dengan gaya balapnya, namun sekarang Rossi jauh lebih bahagia dengan sasis terbaru dari Yamaha, yang pertama kali digunakan pada tes pasca-balap di Barcelona kemarin, dan sekarang terbukti Rossi bisa menang saat menggunakannya.

"Sejak pertama kali saya mencoba motor 2017, saya merasa tidak nyaman saat masuk tikungan. Jadi saya harus memaksakan diri, tidak bisa dengan gaya balap saya, membuat saya kesulitan dan menjadi lambat," akui Rossi seperti dimuat Crash. 

Apakah sasis baru Yamaha memberikan keuntungan lebih besar dengan kombinasi ban belakang Michelin kompon keras?

"Ini saya tidak tahu, tapi saya bisa mengendarai motor ini dengan cara yang lebih baik, jadi semuanya lebih mudah, juga menggunakan ban yang lebih keras," pungkasnya.


Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Assen, Belanda 2017


Berita Seputar MotoGP - Rider Ducati Team, Andrea Dovizioso sangat diuntungkan atas kecelakaan yang menimpa rider Movistar Yamaha, Maverick Vinales.

Mendapat tambahan poin usai finis kelima, membuat rider Italia itu kini menjadi pemuncak klasemasen sementara.

Sedangkan Vinales harus rela rueun ke posisi dua, dibuntuti oleh rekan satu timnya, Valentino Rossi di posisi tiga dengan selisih 7 poin saja.

Duet Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa terpaksa turun dari posisi 3 dan 4 ke posisi 4 dan 5.

Berikut Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Assen, Belanda 2017:
  1. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 115 points
  2. Maverick ViƱales SPA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 111 points (-4)
  3. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 108 points (-7)
  4. Marc Marquez SPA Repsol Honda Team (RC213V) 104 points (-11)
  5. Dani Pedrosa SPA Repsol Honda Team (RC213V) 87 points (-28)
  6. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 77 points (-38)
  7. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 62 points (-53)
  8. Jorge Lorenzo SPA Ducati Team (Desmosedici GP17) 60 points (-55)
  9. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 58 points (-57)
  10. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 51 points (-64)
  11. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 40 points (-75)
  12. Alvaro Bautista SPA Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) 34 points (-81)
  13. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) 33 points (-82)
  14. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) 31 points (-84)
  15. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 28 points (-87)
  16. Aleix Espargaro SPA Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 23 points (-92)
  17. Tito Rabat SPA Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 23 points (-92)
  18. Hector Barbera SPA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) 21 points (-94)
  19. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) 20 points (-95)
  20. Pol Espargaro SPA Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 11 points (-104)
  21. Alex Rins SPA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR)* 7 points (-108)
  22. Michele Pirro ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 7 points (-108)
  23. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 6 points (-109)
  24. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP)* 2 points (-113)
  25. Sylvain Guintoli FRA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1 points (-114)

Hasil Lengkap Race MotoGP Assen, Belanda 2017


Berita Seputar MotoGP - Rider Movitar Yamaha, Valentino Rossi yang memulai balapan dari posisi start ke-4 berhasil keluar sebagai pemenang.

Rider Italia itu berhasil melakukan start apik, mendekati pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dan rider Monster Yamaha Tech, Johann Zarco.

Podium dua berhasil diamankan oleh rider Satelit Octo Pramac Racing, Danilo Petrucci yang sempat mencuri posisi satu Rossi di lap-lap akhir.
Berikut Hasil Lengkap Race MotoGP Assen, Belanda 2017:
  1. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 41m 41.149s
  2. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 41m 41.212s
  3. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 41m 46.350s
  4. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 41m 46.392s
  5. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 41m 46.476s
  6. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 42m 4.539s
  7. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) 42m 18.131s
  8. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) 42m 18.207s
  9. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 42m 18.315s
  10. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 42m 43.078s
  11. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 42m 50.533s
  12. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 42m 51.270s
  13. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 42m 51.493s
  14. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 43m 16.804s
  15. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) +1 lap
  16. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) +1 lap
  17. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR)* +1 lap
  18. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) DNF
  19. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) DNF
  20. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) DNF
  21. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) DNF
  22. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* DNF
  23. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP)* DNF 

Sunday, June 25, 2017

Hasil Lengkap Kualifikasi MotoGP Assen, Belanda 2017


Berita Seputar MotoGP - Rookie Monster Yamah Tech3, Johann Zarco sukses mencuri posisi Pole MotoGP Belanda dari tangan rider Repsol Honda, Marc Marquez.

Pembalap asal Prancis itu mencetak waktu terbaik 1 menit 46.141 detik.

Sedangkan Marquez yang harus puas start ketiga finis +0.065 detik lebih lambat dari Zarco.

Melengkapi posisi start tiga besar, hadir nama rider Satelit Octo Pramac Racing Ducati, Danilo Petrucci.

Berikut Hasil Lengkap Kualifikasi MotoGP Assen, Belanda 2017
  1. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 46.141s 
  2. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) +0.065s 
  3. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) +0.385s 
  4. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +0.564s 
  5. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) +1.433s 
  6. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +1.522s 
  7. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) +1.671s 
  8. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) +1.901s 
  9. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) +1.938s 
  10. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +1.987s 
  11. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +2.125s 
  12. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) +3.482s 
  13. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 47.217s 
  14. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) 1m 47.234s 
  15. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 47.277s 
  16. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 47.649s 
  17. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 47.804s 
  18. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) 1m 47.947s 
  19. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 47.957s 
  20. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) 1m 48.080s 
  21. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 48.219s 
  22. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 48.448s 
  23. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 48.700s

Hasil Lengkap Latihan Bebas 4 MotoGP Assen, Belanda 2017


Berita Seputar MotoGP - Rookie Monster Yamaha Tech3, Johann Zarco berhasil menjadi yang tercepat dalam sesi Latihan Bebas terakhir kelas MotoGP di Assen.

Posisi tercepat kedua berhasil direbut oleh jagoan anyar Ducati Team, Jorge Lorenzo dengan gap cukup tipis. +0.221 detik.

Posisi tercepat ketiga berhasil dilengkapi oleh rider Pull & Bear Ducati Satelit, Alvaro Bautista.

Berikut Hasil Lengkap Latihan Bebas 4 MotoGP Assen, Belanda 2017
  1. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 44.925s 
  2. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) +0.211s 
  3. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) +2.558s 
  4. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +2.670s 
  5. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +2.805s 
  6. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) +4.400s 
  7. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) +4.876s 
  8. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) +5.215s 
  9. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) +5.786s 
  10. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +5.851s 
  11. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) +6.197s 
  12. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) +6.251s 
  13. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +6.791s 
  14. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +7.099s 
  15. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) +7.105s 
  16. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +7.479s 
  17. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +7.515s 
  18. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +8.375s 
  19. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) +14.162s 
  20. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) No Time
  21. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) No Time
  22. Maverick ViƱales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) No Time
  23. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) No Time

Hasil Lengkap Latihan Bebas 3 MotoGP Assen, Belanda 2017


Berita Seputar MotoGP - Rider Pramac Scott Redding berhasil mengungguli juara dunia MotoGP sembilan kali, Valentino Rossi, untuk mengunci catatan waktu tercepat dalam sesi latihan bebas ketiga GP Belanda Sabtu (24/6) pagi waktu setempat.

Usai sesi latihan bebas hari Jum’at (23/6) di tengah cuaca kering, para rider harus saling berpacu selama 45 menit dalam kondisi lintasan basah usai hujan yang mengguyur pada malam harinya hingga berlangsungnya sesi latihan bebas ketiga.

Scott Redding berhasil meraih catatan waktu terbaik dengan 1 menit 46.441 detik, unggul 0.231 detik dari veteran Yamaha Valentino Rossi, saat juara bertahan MotoGP mengunci posisi ketiga.

Pemuncak klasemen sementara yang menjadi rider tercepat dalam FP2, Maverick Vinales hanya mampu menempati posisi keempat, tepat di depan pendatang baru Yamaha Tech3, Johann Zarco dan wakil Avintia Hector Barbera.

Aleix Esparago dari Aprilia berhasil finis ketujuh dengan Jorge Lorenzo (Ducati), Loriz Baz (Avintia), dan Andrea Iannone (Suzuki) menutup posisi 10 besar.

Baz merupakan satu dari dua rider yang terjatuh dalam sesi tersebut setelah mengalami crash di tikungan 3, bersama Cal Crutchlow dari LCR Honda yang membentur dek di tikungan 8.

