Saturday, September 29, 2018

Kepala Kru Amini Permusuhan Lorenzo Dan Marquez

Kepala Kru Amini Permusuhan Lorenzo dan Marquez

Berita Seputar MotoGP - Perseteruan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez di Grand Prix Aragon merupakan episode baru sebelum mereka berada dalam satu tim yang sama (Repsol Honda) tahun depan. Kecelakaan yang melibatkan X-Fuera di Sirkuit Motorland Aragon telah menciptakan permusuhan baru diantara dua pembalap.

Ini membuktikan bahwa cepat atau lambat perseteruan Lorenzo dengan Marquez akan meletus. Meskipun beredar kabar bahwa jawara MotoGP musim lalu sempat menelepon juara dunia tiga kali untuk menanyakan keadaan pasca kecelakaan di Aragon, namun permusuhan itu tetap tidak bisa disembunyikan.

Dalam hal apapun, Lorenzo sadar bahwa jika dia ingin bersaing dengan Marquez tahun depan dengan motor yang sama, maka ia harus masuk ke dalam cara balapan dengan rekan setimnya di masa depan untuk merasa benar-benar nyaman. Ini sebagaimana disampaikan kepala kru Honda, Santi Hernandez.

"Para pembalap yang lain sudah tahu bahwa Jorge akan membuat mereka naik ke tingkat itu. Jadi jika mereka ingin menang, mereka harus mencapai sejauh itu," kata Hernandez dikutip dari Motorsport, Sabtu (29/9/2018).

"Ketika Anda masuk ke bidang itu, semua orang tahu ada juga risiko kehilangan," pungkasnya.  

Lorenzo Menggerutu Soal Kenaikan Gaji Dovizioso

Lorenzo Gerutu Soal Kenaikan Gaji Dovizioso

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo kembali mengungkit ketidakharmonisan yang terjadi di tim Ducati Corse. Juara dunia tiga kali di kelas utama MotoGP merasa sakit hati lantaran tim lebih memikirkan untuk menaikkan gaji Andrea Dovizioso dan mencari pembalap yang lebih murah di musim depan.

Lorenzo sebenarnya merasa kerasan untuk berada di markas Borgo Panigale. Namun situasi berubah dalam waktu singkat, ketika tim Ducati lebih memercayakan pembalap lain ketimbang dirinya.

"Ducati hanya berpikir untuk menaikkan gaji Dovizioso yang menang beberapa balapan. Mereka juga mencari pembalap hebat dengan lebih murah," sindir Lorenzo dikutip dari AS Sport, Jumat (28/9/2018).

Perseteruan antara Lorenzo dengan Dovizioso pun tak terhindarkan. Dua pembalap beberapa kali saling melempar sindiran untuk menjatuhkan dan X-Fuera merasa kesal dengan rekan setimnya ketika Little Dragon tidak memiliki rasa hormat.

"Dovi tahu bagaimana menggunakan kata-kata dengan baik. Saya mencoba menjaga hubungan dan berusaha menghormati dia, tapi pada saat yang sama ketika Dovi menang dan saya menderita, dia senang. Hubungan kian memburuk ketika saya menyadari bahwa ia tidak memiliki sikap yang sama terhadap saya," pungkas Lorenzo.

Rossi: Perbaikan M1 Enggak Cuma Fokus Pada Satu Area

Rossi: Perbaikan M1 Enggak Cuma Fokus pada Satu Area

Berita Seputar MotoGP - Krisis motor M1 Yamaha masih menjadi persoalan serius buat Valentino Rossi di ajang MotoGP musim ini. Kondisi itu kian sulit jika berbicara tentang kemenangan mengingat sudah 23 balapan The Doctor gagal berdiri gagah di podium pertama.

Perhatian Rossi tidak hanya terfokus menghadapi balapan berikutnya di GP Thailand, 7 Oktober mendatang. Tapi juga persoalan mengenai mesin Inline 4 menjadi V4 yang akan digunakan pada musim balap tahun depan.

Dikatakan sebelumnya bahwa regulasi itu tidak memberikan dampak yang signifikan buat mesin M1 Yamaha. Pasalnya, ini tak jauh berbeda dengan motor yang ditungganginya musim ini.

Apa yang dialami Yamaha berbeda dengan motor pabrikan lainnya seperti Honda, Ducati, dan Suzuki. Sebab, ketiga tim tersebut dinilai lebih baik dalam mengatasi persoalan mesin pada tahun depan.

"Pekerjaan saya bukan untuk mengatakan 'kita membutuhkan mesin V atau mengubah frame dengan cara ini'. Saya dapat mengidentifikasi dan mengatakan apa masalah atau kesulitan yang kami hadapi dan itu berkaitan dengan ban, terutama pada bagian belakang," kata Rossi dikutip dari Sky, Jumat (28/9/2018).

"Saya mencoba menjelaskan fakta ini, tetapi kita tidak harus fokus hanya pada satu area. Karena poin yang harus diperbaiki berbeda. Menurut saya, karakter mesin, dan hal-hal lain," pungkas Rossi.

Friday, September 28, 2018

Rossi Diam-Diam Jajal Mesin Balap Untuk MotoGP 2019

Rossi Diam-diam Jajal Mesin Balap untuk MotoGP 2019

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi diam-diam telah menguji mesin motor balap Yamaha untuk MotoGP 2019. Namun, pembalap asal Italia merasa tak menemukan hal yang spesial dari prototipe tersebut.

Rossi mengaku kecewa dengan mesin Inline 4 menjadi V4 yang akan digunakan pada musim balap tahun depan. Pasalnya, tidak ada banyak perubahan jika dibandingkan dengan performa mesin Yamaha tahun ini.

"Ya, saya mencoba edisi pertama mesin 2019. Tapi saya pikir dan saya berharap itu bukan yang terakhir, itu hanya modifikasi kecil, karena sangat mirip," kata Rossi, dikutip Motorsport.com, Rabu (27/9/2018).

Lebih jauh, Rossi menegaskan bahwa dia hanya menguji mesin motor Yamaha 2019. Namun, bukan perangkat lain seperti sasis atau swing arm motor. Sehingga dia belum bisa dapat gambaran jelas tentang motor. 

"Saya berharap mereka terus bekerja, karena mesin bagi saya adalah masalah bagi kami. Mereka harus membuatnya lebih baik," lanjut The Doctor.

Rossi hanya finis di posisi ke-10 pada balapan teranyar di Sirkuit Aragon. Hasil tersebut membuat rekor tanpa kemenangan berlanjut ke angka ke-23.

Wednesday, September 26, 2018

Pengamat MotoGP: Saatnya Bantu Rossi

Pengamat MotoGP: Saatnya Bantu Rossi

Berita Seputar MotoGP - Hanya mengandalkan popularitas Valentino Rossi tanpa ada perbaikan pada motor M1 Yamaha, ibarat pohon tanpa buah. Juara dunia tujuh kali di kelas utama MotoGP sejak awal musim mencoba untuk menjaga karismanya tetap menempel di hati penggemar, namun apa yang didapat, rapor The Doctor justru jeblok.

Sejauh ini Rossi belum kunjung mengakhiri paceklik kemenangan selama 23 balapan sejak dia naik podium pertama di GP Belanda 2017 lalu. Hasil minor ini tentunya membuat penggemar gelisah.

Padahal penggemar selalu berharap setiap akhir pekannya bisa menyaksikan pertempuran Rossi versus Marc Marquez atau dengan duo Ducati Corse (Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo) di lintasan balap MotoGP. Tapi apa yang terjadi, tidak ada tontonan itu.

Begitu pula yang dirasakan penggemar ketika Rossi tampil di GP Aragon. Tidak ada pertempuran dengan Marquez mengingat pemilik nomor 46 memulai balapan seri 14 dari posisi 18. Sedangkan The Baby Alien berada di barisan terdepan setelah mencatatkan waktu tercepat ketiga pada kualifikasi.

"Rossi tidak ada di sana. Di atas segalanya, Yamaha tidak ada di sana. Naluri, dari semua orang adalah untuk menanyakan apakah Valentino mungkin memiliki keinginan untuk terus seperti ini," ungkap pengamat MotoGP, Guido Meda dikutip dari Sky, Selasa (25/9/2018).

"Tidak ada yang berhenti menunggumu. Tidak ada yang merasa kasihan. Bahkan jika Anda adalah Yamaha, bahkan jika Anda memiliki Valentino Rossi dengan Anda. Ada saatnya ketika itu tidak cukup lagi. Dia sudah membantu. Sekarang saatnya untuk membantunya," pungkas Meda. 

Lorenzo Curhat Hadapi Cedera Kaki

Lorenzo Curhat Hadapi Cedera Kaki

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo mencurahkan isi hatinya menghadapi cedera yang dialaminya pasca insiden kecelakaan di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, akhir pekan kemarin. Curhatan itu disampaikannya lewat akun media sosial (medsos).

