Sunday, April 30, 2017

Capirossi Ingatkan Rossi Tak Ulang Kesalahan Musim Lalu


Berita Seputar MotoGP - Loris Capirossi mengingatkan rekan senegara sekaligus mantan rivalnya Valentino Rossi untuk tak mengulang kesalahan yang sama dengan musim lalu menyusul keberhasilannya memuncaki klasemen sementara MotoGP 2017 usai meraih tiga podium dalam tiga race pertama.

Meski mengalami kesulitan sepanjang uji coba pramusim dan selama sesi latihan bebas dalam tiga putaran pertama musim 2017 ini, Valentino Rossi justru tampil trengginas dalam race akhir pekan dan berhasil finis di podium dalam masing-masing grand prix.

Alhasil, rider veteran Yamaha ini berhasil mengkudeta rekan satu timnya, Maverick Vinales, yang gagal finis di GP Amerika pekan lalu, untuk bertengger di puncak klasemen sementara MotoGP.

Melihat performanya sejauh ini, rekan senegara sekaligus mantan rivalnya Loris Capirossi yakin Rossi dapat bersaing untuk meraih gelar kesepuluhnya dalam ajang balap kuda besi paling bergengsi ini, selama ia mampu menghindari kesalahan yang ia lakukan tahun lalu, termasuk saat jatuh di Austin dan Assen, serta kesalahan strategi di Sachsenring.

“Tahun ini (Rossi) mungkin sedikit kurang cepat untuk benar-benar membawanya bersaing dengan (Marc) Marquez dan (Maverick) Vinales,” ungkap eks rider Ducati ini.

“Tetapi, dalam beberapa percobaan, ia akan ada di sana bersama dengan mereka untuk bersaing memperebutkan kemenangan, ia akan mampu memenangkan beberapa race.

“Hal penting baginya adalah bahwa ia tidak boleh membuat kesalahan yang pernah ia lakukan tahun lalu.

“Ia harus tampil konsisten dan finis di semua race, dan kemudian kita akan lihat berapa banyak poin yang akan ia miliki di akhir tahun nanti.”

Setelah melewati tantangan Texas, para rider kini akan bertolak ke Spanyol untuk menjalani putaran keempat di Jerez pekan depan.



Frustasi, Tes Pribadi Aprilia di Mugello Terganggu Hujan


Berita Seputar MotoGP - Usai tampil sangat buruk di Austin, Aprilia berharap dapat menemukan perbaikan lebih lanjut dengan mesin MotoGP RS-GP-nya pada tes pribadi dua hari di Sirkuit Mugello, Italia pekan ini, namun mendapati cuaca berada dalam suasana yang tidak kooperatif.

Pembalap mereka, Aleix Espargaro dan Sam Lowes gagal menjalani tes yang produktif karena suhu dingin dan hujan deras yang terus menerus mengguyur sirkuit sepanjang Rabu dan Kamis kemarin.

Espargaro, yang jatuh tiga kali di Sirkuit Amerika, hanya menyelesaikan beberapa lap pada hari Rabu, sementara Lowes menghabiskan cukup banyak lap untuk balapan basah. Namun, upaya mereka malah membuat frustrasi karena suhu rendah.

"Kami tahu bahwa titik kelemahan kita adalah saat berubah arah karena motor terlalu berat dan terlalu sensitif terhadap gundukan," ucap Espargaro seperti diberitakan Crash.

"Kita harus mengerjakan ini dan juga mengerjakan akselerasi tapi tidak ada yang bisa kita lakukan saat Latiha, hanya menyesuaikan settingnya saja.

Kami memiliki sasis baru, jadi kami mencoba karena kami harus mengubah geometri dari musim dan kami tidak memiliki lebih banyak fasilitas dengan sasis ini sehingga kami bisa membangun yang lain.

Kami berusaha menambah berat di ban depan, biasanya semakin baik Anda berada di depan motor semakin membalikkan ban hingga ban depan Anda runtuh, tapi itu bukan masalah saat ini," keluhnya.

"Kami memindahkan semuanya, bobot mesin ke bagian depan tapi tidak ada lagi perubahan dengan sasis ini, jadi kami sedang membangun yang baru. Mudah-mudahan dengan pengujian ini kita bisa terus membaik di Mugello dan Le Mans nanti," harapnya.

Setelah hanya mencicipi mesin MotoGP dalam kondisi basah pada hari Sabtu di Argentina, Lowes merasa senang bisa merasakan bagaimana RS-GP bereaksi dengan grip yang minim di uji coba Mugello kemairn. Namun, catatan lapnya terbatas karena masalah suhu.


Saturday, April 29, 2017

Rider Moto2 Ini Sandingkan Valentino Rossi dengan Lionel Messi


Berita Seputar MotoGP - Rider Moto2 Franky Morbidelli menyatakan bahwa berlatih bersama pemuncak klasemen MotoGP musim ini, Valentino Rossi, memberinya sensasi yang dirasakan ketika anak kecil bermain sepak bola bersama mega bintang Barcelona Lionel Messi.

Valentino Rossi berhasil mengkudeta rekan satu timnya Maverick Vinales dari puncak klasemen sementara menyusul performa konsistennya dalam tiga putaran MotoGP 2017 dengan meraih podium, meski belum sekalipun membukukan kemenangan.

Rider veteran Italia ini sukses memanfaatkan gagal finisnya Vinales di GP Amerika, usai jatuh di lap-lap awal Sirkuit Austin, untuk menemani Marc Marquez naik podium.

Penampilan apik Rossi ini mengejutkan banyak pihak menyusul performa buruknya selama uji coba pramusim kemarin, yang juga menular ke penampilannya saat latihan bebas. Namun, juara dunia sembilan kali ini selalu berhasil membalikkan keadaan setelah memasuki race.
Baca juga : Valentino Rossi Semakin Pas Menyandang Status 'Pembalap Spesialis Minggu'


Aksi heroik rider Yamaha ini ternyata juga mengundang decak kagum anak didiknya di VR46 Academy, Franky Morbidelli, rider sensasional yang berhasil mengamankan ketiganya musim ini di kelas Moto2.

Rider blasteran Italia-Brasil ini menjelaskan apa yang dirasakannya saat berlatih bersama rider senior Yamaha di Vale Ranch di Tavullia, menyandingkannya dengan mega bintang Barcelona, Lionel Messi.

“Valentino adalah rider terkuat sepanjang masa dan ia begitu fantastis. Berlatih bersamanya seperti sensasi anak kecil berlatih sepak bola bersama Messi. Setiap hari saya belajar banyak dan dalam berbagai hal saya mencatat apa yang ia kerjakan,” ungkap Morbidelli.

Setelah menyelesaikan akhir pekan di Austin, para rider kini bertolak ke Eropa untuk kembali beraksi menjajal Sirkuit Jerez, Spanyol.



Ini Saran Legenda Yamaha ke Marquez


Berita Seputar MotoGP - Legenda Grand Prix yang pernah membela Yamaha, Wayne Rainey, memberi nasihat pentingnya kepada rider Repsol Honda, Marc Marquez, agar tetap bisa menjuarai MotoGP 2017 meski tak memiliki motor terbaik.

"Marquez harus paham bahwa dia tak mungkin mendapat motor yang baik di setiap musimnya, untuk tahun ini motor Yamaha jauh lebih baik ketimbang Honda.

Jadi, dia harus membalap dengan cara yang cerdas, yakni harus finis di setiap balapan," ungkap Rainey kepada Marca.

Sama dengan tahun ini, musim lalu Marquez juga tidak mendapat motor yang sesuai dengan keinginannya, namun ia mampu mengolah musim dengan selalu finis dan hanya sekali gagal finis, itupun setelah ia mengunci gelar dunia terlebih dahulu.