Berikut adalah hasil lengkap FP3 yang berlangsung di Sirkuit Assen:
1. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) 1m 46.441s [Lap 19/19] 294km/h (Top Speed)
2. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 46.672s +0.231s [21/21] 289km/h
3. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 46.743s +0.302s [17/19] 290km/h
4. Maverick ViƱales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 46.756s +0.315s [16/17] 294km/h
5. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 1m 46.794s +0.353s [18/21] 289km/h
6. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) 1m 46.851s +0.410s [10/19] 294km/h
7. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 46.936s +0.495s [16/16] 286km/h
8. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 47.075s +0.634s [10/19] 287km/h
9. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) 1m 47.126s +0.685s [7/13] 289km/h
10. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 47.295s +0.854s [19/21] 295km/h
11. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 1m 47.306s +0.865s [17/17] 295km/h
12. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 47.310s +0.869s [15/16] 295km/h
13. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 1m 47.355s +0.914s [17/18] 289km/h
14. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 47.394s +0.953s [15/16] 292km/h
15. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 47.409s +0.968s [6/13] 292km/h
16. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP)* 1m 47.657s +1.216s [16/19] 288km/h
17. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR)* 1m 47.767s +1.326s [8/19] 291km/h
18. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 47.774s +1.333s [14/20] 295km/h
19. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) 1m 47.908s +1.467s [19/19] 287km/h
20. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) 1m 48.194s +1.753s [9/17] 289km/h
21. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 49.235s +2.794s [13/17] 292km/h
22. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 49.284s +2.843s [19/19] 290km/h
23. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 49.291s +2.850s [17/19] 282km/h

Rider yang lolos otomatis ke Kualifikasi 2:
1. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1)
2. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)
3. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V)
4. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17)
5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V)
6. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1)
7. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17)
8. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)
9. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16)
10. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V)



Saturday, June 24, 2017

Hasil Lengkap Latihan Bebas 2 MotoGP Assen, Belanda 2017


Berita Seputar MotoGP - Rider Movistar Yamaha, Maverick Vinales berhasil menjadi yang tercepat dalam sesi Latihan Bebas kedua MotoGP Belanda.

Pembalap asal Spanyol itu mencetak waktu terbaik 1 menit 33.130 detik.

Posisi dua berhasil diamankan oleh Rookie Monster Yamaha Tech3, Jonas Folger dengan gap +0.367 detik.

Posisi tiga menjadi milik jagoan Repsol Honda, Marc Marquez yang finis lebih lambat +0.652 detik.

Melengkapi posisi lima besar, hadir dua rider lainnya, Andrea Dovizioso dari Ducati Team dan Cal Crutchlow yang membela LCR Honda.

Berikut Hasil Lengkap Latihan Bebas 2 MotoGP Assen, Belanda 2017
  1. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 33.130s
  2. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +0.367s 
  3. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) +0.652s 
  4. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) +0.660s 
  5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) +0.698s 
  6. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +0.700s 
  7. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) +0.760s 
  8. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +0.856s 
  9. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) +0.973s 
  10. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) +1.018s 
  11. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) +1.169s 
  12. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +1.207s 
  13. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +1.361s 
  14. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) +1.393s 
  15. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) +1.466s 
  16. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) +1.475s 
  17. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +1.487s 
  18. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) +1.629s 
  19. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +1.793s 
  20. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +1.909s 
  21. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +2.055s 
  22. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +2.243s 
  23. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +3.204s

Hasil Lengkap Latihan Bebas 1 MotoGP Assen, Belanda 2017


Berita Seputar MotoGP - Rider Satelit Octo Pramac Racing Ducati, Danilo Petrucci berhasil menjadi yang tercepat dalam sesi Latihan Bebas 1 MotoGP Belanda, Jum'at (23/6).

Pembalap asal Italia itu mencetak waktu terbaik 1 menit 34.680 detik.

Posisi dua dan tiga masing-masing di isi oleh rider Monster Yamaha Tech3, Johann Zarco dan pembalap Satelit LCR Honda, Cal Crutchlow dengan masing-masing gap +0.126 detik dan +0.142 detik dari Petrux.

Sementara itu, dua rider lainnya yang berhasil masuk posisi lima besar adalah jagoan Ducati Team, Andrea Dovizioso dan bintang Movistar Yamaha, Valentino Rossi.

Berikut Hasil Lengkap Latihan Bebas 1 MotoGP Assen, Belanda 2017
  1. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 1m 34.680s
  2. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +0.126s 
  3. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) +0.142s 
  4. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) +0.149s 
  5. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +0.161s 
  6. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +0.234s 
  7. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) +0.256s 
  8. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +0.372s 
  9. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) +0.475s 
  10. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) +0.503s 
  11. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +0.513s 
  12. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +0.583s 
  13. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) +0.602s 
  14. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) +0.701s 
  15. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) +0.848s 
  16. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +0.882s 
  17. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +1.042s 
  18. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +1.197s 
  19. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +1.218s 
  20. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) +1.236s 
  21. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +1.724s 
  22. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) +2.139s 
  23. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +2.923s

Friday, June 23, 2017

Rossi: MotoGP Assen Akan Jadi Titik Balik Saya dan Yamaha


Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi sudah tak pernah mencicipi kemenangan lagi di MotoGP sejak Catalunya 2016. Sementara tahun ini, banyak hal berjalan sangat berbeda baginya di Catalunya dua pekan silam.

Pada saat yang sama, sirkuit yang juga disebut Montmelo tersebut mungkin akan mewakili titik balik The Doctor pada MotoGP 2017. Dan itu akan dimulai yang terdekat, di MotoGP Assen 2017, Jumat-Minggu (23-25 Juni) ini. Benarkah begitu?

Ya, kita tentunya mesti berbicara tentang tes dua hari yang dilakoni tim Yamaha Factory Racing selepas MotoGP Catalunya 2017. Rossi telah menguji sebuah fairing baru yang dibangun sesuai dengan spesifikasinya alias keinginannya.

Sensasi awalnya terbukti positif, dengan Rossi berkomentar dalam rilis tim Yamaha Factory Racing kepada GPOne: “Jika saya harus balapan besok, saya akan menggunakannya (fairing baru M1).”

Nah, kemungkinan besar Rossi akan mengujinya lagi pada akhir pekan ini di Assen, yang mana sebuah trek magis lagi baginya. Karena seperti diketahui, Yamaha dan Rossi merupakan tim pabrikan dan pembalap yang paling sukses dalam lomba MotoGP di sana.

Yamaha adalah pabrikan tersukses di Assen sejak era MotoGP diperkenalkan pada 2002, mengoleksi delapan kemenangan. Sedangkan Rossi merupakan pembalap tersukses di Assen dengan rekor sembilan kemenangan – tujuh di MotoGP, serta masing-masing satu di kelas 250cc dan 125cc.

Patut diketahui pula bahwa Rossi menang dua kali dari empat lomba terakhir MotoGP Assen. So, ini adalah tempat yang tepat baginya untuk bangkit kembali, sekaligus menghidupkan kans meraih juara dunia ke-10.

“Saya senang pergi ke Assen, terutama setelah dua hari pengujian yang kami lakukan di Catalunya usai menjalani balapan yang buruk. Selama tes di sana, kami telah mencoba beberapa solusi menarik, dan sekarang saya ingin mencobanya di trek lain (Assen), untuk melihat apakah kami menuju arah yang benar,” beber Rossi.

Apakah Assen akan memberikan jawaban yang dicarinya atas kesulitan-kesulitan sebelumnya?
“Assen selalu merupakan akhir pekan yang hebat, karena sirkuitnya sangat bagus. Saya berharap bisa tampil kompetitif di Assen, karena saya ingin menjadikannya sebagai balapan yang bagus,” kata Rossi optimis. 


Michelin Siapkan Ban Terbaik untuk GP Belanda

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/22/49/1215944/michelin-siapkan-ban-terbaik-untuk-gp-belanda-WY5.jpg

Berita Seputar MotoGP - Seri kedelapan MotoGP musim ini jadi tantangan berat buat para pembalap. Sirkuit Assen, Belanda, yang dijadikan lokasi punya daya kesulitan tinggi apalagi jalur 4,5 Km tersebut sering berada dalam kondisi licin karena guyuran hujan lebat.

Untuk meminimalisir kecelakaan, Michelin sebagai pemasok ban sudah menyiapkan produk terbaiknya. Mereka yakin ban yang digunakan para pembalap bisa bekerja dengan baik di Sirkuit Assen.

"Assen selalu menjadi balapan yang sulit. Anda tak pernah bisa menduga cuaca di sana. Tahun lalu lintasan sangat basah karena diguyur hujan. Jadi kami harus siap dengan berbagai kemungkinan," ungkap Piero Taramasso, Manajer Michellin.