Dalam kesempatan itu Lorenzo buka-bukaan mengenai kondisi yang dihadapinya saat ini. Dia berkata bahwa hidup dan olahraga seperti roller coaster, karena ada momen dan emosi.

"Segala sesuatu yang naik harus turun karena pada akhirnya selalu datang kejatuhan itu. Terkadang begitu mendadak dan panjang, sehingga tampaknya itu akan menjadi akhir (walaupun hampir tidak pernah ada)," tulis Lorenzo pada akun Instagram pribadinya, Selasa (25/9/2018).

"Di antara kedua momen ekstrem itu ada juga pasang surut yang lebih pendek, lingkaran kecil yang membuat Anda kehilangan arah utara dan kurva buta yang membuat mustahil bagi Anda untuk tahu persis apa takdir Anda nantinya. Berkat perbedaan emosi, seseorang dapat merasa hidup dan itulah mengapa roller coaster sangat adiktif," tambah Lorenzo.

Ditambahkan, ketika Lorenzo yang terbaring lemah dibawa ke mobil ambulance. Satu hal yang dipikirkannya yakni menemukan cara bagaimana menjalani momen penting ini.

"Sebenarnya saya membencinya dengan sekuat tenaga sementara saya mengutuk diriku sendiri karena tidak meramalkan sebelumnya. Sekarang, berbaring di tempat tidur dengan kaki dibungkus dalam kantong es, saya tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana saya dapat meningkatkan roller coaster saya berikutnya dan jika saya akan menjalaninya dengan lebih baik," pungkas Lorenzo.  

Tuesday, September 25, 2018

Marquez Trauma Bicara Gelar Juara MotoGP

Marquez Trauma Bicara Gelar Juara MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Tak ada kemenangan yang datang secara kebetulan. Itulah yang dirasakan Marc Marquez saat meraih podium pertama pada balapan seri 14 di Grand Prix Aragon, Minggu (23/9) malam WIB.

Itu merupakan kemenangan ketiga Marquez secara beruntun (2016-2018) saat tampil di Sirkuit Motorland Aragon. Total, dia telah mengumpulkan 41 kemenangan di kelas utama MotoGP sejak tiba pada 2013 lalu.

Bagi Marquez, podium pertama yang didapat terasa spesial mengingat dia berhasil mengakhiri paceklik kemenangan sejak GP Jerman, pertengahan Juli lalu. Secara keseluruhan, pembalap tim Repsol Honda itu telah mengumpulkan enam kemenangan di musim ini dan itu menyamai catatan di tahun 2017.

Marquez masih bisa menambah kemenangan mengingat kalender MotoGP 2018 masih menyisakan lima balapan. Saat ini dia kian sulit terkejar di klasemen sementara MotoGP dengan raihan 246 poin atau unggul 72 angka dari Andrea Dovizioso.

Meski sudah unggul jauh dari pesaing terdekatnya di klasemen sementara, namun Marquez tidak ingin terburu-buru berbicara mengenai gelar juara. Menurutnya, secara matematis Dovizioso masih mampu menyalip posisinya.

"Tidak. Ini belum berakhir. Selama seseorang dapat menyalip saya, maka secara matematis itu belum berakhir," singkat Marquez dikutip dari Speedweek, Senin (24/9/2018).

Marquez sepertinya trauma membicarakan mengenai peluangnya menyegel gelar juara dunia MotoGP. Maklum, dia punya pengalaman nyaris gagal mengunci posisi teratas setelah jatuh dalam dua balapan berturut-turut tepatnya di GP San Marino dan Aragon.

"Pada tahun 2014, saya berpikir terlalu dini tentang kejuaraan, terlalu banyak mendorong dan jatuh dalam dua balapan berturut-turut. Saya harus tetap fokus dan terus bekerja. Itu selalu bisa terjadi dengan sepeda motor dan setiap orang selalu membuat kesalahan. Cuaca, cedera, semuanya penting," ungkap Marquez.  

Dovizioso: Finis Di Posisi Kedua Sudah Bagus Untuk Ducati

Dovizioso: Finis di Posisi Kedua Sudah Bagus untuk Ducati

Berita Seputar MotoGP - Andrea Dovizioso gagal menang usai diasapi Marc Marquez di Sirkuit Aragon. Setelah pertandingan, pembalap Ducati menyinggung tentang kondisi motornya.

Kata Dovi, meski tidak menang di Aragon, podium kedua atau finis sebagai runner up adalah kemajuan bagi timnya. Sebab, dia merasa trek di Aragon tidak terlalu bersahabat bagi motor Ducati.

"Saya sangat senang. Kami selalu sangat kesulitan di sini, di Aragon," kata Dovizioso dilansir Crash.

"Kami berjuang untuk meraih kemenangan tapi Marc sangat kuat di sini."

"Tapi kejutannya adalah kami bertarung dengan Marc. Ini bagus untuk persaingan kejuaraan ini," imbuhnya.

Pada balapan tersebut, Dovizioso finis dengan catatan waktu 41 menit 56.597 detik. Sementara Marquez keluar sebagai jawara dengan catatan waktu 41 menit 55.949 detik.

Sunday, September 23, 2018

Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Aragon, Spanyol 2018

Klasemen Pembalap dan Hasil Lengkap MotoGP Aragon 2018

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez berhasil meraih kemenangan keenam di MotoGP 2018 setelah tampil sebagai pembalap pertama yang menyentuh garis finis di Sirkuit Aragon. Dengan hasil itu Marquez juga semakin kokoh di puncak klasemen.

Tampil di Sirkuit Aragon, Spanyol, Minggu (23/9/2018) malam WIB, Marquez finis dengan catatan waktu 41 menit 55.949 detik. Sementara di posisi kedua dimenangkan Andrea Dovizioso dengan catatan waktu 41 menit 56.597 detik, dan podium ketiga dimenangkan Andrea Iannone (Suzuki) dengan catatan waktu 41 menit 57.208 detik.

Dengan hasil tersebut, Marquez kini menguasai puncak klasemen dengan koleksi 246 poin. Sementara di posisi kedua ada Andrea Dovizioso dengan koleksi 174 poin.

Berikut Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Aragon, Spanyol 2018:
  1. Marc Marquez, Repsol Honda 246
  2. Andrea Dovizioso, Ducati Team 174
  3. Valentino Rossi, Movistar Yamaha 159
  4. Jorge Lorenzo, Ducati Team 130
  5. Maverick Vinales, Movistar Yamaha 130
  6. Cal Crutchlow, LCR Honda 119
  7. Danilo Petrucci, Pramac Ducati 119
  8. Johann Zarco, Monster Yamaha Tech3 112
  9. Andrea Iannone, Suzuki Ecstar 108
  10. Alex Rins, Suzuki Ecstar 92
  11. Dani Pedrosa, Repsol Honda 87
  12. Jack Miller, Pramac Ducati 68
  13. Alvaro Bautista, Angel Nieto Team 64
  14. Tito Rabat, Reale Avintia 35
  15. Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory 32
  16. Franco Morbidelli, EG 0,0 Marc VDS 31
  17. Aleix Espargaro, Factory Aprilia Gresini 29
  18. Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech3 24
  19. Bradley Smith, Red Bull KTM Factory 18
  20. Takaaki Nakagami, LCR Honda 18
  21. Scott Redding, Factory Aprilia Gresini 12
  22. Mika Kallio, Red Bull KTM Factory 6
  23. Karel Abraham, Angel Nieto Team 5
  24. Michele Pirro, Ducati Team 1

Hasil Lengkap Race MotoGP Aragon, Spanyol 2018

Marquez Juara MotoGP Aragon 2018 Usai Duel Lawan Dovizioso

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, merebut gelar juara di MotoGP Aragon 2018. Kemenangan Marquez tidak didapat dengan mudah karena dia harus berduel dengan Andrea Dovizioso.

Tampil di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, Minggu (23/9/2018) malam WIB, pembalap Ducati Jorge Lorenzo memimpin lomba setelah sukses meraih pole di sesi kualifikasi semalam. Namun, posisinya berhasil diambil alih Marquez dari Dovizioso saat lomba berlangsung.

Marquez dan Dovi sempat berduel untuk posisi pemimpin lomba. Di lap ke-20 Marquez sempat melebar motornya sehingga dimanfaatkan Dovi untuk mencuri posisi pertama.

Tiga lap jelang garis finis, Marquez sukses melakukan overtake terhadap pembalap Ducati tersebut. Posisi pertama berhasil dipertahankan pembalap berjuluk Si Bayi Alien hingga dia mengakhiri lomba. Adapun, posisi kedua diraih Dovi, sementara posisi ketiga dimenangkan pembalap Suzuki Andrea Iannone.