Saat ini, Marquez berhasil loncat ke posisi ketiga klasemen sementara usai menang di GP Austin pekan lalu, berada tepat dibelakang Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

"Marquez jangan sampai menjadikan Vinales beban pikirannya. Jika demikian, maka semuanya selesai. Dapat dipastikan Marquez tidak akan pernah bangkit," sambung Rainey.

"Yang harus dilakukan Marquez adalah menjalani balapan dengan cara terbaik. Jika ada pembalap lain yang menang, maka dia harus menerimanya

Darah muda Marquez selalu membawanya ingin menjadi yang terbaik. Namun ingat, bahwa level MotoGP saat ini sangat tinggi. Marquez harus belajar untuk menerima kekalahan," pungkas Rainey.


Begini Katanya Adik Marquez Komentari Rossi


Berita Seputar MotoGP - Adik kandung Marc Marquez, Alex Marquez menyebut Maverick Vinales dan kakaknya, Marquez adalah pembalap tercepat di MotoGP, tapi nama Valentino Rossi menjadi pembalap dengan konsistensi paling tinggi.

Alex juga menyarakan kepada kakaknya dan Vinales bahwa untuk bisa menguasai klasemen, tidak hanya harus cepat tapi juga konsisten.

"Level Vinales sangat tinggi, namun untuk menguasai klasemen tidak hanya harus cepat," terang rider Moto2 itu.

"Rossi sekarang yang memimpin klasemen sementara, dia bukanlah pembalap tercepat, tapi ingat dia yang paling konsisten," sambung Alex saat diwawancarai AS.

Alex juga menyatakan bahwa kakaknya belum mendapat motor yang pas untuk bertarung musim ini.

"Marquez harus fokus pada dirinya sendiri, itu yang utama, juga dia harus meningkatkan kualitas motor yang saat ini masih belum sesuai dengan keinginannya," klaim Alex.

Sementara Alex sendiri masih terseok-seok di klasemen sementara kelas MotoGP, bahkan sekarang ia masih di luar 10 besar klasemen Moto2.

"Saya berharap bisa bersaing untuk gelar, karena itu saya bekerja keras setiap harinya, gelar juara dunia Moto2 selalu terbayang diotak saya.

Mungkin saya bisa mewujudkannya musim ini, atau mungkin musim depan. Satu hal yang pasti bahwa saya selalu berusaha untuk mencapainya," pungkas Alex 


Friday, April 28, 2017

Rossi Pimpin Klasemen, Lorenzo Minta Ducati Bikin Motor Seperti Yamaha


Berita Seputar MotoGP - Sempat meraih podium kedua lewat Andrea Dovizioso pada seri pembuka MotoGP 2017 di Sirkuit Losail, Qatar. Tim Ducati Corse malah kedodoran pada dua lomba berikutnya. Padahal mereka sudah mengadakan tes privat di Jerez (menurunkan Dovi-Lorenzo dan Pirro) sebelum MotoGP Argentina, dan tes privat di Mugello (Pirro saja) sebelum MotoGP Austin.

Pada dua lomba setelah MotoGP Qatar 2017, Dovi nol poin usai gagal finis tertabrak Aleix Espargaro di Argentina. Lalu di Austin, dia finis keenam. Sedang Jorge Lorenzo juga nol poin usai terjatuh di Argentina, dan finis ke-9 di Austin.

Khusus buat Lorenzo, dia menyelesaikan lomba MotoGP Austin 2017 dengan berada 17 detik di belakang sang pemenang, Marc Marquez (Repsol Honda), walau sempat berada di urutan keenam pada akhir lap pertama. Kecepatan Lorenzo saat lomba, lebih lambat 0,7 detik/lap ketimbang Marquez. Sedang Dovi lebih lambat sekitar 0,5 detik/lap dari sang juara bertahan.

Usai lomba MotoGP Austin 2017, Dovi yang kini duduk di peringkat empat klasemen sementara dengan 30 poin (tertinggal 26 poin dari Rossi) langsung memperjelas. Mengingat masalah yang ada di motor Ducati Desmosedici GP17, mungkin akan lebih baik fokus pada motor tahun depan.

Sedangkan Lorenzo menekankan lebih jelas lagi, bahwa jajaran insinyur di Borgo Paginale, mungkin harus mengubah cara mereka merancang Desmosedici. Yakni meninggalkan gagasan pentingnya kekuatan mesin ketimbang sasis yang bagus.

Filosofi itu tentunya akan mendekatkan Desmosedici dengan karakter Yamaha YZR-M1, yang notabene diklaim sebagai motor yang paling seimbang dari sisi sasis, fairing, dan kekuatan mesin, plus menunjang kelincahan motor melibas berbagai tipe tikungan, motor yang pernah mengantar Lorenzo tiga kali juara dunia MotoGP.

Namun pastinya, filosofi tersebut akan meninggalkan rencana awal yang telah menyertai perjalanan Ducati sejak ikut lomba kelas bergengsi sejak 2003. Yang mana Desmosedici GP juga pernah sukses membawa Casey Stoner meraih gelar juara dunia pertamanya.

Filosofi ini memang hanya mampu dijinakan oleh Stoner, dan mungkin Loris Capirossi, sebagai pembalap Ducati yang pernah memenangkan beberapa lomba di atas Desmosedici GP. Lantas bagaimana tanggapan Ducati dengan saran yang dikemukakan oleh dua pembalap utama mereka saat ini?

“Yamaha dan Ducati adalah dua pabrikan yang berbeda, dengan dua nadi yang berbeda pula. Yamaha selalu terobsesi dengan sasis untuk membuat hidup lebih mudah bagi pembalapnya,” beber Lorenzo yang kini baru mengumpulkan 12 poin dari tiga seri, tertinggal 44 poin dari pimpinan klasemen sementara yang juga mantan rekan setimnya di Yamaha, Valentino Rossi.

“Sebaliknya, Ducati telah memilih selama 10 tahun terakhir untuk membangun mesin yang paling kuat, dan mengatasinya dengan peralatan elektronik yang sangat bagus. Kini saatnya untuk mengubah prioritas,” imbuhnya.

“Selalu harus bekerja pada mesin, namun dibutuhkan beberapa frame (fairing) yang berbeda untuk dicoba buat melakukan itu, agar motornya semakin baik saat membelok, dan membuat hidup lebih mudah bagi pembalapnya,” kata Lorenzo lagi.  

Terpuruk di Ducati, Jorge Lorenzo Akui Tak Punya Teman Curhat


Berita Seputar MotoGP - Berkali-kali alami kesialan dalam petualangan barunya bersama Ducati Corse, siapa sangka jika Jorge Lorenzo ternyata tak memiliki teman curhat ataupun seorang psikolog. Beginilah penuturan Por Fuera pada Sport Rider. 

Tak bisa dipungkiri bahwa Jorge Lorenzo kini tengah menghadapi tekanan yang luar biasa di tim Ducati Corse. Terseok-seok sejak masa pramusim, Lorenzo kini baru bisa mengoleksi 12 poin usai menjalani tiga race pertama musim ini. Hasil GP Amerika sendiri menjadi raihan terbaik Lorenzo di musim 2017. Pasalnya, dalam race perdana musim ini di Qatar Por Fuera hanya sanggup finis ke-11. Sedangkan di Argentina dia bahkan sudah terjatuh di lap pertama dan gagal finis.

Kendati nasib sial seolah membuntutinya di musim ini, siapa sangka jika Por Fuera – julukan Lorenzo ternyata tidak punya teman curhat. Pada Sport Rider, Lorenzo mengungkapkan cara menghadapi tekanan tanpa harus curhat.

Rupanya pembalap anyar Ducati ini lebih senang memendam masalahnya sendiri ketimbang harus menceritakannya pada orang lain. Merasa sudah cukup berpengalaman di dunia balap, Lorenzo yakin bahwa dengan sedikit kesabaran dirinya bakal mampu kembali bangkit.