"Permukaan di Sirkuit Assen tidak konsisten karena ada campuran aspal baru dan aspal yang sudah lama. Kondisi ini menyebabkan tingkat grip dan abrasi yang berbeda. Di Assen ada tikungan yang bisa dilalui dengan cepat, namun ada juga area dimana Anda harus melambat. Para pembalap sulit menemukan kenyamanan tapi trek ini masih tetap disukai oleh mereka," jelasnya yang dikutip dari situs resmi MotoGP.

Menurut Taramasso, persaingan di Negeri Kincir Angin akan berlangsung menarik. Ia yakin di balapan nanti para pembalap tidak akan mengeluh soal performa ban.

"Balapan nanti tentunya akan seru. Kami mempersiapkannya dengan ban yang memiliki daya tahan efektif dalam kondisi kering maupun basah. Kami menantikan akhir pekan yang menakjubkan," ujarnya.


Sejarah Sirkuit Assen: Medan Berat untuk Pembalap

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/22/49/1215844/sejarah-sirkuit-assen-medan-berat-untuk-pembalap-l40.jpg

Berita Seputar MotoGP - Para pembalap MotoGP kembali bertemu dengan Sirkuit Assen. Balapan di lintasan 4,5 Km ini akan digelar pada Minggu (25/6/2017).

Perlu diketahui, Sirkuit Assen bukanlah medan yang mudah untuk para pembalap. Sebab sirkuit yang terletak di Belanda ini punya 18 tikungan yang masing-masing memiliki tantangan berbeda. Kesulitan makin menjadi sebab curah hujan di Negeri Kincir Angin sangat tinggi yakni mencapai 54%. Sejumlah fakta tersebut dianggap dapat merusak aksi para kontestan di atas kuda besi.

"Balapan di sana biasanya membutuhkan konsentrasi ekstra agar bisa menghadapi segala macam situasi yang mungkin dapat melontarkan kami. Anda tak pernah tahu berapa lama sirkuit berada dalam kondisi kering. Anda dituntut untuk memaksimalkan setiap sesi," ucap pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa yang dikutip dari Crash

Untuk mengatasi sejumlah masalah, Michelin sebagai pemasok ban siap memberikan produk terbaiknya. Mereka sadar, tak cukup mengandalkan ban biasa di lintasan yang dibangun pada 1955 silam ini.

"Assen selalu menjadi balapan yang sulit. Anda tak pernah bisa menduga cuaca di sana. Tahun lalu lintasan sangat basah karena diguyur hujan. Jadi kami harus siap dengan berbagai kemungkinan," ungkap Piero Taramasso, Manajer Michellin.

"Permukaan di Sirkuit Assen tidak konsisten karena ada campuran aspal baru dan aspal yang sudah lama. Kondisi ini menyebabkan tingkat grip dan abrasi yang berbeda. Di Assen ada tikungan yang bisa dilalui dengan cepat, namun ada juga area dimana Anda harus melambat. Para pembalap sulit menemukan kenyamanan tapi trek ini masih tetap disukai oleh mereka," jelasnya yang dikutip dari situs resmi MotoGP.

Tahun lalu ada 78 kecelakaan di Sirkuit Assen. Dari jumlah tersebut, 39 insiden terjadi di pentas MotoGP. Sementara 14 kecelakaan mewarnai ajang Moto2 dan 25 lainnya terjadi di Moto3.

Dari tiga kategori balap, tercatat ada 21 orang yang harus tersungkur mencium aspal. Semua kecelakaan itu terjadi dari sesi latihan bebas hingga lomba dimulai.

Bicara pemenang, Valentino Rossi berada di urutan teratas. Pembalap kebangsaan Italia itu sudah tujuh kali juara di kelas MotoGP. Sementara posisi dua disandang Mick Doohan, eks pembalap Honda yang lima kali beruntun merebut podium tertinggi GP Assen (1994-1998).

Berikut daftar pemenang di Sirkuit Assen (sejak 1990)

2016: Jack Miller (Honda)
2015: Valentino Rossi (Yamaha)
2014: Marc Marquez (Honda)
2013: Valentino Rossi (Yamaha)
2012: Casey Stoner (Honda)
2011: Ben Spies (Yamaha)
2010: Jorge Lorenzo (Yamaha)
2009: Valentino Rossi (Yamaha)
2008: Casey Stoner (Ducati)
2007: Valentino Rossi (Yamaha)
2006: Nicky Hayden (Honda)
2005: Valentino Rossi (Yamaha)
2004: Valentino Rossi (Yamaha)
2003: Sete Gibernau (Honda)
2002: Valentino Rossi (Honda)
2001: Max Biaggi (Yamaha)
2000: Alex Barros (Honda)
1999: Tadayuki Okada (Honda)
1998: Mick Doohan (Honda)
1997: Mick Doohan (Honda)
1996: Mick Doohan (Honda)
1995: Mick Doohan (Honda)
1994: Mick Doohan (Honda)
1993: Kevin Schwantz (Suzuki)
1992: Alex Criville (Honda)
1991: Kevin Schwantz (Suzuki)
1990: Kevin Schwantz (Suzuki)


Wednesday, June 21, 2017

Mau Habis-habisan di MotoGP Assen, Yamaha Beri Rossi YZR-M1 2.0


Berita Seputar MotoGP - Hitung mundur menuju seri ke-8 musim ini, MotoGP Assen 2017, Belanda telah dimulai. Setiap pembalap dan tim peserta kelas bergengsi sudah harus siap beraksi di lintasan The Cathedral of Speed pada Jumat-Minggu (23-25 Juni) ini.

Karena tidak ada tim yang melakoni tes di sirkuit Assen pada tahun ini. Maka akhir pekan lomba MotoGP Assen, diprediksi bakal terjadi persaingan sengit untuk berebut podium juara, artinya kans setiap pembalap lebih terbuka ketimbang beberapa seri sebelumnya.

Karena seperti diketahui, salah satu faktor pendukung kemenangan Honda dan finis podium Jorge Lorenzo bersama Ducati di MotoGP Jerez adalah karena mereka telah melakukan tes di sana sebelumnya.

Juga ketika Yamaha mendominasi MotoGP Prancis di sirkuit Le Mans. Lalu diikuti Ducati mengasapi Yamaha serta Honda di MotoGP Mugello, diteruskan dengan kemenangan Ducati atas Honda di MotoGP Catalunya.

Khusus bagi tim Yamaha Factory Racing yang meraih hasil terburuknya pada musim ini di MotoGP Catalunya 2017. Yaitu ketika Valentino Rossi finis ke-8 dan Maverick Vinales menyelesaikan lomba di urutan ke-10. MotoGP Assen diyakini bakal jadi kebangkitan tim asal Iwata, Jepang tersebut.

Mengapa prediksinya begitu? Karena seperti diketahui, Yamaha membawa banyak update baru ke tes MotoGP pasca lomba Catalunya. Mulai dari dua sasis hingga fairing baru dijajal oleh Rossi dan Vinales.

Itu semua merupakan kerja keras Yamaha buat memenuhi permintaan The Doctor yang sejak tes pasca musim 2016 di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, selalu mengeluh dengan performa YZR-M1 spesifikasi 2017 yang ia katakan sering mengalami understeer, tak mau membelok seperti seharusnya, dan lebih menyiksa ban ketimbang motor musim lalu.

“Kami telah melakukan pekerjaan dengan baik, motornya kini lebih mudah dikendarai, lebih presisi, saya lebih menyukainya. Namun kami masih bermasalah dengan daya cengkeram, dan belum bisa mengatasinya,” ujar Rossi setelah hari pertama tes Catalunya seperti dilaporkan GPOne.

Namun sejauh ini tim Garputala masih merahasiakan komentar Rossi terkait fairing baru YZR-M1 2017. Tuttomotoriweb menduga, Yamaha bakal habis-habisan mulai di MotoGP Assen. Karena pasca pengujian Catalunya, mereka akan menggeber kekuatan motor versi update YZR-M1 2017 2.0.

“Setelah evolusi ini, Yamaha akan mulai mengerjakan sasis untuk motor tahun depan. Karena itu tidak akan ada banyak berita lagi, hanya mungkin ada banyak hal kecil yang bisa membantu kami. Namun begitu, kami harus berusaha memecahkan masalah yang ada pada motor ini sesegera mungkin,” beber Valentino Rossi.


Jadwal Lengkap Race MotoGP Assen, Belanda 2017


Berita Seputar MotoGP - Balapan seri kedelapan musim ini akan berlangsung di Sirkuit Assen, Belanda. Akhir pekan balap akan berlangsung mulai 23 Juni nanti, dan puncaknya di hari balap pada 25 Juni, bertepatan dengan hari Lebaran tahun ini.