Bagi Marquez, ini merupakan kemenangan pertamanya sejak bulan Juli 2018. Total, pembalap asli Spanyol tersebut telah meraih enam kemenangan musim ini.

Berikut Hasil Lengkap Race MotoGP Aragon, Spanyol 2018 :
  1. Marc Marquez, Repsol Honda 41m 55.949s
  2. Andrea Dovizioso, Ducati Team
  3. Andrea Iannone, Suzuki Ecstar
  4. Alex Rins, Suzuki Ecstar
  5. Dani Pedrosa, Repsol Honda
  6. Aleix Espargaro, Factory Aprilia Gresini
  7. Danilo Petrucci, Pramac Ducati
  8. alentino Rossi, Movistar Yamaha
  9. Jack Miller, Pramac Ducati
  10. Maverick Vinales, Movistar Yamaha
  11. Franco Morbidelli, EG 0,0 Marc VDS
  12. Takaaki Nakagami, LCR Honda
  13. Bradley Smith, Red Bull KTM Factory
  14. Johann Zarco, Monster Yamaha Tech3
  15. Karel Abraham, Angel Nieto Team
  16. Scott Redding, Factory Aprilia Gresini
  17. Thomas Luthi, EG 0,0 Marc VDS
  18. Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech3
  19. Xavier Simeon, Reale Avintia
  20. Jordi Torres, Reale Avintia
  21. Cal Crutchlow, LCR Honda DNF
  22. Alvaro Bautista, Angel Nieto Team DNF
  23. Jorge Lorenzo, Ducati Team DNF

Hasil Lengkap Kualifikasi MotoGP Aragon, Spanyol 2018

Lorenzo Raih Pole Position, Rossi Catat Rapor Terburuk di Kualifikasi

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo memulai balapan di Grand Prix Aragon dari posisi terdepan setelah meraih pole position di kualifikasi, Sabtu (22/9/2018). Keberhasilan pembalap berpaspor Spanyol patut diacungi jempol mengingat dia mampu lebih cepat dari catatan waktu yang ditorehkannya pada sesi latihan bebas keempat (FP4).

Pada FP4, Lorenzo keluar sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 48.129 detik. Namun pada kualifikasi yang berlangsung di Sirkuit Motorland Aragon, pembalap Ducati Corse itu mampu mempertajam catatan waktunya dengan lebih cepat 1 menit 46.881 detik.

Ini merupakan pole position keempat yang diraih Lorenzo di ajang MotoGP musim ini. Total, juara dunia tiga kali di kelas utama sudah mengumpulkan posisi terdepan sepanjang kariernya sebanyak 43 kali.

Lorenzo berhasil mengungguli rekan setimnya Andrea Dovizioso setelah hanya membukukan waktu 1 menit 46.895 detik atau kalah cepat 0.014 detik dari rekan setimnya. Sementara Marc Marquez mengekor di posisi ketiga setelah mencetak 1 menit 46.960 detik

Di bagian terpisah, Valentino Rossi justru membukukan catatan terburuk selama tampil di kualifikasi. Pada kualifikasi di Sirkuit Motorland Aragon, juara dunia tujuh kali di kelas utama MotoGP hanya mampu mencatatkan waktu terbaik 1 menit 48.627 detik dan menempatkannya di urutan 18. Itu merupakan kualifikasi terburuk The Doctor sejak Assen 2006.  

Berikut Hasil Lengkap Kualifikasi MotoGP Aragon, Spanyol 2018 :
  1. Jorge Lorenzo, Ducati Team 1m 46.881s
  2. Andrea Dovizioso, Ducati Team
  3. Marc Marquez, Repsol Honda
  4. Cal Crutchlow, LCR Honda
  5. Andrea Iannone, Suzuki Ecstar
  6. Dani Pedrosa, Repsol Honda
  7. Danilo Petrucci, Pramac Ducati
  8. Alvaro Bautista, Angel Nieto Team
  9. Alex Rins, Suzuki Ecstar
  10. Jack Miller, Pramac Ducati
  11. Maverick Vinales, Movistar Yamaha
  12. Takaaki Nakagami, LCR Honda
  13. Franco Morbidelli, EG 0,0 Marc VDS
  14. Johann Zarco, Monster Yamaha Tech3
  15. Aleix Espargaro, Factory Aprilia Gresini
  16. Bradley Smith, Red Bull KTM Factory
  17. Karel Abraham, Angel Nieto Team
  18. Valentino Rossi, Movistar Yamaha
  19. Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech3
  20. Thomas Luthi, EG 0,0 Marc VDS
  21. Scott Redding, Factory Aprilia Gresini
  22. Xavier Simeon, Reale Avintia
  23. Jordi Torres, Reale Avintia
www.rossifumi-travel.com

Wednesday, September 19, 2018

Codacons Minta Romano Fenati Diselidiki Atas Dugaan Pembunuhan Berencana

Codacons Minta Romano Fenati Diselidiki Atas Dugaan Pembunuhan Berencana

Berita Seputar MotoGP - Sebuah Lembaga Hak Konsumen Italia, Codacons, melaporkan pembalap Moto2 Romano Fenati ke Kantor Kejaksaan Rimini, Italia, atas aksi berbahaya yang dilakukannya terhadap Stefano Manzi saat balapan Grand Prix San Marino, Italia, Minggu (9/9/2018).

Laporan resmi Codacons, Selasa (11/9/2018), meminta kantor kejaksaan untuk menyelidiki apa yang terjadi dalam perlombaan Moto2 tersebut. Fenati, 22 tahun, menekan tuas rem saingannya, Stefano Manzi, saat lomba tengah berlangsung. "Akibatnya, Manzi meluncur dengan bahaya dalam kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam," kata pernyataan Codacons.

"Menekan rem lawan saat kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi, dapat dinilai setara dengan sengaja membahayakan kehidupan orang lain, tanpa menghitung contoh buruk yang diberikan kepada jutaan anak muda yang menyaksikan balap sepeda motor," imbuh pernyataan dari lembaga nirlaba tersebut.

Codacons telah mempresentasikan pernyataan mereka kepada Jaksa Umum Rimini, dan meminta pengadilan menilai apakah gerakan Fenati dapat dikategorikan sebagai pelanggaran pidana yang relevan, termasuk percobaan pembunuhan berencana.

Fenati sudah meminta maaf aksinya tersebut dalam sebuah pernyataan, Senin (10/9/2018), dan menyebut aksinya itu sebagai 'aksi memalukan'.

Pada Selasa (11/9/2018) dia mengatakan kepada media Italia akan pensiun dan fokus menyelesaikan studinya. "Sekarang, aku akan kembali ke sekolah," katanya. "Dengan kepala dingin, saya katakan bahwa saya tidak akan balapan lagi."  

Lisensi Dicabut, Romano Fenati Berhenti Membalap

Lisensi Dicabut, Romano Fenati Berhenti Membalap

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Moto2 Italia Romano Fenati merasakan akibat kebodohannya. Fenati diskors Federasi Sepeda Motor Italia (FMI) dan dicabut izin membalapnya setelah melakukan tindakan membahayakan dengan meraih tuas rem saingan saat balapan di Sirkuit San Marino.

Kontrak pembalap berusia 22 tahun itu dengan tim Marinelli Snipers pun telah dihentikan setelah insiden yang membahayakan selama lomba di Grand Prix San Marino, Minggu (9/9/2018).

"Romano Fenati diskors dari semua aktivitas olahraga dengan konsekuensi penarikan lisensi balapnya," demikian Pengadilan Federal FMI dalam sebuah pernyataan, Selasa (11/9/2018). FMI tidak memberikan tanggal berapa lama penangguhan tersebut dilaksanakan.

Fenati juga telah dipanggil untuk menghadiri sidang disiplin FMI pada Jumat (14/9/2018). Sebelumnya, pembalap asal Italia itu didiskualifikasi di tempat dan dilarang tampil di dua balapan berikutnya setelah dia menekan rem motor Stefano Manzi saat balapan tengah berlangsung dalam kecepatan 200 km per jam. Moto2 merupakan lomba balap satu tingkat di bawah kelas utama MotoGP.

Fenati meminta maaf atas insiden tersebut pada hari Senin (10/9/2018), dan menyebut aksinya itu sebagai 'aksi memalukan'. Pada Selasa (11/9/2018), dia mengatakan kepada media Italia akan pensiun dan fokus menyelesaikan studinya.

"Sekarang, aku akan kembali ke sekolah," katanya. "Dengan kepala dingin, saya katakan bahwa saya tidak akan balapan lagi, tetapi saya tidak benar-benar tahu bagaimana saya melihat diri saya dalam lima tahun ke depan. Saat ini, saya hanya ingin meletakkan semua ini di belakang." 