“Sejujurnya, saya selalu mengatasi semua masalah sendiri,” pungkas Lorenzo. “Saya tak punya psikolog, tidak satu pun. Saya sudah cukup berpengalaman dalam kejuaraan ini, maksudnya kadang ada kalanya hal-hal tak berjalan sesuai harapan karena berbagai alasan. Dalam situasi saat ini jelas, beralih motor itu tidak mudah.

“Memang, pertama-tama saya pasti akan kepikiran semua masalah itu, tapi kemudian saya akan bisa melupakannya dengan memikirkan hal lain. Tapi saya akan menganalisa masalah jika memang diperlukan. Ini lebih seperti memasang potongan puzle sampai sempurna.

“Saya yakin progres tak akan bisa saya dapatkan dengan cuma-cuma, tapi sedikit demi sedikit mulai dari satu sepersepuluh detik, setengah detik hingga akhirnya satu detik. Hingga akhirnya Anda sadar sudah mendekati target Anda.” 

Ini Pengganti Alex Rins di Jerez

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/28/49/1200850/ini-pengganti-alex-rins-di-jerez-eSc.jpg

Berita Seputar MotoGP - Takuya Tsuda bakal mendapatkan kesempatan emas tampil bareng pembalap di kelas elit saat dirinya turun di Grand Prix Spanyol pada 7 Mei 2017 mendatang. Hal itu diketahui setelah tim Suzuki menunjuk joki asal Jepang untuk menggantikan Alex Rins yang masih mengalami cedera.

Rins diketahui baru saja menjalani operasi di Rumah Sakit Universitas Dexeus, Barcelona. Pembalap muda asal Spanyol itu mengalami cedera setelah terjatuh selama menjalani latihan bebas ketiga di Austin.

Dr Xavier Mir telah memperbaiki patah tulang di lengan bawah dan pergelangan tangan dengan dua pelat titanium. Akibat kecelakaan tersebut, pengendara mengalami luka parah pada saraf ulnaris yang akan dievaluasi ulang dalam beberapa minggu dengan tes elektromiografi.

Rins akan menjalani perawatan pertamanya minggu depan di rumah sakit yang sama di Barcelona. "Kami sangat senang bahwa operasi Alex berjalan baik. Ini adalah hal yang paling penting," ungkap Manajer tim Suzuki Davide Brivio seperti dikutip dari GPOne, Jumat (28/4/2017).

Setelah menjalani perawatan Rins nantinya bakal melakukan rehabilitasi yang dijadwalkan bakal dimulai setelah 10 hari kemudian. Dokter akan mencoba mempercepat proses pemulihan pembalap Suzuki tersebut yang diperkirakan berada di antara enam sampai delapan minggu.

"Mulai sekarang dia menghadapi masa pemulihan, dan kami akan menunggu Rins sampai kondisinya 100%. Kami sudah tak sabar melihat aksinya mengendarai GSX-RR, sehingga dia bisa menampilkan semua bakat yang dimilikinya," tambah Brivio. 


Legenda MotoGP Ramalkan Rossi Juara Dunia Tahun ini

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/26/49/1200373/legenda-motogp-ramalkan-rossi-juara-dunia-tahun-ini-5Ep.jpg

Berita Seputar MotoGP - Kenny Roberts Jr yang baru dianugerahi gelar legenda balap motor oleh Dorna, menyebut Valentino Rossi akan memenangkan gelar juara dunia MotoGP pada tahun 2017. Keyakinan tersebut muncul setelah melihat Rossi tampil konsisten meski di usia yang sudah tidak muda.

Valentino Rossi kembali ke puncak klasemen untuk kali pertama sejak GP Malaysia 2015 di Sirkuit Sepang. Menurut Roberts Jr, tidak semua pembalap veteran mampu menampilkan konsistensi performa seperti Rossi.

Roberts Jr juga menilai musim balap 2017 sangat sulit diprediksi. Dengan kehadiran Maverick Vinales, menurut Robert Jr, jalannya balapan akan semakin menarik.

Meski begitu, pembalap yang pernah memenangkan gelar juara dunia bersama Suzuki pada tahun 2000 itu, menilai sosok Rossi masih menjadi kandidat kuat peraih gelar juara dunia. Bukan tidak mungkin, kata Roberts Jr, Rossi akan meraih gelar juara dunia ke-10 di musim ini.

"Salah satu syarat untuk menjadi juara dunia adalah konsisten, saat ini Rossi sudah bisa konsisten dengan podium, juga tak pernah terjauh dalam balapan," kata Roberts Jr, dikutip Rabu (26/4/2017).

"Saya sebagai seoarang mantan pembalap, tentu saja saya sanggup menjalani balapan hingga di usia 38 tahun. Tapi yang pasti saya tidak akan bisa sebaik apa yang dilakukan Rossi saat ini, kemampuannya memang luar biasa," puji Roberts Jr.

"Rossi sudah tua dan pengalamannya sangat panjang, pengalaman balap bisa membantu dan juga bisa berefek buruk, tapi sekarang Rossi membalap seperti bukan orang dengan usia 38 tahun," pungkasnya.


Thursday, April 27, 2017

Valentino Rossi Semakin Pas Menyandang Status 'Pembalap Spesialis Minggu'


Berita Seputar MotoGP - Label ‘Spesialis Minggu’ sepertinya memang pantas disematkan pada pembalap veteran MotoGP Valentino Rossi yang mampu melesat fantastis di hari race, tapi justru terlihat melempem selama sesi latihan ataupun kualifikasi.

Dengan usia yang tak muda lagi dan stamina yang tak bisa dibandingkan dengan para rider muda, Valentino Rossi selalu menyuguhkan performa yang impresif selama race berlangsung. Hal ini juga sempat diungkapkan seorang legenda balap asal Amerika, Wayne Rainey yang menyebut bahwa pencapaian The Doctor saat race bukanlah karena faktor keberuntungan semata.

Menurut dia, sang rider Yamaha seolah tak butuh latihan bebas maupun kualifikasi, tapi performa yang sesungguhnya muncul ketika balapan.

“Valentino itu adalah pria tua dengan ambisi besar, yang seolah-olah tak butuh latihan, kualifikasi ataupun mengembangkan motornya,” tandas Rainey seperti dilansir dari Crash.net. “Yang dibutuhkannya cuma race hari Minggu sebab itulah target utamanya. Memang, dia selalu berusaha keras selama sesi latihan dan kualifikasi, tapi Valentino yang asli baru muncul di hari Minggu.

“Saya baru saja bicara pada Rossi hari ini. Kalau saya lihat, dia amat menikmati balapannya, juga semua prosesnya, tidak seperti saya,” lanjut Rainey. “Dulu, saya lebih menantikan hari Minggu, sebab motivasi bertambah ketika balapan. Intinya, motivasi di hari Jumat dan Minggu itu rasanya berbeda sekali. Bahkan, kami berkali-kali memenangkan race secara tak terduga. Itulah bagian terfavorit saya. Tapi balapan memang menguras tenaga dan pikiran Anda.”

Statusnya sebagai rider spesialis balapan juga terlihat ketika melakoni putaran balap di Circuit of the Americas (23/4). Sempat terlibat duel sengit dengan pebalap debutan Yamaha Tech3 Johann Zarco hingga dijatuhi penalti 0,3 detik, Valentino Rossi akhirnya berhasil membawa pulang podium kedua.



Pernat: Rossi Mesti Menang Juga, Marquez-Vinales Tak Seperti Juara Dunia

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/25/49/1199941/rossi-mesti-menang-marquez-vinales-tak-seperti-juara-dunia-motogp-5u4.jpg

Berita Seputar MotoGP - MotoGP Austin adalah benteng Marc Marquez (dan Honda), yang mana pada lomba edisi 2017 kembali dia menangkan, itu merupakan kemenangan kelimanya secara beruntun di sana via lima pole. Namun di saat Si Bayi Alien menaklukkan Texas, Valentino Rossi justru muncul sebagai pimpinan klasemen baru, tentunya berkat raihan finis posisi kedua yang keluar dari campuran kecerdasan serta konsistensi atas Dani Pedrosa.