Tahun ini menjadi tahun kedua Belanda menggelar MotoGP di hari Minggu, sebelumnya Belanda selalu menggelar MotoGP di hari Sabtu, baru sejak 2016 kemarin Belanda menggeser hari balap mereka ke hari Minggu.

Tahun ini juga ada perubahan pada susunan acara Grand Prix tiga kelas yang akan bermain, jika di seri lain urutannnya mulai dari Moto3, Moto2 dan MotoGP. Kali ini GP Belanda akan disusun berbeda dengan format Moto3, MotoGP dan baru kemudian Moto2.

Hal ini untuk menghindari bentrok live race dengan Formula 1 yang akan menggelar balapan di Sirkuit Baku dalam GP F1 Azerbaijan.

Rider Movistar Yamaha, Maverick Vinales datang sebagai pemimpin klaslemen sementara, dibelakangnya menyusul dengan cepat jagoan Ducati Team, Andrea Dovizioso, yang kini hanya tertinggal 7 angka dari Vinales.

Posisi tiga, empat dan lima klasemen sementara masing-masing dipegang oleh duet Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, serta rekan satu tim Vinales, Valentino Rossi.

Akankah hasil GP Belanda akhir pekan ini akan mengubah urutan pembalap di klasemen sementara?

Berikut Jadwal Lengkap Race MotoGP Assen, Belanda 2017 (WIB):

Latihan Bebas - Jumat, 23 Juni 2017
Moto3 : FP1 - 14:00 - 14:40
MotoGP : FP1 - 14:55 - 15:40
Moto2 : FP1 - 15:55 - 16:40
Moto3 : FP2 - 18:10 - 18:50
MotoGP : FP2 - 19:05 - 19:50
Moto2 : FP2 - 20:05 - 20:50

Kualifikasi - Sabtu, 24 Juni 2017
Moto3 : FP3 - 14:00 - 14:40
MotoGP : FP3 - 14:55 - 15:40
Moto2 : FP3 - 15:55 - 16:40
Moto3 : QP - 17:35 - 18:15
MotoGP : FP4 - 18:30 - 19:00
MotoGP : Q1 - 19:10 - 19:25
MotoGP : Q2 - 19:35 - 19:50
Moto2 : QP - 20:05 - 20:50

Race- Minggu, 25 Juni 2017
Moto3 : WUP - 13:40 - 14:00
MotoGP : WUP - 14:10 - 14:30
Moto2 : WUP - 14:40 - 15:00
Moto3 : Race - 16:00
MotoGP : Race - 18:00
Moto2 : Race - 19:30

Pemenang Race MotoGP Assen Tahun 2016
  1. 43 Jack Miller, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
  2. 93 Marc Marquez, Repsol Honda Team 
  3. 45 Scott Redding, Octo Pramac Yakhnich

Agostini: Rossi Tak Berteman dengan Rider Spanyol


Berita Seputar MotoGP - Saat ini, hubungan kedua rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales dikabarkan sedang renggang.

Mantan rider Grand Prix, Giacomo Agostini juga turut memberikan pendapatnya tanpa fenomena ini, ia punya pandangan tersendiri tentang retaknya hubungan Rossi vs Vinales.

Agostini membenarkan bahwa The Doctor sudah terlalu sering tak sejalan dengan pembalap-pembalap dari Spanyol.

"Rossi tak punya teman pembalap dari Spanyol. Mantan rekan satu tim Rossi di musim sebelumnya adalah Jorge Lorenzo, dan sekarang Maverick Vinales. Ini sungguh luar biasa," kata Agostini kepada Tuttomotoriweb.

Vinales yang sebelumnya membela Suzuki Ecstar, tahun ini tampil begitu kuat dengan tim barunya.

"Vinales sangat mengejutkan saya. Sebelumnya saya sudah memprediksi ia akan tampil kuat, namun saya tak menyangka akan secepat ini progresnya bersama Yamaha, selamat  untuk Vinales," sambung Agostini.

Rossi sendiri mengaku mendapat masalah lebih banyak pada M1 nya ketimbang masalah di motor rekan setimnya itu. Kemudian hasil tes di Catalunya kemarin, hasilnya membuat Rossi sedikit lebih baik, namun belum terbukti dalam balapan.


Tuesday, June 20, 2017

Gagal di Catalunya, Rossi Tetap Fokus Kejar Gelar Ke-10


Berita Seputar MotoGP - Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, mengaku kecewa karena tercecer di posisi delapan pada GP Catalunya yang digelar pada Minggu (11/6/2017). Kekecewaan itu datang karena sirkuit Catalunya merupakan sirkuit favoritnya.

Kegagalan Rossi finis di posisi podium GP Catalunya membuat peringkatnya di klasemen pebalap merosot dua tingkat. Posisinya kini diduduki dua pebalap Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez yang finis di podium Catalunya.

Melihat hasil yang didapat di Catalunya, Rossi mengaku kecewa. Apalagi kini posisinya direbut pembalap lain. Meski begitu, Rossi tetap yakin bahwa peluang untuk tampil sebagai kampiun musim ini masih terbuka lebar.

"Saya cukup senang bisa mendapatkan poin di Catalunya, tapi ini juga cukup memalukan karena saya kehilangan dua peringkat di klasemen. Bagaimanapun juga, persaingan ini masih sengit dan saya hanya terpaut 28 poin," kata Rossi.

"Untuk saat ini saya hanya akan fokus pada tes di Catalunya. Tes ini sangat penting dan positif bagi kami, apalagi digelar di Catalunya. Saya berharap bisa mengembangkan kecepatan motor dan feeling dengan motor," tutur Rossi.

Hingga seri ketujuh di Catalunya, Rossi tertahan di posisi kelima dengan torehan total 83 poin. Sepanjang musim ini, pembalap berusia 38 tahun itu berhasil meraih tiga kali posisi finis di podium, tiga kali finis di posisi 10 besar, dan satu kali gagal finis di Prancis.

Selanjutnya, balapan akan berlanjut ke GP Belanda, di mana Sirkuit Assen akan menjadi tuan rumah balapan tersebut. Rossi berambisi memetik kemenangan di Assen pada 25 Juni mendatang untuk kembali bersaing di papan atas klasemen.



Bos WSBK Mau Pinjam Valentino Rossi Balapan di Superbike

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/atmaja/valentino_rossi_pada_akhir_pekan_lomba_motogp_italia_2017_di_sirkuit_mugello._(foto-yamaha).jpg

Berita Seputar MotoGP - Menjadi seorang direktur lomba dari Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) merupakan sebuah pekerjaan penting. Peran krusial itu pula yang kini diemban oleh mantan pembalap Ducati, Kawasaki, dan Suzuki di ajang ini, Gregorio Lavilla.

Dibilang penting, karena direktur lomba harus tahu bagaimana cara agar keputusannya bisa memuaskan semua orang, mulai dari pabrikan, pembalap, sponsor, hingga penonton dan pemirsa. Berikut petikan wawancara GPOne dengan Gregorio Lavilla di sela-sela WSBK San Marino 2017 di sirkuit Misano, Minggu (17/6).

Apakah lebih baik menjadi pembalap atau direktur lomba?
 “Pembalap, tidak diragukan lagi! Pada masa itu, saya hanya memikirkan diri sendiri. Sekarang, saya harus mendengarkan dan berbicara dengan semua pembalap, jumlahnya lebih dari 130 pembalap, dan mesti menyadari semua kebutuhan mereka sebelum memutuskan hal terbaik untuk dilakukan. Itu tidak mudah, karena tentu saja keputusan akhir tidak akan pernah memuaskan semua orang.”

Apa bagian terberat dari pekerjaan sekarang?
 “Selama balapan, saya harus memahami situasi di jalur, memeriksa bahwa masing-masing menghormati peraturan. Kami memiliki beberapa marshal hebat untuk membantu kami, yang memberi isyarat jika hujan turun, jika ada minyak (oli/rem) tumpah di lintasan, dan pemotongan jalur/jump start."

"Peran manusia lebih penting ketimbang teknologi di sini, walau kami memiliki layar tv, namun orang lebih memperhatikan. Ada tiga orang yang bertugas sebagai direktur sebuah lomba. Saya adalah salah satu yang ikut mengambil keputusan, dan saya selalu melakukannya demi kebaikan para pembalap.”

Di WSBK ada perbedaan yang meningkat antara tim pabrikan dan privatir? 
“Memang selalu seperti itu. Sejak dulu, hanya tim privatir Ducati yang mampu bertarung dengan para pembalap terdepan. Tapi kini, sering sekali ada tim privatir kuat muncul, contohnya seperti Leon Haslam dengan tim Pucetti di WSBK Inggris 2017. Seiring berjalannya waktu, kami mencoba menemukan peraturan yang bisa diterima semua orang. Kami memiliki ramuan untuk mengambil langkah lain dalam mengurangi biaya dan kesenjangan motor antara berbagai tim.”