Pengakuan Yang Tertunda Untuk Lorenzo

Pengakuan yang Tertunda untuk Lorenzo

Berita Seputar MotoGP - CEO Ducati Claudio Domenicali belum pernah memberikan pengakuan kepada Jorge Lorenzo terkait kontribusinya dengan motor Desmosedici GP18 di ajang MotoGP musim ini. Tapi itu tidak berlaku pasca X-Fuera menyelesaikan balapan di GP San Marino.

Domenicali tidak terlalu memusingkan dengan hasil minor yang diraih Lorenzo pada GP San Marino. Menurutnya, mantan pembalap Yamaha itu sudah jauh lebih berkembang dalam beberapa bulan terakhir dan yang lebih penting dia sadar akan potensi motor Desmosedici GP18.

"Saya pikir Jorge dalam beberapa bulan terakhir telah menjadi sadar akan potensi pada motor ini yang merupakan untuk bisa menang atau mencoba melakukannya di setiap trek. Saya juga melihat Jorge berbeda dari masa lalu dengan daya saing dan tekad yang luar biasa," kata Domenicali dikutip dari GPOne, Rabu (12/9/2018).

Domenicali mengklaim telah melakukan kerja sama dengan baik dengan Lorenzo dan sudah mengumpulkan data yang bagus. Namun demikian, tidak ada penyesalan dari bos Ducati terkait kegagalan membarui kontrak pemilik nomor 99.

"Ada saatnya, setiap dua tahun, di mana kontrak dinegosiasi ulang. Saya tidak berpikir ada sesuatu yang sangat traumatis dengan Andrea. Itu adalah diskusi normal. Sebaliknya, dengan Jorge, segala sesuatunya berjalan berbeda dari yang kita harapkan dua tahun lalu. Tapi sekarang mari pikirkan tentang masa depan," ungkap Domenicali. 

Tuesday, September 18, 2018

Pernat Nilai Rossi Jalani Balapan Terburuk

Pernat Nilai Rossi Jalani Balapan Terburuk

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi sekali lagi gagal memberikan hiburan yang menarik selama tampil di Grand Prix San Marino. Pada balapan seri 13 MotoGP musim ini, pembalap tim Movistar Yamaha hanya mampu menempati posisi ketujuh setelah mencatatkan waktu 42 menit 24.512 detik.

Banyak kalangan menyayangkan kegagalan Rossi saat tampil di GP San Marino. Pasalnya, Sirkuit Misano hanya berjarak beberapa kilometer saja dari kampung halamannya di Tavullia dan penggemarnya di Italia pasti sangat mengharapkan kebangkitan The Doctor di musim ini.

Namun penampilan Rossi justru di luar ekspektasi penggemar. Juara dunia tujuh kali di kelas elite itu gagal bersaing dengan Marc Marquez dan Andrea Dovizioso setelah hanya mampu menempati posisi ketujuh.

Tak hanya penggemar Rossi yang kecewa dengan hasil idolanya tersebut. Carlo Pernat selaku pengamat MotoGP pun ikut mengomentari kegagalan pemilik nomor 46 naik podium di GP San Marino.

Dia berkata jika itu merupakan salah satu balapan terburuk Rossi sepanjang kariernya. "Sayangnya Valentino kalah. Saya pikir dia telah membuat salah satu balapan terburuk dalam hidupnya. Saya mengerti bahwa motor M1 tidak memiliki performa yang bagus, tetapi di sini (Misano) dia seharusnya bisa menempatkan posisi ditempat ideal," kata Pernat dikutip dari GPOne, Rabu (12/9/2018).

"Ada banyak hal yang perlu dievaluasi dari situasi ini. Maka saya juga harus mengatakan juga bahwa motor Yamaha saat ini benar-benar berada di posisi keempat di trek. Suzuki bahkan mampu berada di depan dengan pembalapnya Rins, dan saya tidak mengerti apa yang terjadi," imbuh Pernat. 

Saturday, September 15, 2018

Valentino Rossi Butuh Motor Tepat Untuk Akhiri Paceklik Kemenangan Di MotoGP


Berita Seputar MotoGP - Mentor Valentino Rossi, Luca Cadalora, mengatakan The Doctor sebenarnya punya kans mengakhiri paceklik kemenangan di MotoGP. Syaratnya, Rossi harus mendapatkan motor yang tepat dari Yamaha. 

Puasa kemenangan Yamaha sudah berlangsung lebih dari setahun. Kemenangan terakhir Yamaha dipersembahkan Valentino Rossi di MotoGP Assen 2017. 

Artinya, Yamaha sudah melalui 22 balapan tanpa naik podium utama. Periode buruk tersebut jadi sumber kegelisahan bagi Rossi maupun Maverick Vinales. 

"Jika Anda ingin memenangi titel, maka Anda harus menang. Itu hal terbaik yang bisa Anda lakukan. Berada di podium bagus, tapi kemenangan adalah hal lain. Di tim, kami berusaha memberikannya motor terbaik setiap pekan. Kadangkala itu tak cukup untuk menang, tapi itu kesalahan kami," kata Cadalora, seperti dilansir Tuttomoriweb, Jumat (14/9/2018). 

"Jika kami memberikan motor yang tepat, dia akan menang," imbuh Cadalora. 

Cadalora mengaku senang bekerja sama dengan Valentino Rossi. Dia juga sangat menikmati suasana saat di sirkuit. 

"Ketika Anda bisa membantu seorang pembalap seperti memberikan instruksi supaya lebih cepat, maka itu merupakan perasaan yang bagus. Saya berusaha menjaga mata terus fokus mengamati, kemudian mengatakan apa yang saya lihat (kepada Rossi)," urai Cadalora. 

"Saya senang dekat dengan trek. Itu membuat saya merasa seperti waktu masih membalap," sambung mentor Valentino Rossi tersebut. 

Komentar Valentino Rossi Terkait Yamaha Ulangi Catatan Buruk 20 Tahun Lalu


Berita Seputar MotoGP - Yamaha mengalami masa sulit dalam dua musim terakhir di pentas MotoGP. Dua rider andalan, Maverick Vinales dan Valentino Rossi belum mampu mencatatkan kemenangan. 

Tercatat sudah 22 balapan MotoGP sejak 2017-18 mereka lalui tanpa kemenangan. Tentunya, ini mengulangi hasil minus mereka 20 tahun lalu. Pada 1997-98, Yamaha paceklik kemenangan dalam 22 seri.

Dikutip dari Crash, Valentino Rossi mengaku tidak mengetahui penyebab Yamaha paceklik kemenangan. Rossi yang membuat perubahan besar untuk Yamaha sejak datang pada 2004 juga bingung timnya tak bisa menyaingi Honda dan Ducati.

"Saya bukan teknisi, saya tidak tahu. Mungkin juga mesinnya bermasalah," kata rider MotoGP asal Italia tersebut.

Namun yang pasti, Rossi memahami masalah besar yang dimiliki Yamaha. Menurutnya, pabrikan asal Jepang itu kurang memiliki daya cengkeram yang hebat di aspal.

"Saya hanya tahu, kalau kita kehilangan cengkeraman. Elektronic tidak membantu motor. Kehilangan cengkeraman membuat kita sangat sulit melaju lebih cepat," ujar Valentino Rossi.

Masalah ini juga yang membuat Rossi kehilangan banyak waktu saat balapan. Eks pembalap Honda dan Ducati itu berharap Yamaha segera merespons keluhannya.

"Saya tidak pernah absen di tikungan dalam 100 lap saat test. Bahkan di hari Jumat (sesi latihan bebas MotoGP San Marino)," ucapnya.

"Namun, saat balapan, saya ketinggalan satu lap, mungkin dua atau tiga tikungan (yang membuat Rossi lambat). Itu artinya, ada sesuatu yang salah pada motor," kata Rossi menambahkan.

Tuesday, September 11, 2018

Marquez Kepayahan Hadapi Motor Ducati

Marquez Kepayahan Hadapi Motor Ducati

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez belum mampu mengakhiri paceklik kemenangan sejak menjalani balapan paruh kedua MotoGP musim ini. Terbaru, pembalap Repsol Honda itu hanya mampu mengamankan 20 poin selama menjalani balapan di Grand Prix San Marino, akhir pekan kemarin.

Ada beberapa hal yang membuat Marquez sulit mengamankan podium pada balapan seri 13 musim ini. Salah satu poin pentingnya adalah dia berada kepayahan beradu kecepatan dengan pembalap Ducati Corse di Sirkuit Misano, Italia.

"Dalam pemanasan saya sebenarnya sudah siap bermain untuk menang. Tetapi saya tahu bahwa saya harus memahami kondisi untuk mengetahui apa yang bisa saya atur," kata Marquez dikutip dari GPOne, Senin (10/9/2018).