Di kubu Yamaha, sisi lain koin mereka diwakil oleh Maverick Vinales, yang harus berakhir di tepi lintasan setelah mengaspal kurang dari tiga putaran. Sementara Ducati tidak dapat melakukan apapun selain menjilati luka-lukanya setelah penampilan yang jauh dari ekspektasi.

Itulah sepenggal kesimpulan yang dilaporkan oleh pengamat senior MotoGP, Carlo Pernat, dari obsevasinya atas akhir pekan lomba MotoGP Austin 2017. Berikut petikan wawancaranya dengan GPOne.

Akhir pekan seperti apakah MotoGP Austin 2017?“Kita bisa mengatakan bahwa ketika ada dua orang saling adu argumentasi, orang yang ketiga justru jadi pemenang. Bila ada terlalu banyak ayam jantan di kandang, beberapa diantaranya akan lenyap begitu saja.”

“Kedua orang yang berdebat itu jelas adalah Marquez dan Vinales, yang telah menjadi rival bebuyutan sejak kecil, mereka bahkan tidak saling menyapa di paddock. Persaingan di antara mereka terus berlanjut dan bahkan levelnya meningkat.”

“Kejatuhan masing-masing dari mereka di Argentina dan Austin benar-benar signifikan (pengaruh ke klasemen sementara). Tapi membuat dua kesalahan seperti itu (mudah terjatuh), pastinya bukan dari seorang yang akan jadi juara dunia.”

Sementara itu Valentino Rossi kini memimpin klasemen sementara?“Vale jadi orang yang aneh musim ini. Dia tidak akan secepat dua rivalnya, sebagian karena usianya, tetapi dia pintar dan cerdas. Sekarang gilirannya, karena dia harus mulai memenangkan balapan (juga) dan dia tidak bisa selalu puas finis di tempat kedua atau ketiga.”

“Di Eropa dia memiliki sejumlah trek favorit. Ingat bahwa di dalam balapan basah, dia lebih kompetitif dari Maverick. Sedangkan Marc terlalu banyak terjatuh musim ini, khususnya dalam latihan (bebas). Saya tidak mengerti saat dia mengatakan motor Hondanya tidak cepat, karena yang lain terlihat tidak begitu berbeda.”

Bagi tim Ducati, MotoGP Austin 2017 adalah lomba yang harus segera dilupakan?“Saya pikir ada sedikit kekecewaan, terlepas dari kenyataan bahwa baru ada tiga lomba yang berlangsung musim ini. Mereka bertaruh segalanya pada (Jorge) Lorenzo, tetapi mungkin mengganti pembalap seperti (Andrea) Iannone terlalu cepat.”

“Padahal tahun lalu motornya kompetitif, sekarang sepertinya sudah mundur selangkah. Mungkin mereka lebih fokus pada mesin daripada aerodinamika dan sasis. Larangan pada winglet benar-benar pukulan telak bagi Ducati. Kini mereka mesti segera mencari solusinya.”

Kita melihat Iannone finis di 10 besar. Tanggapan Anda?“Penampilannya positif bersama Suzuki. Dia menggunakan potensi yang ada padanya. Mungkin finis di depan Lorenzo ada sedikit kepuasan baginya.”

Soal penalti 0,3 detik buat Rossi?“Sejujurnya saya tidak mau tahu tentang itu. Keputusan ini pastinya bisa menimbulkan preseden (tidak bagus). Saya harap MotoGP tidak mengikuti peraturan F1, di mana risikonya adalah hal itu akan menjadi membosankan bagi para penggemarnya.”


Rossi Catat Rekor Pembalap Tertua Pimpin Klasemen MotoGP

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/26/49/1200338/valentino-rossi-catat-rekor-pembalap-tertua-pimpin-klasemen-motogp-HXY.jpg

Berita Seputar MotoGP - Insiden senggolan Valentino Rossi dengan Johann Zarco dalam lomba MotoGP Austin 2017. Lalu terjatuhnya Maverick Vinales saat balapan baru berjalan dua putaran. Kemudian kehebatan Marc Marquez yang meraih pole plus kemenangan kelimanya secara beruntun di sana. Hingga didepaknya Vinales oleh Rossi di puncak klasemen sementara.

Ya, itulah sekelumit drama yang terjadi selama akhir pekan lomba MotoGP Austin 2017. Tapi khusus pada topik yang terakhir, yakni digesernya Vinales oleh rekan setimnya di Yamaha Factory Racing tersebut dari puncak klasemen sementara pembalap MotoGP musim ini. Setelah ditelusuri ternyata memiliki sebuah catatan rekor tersendiri.

Seperti dilaporkan oleh surat kabar Marca. Sukses meraih podium finis kedua pada lomba MotoGP Austin 2017, mengantar The Doctor memuncaki klasemen sementara dengan 56 poin. Sebuah hadiah lain pada lombanya ke-351 di balap GP adalah rekor baru.

Tepat pada Minggu (23/4/2017) waktu setempat, Rossi dinobatkan jadi pembalap tertua yang bisa memimpin klasemen sementara balap GP di usia 38 tahun dan 66 hari. Perlu diketahui, belum pernah ada seorang pembalap di usia sepertinya yang melakukan hal tersebut sejak balap GP digelar mulai 1949 alias di sepanjang 69 tahun sejarah kejuaraan ini.

Namun kalau bicara ajang balap lain, rekor pembalap tertua yang bisa memimpin klasemen dipegang oleh Harold Daniell, tepat usai dua lomba dunia. Pembalap Inggris itu memimpin usai memenangkan Tourist Trophy pada usia 39 tahun dan 240 hari dan masih mempertahankan itu hingga seri di Swiss pada usia 39 tahun dan 256 hari.

Di posisi kedua tertua ada Rossi, yang baru saja mengambil alih posisi Leslie Graham. Pembalap Inggris tersebut mencatat rekor pada musim lomba GP perdana, tepatnya saat merengkuh gelar GP kelas 500cc pada 4 September 1949 di usia 37 tahun dan 340 hari.

Ini sekaligus berarti Rossi bisa melewati rekor Leslie Graham sebagai pembalap tertua yang sanggup jadi juara dunia balap GP, jika The Doctor mampu menjuarai MotoGP 2017 atau 2018 sebagai musim terakhirnya dalam kontrak dengan tim Yamaha Factory Racing.

Adapun Graham masih terus berkompetisi dan sempat memenangkan lomba lagi pada 1952 di usia 41 tahun dan 21 hari. Namun dia tidak bisa kembali memimpin klasemen kejuaraan dunia sejak meraih gelar juara dunia pertamanya, pun dengan Daniell. Tapi rekor Graham sebagai pembalap tertua pemenang balap GP masih kalah dari Fergus Anderson yang mencatatnya di usia 44 tahun dan 237 hari.

Adapun di era berikutnya, usai memenangkan gelar juara dunia pada 1974, Phil Read sempat memimpin klasemen kejuaraan dunia usai seri Swedia pada 30 Juni 1975 di usia 36 tahun. Sedangkan Jack Findlay memenangkan lomba GP Austria 1977 di usia 42, tapi tidak pernah memimpin klasemen. Setelah mereka, hanya ada Loris Capirossi yang mampu melakukannya lagi pada 2006 ketika memimpin klasemen MotoGP di usia 33 tahun.


Wednesday, April 26, 2017

Lorenzo Sebut Valentino Rossi Sosok Panutan bagi Semua Pembalap


Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi naik ke puncak klasemen sementara MotoGP 2017 setelah finis di posisi kedua pada balapan di Sirkuit COTA. Pembalap Jorge Lorenzo pun mengomentari keberhasilan Rossi tersebut.