Akankah kesamaan level ECU akan menyeimbangkan pertarungan antar motor tim pabrikan dengan tim privatir? 
“Kami sedang membicarakan itu. Tapi ECU yang sama untuk semua orang hanyalah langkah kecil. Perubahan ini tidak akan menjadi solusi terakhir, karena peraturan tersebut akan disamaratakan jika setiap orang memiliki kondisi yang sama. Keterlibatan langsung dengan produsen dan sarana ekonomi termasuk dalam hal ini."

"Peraturan tersebut mempengaruhi hasil, namun tetap saja pembalap yang akan membuat perbedaan. Setiap tim dan setiap pembalap harus memiliki kesempatan untuk menang. Ini adalah jalan yang benar yang bisa membawa WSBK mendekati peraturan Superstock. Kami akan mencoba menciptakan situasi itu.”

Akhir-akhir ini pembalap Inggris semakin kompetitif di WSBK?
 “Mereka lahir dan ditempa dari BSB (British Superbike), sebuah kejuaraan dengan tradisi hebat dan kaya bakat. Mereka kejuaraan independen dan memperlakukan setiap seri seolah-olah itu adalah kejuaraan dunia."

"Gelombang pembalap kuat Inggris tiba di WSBK mulai 2000-an, periode di mana muncul Jonathan Rea, Leon Camier, Leon Haslam, Tom Sykes, Eugene Laverty, juga Cal Crutchlow. Dia memenangkan gelar Supersport, pernah satu tahun di WSBK, dan kemudian pindah ke MotoGP untuk tampil bagus di sana.”

WSBK lebih kesulitan bila dibandingkan dengan MotoGP dalam hal jumlah penonton, mengapa?
 “Saat ini itu betul. Tujuan kami ke depan adalah untuk meningkatkan animo masyarakat menonton WSBK. Akan sangat menyenangkan mendapatkan wild card buat Valentino Rossi berlomba di beberapa balapan. Saya inginnya Rossi balapan beberapa kali di WSBK dan biar ia berpikir bahwa kami di WSBK akan memperlakukannya dengan baik.” 


Monday, June 19, 2017

Zarco Kencang Karena Contek Semua Data Lorenzo


Berita Seputar MotoGP - Nama Johann Zarco langsung mencuri perhatian sejak awal musim ini di kelas MotoGP.

Rider anyar Monster Yamaha Tech3 itu sering tampil dibarisan depan, bahkan sejak seri perdana kemarin di GP Losail, Qatar.

Zarco yang dua tahun sebelumnya menjadi juara dunia Moto2 berturut-turut, membuatnya menjadi rider yang matang, dan ternyata penampilan apiknya juga berkat data mantan pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo.

Selain dapat mempelajari data Lorenzo, Yamaha juga memberikan akses penuh kepada pembalap asal Prancis itu untuk melihat data Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

Bahkan pelatih untuk Vinales di Yamaha, Wilco Zeelenberg sangat yakin kalau Zarco punya peluang besar menggantikan Rossi suatu saat nanti.

Rossi sendiri kontraknya dengan Yamaha akan habis di akhir musim 2018 mendatang, hingga kini belum dipastikan apakah Rossi akan tetap membalap atau memilih untuk pensiun mulai 2019 nanti.

Pihak Yamaha tidak terlalu khawatir, karena Zarco sudah dipersiapkan sebagai pengganti Rossi.

"Sudah sejak tahun lalu, saya sudah terkesan oleh penampilan Zarco, saya bilang kalau dia bakal mendominasi lima besar, dan sekarang kinerjanya semakin baik dari dugaan kita semua, dan berdasarkan hal ini, kami sangat senang ia bergabung dengan Keluarga besar Yamaha dan saya berharap ia terus seperti ini," kata Zeelenberg kepada Sport Rider.

Zeelenberg yang pernah menjabat sebagai pelatih untuk Lorenzo ketika masih di Yamaha pada 2010-2016, mengungkapkan bahwa Zarco bisa tampil begitu bagus di musim debutnya ini, tidak hanya karena skill mumpuni, tapi juga karena Zarco sangat tekun mempelajari seluruh detail data Lorenzo di Yamaha tahun lalu.

Juga karena Zarco menggunakan motor M1 yang sama persis dengan milik Lorenzo, yakni versi 2016.

"Tim pabrikan punya motor yang berbeda dibanding tahun lalu, dan pembalapnya juga berbeda (Vinales). Tapi Zarco, saat melihatnya berkendara, saya seperti melihat Lorenzo.

Gaya balapnya sangat lembut dan ia mencoba mengganti gigi di tempat yang benar-benar sama dengan Lorenzo. Zarco benar-benar mempelajari data Lorenzo dengan sempurna. Hal ini sangat membantunya," akui Zeelenberg.

Zarco yang bisa tampil begitu gemilang, membuat Zeelenberg sangat yakin Zarco adalah rider yang tepat sebagai pengganti Rossi.

"Jika ia terus seperti ini, sudah jelas ia bisa menjadi pembalap pabrikan. Memang jelas tidak ada yang menjamin hal itu, tapi jika ia konsisten naik podium atau dekat dengan podium sebagai rider satelit, tentu itu akan sangat memungkinkan," tutup pria asal Belanda itu.


Sempat Loncat Kelas, Nasib Miller Kini Tak Menentu


Berita Seputar MotoGP - Akhir musim 2014 lalu, rider asal Australia, Jack Peter Miller mengheboohkan jagad balap dunia dengan kontrak ekskulif berdurasi tiga tahun bersama HRC. Tak hanya itu, Miller juga rela loncat langsung dari kelas Moto3 ke MotoGP dengan melewatkan Moto2.

Hal sepeti ini hanya bisa terjadi pada rider yang memang punya talenta super luar biasa, namun begitu naik ke MotoGP, performa Miller ternyata tidak seperti yang diharpakan.

Sekarang, ditahun terakhir kontrak tiga musimnya bersama HRC, Miller belum mendapat kepastikan apakah ia akan dipertahankan atau tidak.

Padahal sebelumnya Miller diproyeksikan menjadi pengganti dari Pedrosa yang seharunya dimulai tahun 2017 ini.

"Masih terlalu pagi membicarakan tentang masa depan Miller. Kami punya program tiga tahun dengannya dan kami cukup puas atas kinerjanya. Tapi kami belum mengambil keputusan terkait kontrak tahun depan.

Kami tidak ingin terburu-buru. Tapi sebelum musim panas, kami akan memulai diskusi tentang kontrak barunya nanti," kata Direktur Komunikasi dan Marketing Honda Racing Corporation (HRC), Livio Suppo kepada Speedweek.


Sunday, June 18, 2017

Nasib Baik Pembalap KTM dan Hasil Tes MotoGP di Catalunya

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/16/49/1214281/nasib-baik-pembalap-ktm-dan-hasil-tes-motogp-di-catalunya-U7l.jpg

Berita Seputar MotoGP - Nasib baik masih menaungi pembalap tim pabrikan Red Bull KTM MotoGP, Bradley Smith, yang absen pada lomba MotoGP Catalunya 2017 akibat cedera. Karena ia tidak perlu menjalani operasi atas cedera jari yang dideritanya saat terjatuh pada sesi latihan di Catalunya.

Seperti diketahui, jari kelingking kiri Smith diyakini terjepit setang motor RC16 dalam kecelakaan di tikungan 2 pada sesi latihan bebas 4 (FP4) MotoGP Catalunya 2017 akhir pekan lalu. Pembalap Inggris itu lalu dibawa ke rumah sakit dan harus absen balapan.

Menyusul pemeriksaan lebih lanjut pekan ini, Smith dinyatakan tidak memerlukan perawatan apapun, dan dapat kembali beraksi di MotoGP Belanda, sirkuit Assen, pada 25 Juni mendatang.

“Sejak kecelakaan pada Sabtu, kami telah memeriksa jari saya setiap 24 jam untuk melihat apakah ada infeksi dan kemajuan dari proses pemulihan. Sekarang, dokter senang dengan kemajuan hari demi hari. Dan kami pada dasarnya tidak akan melakukan cangkok kulit atau operasi lebih lanjut lagi. Itu jelas kabar yang fantatis,” kata Bradley Smith berseri-seri seperti ditulis Motorsport.

“Mereka memperkirakan pemulihan penuh pada jangka pendek, tapi saya seharusnya bisa balapan di Assen. Sekarang hanya kasus untuk terus mempercepat pemulihan dengan krim dan kebersihan. Semoga hanya dalam waktu lebih dari seminggu kami akan siap untuk kembali sekitar 90 persen untuk Assen,” imbuhnya.