"Motor itu meluncur jauh lebih banyak dari yang diperkirakan dan sulit untuk berbelok dengan cepat. Tetapi Dovi memiliki performa motor yang bagus dan lebih dari kami. Saya mencoba mengikuti Jorge untuk mendapatkan sedikit lebih banyak di akhir, dan pada akhirnya, kami membawa pulang empat poin lebih banyak dari yang seharusnya kami dapatkan untuk tempat ketiga," tambahnya.

Lebih lanjut, Marquez menambahkan sebenarnya Baby Alien mampu mengikuti laju kecepatan motor Desmosedici GP18. Namun ia mengakui bahwa hampir tidak mungkin untuk menyusul pembalap Ducati, terutama Dovizioso.

"Bahkan, saya melewati Jorge berkat kesalahannya. Ada empat atau lima balapan di mana kami adalah motor terbaik, tetapi sekarang ini adalah Ducati. Untungnya, mereka menjadi jauh lebih kuat hanya di bagian kedua musim ini, jadi saya bisa mengelola poin yang saya dapatkan di paruh pertama," imbuh Marquez. 

Valentino Rossi Malu Karena Gagal Naik Podium Di Sirkuit Misano

Valentino Rossi Malu karena Gagal Naik Podium di Sirkuit Misano

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi mengaku sangat malu setelah gagal finis di tiga besar usai balapan di Sirkuit Misano, San Marino, Minggu (9/9/2018). Padahal, pada balapan tersebut dia menargetkan comeback sampai-sampai sengaja pakai helm khusus.

Tahun lalu Rossi absen di Sirkuit Misano lantaran cedera. Untuk menyambut kembalinya balapan di sana, pembalap Italia asal tim Movistar Yamaha menyiapkan helm khusus yang dibubuhi tulisan 'Back to Misano'.

Sayang, segala persiapan tersebut tidak membuahkan podium bagi The Doctor. Dia cuma finis di posisi ketujuh pada akhir balapan, apalagi dia gagal saat tampil di hadapan pendukung yang memenuhi tribun di lintasan.

"Sangat memalukan untuk tidak kompetitif di Misano, di depan semua penonton. Dengan tulus saya berharap menjadi lebih kuat karena kemarin di sesi latihan terakhir saya tidak terlalu buruk," sesal Rossi dikutip Crash.net.

Pada balapan tersebut, Rossi finis di posisi ketujuh dengan catatan waktu 42 menit 24.512 detik. Sementara gelar juara direbut Andrea Dovizioso (Ducati) dengan catatan waktu 42 menit 24.512 detik.

Selain Dovizioso, podium di Sirkuit Misano dimenangkan oleh Marc Marquez (Repsol Honda) dan Cal Crutchlow (LCR Honda). 

Lorenzo Beberkan Penyebab Kecelakaan Di MotoGP San Marino

Lorenzo Beberkan Penyebab Kecelakaan di MotoGP San Marino

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo gagal podium setelah tergelincir dua lap sebelum menyentuh garis finis di MotoGP San Marino 2018. Setelah perlombaan, pembalap Ducati asal Spanyol mengaku salah memilih ban motor.

Tampil di Sirkuit Misano, Minggu (9/9/2018) waktu setempat, Lorenzo sukses mengeluarkan kecepatan motor. Dia sanggup bersaing di tiga besar, setidaknya sampai dia bernasib sial karena 'menggerus kerikil' lintasan menjelang akhir perlombaan.

Lorenzo mengatakan bahwa penyebab kecelakaan di Sirkuit Misano adalah penggunaan ban yang salah. Sebab, dia menggunakan ban dengan kompon keras sementara dua pembalap di depan dia; Marc Marquez dan Andrea Dovizioso menggunakan ban medium.

"Jadi memilih ban yang keras ini membuat saya banyak bermasalah selama balapan. Ban yang lembut, saya pikir menghasilkan kekuatan yang lebih untuk Dovizioso dan Marc Marquez. Tetapi ban medium kecepatannya sangat mirip dengan ketiga pembalap," kata Lorenzo dikutip Crash.net.

"Saya tidak berpikir (kecelakaan itu disebabkan, red) pengereman. Gerakan yang menciptakan kecelakaan," lanjut Lorenzo.

Meski tergelincir dan kehilangan kesempatan naik podium, Lorenzo kembali melanjutkan balapan. Dia finis di posisi ke-17 di depan Jack Miller (Pramac Ducati) dan Scott Redding (Aprilia). Adapun di klasemen pembalap, Lorenzo masih berada di empat besar. 

Sunday, September 9, 2018

Hasil Lengkap Dan Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Misano, San Marino 2018

Klasemen dan Hasil Lengkap MotoGP San Marino 2018

Berita Seputar MotoGP - Andrea Dovizioso keluar sebagai pembalap tercepat di seri ke-13 MotoGP 2018. Tampil di Sirkuit Misano, Minggu (9/9/2018) malam WIB, Dovi finish dengan catatan waktu 42 menit 5.426 detik.

Sementara posisi kedua direbut Marc Marquez dengan catatan waktu 42 menit 8.248 detik. Adapun, podium ketiga dimenangkan Cal Crutchlow dengan catatan waktu 42 menit 12.695 detik. Sekadar informasi, Cal naik podium usai Jorge Lorenzo terjatuh dua lap jelang garis finis.

Dengan hasil balapan tersebut, Marc Marquez masih berada di posisi pertama di klasemen sementara pembalap MotoGP 2018. Namun, Andrea Dovizioso kini membuntuti dengan koleksi 154 poin.

Hasil Lengkap MotoGP San Marino 2018:
Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (GP18) 42m 5.426s
Marc Marquez ESP Repsol Honda (RC213V) 42m 8.248s
Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 42m 12.695s
Alex Rins ESP Suzuki Ecstar (GSX-RR) 42m 20.113s
Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha (YZR-M1) 42m 21.442s
Dani Pedrosa ESP Repsol Honda (RC213V) 42m 22.834s
Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha (YZR-M1) 42m 24.512s
Andrea Iannone ITA Suzuki Ecstar (GSX-RR) 42m 27.230s
Alvaro Bautista ESP Angel Nieto Team (GP17) 42m 29.345s
Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech3 (YZR-M1) 42m 32.985s
Danilo Petrucci ITA Pramac Ducati (GP18) 42m 36.124s
Franco Morbidelli ITA EG 0,0 Marc VDS (RC213V)* 42m 38.367s
Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V)* 42m 38.887s
Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 42m 41.112s
Michele Pirro ITA Ducati Team (GP18) 42m 41.238s
Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory (RC16) 42m 51.926s
Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (GP18) 42m 52.040s
Jack Miller AUS Pramac Ducati (GP17) 42m 56.019s
Hafizh Syahrin MAL Monster Yamaha Tech3 (YZR-M1)* 43m 0.594s
Karel Abraham CZE Angel Nieto Team (GP16) 43m 7.681s
Scott Redding GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 43m 14.901s
Thomas Luthi SWI EG 0,0 Marc VDS (RC213V)* 43m 18.034s
Christophe Ponsson FRA Reale Avintia (GP16)* +1 lap

Klasemen Pembalap
Posisi Pembalap - Tim Poin
1 Marc Marquez - Repsol Honda Team 221
2 Andrea Dovizioso - Ducati Team 154
3 Valentino Rossi - Movistar Yamaha MotoGP 151
4 Jorge Lorenzo - Ducati Team 130
5 Maverick Vinales - Movistar Yamaha MotoGP 124
6 Cal Crutchlow - LCR Honda 119
7 Johann Zarco - Monster Yamaha Tech3 110
8 Danilo Petrucci - Alma Pramac Racing 110
9 Andrea Iannone - Team Suzuki Ecstar 92
10 Alex Rins - Team Suzuki Ecstar 79
11 Dani Pedrosa - Repsol Honda Team 76
12 Alvaro Bautista - Angel Nieto Team 64
13 Jack Miller - Alma Pramac Racing 61
14 Tito Rabat - Reale Avintia Racing 35
15 Pol Espargaro - Red Bull KTM Factory Racing 32
16 Franco Morbidelli - EG 0,0 Marc VDS 26
17 Hafizh Syahrin - Monster Yamaha Tech3 24
18 Aleix Espargaro - Aprilia Racing Team Gresini 19
19 Bradley Smith - Red Bull KTM Factory Racing 15
20 Takaaki Nakagami - LCR Honda 14
21 Scott Redding - Aprilia Racing Team Gresini 12
22 Mika Kallio - Red Bull KTM Factory Racing 6
23 Karel Abraham - Angel Nieto Team 4
24 Xavier Simeon - Reale Avintia Racing 0
25 Sylvain Guintoli - Suzuki Ecstar 0
26 Thomas Luthi - EG 0,0 Marc VDS 0
27 Stefan Bradl - Honda 0

Saturday, September 8, 2018

Ini Alasan Rossi Tolak Uluran Tangan Marquez

Rossi Tolak Jabat Tangan dengan Marquez

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi enggan disalahkan karena menolak untuk berjabat tangan dengan Marc Marquez pada sesi konferensi pers.