Menurut Lorenzo, keberhasilan Rossi naik ke puncak klasemen sementara pembalap MotoGP merupakan kejutan. Sebab, di usia Rossi yang sudah mencapai 38 tahun, tidak banyak pembalap yang mampu bertahan di puncak klasemen.

"Valentino Rossi di posisi pertama adalah kejutan untuk semua orang. Ini juga membuktikan bahwa MotoGP bisa dimenangkan bagi mereka yang lebih konsisten," kata Lorenzo, dikutip Crash.

"Saya katakan bravo! Selamat menikmatinya. Usia 38 tahun itu adalah contoh bagus untuk semua pembalap," lanjut Lorenzo yang musim lalu tampil satu tim dengan Rossi.

Sekadar informasi, Rossi memuncaki klasemen sementara pembalap MotoGP dengan perolehan 56 poin. Sementara Lorenzo sendiri baru mengumpulkan 12 poin bersama Ducati. Pembalap asal Spanyol tersebut masih berjuang di posisi ke-13.


Zarco: Saya Tidak Mau Menimbulkan Masalah Buat Rossi

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/25/49/1199921/pedrosa-dukung-rossi-zarco-saya-tidak-mau-vale-kenapa-kenapa-Ywd.jpg

Berita Seputar MotoGP - Salah satu drama yang paling banyak dibicarakan dalam episode ketiga MotoGP musim ini, adalah lomba MotoGP Austin 2017. Ya, itu karena terjadi sebuah insiden dalam lomba yang melibatkan Valentino Rossi (Yamaha Factory Racing) dengan Johann Zarco (Yamaha Tech 3).

Seperti diketahui, insiden kedua terjadi ketika Rossi dan Zarco terlibat pertarungan memperebutkan posisi ketiga pada lap 7. Ketika memasuki tikungan 3, Zarco mencoba menyalip Rossi dan membuat mereka sedikit bersenggolan. Pembalap Italia inipun melebar dan terpaksa memotong di tikungan 4, walau setelah itu Rossi dapat kembali mengikuti balapan dan berada di depan Zarco.

Rossi kemudian berhasil menjauh dari kejaran Zarco dan menyalip Pedrosa pada tiga lap terakhir. The Doctor berhasil finis kedua, yang sekaligus mengantarkannya untuk memuncaki klasemen sementara, setelah Maverick Vinales terjatuh.

Namun, menyusul insiden dengan Zarco, di tengah lomba FIM MotoGP Stewards mengumumkan telah menjatuhkan penalti 0,3 detik kepada Rossi – ditambahkan pada waktu di akhir balapan – karena ia dianggap mengambil keuntungan – untuk menjauh dari kejaran Zarco dan makin mendekati Marc Marquez.

Pasca lomba MotoGP Austin 2017, Rossi bersikeras bahwa Zarco yang harus disalahkan atas insiden tersebut. Ia menuduh sang debutan mencoba menyalip dengan gaya Moto2 saat keduanya saling bertarung. “Dia (Zarco) harus lebih tenang, karena dia datang terlambat (di tikungan itu),” beber The Doctor.

Nah rupanya ada satu pembalap di kelas bergengsi yang setuju dengan opini Rossi kali ini. “Mereka yang berasal dari Moto2 harus mengerti bahwa ini berbeda dari MotoGP. Moto2 jauh berbeda. Mereka semua memiliki motor yang sama, ban yang sama, mesin yang sama, dan saya mengerti bahwa menyalip lawan di MotoGP lebih sulit,” beber Dani Pedrosa seperti dilaporkan GPOne.

“Saat Anda melewati lawan di MotoGP, Anda harus mengerti bahwa ada banyak hal yang berbeda. Motornya lebih berat dan lebih bertenaga. Kecepatannya lebih tinggi dan yang terpenting, pembalapnya jauh lebih baik,” tukas Pedrosa sambil tersenyum.

Sementara itu Johann Zarco mengeluarkan pendapat yang boleh dibilang meminta maaf kepada Rossi atas insiden dalam lomba MotoGP Austin 2017. “Saya merasa oke di atas motor Yamaha (selepas start MotoGP Austin 2017). Saya mulai menyerang dan saya berhasil melewati beberapa pembalap untuk sampai di posisi lima,” kata Zarco bercerita.

“(Tentunya) saya ingin mengikuti kelompok utama (pembalap terdepan), jadi saya memacu motor untuk tetap dekat dengan Valentino dan saya berhasil bertarung dengannya. Itu fantastis, sampai pada titik tertentu kami sangat dekat (terjadi senggolan) karena saya sedikit lebih cepat dari dia di tikungan ketiga,” tambahnya.

“Untungnya tidak ada hal serius yang terjadi dan dia (Rossi) bisa finis di urutan kedua. Saya benar-benar tidak ingin menimbulkan masalah bagi Vale, dan saya tahu bahwa saya dapat belajar banyak darinya. Untung kami berdua bisa memulihkan diri (dari insiden tersebut),” tutup pembalap 26 tahun asal Prancis itu. 

Tuesday, April 25, 2017

Keluhkan Cara Zarco Menyalip, Rossi Juga Ambil Keuntungan dari Penalti


Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi menyalahkan pembalap debutan MotoGP, Johann Zarco, yang membuatnya harus menyalip dari luar trek sehingga dia mendapat hukuman penambahan waktu dalam lomba di GP Amerika, Minggu (23/4).

Rossi sempat memacu motornya ke sisi trek dan kemudian masuk kembali ke trek di depan Zarco namun sedikit mendekati Marc Marquez yang ada di depannya.

Pembalap Italia itu dihukum waktu 0,3 detik yang ditambahkan di akhir lomba. Ini merupakan waktu yang didapatkannya dengan “menerobos” sisi trek saat di tikungan.

Aturan lomba menyatakan Rossi bisa menghindari penalti jika dia mundur dengan waktu yang sama saat dia kembali ke trek.

Pembalap berusia 38 tahun tersebut mengakhiri lomba dengan masuk finis di urtan kedua di belakang Marc Marquez. Dia merasa hukuman itu tak seharusnya dia dapatkan karena dia tak menyebabkan kecelakaan.

Meski Rossi kemudian menerima hukuman penambahan hukuman itu, dia tetap menuding Zarco sebagai pemicu dia memakai sisi trek.

“Bagi saya ini tidak benar karena saya punya dua pilihan. Kami melakukan hal seperti ini atau kami bersenggolan dan kami terjatuh. Namun saya dengar hukuman ini karena saya mengambil keuntungan dan hukumannya 0,3 detik. Saya tak mempermasalahkan ini. Bagi saya masalahnya bukan aturan lomba. Masalahnya adalah Zarco,” kata Rossi.

“Dia memang selalu sangat cepat dan menunggangi motornya dengan sangat baik. Dua punya potensi besar. Namun ini bukan Moto2. Jika dia ingin menyalip, dia harus menyalip dengan cara lain. Dia berlebihan dan menurut saya dia harus lebih tenang,” paparnya.

Rossi mengaku tak menyadari hukuman itu selama lomba. Setelah balapan dia mengakui timnya memutuskan tidak memberitahunya lewat papan info di pit karena dia sudah meninggalkan Dani Pedrosa cukup jauh di putaran terakhir.

“Ini sangat menyulitkan karena memasuki fase akhir kami tak bisa berkomunikasi. Pembalap harus selalu melihat papan info. Tim saya menunggu dan saat saya menyalip Dani, saya sudah mendapat perbedaan jarak cukup jauh dengannya. Jadi mereka bilang tak perlu memberi tahu saya soal hukuman itu,” katanya.