Adapun tak hanya absen balapan akhir pekan lalu, Smith juga tidak dapat mengikuti tes resmi MotoGP di Catalunya keesokan harinya. Ia pun digantikan pembalap tes Mika Kallio, yang mendampingi rekan setim Pol Espargaro.

Kallio, yang mendapat jatah wild card di MotoGP Jerman 2017 sirkuit Sachsenring dan MotoGP Austria 2017 sirkuit Red Bull Ring, menguji coba sejumlah suku cadang baru pada motor RC16, sementara Espargaro fokus pada setelan.

“Kami berkonsentrasi pada dua sasis berbeda, ditambah hubungan pada bagian belakang, kombinasi dari keseimbangan motor, sokbreker belakang dan tiga jenis garpu depan. Banyak hal yang kami lakukan sepanjang hari. Hampir semua kemungkinan yang bisa kami ubah pada motor,” ungkap Kallio.

Pembalap 34 tahun itu lantas menjelaskan: “Juga, kami mengubah beberapa elektronik. Pada akhirnya, kami hanya intin mencoba kombinasi terbaik terbaik dari hal-hal tersebut untuk mengumpulkan informasi. Sulit mencetak catatan waktu lebih baik. Tapi kami punya banyak hal untuk diuji coba.”

“Kami menuju ke arah yang benar dalam hal sasis, dari hal-hal yang perlu kami tuju dan apa yang diinginkan oleh para pembalap. Kita lihat bagaimana kondisi Bradley di Assen nanti. Saya juga akan berada di sana untuk membantu tim jika mereka membutuhkan saya,” tutup pembalap Finlandia tersebut.  

Vinales Tak Mengeluh, Rossi Mulai Merasa Dibedakan oleh Yamaha

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/14/49/1213510/rossi-yamaha-bedakan-divisi-pengembangan-motor-saya-dengan-vinales-0Gr.jpg

Berita Seputar MotoGP - Setelah melakoni balapan terburuknya di MotoGP 2017, yakni di sirkuit Catalunya, Minggu (11/6). Tim Yamaha terlihat total saat menjalani tes di trek yang sama pada Senin-Selasa (12-13 Juni).

Seperti dilaporkan Tuttomotoriweb. Tim Yamaha Factory Racing lantas membawa update baru, diantaranya sasis, lambung, fairing, serta sejumlah suku cadang gres lainnya untuk dijejalkan pada motor YZR-M1 2017 yang digeber Valentino Rossi serta Maverick Vinales.

Khusus untuk Vinales, ia merasakan sensasi yang berbeda dengan tambahan suku cadang baru di M1, meski dipastikan belum bisa semuanya dipenuhi oleh Yamaha. Namun yang pertama, pabrikan dari Iwata, Jepang itu, tengah coba memperbaiki ketinggalan motor mereka saat melibas trek yang permukaan aspalnya bersuhu tinggi di atas normal. Karena itu, lambung baru terlihat lebih miring ketimbang sebelumnya.

GPOne yang hadir selama tes MotoGP di sirkuit Catalunya menampilkan foto-foto fairing baru M1 yang terbentuk dengan sayap terintegrasi di sisinya. Tidak seperti sebelumnya yang terlihat di tes pramusim MotoGP 2017. Fairing baru dengan sayap terintegrasi ini tampak lebih besar (lebar).

Dan dikatakan baru, karena terdapat ventilasi udara di sepanjang sisi (yang membelah tulisan tulisan lambang Movistar). Sebelumnya inovasi tersebut belum ada pada fairing winglet terintegrasi yang diciptakan Yamaha.

Valentino Rossi yang menjajalnya pada Selasa (13/6), memiliki pendapat yang berlawanan. The Doctor juga mengemukakan adanya kemungkinan divisi pengembangan motor yang berbeda di tim Yamaha untuk dua pembalap pabrikan, antara dirinya dengan Vinales.

Setelah melahap 71 lap, catatan waktu Rossi memang lebih lambat ketimbang kualifikasi, namun ia lebih cepat 0,4 detik dari putaran terbaiknya saat lomba Minggu. Apakah masalah M1 saat memasuki tikungan telah terselesaikan?

“Di area tersebut, saya tidak pernah merasa nyaman. Tapi Yamaha bekerja sangat baik, frame baru lebih baik, saya menyukainya dan saya lebih memilih ini. Saya bisa melaju lebih cepat dan lebih akurat di tikungan. Motor juga lebih mudah digeber dan lebih cocok dengan gaya balap saya. Tapi ini bukan berarti menyelesaikan masalah. Karena masih ada banyak tekanan buat ban belakang,” imbuhnya.

Media di Italia menambahkan, Rossi dengan Vinales berbeda pendapat soal sejumlah suku cadang baru yang dijejakan ke M1 di tes Catalunya. Karena masing-masing pembalap memilih suku cadang yang lebih cocok dengan ciri khas masing-masing. Untuk itu setelah tes Catalunya, pengembangan M1 akan dilanjutkan pada dua jalur berbeda bagi dua pembalap tim pabrikan.

“Saya tidak tahu apakah nantinya akan ada perbedaan divisi (pengembangan M1). Karena Maverick tidak memiliki banyak keluhan dengan motor ini,” ujar Rossi. “Meski pada akhirnya, ia (Vinales) memiliki lebih banyak poin (ketimbang saya), tapi ia tidak memiliki memori historis bersama Yamaha, ia datang dari Suzuki. Saya berbicara dari sudut pandang saya, yang datang dengan cerita berbeda,” urai pembalap 38 tahun tersebut.

Rossi kemudian menambahkan penjelasannya: “Saya tahu evolusi motor ini dan versi 2017 telah kehilangan sesuatu. Ini (fairing baru) bukan masalah besar, keduanya tidak terlalu berbeda, dan saya bisa memutuskan untuk menggunakan satu atau yang lain.”

“Tapi fairing ini sedikit berbeda dan meningkatkan kepercayaan diri saya di bagian depan motor, itulah yang saya inginkan. Saya pikir ini akan menjadi update penting terakhir musim ini, karena Yamaha Jepang akan mulai bekerja untuk motor 2018,” ujar juara dunia sembilan kali itu.

The Doctor lantas mengatakan kunci bagi pembalap yang akan jadi juara dunia MotoGP 2017: “Tim yang berhasil membangun motor yang mampu bekerja bagus dengan ban akan memenangkan kejuaraan.” 



Friday, June 16, 2017

Aturan Wajib Tim Satelit di MotoGP 2018 Ditentang Tiga Pabrikan

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/15/49/1213914/aturan-wajib-tim-satelit-di-motogp-2018-ditentang-tiga-pabrikan-cwD.jpg

Berita Seputar MotoGP - Pada awal tahun 2017, Dorna Sports telah merilis aturan baru bagi setiap tim pabrikan untuk memiliki tim satelit mulai 2018. Jumlahnya minimal 1 motor di lintasan. Tapi sepertinya aturan itu bakal ditentang oleh tiga tim pabrikan kelas bergengsi.

Ya, aturan ini sepertinya masih jadi pengganjal buat tim Suzuki. Karena dana yang terbatas, pabrikan dari Hamamatsu, Jepang itu, kemungkinan besar belum siap untuk memiliki tim satelit di MotoGP 2018. Seperti dikatakan pada akhir Mei lalu. Manajer tim Suzuki, Davide Brivio, membantah adanya prospek untuk membentuk tim satelit di MotoGP pada musim 2018. Ia meyakini peluang itu kecil, apalagi kalau dananya dikeluarkan oleh tim pabrikan sendiri.

“Suzuki adalah perusahaan yang sangat besar. Tapi dana yang dialokasikan untuk balapan tidak begitu tinggi. Membentuk tim satelit akan menghabiskan sumber daya tim pabrikan,” beber Brivio kepada Motorsport.com.

“Kemajuan kami sedikit berhenti, katakanlah dalam posisi ‘standby’. Kami takut kehilangan sumber daya yang akan dialokasikan ke tim satelit, dan dapat menyebabkan masalah bagi kami,” imbuh mantan petinggi di tim Yamaha Factory Racing tersebut.
“Tambahan (satu atau) dua motor akan sangat membantu dalam mengumpulkan data. Tapi Suzuki tidak pernah punya tim satelit. Apalagi, ini pertama kalinya tim benar-benar ‘in-house’,” tutupnya.

So, kemungkinan besar kalau aturan ini tetap diwajibkan mulai 2018, maka Suzuki mesti menggandeng tim satelit yang sudah ada di kelas bergengsi saat ini. Atau mereka harus mencari tim privatir yang siap mengeluarkan dana sendiri.