Seperti diketahui bahwa hubungan Rossi dengan Marquez kurang baik belakangan ini. Setelah beberapa insiden, hubungan kedua pembalap tersebut tidak lagi harmonis seperti sebelumnya. Bahkan Rossi pernah menyebut Marquez merusak suasana balapan.

Pada konferensi pers jelang balap di MotoGP Misano 2018, beberapa awak media ingin menkonfirmasi hubungan keduanya. Namun yang terjadi adalah Rossi menolak jabat tangan yang telah disodorkan Marquez.

Kepada media-media Italia, pemilik nomor 46 tersebut mengatakan bahwa hubungannya dengan Marquez baik-baik saja. Ia menjelaskan keputusan untuk menolak berjabat tangan merupakan hak pribadinya.

“Saya mohon maaf atas situasi ini, tampaknya saya seperti orang yang sangat jahat kepada Marquez. Saya minta maaf karena saya berhak untuk memutuskan apa yang harus saya lakukan. Pada akhirnya hubungan personal tidak penting. Kami adalah pembalap maka mari membalap bersama,” ujar Rossi menjelaskan.

Menurutnya, seorang pembalap sebaiknya hanya mengurusi soal balapan saja. Segala sesuatu di luar lintasan hanya akan membuang-buang waktu saja, meskipun hanya membicarakannya. Rossi merasa hubungan dengan Marquez hingga saat ini baik-baik saja.

“Saya mendengar akan kabar ini (tidak akur), tapi bagi saya terdengar agak aneh, karena pada kenyataannya hubungan saya dengan Marc baik-baik saja. Jadi saya tidak tahu kenapa kami harus berdamai,” jelas Rossi.

Aksi Rossi yang menolak untuk berjabat tangan dengan Marquez memang menimbulkan kontroversi. Ada yang menyebut Rossi seperti anak kecil, ada juga yang menyebut keduanya salah. Namun di balik penolakan jabat tangan tersebut, ditenggarai memang ada pihak yang ingin mendapatkan keuntungan dari kejadian ini.


Rossi Berjuang Naik Podium Di Misano

Rossi Berjuang Naik Podium di Misano

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi berharap tidak mengecewakan penggemarnya saat tampil pada seri 13 MotoGP di Grand Prix San Marino. Pembalap Movistar Yamaha itu pun mengaku ingin menebus kesalahannya gagal tampil di Sirkuit Misano tahun lalu dengan tampil impresif akhir pekan ini.

Tahun lalu, Rossi sempat mengecewakan penggemarnya lantaran gagal memberikan hiburan kepada penggemarnya. Saat itu, The Doctor mengalami cedera parah (fraktur tibia dan fibula kanan) ketika menjalani pelatihan enduro.

Rossi pun tidak ingin mengecewakan penggemar untuk kedua kalinya. Saat ini dia mulai memanaskan mesin M1 pada sesi latihan bebas.

"Selalu istimewa untuk memulai balapan kandang. Akan ada banyak teman dan penggemar di sepanjang jalan dan kami tentu saja akan melakukan yang terbaik untuk memberi mereka akhir pekan yang mengesankan," tutur Rossi dikutip dari Sky Sport, Kamis (6/9/2018).

Kepercayaan diri Rossi sedang memuncak dan dia berharap bisa memberikan pertunjukkan yang mengesankan untuk para penggemarnya. Apalagi sebelum mengaspal di Sirkuit Misano, tim Movistar Yamaha sudah lebih dulu menjalani pengujian di lintasan sepanjang 4,2 km tersebut.

"Kami sudah menguji di Misano beberapa minggu yang lalu dan kami harus mengambil tempat di mana kami tinggalkan. Kami memberikan segalanya untuk mengambil akhir pekan terbaik dan bersiap bertarung untuk tempat di podium. Saya harap cuacanya bagus, jadi semua orang bisa menikmati akhir pekan," pungkas Rossi. 

Rossi Tolak Jabat Tangan Dengan Marquez

Rossi Tolak Jabat Tangan dengan Marquez

Berita Seputar MotoGP - Pemandangan tak biasa terjadi ketika Marc Marquez dan Valentino Rossi menjalani sesi konferensi pers jelang balapan di Grand Prix San Marino. Pembalap Repsol Honda yang secara terang-terang ingin menyelesaikan konflik dengan The Doctor benar-benar dilakukannya.

Tensi Rossi dan Marquez sudah terjadi sejak 2015 lalu. Perselisihan keduanya terjadi di Sirkuit Internasional Sepang. Saat itu itu keduanya terlibat kontak yang membuat Marquez terjatuh.

Direktur Balap lalu memberikan sanksi tegas kepada Rossi berupa hukuman penalti. Juara dunia tujuh kali di kelas MotoGP dinilai sengaja menjatuhkan Marquez saat keduanya beradu kecepatan di lintasan pacuan kuda besi. Akibatnya, Rossi terpaksa memulai balapan seri terakhir di Valencia dari posisi buncit dan ia pun gagal merengkuh gelar ke-10 sepanjang kariernya.

Kejadian tak kalah menarik kembali terjadi di tahun ini. Tepatnya saat balapan digelar di GP Argentina. Kali ini giliran Marquez yang menjatuhkan Rossi, namun tidak ada sanksi yang diterima The Baby Alien. Itulah yang membuat garasi tim Movistar Yamaha sempat panas.

Apalagi saat Marquez datang bersama rombongan tim Honda serta awak media ke paddock Yamaha. Dia mencoba untuk meminta maaf, namun usaha itu tidak berjalan sesuai rencana mengingat sahabat Rossi, Uccio Salucci mengusirnya.

Jelang balapan di GP San Marino, Marquez sempat mengutarakan niatnya untuk meminta maaf kepada Rossi. Rencana itu ditanyakan wartawan yang hadir dalam konferensi pers pada Kamis (6/9) waktu setempat, apakah siap untuk berjabat tangan?

Marquez pun terlihat memberikan tangan kanannya sebagai bentuk permintaan maaf atas perlakuannya selama ini. Namun niat baik juara dunia empat kali MotoGP ditolak Rossi.

"Saya mendengar ini (niat Marquez minta maaf), tetapi saya tidak tahu. Kedengarannya agak aneh, karena pada kenyataannya kami tidak memiliki masalah apa pun antara saya dan Marc. Jadi saya tidak tahu mengapa kita harus berdamai. Bagi saya tidak apa-apa," cetus Rossi dikutip dari Crash, Jumat (7/9/2018).

"Bagi saya, kondisinya baik-baik saja karena Rossi bilang tidak ada masalah. Tentu tidak ada masalah baginya dan juga bagi saya. Ya seperti ini, apa yang bisa saya katakan? Sudah, kedua kalinya. Tidak masalah. Saya akan tetap membalap dengan cara yang sama," timpal Marquez.

Rossi pun tersenyum dan dia berkata: "Kami tidak perlu berjabat tangan. Kami baik-baik saja. Kami tidak punya masalah."

Pemandangan ini tentunya akan menambah menarik rivalitas kedua pembalap mengingat balapan akan digelar di Sirkuit Misano yang notabane merupakan kandang dari Rossi. Ini akan menjadi motivasi ekstra untuk dua pembalap menunjukkan bahwa tidak ada masalah  

Marquez: Saya Ingin Berdamai dengan Rossi

Marquez: Saya Ingin Berdamai dengan Rossi

Berita Seputar MotoGP - Sikap ksatria ditunjukkan Marc Marquez jelang balapan di Grand Prix San Marino. Dalam sebuah wawancara dengan TV8, dia mengutarakan bahwa ia ingin berdamai dengan Valentino Rossi.

Rivalitas Marquez dan Rossi selalu menjadi tema yang berulang. Sudah tiga kali keduanya terlibat gesekan di lintasan balap dan menyebabkan penggemar kedua pembalap memanas.

Insiden pertama terjadi di Malaysia pada 2015. Saat itu Rossi yang mulai mendeklarasikan perang dengan menyenggol Marquez setelah pembalap Repsol Honda itu memantik emosi The Doctor. Akibatnya, peluang gelar kesepuluh yang sudah berada di depan mata harus hilang dari genggaman setelah pembalap tim Movistar Yamaha dihukum untuk memulai balapan seri terakhir dari posisi buncit di Valencia.

Itu merupakan insiden yang bakal dikenang oleh penikmat balap kuda besi. Meski Marquez dan Rossi sempat berdamai, namun perseteruan kembali terjadi. Tepatnya di GP Argentina musim ini.