“Jika tim saya memasang papan info 'penalty, 0.3' mungkin saya akan melihatnya 'penalty 3' saja. Apakah ini 3 detik atau 0,3 detik? Dan kemudian saya memacu motor saya dengan kecepatan maksimum yang bisa saja membuat saya melakukan kesalahan. Bagi saya keputusan tim (untuk tak memberitahu soal hukuman) sudah betul,” kata Rossi.
Baca juga : Kena Penalti 0,3 Detik, Valentino Rossi Sindir Gaya Balap Johann Zarco



Kena Penalti 0,3 Detik, Valentino Rossi Sindir Gaya Balap Johann Zarco


Berita Seputar MotoGP - Aksi kejar-kejaran antara pembalap veteran MotoGP Valentino Rossi dengan rookie Yamaha Tech3 Johann Zarco menjadi salah satu sorotan dalam gelaran MotoGP Amerika. Berbuntut hukuman penalti 0,3 detik, The Doctor pun merasa geram dan tak terima. Rossi bahkan menyindir gaya balap Zarco yang terkesan masih sembrono seperti pembalap Moto2.

Gelaran seri ketiga musim ini di Circuit of the Amerika (COTA) diwarnai banyak crash dan aksi menegangkan. Salah satunya adalah aksi kejar-kejaran antara pembalap veteran MotoGP Valentino Rossi dengan rookie Yamaha Tech3 Johann Zarco.

Start dari posisi ketiga di belakang Marc Marquez dan Maverick Vinales, Valentino Rossi sempat terlibat duel sengit dengan Johann Zarco demi memperebutkan posisi ketiga. Kala itu Zarco tengah berupaya menyalip The Doctor di tikungan keempat, namun posisi keduanya terlalu berdekatan hingga nyaris bersenggolan satu sama lain. Alhasil, Rossi pun terpaksa melebar keluar lintasan.

Kendati berhasil masuk ke trek dan mempertahankan posisi ketiganya, pembalap dengan nomor keramat 46 itu dikenai penalti 0,3 detik. Selepas race, Rossi pun terang-terangan mengaku tak terima dengan hukuman tersebut.

“Saya ingin sekali bicara pada pihak Race Direction,” tandas Rossi seperti dilansir dari Motorsport. “Saya tak punya pilihan kecuali melebar, meski akhirnya saya melakukan ini itu atau bahkan kami jatuh bersama-sama.”

Andai kata tak dijatuhi hukuman 0,3 detik itu, peluang Rossi untuk menyabet puncak podium tentu lebih besar. Merasa kesal dan kecewa dengan penalti tersebut, pembalap Movistar Yamaha ini pun lantas menyindir gaya balap Johann Zarco yang terkesan masih sembrono seperti pebalap Moto2.

“Ketika Anda melaju 180 km/jam dan melihat bayangan hitam di sebelah kiri, pastilah Anda tidak akan mempedulikannya, tapi Anda akan terus melaju,” lanjut The Doctor.

“Dan masalah sebenarnya adalah Zarco, memang dia punya talenta luar biasa tapi dia melakukan kesalahan. Ini bukan balapan Moto2, Anda tak bisa menyalip seperti ini.”


Marquez Semakin Kagum pada Kemampuan Balap Rossi


Berita Seputar MotoGP - Rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi sekarang duduk di puncak klasemen sementara usai rutin naik podium di tiga balapan awal musim ini.

Melihat hal itu, seteru abadinya dari Repsol Honda, Marc Marquez mengaku takjub dengan konsistensi seorang The Doctor.

Sementara rekan setimnya, Maverick Vinales dan Marquez sendiri masing-masing satu kali gagal finis.

"Sekarang Rossi ada di posisi paling atas dalam peta perburuan gelar juara dunia. Rossi tidak pernah cepat sepanjang pra-musim, namun siapa sangka ia sangat konsisten di saat balapan," akui Marquez.

"Rasa hormat yang begitu besar dari saya untuknya," lanjut Marquez memberikan pujian pada Rossi.

Rossi adalah pembalap yang belum pernah menang di awal musim ini, namun ia malah sukses naik ke posisi paling atas klasemen sementara.

Balapan selanjutnya akan digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol dua pekan lagi, di sana Rossi terkenal sangat kuat dan sering menang.


Vinales Masih Bingung dengan Kecelakaannya

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/24/49/1199736/vinales-masih-bingung-dengan-kecelakaannya-aRz.jpg

Berita Seputar MotoGP - Nasib sial menimpa Maverick Vinales. Pembalap Movistar Yamaha itu gagal menuntaskan GP Amerika Serikat 2017.

Bertempat di Sirkuit Austin, Minggu (23/4/2017) atau Senin (24/4/2017) dini hari WIB, Vinales yang memulai lomba dari posisi dua harus tersingkir di awal balapan. Ia mengalami kecelakaan sehingga ambisinya mengukir hat-trick kemenangan di MotoGP tahun ini harus dilupakan.

Sejauh ini Vinales masih bingung dengan musibah yang dialaminya. Menurut perkiraan sementara, masalah berasal dari ban depan motornya.

"Ini kecelakaan yang aneh. Sebab saya melakukan segalanya sama persis seperti sesi latihan. Tapi entah kenapa, saya justru terjatuh," sesal Vinales.

Untungnya sang pembalap cepat bangkit dari keterpurukan. Vinales janji bakal menebus kesalahannya saat seri keempat MotoGP digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol, 7 Mei 2017 mendatang.

"Bagaimanapun itu, kami masih memiliki kecepatan. Kami akan kembali dengan lebih kuat. Jadi saya akan coba lupakan kecelakaan ini dan kembali ke Jerez dengan performa motor yang lebih cepat, lebih kuat serta lebih konsisten," tegasnya yang dikutip dari situs resmi MotoGP.

Untuk sementara, Vinales menempati posisi dua di papan klasemen pembalap. Ia memiliki 50 poin, selisih enam angka dari rekan satu timnya, Valentino Rossi yang naik ke puncak klasemen. 


Monday, April 24, 2017

Hasil Lengkap MotoGP Austin dan Klasemen Pembalap MotoGP 2017

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/24/49/1199652/hasil-lengkap-motogp-austin-dan-klasemen-pembalap-motogp-2017-Ta0.jpg

Berita Seputar MotoGP - Inilah hasil race MotoGP Amerika yang digelar di Circuit of the America Austin (COTA) senin dini hari (24/4). Sang Raja Austin, Marc Marquez, tampil tak tersentuh sejak awal race. Valentino Rossi dan Dani Pedrosa menyusul di podium kedua dan ketiga. Sementara, Maverick Vinales terjatuh di lap pertama dan gagal raup poin.

Keberuntungan di seri race ketiga musim ini seolah berbalik pada Marc Marquez. Memulai balap dari pole position, Si Raja Austin (julukan Marquez) berhasil bangkit dari keterpurukan dan mengamankan kemenangan kelimanya berturut-turut di Circuit of the America Austin (COTA).

Valentino Rossi yang tadinya start dari posisi ketiga, menempati peringkat kedua walaupun sempat kena penalti 0,3 detik. Disusul oleh rekan Marquez, Dani Pedrosa yang akhirnya finis di podium ketiga.

Sedangkan Maverick Vinales yang start dari posisi kedua di belakang Marc Marquez tergelincir di putaran pertama dan terpaksa pulang dengan tangan kosong.

Posisi lima besar ditutup oleh pebalap LCR Honda Cal Crutchlow di posisi ke-4 dan rookie Yamaha Tech3 Johann Zarco di peringkat ke-5. Sementara, Jorge Lorenzo berhasil melewati garis finis di peringkat ke-9.

Berikut hasil race MotoGP Amerika Senin dini hari (24/4) selengkapnya:

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/atmaja/hasil_lengkap_motogp_austin_2017._(foto-motogp).jpg 

Ya, kegagalan finis yang dialami Vinales di Circuit of The Americas (COTA) atau Sirkuit Austin, membuat pembalap tim Yamaha Factory Racing tersebut turun di peringkat kedua klasemen sementara. Poinnya masih sama, yakni 50 poin.