Untuk masalah ini, sebelumnya dua tim satelit di MotoGP, Aspar Team dan Avintia Racing, telah resmi memperpanjang kontrak dengan pabrikan Ducati. Sedangkan Pramac Racing sudah jadi langganan tetap tim dari Borgo Paginale, Bologna itu.

Itu berarti tinggal menyisakan LCR dan Marc VDS Racing, yang belum mencapai kesepakatan dengan Honda Racing Corporation (HRC). Namun bicara itu, LCR lebih berpeluang mengisi line up tim satelit Honda. Karena tim milik mantan pembalap, Lucio Cecchinello, tersebut sudah bekerjasama dengan tim sayap putih lebih lama ketimbang tim milik Marc van der Straten (Marc VDS).

“Saya tidak tahu apa yang bakal terjadi. Tetapi jika (berandai-andai) Honda harus memilih untuk memiliki hanya satu klien (tim satelit) pada 2018. Lucio Cecchinello (LCR) tentu (berpotensi besar) dipilih, karena mereka memiliki hubungan yang jauh lebih lama (dengan Honda) ketimbang kami,” ujar prinsipal tim Marc VDS, Michel Bartholemy mengungkapkan kekhawatirannya di Speedweek.

Nah kalau kantong Suzuki saja kembang-kempis, potensi aturan ini ditentang oleh Aprilia dan KTM dirasa besar. Khusus buat KTM, mereka merupakan anak baru di kelas bergengsi 2017. Bukannya meremehkan keuangan tim asal Austria tersebut, tapi rasanya agak berat buat mereka langsung memiliki tim satelit hanya berselang setahun dari debut.

Bagaimana dengan Aprilia? Bos tim dari Noale, Venezia itu, Romano Albesiano, baru saja mengumbar rasa pesimistisnya pada awal pekan ini kepada GPOne usai gelaran MotoGP Catalunya 2017.

“Kami telah mengevaluasi kemungkinan ini, tetapi kami pasti tidak akan memiliki lebih dari dua motor di lintasan tahun depan (2018), apalagi kalau menambah dua motor. Seperti yang Anda tahu, kami adalah pabrik kecil dan harus memasok komponen untuk empat motor, memiliki beberapa aspek positif namun juga ada negatifnya,” urai Romano Albesiano.

“Harus memenuhi kebutuhan dua motor, akan memungkinkan kami untuk fokus secara rinci pada komponen baru, guna kemudian membawa mereka ke lintasan untuk evaluasi. Jika Anda menambahkan dua motor lagi, semuanya bakal menjadi lebih rumit, terutama dalam hal reliabilitas (mesin). Mungkin akan lebih mudah di tahun 2019,” kata Romano membuka kompromi kepada Dorna Sports.

Thursday, June 15, 2017

Ducati Masih Tak Percaya Dovi Menang Beruntun


Berita Seputar MotoGP - CEO Ducati Team MotoGP, Claudio Domenicali mengakui bahwa kemenangan di kelas MotoGP lewat rider andalan mereka, Andrea Dovizioso secara back-to-back di Mugello dan Catalunya, tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Terlebih, Ducati sudah tak pernah menang beruntuk lagi dalam enam musim terakhir ini.

Namun secara mengejutkan, kini Ducati hadir sebagai penantang baru untuk Honda dan Yamaha, yang selama ini selalu mendominasi setiap pekan balapnya.

"Berada di puncak podium sekali lagi, hanya berjarak satu minggu setelah kemenangan luar biasa kami di Mugello, menegaskan bahwa kami telah bekerja dengan sangat baik," kata Domenicali seperti diberitakan MotorSport.

"Sekarang kita lebih dekat ke dengan gelar juara dunia, padahal beberapa bulan yang lalu kami tak pernah berpikir tentang hal ini," tegasnya.

Dovi saat ini duduk manis di urutan dua klasemen sementara, hanya berjarak tujuh poin dari sang pemuncak, Maverick Vinales, jadi Ducati kini punya harapan yang sebelumnya mungkin bukan "kenyataan" bagi mereka.

Kemenangan Ducati di Mugello mungkin biasa saja, karena Mugello adalah kandangnya Ducati. Namun, yang paling mengherankan para petinggi Ducati adalah kemenangan Dovi di Catalunya.

Tahun lalu saja, Dovi hanya mampu finis ke-12 usai tertinggal 40 detik di belakang pemenang balap Valentino Rossi seri Catalunya.

"Kami tahu bahwa lintasan Catalunya sangat sulit bagi kami," katanya Manajer tim, Gigi Dall'Igna.

"Tahun lalu kami sangat menderita dan karena alasan inilah kami baru melakukan pengujian dua hari sebelum balapan dan terbukti sangat membantu, karena saat ini, motor kami dalam kondisi bagus," pungkasnya.


Suzuki Kecewa Adaptasi Iannone Berantakan

https://4.bp.blogspot.com/-N0Sh_PVS8yc/WUGp6n3xCFI/AAAAAAAAc2E/6cShpAVsQwE4mIuExr0SbAbKm2aPPGzzQCLcBGAs/s1600/u.jpg

Berita Seputar MotoGP - Semuanya dimulai dengan sangat baik, pada November tahun lalu, Andrea Iannone tampaknya bisa membawa motor Suzuki GSX-RR, seolah-olah dia sudah sangat pandai menggunakan motor tersebut.

Sasisnya gesit, waktu lapnya cepat, dan Suzuki berbicara seolah-olah rider Italia itu bisa lebih garang dari pendahulunya, Maverick Vinales.

Namun, tujuh bulan kemudian, tepatnya saat ini, prediksi itu meleset. Iannone dan Suzuki sudah menderita sejak seri pembuka di Qatar sampai dengan menjelang habisnya paruh musim pertama ini, Iannone masih berusaha keras menyesuaikan gaya balapnya dengan "kuda Jepangnya" itu.

Terlebih, dalam balapan terkahir kemarin di GP Barcelona, Iannone hanya mampu finis ke-16, di luar zona poin, dan tertinggal hingga 43 detik di belakang pemenang balap, Andrea  Dovizioso.

Segudang masalah yang menghampiri Suzuki musim ini, membuat Suzuki bakal mengundur waktu peluncuran tim satelit mereka, yang sejatinya dijadwalkan pada tahun 2018 mendatang.

"Sejujurnya, kami tidak menyangka Iannone akan membutuhkan waktu lama untuk adaptasi," kata bos tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio kepada Crash.

"Padahal di tes perdana di Valencia akhir musim lalu, Iannone sangat senang dengan motornya, luar biasa pokoknya. Saat itu keluhan Iannone hanya ada pada sektor elektronik.

Sedangkan sisanya, Iannone cukup senang. Lalu mungkin balapan akan datang dan kami menemukan beberapa kesulitan lagi. Elektronik adalah salah satu area dimana Iannone juga merasa lebih bahwa kita harus memperbaiki diri.

Juga memikirkan masalah bahwa faktanya Iannone berasal dari pabrikan (Ducati) yang memiliki keunggulan di sektor elektronik paling canggih. Jadi, memang benar bahwa Suzuki satu tingkat dibawahnya," terang pria Italia itu.

"Suzuki masih baru di MotoGP. Kita memang masih butuh waktu lama, dan kami mendapatkan teknisi tambahan langsung dari Jepang untuk mengerjakan elektronik. Kami telah memodifikasi sedikit operasi tim kami untuk lebih banyak berkonsentrasi pada sektor elektronik.

Kami sadar Kami sedang bekerja. Saya pikir kita sedang membuat langkah demi langkah," terangnya.


Aprilia Turunkan Tim satelit Mulai MotoGP 2019


Berita Seputar MotoGP - Bos balap Aprilia MotoGP, Romano Albesiano sangat yakin bahwa tahun 2019 nanti akan menjadi waktu yang tepat bagi pihaknya untuk menurunkan tim satelit di MotoGP.

Pria Italia itu mengakui bahwa Aprilia telah berbicara dengan beberapa tim satelit tentang kemungkinan tahun depan, karena Dorna Sport memang mendorong tiga dari enam produsen (Aprilia, Suzuki dan KTM) untuk memperluas skuad mereka.

Namun, mengingat Aprilia yang masih baru di MotoGP, Albesiano mengakui opsi ini "tidak akan semudah itu", yang berarti, kemungkinan besar, Ducati, Honda dan Yamaha akan menjadi satu-satunya pabrik yang menyediakan peralatan untuk tim satelit untuk tahun 2018.

"Kami berbicara dengan beberapa tim," kata Albesiano, Senin kemarin seperti dimuat Crash. "Ada hal positif dan negatif dalam menambahkan tim satelit dalam fase perkembangan kita ini. Tentu saja akan banyak alasan.