Rossi dan Marquez terlibat insiden senggolan pada lap ke-19 di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Akibat gaya membalap agresif Marquez, Rossi terjatuh dan hanya menyelesaikan balapan di posisi ke-19. Sementara The Baby Alien berada di peringkat ke-18.

Pasca balapan, Marquez membawa rombongan untuk meminta maaf. Namun permintaan maafnya ditolak sahabat Rossi, Alessio 'Uccio' Salucci saat Marquez berkunjung ke garasi pemilik nomor 46 dengan membawa awak media.

Singkat kata, setelah perseteruan yang terus berulang ini, Marquez tampaknya sudah lelah dan ingin mengakhiri pertikaian dengan Rossi. "Saya ingin berdamai dengan dia, saya tidak memiliki masalah dengan Valentino," tutur Marquez dikutip dari Marca, Kamis (6/9/2018).

"Ketika semuanya lebih tenang di Argentina, saya malah membuat kesalahan dan sayangnya saya melakukan kesalahan itu kepada Rossi. Saya mencoba untuk meminta maaf, tapi saat itu saya diusir," imbuhnya.  

Marquez Benci Siulan Pendukung Rossi Di Misano

Marquez Benci Siulan Pendukung Rossi di Misano

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez masih menyimpan kekesalan terhadap perlakuan pendukung Valentino Rossi saat pembalap tim Repsol Honda tampil di Italia. Peristiwa pertama terjadi di Mugello (2018) ketika Marquez terjatuh dan disaat bertepatan menerima cemoohan dan siulan dari penggemar tuan rumah.

"Saya tidak suka siulan (cemoohan) seperti yang dilakukan pendukung Rossi. Ini seperti sepak bola. Saya mendukung Barcelona, tapi jika Real Madrid menang dan bermain lebih baik, saya akan tepuk tangan untuk lawan yang pantas mendapatkan tiga poin," tutur Marquez dikutip dari Marca, Kamis (6/9/2018).

Marquez menekankan seharusnya pendukung Rossi menghargai setiap pembalap saat mereka mempertaruhkan nyawa di lintasan pacuan kuda besi.

"Saya tidak suka cemoohan itu, karena kami melaju 300 kilometer per jam di lintasan. Kami mempertaruhkan nyawa kami saat naik sepeda motor. Jika Anda amatir, Anda akan suka melihat salip menyalip, bukan identitas si pembalap," tegas Marquez.

Peristiwa kedua terjadi ketika dia berhasil mengasapi pembalap tuan rumah di Sirkuit Misano, musim lalu. Juara empat kali di kelas MotoGP dicemooh pendukung Rossi, namun saat itu dia bereaksi dengan membalas perlakuan kurang menyenangkan penggemar Italia (kiss bye).

"Saya melakukannya karena mereka terus mencemooh saya. Saya selalu minta pendukung saya untuk menghormati semua pembalap, karena di setiap balapan ada nyawa yang dipertaruhkan. Akan bagus jika kami bisa membalap dengan damai," imbuh Marquez. 

Balapan Di Misano, Momentum Kebangkitan Yamaha

Balapan di Misano, Momentum Kebangkitan Yamaha

Berita Seputar MotoGP - Direktur Tim Movistar Yamaha, Massimo Meregalli punya keyakinan bahwa pembalapnya yakni Valentino Rossi dan Maverick Vinales mampu meraih podium pada balapan seri 13 MotoGP di Grand Prix Misano, akhir pekan ini. Pasalnya, duo tim Garpu Tala telah menjalani pengujian di sana.

Meregalli menerangkan setelah pembatalan balapan balapan di GP Inggris. Tim Yamaha mulai mengalihkan perhatian ke Misano dan ini akan terasa istimewa mengingat sirkuit yang memiliki 16 tikungan itu diibaratkan seperti rumah kedua buat pabrikan Jepang.

Ini berkaitan dengan rumah Rossi dengan lintasan sepanjang 4,2 km hanya berjarak beberapa kilometer saja. "San Marino sangat istimewa karena kami melihatnya sebagai GP kedua untuk tim kami. Yang terpenting, bagi Valentino, ini adalah balapan kandang. Setelah absen tahun lalu, dia sangat termotivasi untuk memberikan hiburan di depan penggemarnya, karena begitu dekat dengan kampung halamannya di Tavullia," kata Meregali dikutip dari Sky, Kamis (6/9/2018).

"Suasana akhir pekan ini selalu fantastis dan kami berharap dapat melihat banyak penggemar yang memberikan dukungan penuh kepada tim. Sirkuit Misano selalu memberikan kepercayaan diri kepada Valentino dan Maverick, apalagi keduanya telah menjalani tes pribadi yang positif di sini, beberapa minggu lalu dan juga di Aragon. Dengan kata lain, M1 telah berkembang dan kesenjangan dengan Honda dan Ducati mungkin telah berkurang," cetus Meregalli.

Thursday, September 6, 2018

Cerita Seram Rabat Usai Ditabrak Morbidelli

Cerita Seram Rabat Usai Ditabrak Morbidelli

Berita Seputar MotoGP - Tito Rabat sedang menjalani pemulihan cedera di Barcelona setelah mengalami kecelakaan hebat saat ditabrak Franco Morbidelli pada sesi latihan bebas empat (FP4) di Sirkuit Silverstone. Meski sempat mendapatkan perawatan di Inggris, pembalap tim Reale Avintia Racing akhirnya diterbangkan ke Barcelona untuk mendapatkan perawatan intensif.

Selama berada di rumah sakit, Rabat ditangani tiga dokter spesialis yakni Angel Charte, Xavier Mir, dan Ignacio Ginebreda. Pembalap asal Spanyol itu mengaku merasa trauma sewaktu dirinya melihat darah bercucuran dan itu membuatnya takut.

"Yang terburuk dari kecelakaan itu adalah rasa sakit yang membuat saya secara praktis sulit untuk tertidur. Saya tidak pernah berpikir tentang kehilangan kaki saya, meskipun saya melihat kaki sedikit berputar dan membentuk huruf S saat saya berbarung di kerikil," kata Rabat dikutip dari GPOne, Rabu (5/9/2018).

"Saya kehilangan banyak darah dan saya menjadi takut. Saya telah mengambil pelajaran dari masalah ini dan mulai sekarang setiap kali saya jatuh, saya tidak akan melihat ke belakang," tambahnya.

Lebih lanjut, sebenarnya kecelakaan bisa dihindari mengingat Alex Rins telah memeringatkan dirinya untuk sedikit melebar. Namun takdir berkata lain, sebab Morbidelli dengan kecepatan penuhnya datang.

"Saya melihat motor Franco datang dengan sangat cepat ke arah saya, saya berdiri, dan motor menabrak kaki saya, jika tidak maka akan jauh lebih buruk," ungkap Rabat.

Akibat cedera parah yang menimpanya dia pun terpaksa batal tampil di Grand Prix San Marino, akhir pekan ini. Tim Avintia Racing pun mengumumkan pengganti pembalap berusia 29 tahun itu.

Dia adalah Xavier Simeon. Pemain berusia 29 tahun ini akan mengendarai motor Rabat, sementara motornya akan dikendarai pembalap tercepat di FIM CEV Superbike Championship, Christophe Ponsson.

Ponsson berharap untuk memanfaatkan kesempatan tampil di MotoGP. "Saya sangat senang dan gembira. Saya benar-benar ingin naik motor di MotoGP. Balapan di MotoGP adalah impian dari setiap pembalap dan saya masih tidak percaya bahwa pada hari Jumat saya akan berada di jalur dengan pengendara yang saya lihat dari rumah setiap akhir pekan," tutur Ponsson.

"Saya selalu mencoba belajar dari mereka di TV dan sekarang saya bisa melakukannya di trek! Saya senang! Saya berusia 22 tahun dan kesempatan ini adalah sesuatu yang luar biasa. Saya tahu ini akan sulit dan saya harus belajar banyak hal dalam waktu yang sangat singkat, sepeda, rem karbon, ban Michelin, tetapi saya bersedia untuk menikmati dan belajar. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk motor ini dan saya berharap dapat memberi penghargaan kepada tim dan semua orang yang telah membantu saya untuk memenuhi impian saya," imbuh Ponsson.

Tantangan Michelin Di Sirkuit Misano

Tantangan Michelin di Sirkuit Misano

Berita Seputar MotoGP - Michelin siap menjawab tantangan saat para pembalap tampil di Grand Prix San Marino, akhir pekan ini. Teknisi Clermont-Ferrand telah menyediakan kebutuhan sirkus MotoGP selama mengaspal di Sirkuit Misano.

Maklum, Sirkuit Misano membutuhkan ban yang bisa bertahan selama 27 putaran yang akan dilalui para pembalap. Ban power slick dipilih untuk kebutuhan tersebut.