Sedangkan keberhasilan podium kedua di MotoGP Austin 2017, mengantarkan rekan setimnya, Valentino Rossi, sebagai pemuncak klasemen sementara. Rossi kini mengoleksi 56 poin dari tiga balapan pertama, berkat hasil satu kali finis ketiga (Qatar) dan dua kali finis kedua (Argentina dan Austin). Tentunya, ini merupakan awal yang begitu baik bagi sang pembalap, terutama membuka peluang gelar juara dunianya yang ke-10.

Sementara juara dunia bertahan, Marc Marquez, naik ke peringkat ketiga dengan torehan 38 poin. Kemenangan di Austin pun membayar penuh hasil tak memuaskan di Qatar dan Argentina. Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, turun di peringkat keempat dengan 30 poin. Cal Crutchlow tetap di peringkat kelima, tapi sekarang mengoleksi 29 poin.

Dani Pedrosa naik dari peringkat ke-10 untuk menempati peringkat keenam dengan torehan 27 poin, menyusul keberhasilan finis ketiga di Austin. Rookie Yamaha Tech 3, Johann Zarco, naik ke peringkat ketujuh (22 poin).

Tiga pembalap pada peringkat kedelapan, kesembilan dan ke-10 mengoleksi poin yang sama, 21. Mereka adalah Jonas Folger, Scott Redding dan Jack Miller. Seri keempat MotoGP akan digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol pada 7 Mei 2017, sekaligus membuka akhir pekan balapan di benua Eropa.

Berikut klasemen sementara pembalap MotoGP 2017 usai lomba MotoGP Austin, Senin (24/4/2017) dini hari WIB :

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/atmaja/klasemen_sementara_pembalap_motogp_2017_usai_motogp_austin._(foto-motogp).jpg

Sunday, April 23, 2017

Terlibat Perselisihan Selama Kualifikasi, Ini Kata Vinales dan Rossi


Berita Seputar MotoGP - Sempat terlihat terlibat perselisihan saat menjalani sesi kualifikasi dalam GP Amerika Minggu (23/4) dini hari tadi, Maverick Vinales dan Valentino Rossi saling menenangkan suasana dan menjelaskan situasi yang terjadi.

Pada saat lap-lap awal kualifikasi yang cukup panas, Maverick Vinales tertangkap kamera memperlambat laju rekan satu timnya Valentino Rossi di tikungan 19 Sirkuit Austin untuk menunjukkan rasa tidak senangnya langsung kepada rekan satu timnya di laju pertama sesi kualifikasi mereka.

Setelah terlihat saling berbincang, Vinales mundur ke belakang sebelum menggeleng-gelengkan kepala untuk menunjukkan rasa frustasinya.

Akan tetapi, sang pemuncak klasemen sementara MotoGP yang tak terkalahkan dalam dua putaran sebelumnya ini kemudian menjelaskan situasi yang terjadi dan membantah adanya cekcok dengan rekan satu timnya.

“Baik, mari kita katakan itu sesuatu yang terjadi di lintasan. Saya dalam lap yang bagus, Valentino tidak melihat saya. Sulit memahami situasinya. Bagaimananapun itu terjadi dan hal tersebut normal,” ungkap Vinales.

“Itu bisa terjadi dengan Valentino atau banyak rider lainnya, karena ketika Anda ada di lap yang bagus, Anda berusaha menyelesaikannya. Ada banyak orang di sektor tersebut. Bagaimanapun saya senang.

“Kami melakukan pekerjaan yang bagus dan telah bekerja keras. Hari ini saya mendapat 100% dari Yamaha.”

Rossi yang pernah berada di situasi serupa dengan mantan rekan satu timnya Jorge Lorenzo menyatakan bahwa ia hanya tidak melihat Vinales.

“Sejujurnya saya tidak melihat apapun dan saya bahkan belum memiliki waktu untuk menyaksikan latihan [di TV],” rider veteran ini menjelaskan.

“Kami tidak bersenggolan, karena saya tidak merasakan apapun. Tetapi setelah menyelesaikan lap saya melihat Maverick mengatakan sesuatu kepada saya dan saya pikir: ‘Apa yang terjadi?’.

“Mungkin masalahnya ada banyak rider yang keluar lap dan ketika Anda mendekati T4, mereka melambat. Sehingga mungkin saya juga melambat. Sayangnya saya tidak melihat Maverick di belakang saya.”

Vinales berhasil menyelesaikan sesi kualifikasi dengan mengunci posisi tepat di belakang Marc Marquez yang berhasil mengamankan pole position kelimanya. Sementara Rossi akan start dari posisi ketiga, meski berselisih waktu cukup besar dari dua rider Spanyol tersebut.



Pertama Kalinya Ayah dan Anak Dapat Label Legenda Balap Motor

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/22/49/1199399/pertama-kalinya-ayah-dan-anak-dapat-label-legenda-balap-motor-e7C.jpg

Berita Seputar MotoGP - Dorna Sports selaku otoritas tertinggi di kejuaraan grand prix balap motor resmi melantik Kenny Roberts Jr sebagai legenda. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Carmelo Ezpeleta pada Jumat (21/4) waktu setempat atau jelang balapan seri ketiga di GP Austin, akhir pekan ini.

Roberts Jr., yang membuat debut pada 1993 di Grand Prix Laguna Seca menjadi pembalap Amerika Serikat ketujuh yang menerima kehormatan ini. Dia bergabung bersama Eddie Lawson, Wayne Rainey, Kevin Schwantz, Freddie Spencer, Nicky Hayden, dan ayahnya, tiga kali Juara Dunia 500cc Kenny Roberts.

Roberts Jr juga bergabung dengan daftar pembalap hebat yang telah merebut label sebagai legenda. Adalah Giacomo Agostini, Mick Doohan, Geoff Duke, Wayne Gardner, Mike Hailwood, Daijiro Kato, Eddie Lawson, Anton Mang, Angel Nieto, Wayne Rainey, Phil Read , Jim Redman, Jarno Saarinen, Kevin Schwantz, Barry Sheene, Marco Simoncelli, Freddie Spencer, Casey Stoner, John Surtees, Carlo Ubbiali, Nicky Hayden, Alex Criville, Franco Uncini dan ayah Roberts Jr.

"Hari ini adalah hari istimewa, dan momen yang sangat istimewa bagi kami karena ini adalah pertama kalinya seorang ayah dan anak menjadi anggota Kejuaraan Dunia di Kejuaraan Dunia MotoGP. Saya rasa ini bagus untuk Kenny Roberts Senior juga ikut bersama kami dan untuk berbagi momen spesial ini, keduanya turut berkontribusi dalam menumbuhkan MotoGP. Kenny adalah salah satu yang pertama mencoba dan mengganti motor, dan dia melakukan banyak hal untuk mengubah dunia. Kemudian, Kenny Roberts Jr adalah salah satu bagian penting dalam menciptakan salah satu hal yang paling kita banggakan. Komisi Keselamatan ketika berada di Kejuaraan ia adalah orang penting dalam hal itu. Jadi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kenny Roberts dan Kenny Roberts Jr - dan ini merupakan momen penting bagi semua orang yang berada di Dorna untuk memberikan penghargaan ini kepada Anda," jelas Ezpeleta seperti dikutip dari Paddocktalk, Sabtu (22/4/2017).

Adapun di tempat sama, Kenny Roberts Jr mengaku tidak menyiapkan pidato. Hal itu dilakukannya karena ia ingin berbagi kebahagiaan tersebut kepada semua orang.