Juga kita bukan pabrikan yang besar, jadi tahun 2019 mungkin lebih realistis. Untuk tahun 2019, jika keadaan berjalan seperti yang saya harapkan pasti akan terjadi," sambungnya.


Wednesday, June 14, 2017

Crutchlow Perbarui Kontrak Dua Tahun

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/14/49/1213415/crutchlow-perbarui-kontrak-dua-tahun-NvA.jpg

Berita Seputar MotoGP - Cal Crutchlow dilaporkan telah membarui kontrak selama dua tahun. Kesepakatan baru ini sekaligus mengakhiri spekulasi yang menyatakan bahwa dia bisa meninggalkan tim satelit asal Prancis pada akhir musim ini.

Menurut laporan Motorsport, Rabu (14/6/2017), Crutchlow mendapatkan kesepakatan langsung dengan Honda Racing Corporation. Artinya, dukungan yang datang langsung dari HRC kemungkinan besar ia akan tetap menjadi joki LCR Honda.

Sejauh ini LCR Honda memang belum mengonfirmasi secara langsung tentang kesepakatan tersebut. Namun diperkirakan tim satelit tersebut bakal mengumumkannya pada Juli mendatang atau tepat sebelum balapan di Sirkuit Sanchenring, Jerman, berlangsung.

Rumor tentang masa depan Crutchlow bersama LCR Honda sempat ramai diperbincangkan pasca balapan di Sirkuit Catalunya, Barcelona. Saat itu dia menyatakan ada banyak tawaran yang datang, salah satunya dari tim Aprilia.

Tapi Honda tampaknya tidak ingin kehilangan salah satu pembalap pengembang RC213V. Karena dalam 18 bulan terakhir, Crutchlow telah terlibat dalam pengujian dan pengembangan kuda besi Pabrikan Jepang. 


Hasil Tes Paska Balap GP Catalunya Hari Pertama (Senin, 11/6)

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/13/49/1213295/tercepat-saat-tes-catalunya-marquez-fokus-dengan-ban-Cj0.jpg

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Repsol Honda Marc Marquez berhasil menempati urutan teratas di hari pertama tes resmi MotoGP di Catalunya (Senin, 12/6). Sedangkan Vinales dan Rossi yang memanfaatkan pengujian untuk menjajal sasis baru, masing-masing menjadi tercepat kedua dan kesepuluh.

Usai merampungkan seri balap ketujuh musim ini pada Minggu lalu (11/6), kini para pembalap MotoGP kembali turun ke lintasan untuk menjalani tes resmi MotoGP selama dua hari (Senin-Selasa) yang juga dilangsungkan di sirkuit Catalunya.

Namun tim pabrikan Ducati, Aspar dan Avintia Racing memilih absen kali ini, lantaran telah melangsungkan tes privat di Catalunya pada Mei lalu.

Di hari pertama, Marc Marquez yang baru saja naik ke tangga podium kedua pada balap Minggu lalu (11/6), berhasil menjadi yang tercepat mengungguli rider Yamaha Maverick Vinales yang hanya lebih lambat 0,366 detik.

Posisi ketiga diraih oleh rider Yamaha Tech3 Jonas Folger, disusul oleh Dani Pedrosa di posisi keempat dan Aleix Espargaro yang melengkapi peringkat lima besar.

Dalam tes paska balap ini, duo Movistar Yamaha juga menjajal dua versi sasis baru Yamaha, yang diakui Rossi lebih baik dari yang dia gunakan saat ini. Rossi sendiri hanya mampu menutup peringkat sepuluh besar.

Berikut hasil tes resmi MotoGP paska balap Catalunya 2017:

1. Marc Marquez SPA Repsol Honda Team (RC213V)1m 44.071s
2. Maverick Vinales SPA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1)1m 44.437s +0.366
3. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)1m 44.972s +0.901s
4. Dani Pedrosa SPA Repsol Honda Team (RC213V)1m 45.003s +0.932s
5. Aleix Espargaro SPA Factory Aprilia Gresini (RS-GP)1m 45.046s +0.975s
6. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V)1m 45.296s +1.225s
7. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)1m 45.452s +1.381s
8. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16)1m 45.565s +1.494s
9. Tito Rabat GBR Estrella Galica 0,0 Marc VDS (RC213V)1m 45.582s +1.511s
10. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1)1m 45.635s +1.564s
11. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17)1m 45.863s +1.792s
12. Jack Miller AUS Estrella Galica 0,0 Marc VDS (RC213V)1m 45.897s +1.826s
13. Pol Espargaro SPA KTM MotoGP Factory Racing (RC16)1m 46.107s +2.036s
14. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR)1m 46.130s +2.059s
15. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP)1m 46.389s +2.318s
16. Mika Kallio FIN KTM Test Rider (RC16)1m 46.405s +2.334s
17. Alex Rins SPA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR)1m 46.490s +2.419s
18. Sylvain Guintoli FRA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR)1m 47.055s +2.984s



Tuesday, June 13, 2017

Menangi Lomba MotoGP Catalunya 2017, Dovizioso Merasa Aneh

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/atmaja/andrea_dovizioso_(ducati_corse)_di_akhir_pekan_lomba_motogp_catalunya_2017._(foto-michelin).jpg

Berita Seputar MotoGP - Andrea Dovizioso tampil brilian dalam dua pekan beruntun. Karena setelah memenangkan MotoGP Italia 2017 di sirkuit Mugello (4/6). Pembalap 31 tahun itu kembali membawa motor Ducati Desmosedici GP17 terdepan di MotoGP Catalunya 2017, Minggu (11/6).

Namun meski berhasil keluar sebagai juara MotoGP Catalunya 2017, Andrea Dovizioso justru mengatakan balapan sangat aneh. Mengapa demikian?

Ya, Dovizioso tak tampil ngotot pada lap-lap awal. Dengan tenang, ia menjaga ritme dan menunggu momen tepat untuk menaklukkan duo Repsol Honda: Marc Marquez serta Dani Pedrosa. Akhirnya, momen itu tiba ketika memasuki lap 17. Dovizioso menyalip Pedrosa di trek lurus. Sempat jaraknya dipangkas Marquez, tapi pembalap Italia berhasil mempertahankan posisi pertama dan finis lebih dulu.

“Itu adalah balapan yang sangat aneh, seperti yang saya katakan sebelum balapan. Karena untuk memenangi balapan dan tidak menekan 100 persen saat lomba adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi pada saya,” ucap Dovizioso seusai lomba MotoGP Catalunya 2017 kepada BT Sport.

“Itu sesuatu yang sangat aneh. Sangat panas dan tidak ada grip di lintasan. Anda tidak bisa menekan karena ban depan, terutama daya cengkeram ban belakang banyak menurun. Saya tidak menekan. Saya di belakang Dani, dan dia juga tidak menekan. Kami mengendarai motor dengan cara yang sangat halus. Kami tidak pernah menggunakan potensi motor seutuhnya,” imbuh Dovi.

Pembalap Italia itu kemudian melanjutkan pernyataannya: “Itu adalah strategi yang tepat (tidak terlalu menekan). Senang bisa di depan dan tidak menekan! (Tapi) itu adalah sesuatu yang benar-benar aneh. Ketika Anda punya feeling, Anda sadar tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup. Sulit untuk dijelaskan (dengan kata-kata)."

Kemenangan di Catalunya membuat Dovizioso kini mengoleksi 104 poin, atau hanya terpaut tujuh poin di belakang pemuncak klasemen sementara Maverick Vinales (111 poin). Kendati demikian, ia tetap menegaskan tidak memikirkan tentang peluang juara dunia.

“Saya tidak ingin bicara soal kejuaraan, karena setiap kali kami bicara sesuatu dan turun ke trek, sesuatu yang berbeda terjadi. Saya tidak tahu. Saya akan meninggalkan setiap akhir pekan seperti balapan pertama,” tutur Dovi.

Perlu diketahui pula, Dovizioso menjadi pembalap pertama sejak Casey Stoner pada 2010, yang berhasil meraih dua kemenangan beruntun bagi Ducati. Sebuah pencapaian yang jelas patut diapresiasi, sejak ia memperkuat pabrikan Italia ini pada 2013.

“Akhir pekan ini aneh, bukan akhir pekan MotoGP yang normal. Tapi semua orang dalam situasi sama dan kami mengelola dengan cara lebih baik,” terangnya.

“Tentu, kami sekarang lebih percaya diri dan memikirkan tentang kejuaraan. Tapi belum waktunya untuk mengatakan kami bisa bertarung demi kejuaraan. Kami masih harus memperbaiki beberapa hal untuk benar-benar kompetitif. Saya akan fokus kepada hal itu, karena saya tahu apa yang kami butuhkan,” tutup Dovi.