Michelin juga menyediakan ban depan lunak, medium, dan keras yang akan digunakan untuk balapan dengan sisi kanan semuanya simetris. Sementara ban belakang didesain asimetris dengan bagian kanan lebih keras untuk bertahan lebih lama mengingat lintasan sepanjang 4,2 km itu memiliki total 16 tikungan (6 kiri dan 10 kanan).

"Misano adalah trek yang menuntut yang bisa menyebabkan suhu cukup tinggi di karet ban, terutama di ban depan mengingat motor sering dikendarai miring, jadi kami perlu memiliki campuran yang sesuai dengan tuntutan ini," kata Piero Taramasso, manajer Michelin dikutip dari laman resmi MotoGP, Rabu (5/9/2018).

Taramasso menambahkan pihaknya berharap cuaca bersahabat selama pembalap mengaspal di Sirkuit Misano. "Setelah apa yang terjadi di Silverstone (pekan lalu) dan di sini di Misano tahun lalu, kami berharap cuaca yang lebih baik di Italia pekan ini. Pada 2016 kami memiliki performa yang mengesankan di sini sekembalinya kami dan kami berharap untuk memperbaiki hal itu di 2017, tapi cuaca berkata lain," pungkas Taramasso.

Sementara itu, Dorna Sports selaku operator di kejuaraan grand prix balap motor resmi merilis kalender MotoGP 2019 jelang balapan di San Marino. Grand Prix Inggris yang sempat menjadi perbincangan hangat lantaran batal menggelar balapan seri 12 di Sirkuit Silverstone tetap dikonfirmasi.

Kalender MotoGP tahun depan tidak jauh berbeda dengan musim ini. Dorna Sports tetap menerbitkan 19 balapan. Finlandia dan Meksiko, yang sempat digosipkan bakal menggelar balapan di kelas elite tidak masuk.   


Wednesday, September 5, 2018

Inilah Kalender Sementara MotoGP 2019

Inilah Kalender Sementara MotoGP 2019

Berita Seputar MotoGP - Meski MotoGP musim ini belum selesai digelar, Dorna Sports selaku promotor sudah merilis kalender MotoGP 2019 sementara. Sebanyak 19 sesi akan digelar dan tak banyak perubahan seperti musim ini.

Seperti dikutip Crash, Selasa (4/9/2018), Qatar kembali akan jadi pembuka. Namun, gelaran musim depan akan maju satu pekan dibanding musim 2018. Untuk seri pamungkas akan digelar di Valencia.

Menyusul kritikan tentang libur musim panas yang terbilang singkat, para pembalap akan mendapat jeda sebanyak empat minggu lamanya, di mana Assen dan Sachsering dihelat secara beruntun.

Balapan lain yang juga back-to-back adalah Misano dan Aragon. Hal ini agar MotoGP San Marino tidak berbarengan dengan jadwal Formula 1 Grand Prix Italia di Monza.

Berikut ini Kalender Sementara MotoGP 2019 :

Tanggal Sirkuit
10 Maret
 Losail, Qatar
31 Maret
 Termas de Rio Hondo, Argentina
14-Apr
 Circuit of The Americas, Austin
5 Mei
 Jerez, Spanyol
19 Mei
 Le Mans, Prancis
2 Juni
 Mugello, Italia
16 Juni
 Catalunya, Barcelona
30 Juni
 Assen, Belanda
7 Juli
 Sachsenring, Jerman
4 Agustus
 Brno, Republik Ceko
11 Agustus
 Red Bull Ring, Austria
25 Agustus
 Silverstone, Inggris
15 September
 Misano, San Marino
22 September
 Aragon, Spanyol
6 Oktober
 Buriram, Thailand
20 Oktober
 Motegi, Jepang
27 Oktober
 Phillip Island, Australia
3 November
 Sepang, Malaysia
17 November 
 Ricardo Tormo, Valencia 

Marquez : Kami Akan Coba Tambah Kenangan Manis Di Misano

Marquez : Kami Akan Coba Tambah Kenangan Manis di Misano

Berita Seputar MotoGP - Setelah 'nganggur' menyusul pembatalan GP Inggris, kini para rider MotoGP siap bertarung di GP San Marino. Marc Marquez sendiri mengaku sudah tak sabar dan siap menambahkan kenangan manis di sirkuit sepanjang 4,226 km itu.

Lomba sendiri akan berlangsung pada Minggu (9/9/2018). Dalam catatan karier, Marquez memang mempunyai kenangan indah di sirkuit yang sekarang bernama Marco Simoncelli itu.

Sejak tampil di kelas primer pada 2013 hingga tahun lalu, tercatat tiga kali pembalap Honda tersebut berhasil berada di podium pertama. "Kami memiliki banyak kenangan indah dan kami pasti akan menambahkan yang baru di daftar kemenangan pekan depan," ucapnya dikutip Crash, Selasa (4/9/2018).

"Misano adalah trek yang berkelok dan lebih lambat dibandingkan dengan lain. Di sini akan banyak pengereman dan akselerasi," tutur Marquez.

"Ini adalah sirkuit yang bagus bagi kami di masa lalu. Kami memiliki banyak kenangan indah dan kami pasti akan mencoba menambahkan ke daftar pada akhir pekan ini," sambungnya. 

Zarco Target Finis Lima Besar Di Sirkuit Misano 2018

Zarco Target Finis Lima Besar di Sirkuit Misano

Berita Seputar MotoGP - Johann Zarco menargetkan finis lima besar pada balapan di Sirkuit Misano akhir pekan ini. Menurut dia karakteristik di Misano cocok dengan gaya balap yang salama ini dia usung.

Balapan terdekat akan tersaji di Misano, Minggu (9/9/2018) mendatang. Pembalap Monster Yamaha Tech3 menyongsong race tersebut dengan optimisme tinggi kendati belum pernah finis di lima bear dalam tujuh balapan terakhir.

"Misano adalah trek yang lebih kecil dibandingkan dengan Silverstone. Saya pikir kami punya beberapa pekerjaan yang sedikit lebih sulit, tapi kami optimis bertarung untuk lima besar," kata Zarco, dikutip Crash.net, Senin (3/9/2018)

Lebih jauh Zarco menyinggung bahwa trek di Misano menyimpan kenangan yang indah, dimana dia pernah memenangkan balapan di sana ketika tampil di ajang Moto2.

"Misano merupakan salah satu lintasan favorit saya, ada beberapa kenangan indah di sana terutama ketika saya tampil di ajang Moto2," kata Zarco.

Sekadar informasi, tahun lalu Zarco terpaksa mendorong motornya di lintasan tersebut demi mencapai garis finis. Dia terpaksa melakukan hal itu karena kehabisan bahan bakar. 

Saturday, September 1, 2018

Lelang Pembalap MotoGP: Foto Bareng Valentino Rossi Dibanderol Rp56 Juta


Berita Seputar MotoGP - Popularitas Valentino Rossi memang sudah tak perlu diragukan lagi. Terbaru, datang dari Sirkuit Silverstone saat para pembalap mengikuti acara Day of Champions atau rangkaian dari Two Wheels for Life (asosiasi penggalangan dana kemanusian).

Day of Champions itu sendiri dilaksanakan pada Kamis (23/8). Di acara tersebut para pembalap turut hadir dan memberikan barang berharganya untuk dilelang dan nantinya hasil pelelangan itu akan ditujukan untuk amal seperti korban gempa di Lombok.

Dikutip dari Speedweek, Rabu (29/8/2018), hasil pelelangan itu mencapai 3.207.612 euro atau sekira Rp54 miliar. Dari pelelangan ini ada satu selfie dengan harga termahal dan itu ditorehkan oleh Rossi.

Selfie bersama Rossi dihargai senilai 3.300 euro (Rp56 juta). Beberapa foto bareng pembalap berada di bawah harga The Doctor. Maverick Vinales misalnya. Foto bersama rekan setim Rossi itu hanya dihargai 330 euro (Rp5 juta).

Sementara Andrea Dovizioso senilai Rp11,2 juta dan Marc Marquez Rp16,8 juta. Rossi bisa dikatakan paling banyak beramal dalam acara pelelangan ini. Sketsa sirkuit yang digambar pembalap asal Italia itu dihargai 2.210 euro (Rp37 juta), Jorge Lorenzo 828 (Rp14 juta), Dovizioso 443 (Rp7 juta), dan Bradley Smith 332 euro (5,6 juta).

Tak hanya foto selfie dan sketsa gambar sirkuit pembalap saja, banyak barang bekas pakai dari para pembalap juga dilelang. Sarung tangan yang bertanda tangan Dani Pedrosa dihargai 780 euro (Rp13 juta) dan sepatu ditandatangani Vinales yang memenangkan balapan di Silverstone dua tahun lalu atau sewaktu masih di Suzuki dihargai 640 euro (Rp10 juta).