"Saya belum lama di sini! Ini adalah saat yang sangat istimewa dan saya tidak menulis pidato atau apapun karena saya ingin merasakan emosi hari ini, dengan ayah dan Carmelo di atas sini. Sekarang, bisa merayakan di sini bersama istri saya Rochelle, anak-anak, keluarga, beberapa keluarga, teman-teman, dan ayah saya. Setiap perkataan tidak akan membantu karena Anda tidak dapat menggambarkannya. Sebagai mimpi yang Anda katakan 'Saya memiliki Mimpi ini untuk melakukan ini suatu hari nanti ' tapi mungkin itu tidak berjalan baik atau orang yang tepat tidak berada di sana, sehingga Anda ingin berada di sana ketika hal seperti ini akhirnya terjadi, dalam 20 atau 25 tahun," sahut Kenny Roberts Jr. 

Hasil Lengkap Kualifikasi GP Amerika, Marquez Terdepan, Duo Yamaha Tempel Ketat


Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez sukses membuka peluangnya untuk mempertahankan statusnya sebagai raja Austin setelah untuk kelima kalinya merebut pole position, mengungguli Maverick Vinales yang menempel ketat di belakangnya dalam sesi kualifikasi GP Amerika Minggu (23/4) dini hari tadi.

Marc Marquez akhirnya berhasil menundukkan perlawanan sengit dari rider sensasional Yamaha Maverick Vinales untuk merebut pole position selama lima musim berturut-turut di GP Amerika.

Valentino Rossi yang kembali kesulitan selama latihan bebas berhasil mengamankan peringkat ketiga. Namun, dengan jarak yang cukup signifikan hampir satu detik dari catatan waktu Marquez dan Vinales.

Dani Pedrosa, Johann Zarco, dan Jorge Lorenzo akan start dari baris kedua. Sementara Alex Rins harus menepi di sisa akhir pekan ini setelah mengalami cedera pergelangan tangan dalam sesii latihan ketiga.

Berikut ini adalah hasil lengkap sesi kualifikasi MotoGP yang diselenggarakan dini hari tadi:

1. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 2m 2.741s [Lap 7/7] 333km/h (Top Speed)

2. Maverick Viñales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 2m 2.871s +0.130s [7/7] 336km/h

3. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 2m 3.673s +0.932s [7/7] 336km/h
4. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 2m 3.866s +1.125s [7/7] 344km/h
5. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 2m 3.928s +1.187s [6/6] 335km/h
6. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) 2m 4.151s +1.410s [5/6] 342km/h
7. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 2m 4.431s +1.690s [3/7] 340km/h
8. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 2m 4.623s +1.882s [3/7] 335km/h
9. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 2m 4.661s +1.920s [3/5] 333km/h
10. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) 2m 4.673s +1.932s [6/7] 339km/h
11. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 2m 5.741s +3.000s [5/6] 334km/h
12. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 2m 5.970s +3.229s [4/5] 337km/h
13. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 2m 05.221s 341km/h
14. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) 2m 05.231s 332km/h
15. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) 2m 05.541s 339km/h
16. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 2m 05.920s 335km/h
17. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) 2m 05.931s 339km/h
18. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 2m 06.258s 328km/h
19. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) 2m 06.295s 338km/h
20. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP)* 2m 07.232s 325km/h
21. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 2m 07.601s 329km/h
22. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) No Time

Catatan:
*: Pendatang baru



FP4 MotoGP Austin 2017: Marquez Pimpin Honda Hentikan Laju Vinales


Berita Seputar MotoGP - Duo Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa berhasil mengungguli para pesaing lainnya dengan menjadi rider tercepat dalam sesi latihan bebas keempat GP Amerika yang digelar jelang dimulainya sesi kualifikasi.

Marc Marquez memimpin Honda untuk mendominasi sesi latihan terakhir sebelum melangkah ke sesi kualifikasi saat hampir seluruh rider bekerja memperbaiki kecepatan masing-masing.

Maverick Vinales yang unggul di FP1 dan FP3 hanya mampu menempati posisi ketiga di bawah Marquez dan Dani Pedrosa.

Setelah sesi sebelumnya diwarnai insiden jatuh, FP4 terlihat lebih lancar. Mereka yang gagal menembus 10 besar dari akumulasi waktu dari tiga sesi latihan bebas akan bersiap untuk menjalani Q1.

Berikut ini adalah hasil lengkap FP4:

1. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 2m 04.201s [Lap 11/12] 333km/h (Top Speed)
2. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 2m 04.658s +0.457s [11/12] 341km/h
3. Maverick Viñales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 2m 04.760s +0.559s [6/12] 337km/h
4. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 2m 05.213s +1.012s [10/13] 334km/h
5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 2m 05.368s +1.167s [6/12] 337km/h
6. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 2m 05.388s +1.187s [12/12] 337km/h
7. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 2m 05.438s +1.237s [5/7] 340km/h
8. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) 2m 05.698s +1.497s [10/10] 334km/h
9. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) 2m 05.732s +1.531s [5/12] 340km/h
10. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 2m 05.783s +1.582s [6/12] 335km/h
11. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 2m 05.910s +1.709s [4/11] 336km/h
12. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 2m 05.952s +1.751s [6/9] 331km/h
13. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) 2m 06.032s +1.831s [9/12] 340km/h
14. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1)* 2m 06.238s +2.037s [6/12] 333km/h
15. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) 2m 06.484s +2.283s [5/12] 341km/h
16. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 2m 06.518s +2.317s [10/12] 329km/h
17. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 2m 06.521s +2.320s [10/11] 340km/h
18. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 2m 06.541s +2.340s [8/10] 332km/h
19. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) 2m 07.238s +3.037s [4/11] 342km/h
20. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) 2m 07.565s +3.364s [5/6] 337km/h
21. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP)* 2m 07.827s +3.626s [4/8] 323km/h
22. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 2m 08.797s +4.596s [3/11] 327km/h



FP3 MotoGP Austin 2017: Vinales Kembali Jadi Yang Tercepat, Marquez Jatuh Dua Kali


Berita Seputar MotoGP - Tak ingin berlama-lama dibelakang Marc Marquez, jagoan anyar Movistar Yamaha, Maverick Vinales kembali mengungguli rekan senegaranya itu di FP3, setelah kalah di FP2 kemarin.

Sementara posisi dua dan tiga menjadi milik Dani Pedrosa dan diikuti oleh rekan satelitnya, Cal Crutclow.

Marquez sebenarnya punya peluang besar keluar sebagai yang tercepat, namun sayangnya ia mengalami kecelakaan sebanyak dua kali sepanjang sesi Latihan ketiga.

Jatuh pertama di tikungan ke-18, kemudian ia kembali ke paddock dan tak lama setelah itu ia kembali masuk lintasan, namun ia jatuh lagi di tikungan ke-15.

Bahkan kecelakaan yang kedua lebih parah karena ia mengalami high-side, beruntung Marquez tak mengalami cidera berat.

Mau tak mau, Marc Marquez (Honda) harus puas di urutan ke-4 dan Scott Redding (Ducati) melengkapi posisi lima.

Berikut Hasil Lengkap Latihan Bebas 3 MotoGP Austin, Amerika 2017
  1. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 2m 03.979s 
  2. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) +0.317s 
  3. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) +0.698s 
  4. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) +0.708s 
  5. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) +0.977s 
  6. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +1.293s 
  7. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +1.674s 
  8. Loris Baz FRA Reale Avintia Racing (Desmosedici GP15) +1.773s 
  9. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +1.789s 
  10. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) +1.893s 
  11. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) +1.931s 
  12. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) +1.951s 
  13. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +2.148s 
  14. Hector Barbera ESP Reale Avintia Racing (Desmosedici GP16) +2.209s 
  15. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +2.936s 
  16. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +3.559s 
  17. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +4.278s 
  18. Alvaro Bautista ESP Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP16) +4.371s 
  19. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +5.065s 
  20. Karel Abraham CZE Pull&Bear Aspar Team (Desmosedici GP15) +5.156s 
  21. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +6.439s 
  22. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +8.217s
  23. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) No Time 

Saturday, April 22, 2017

FP2 MotoGP Austin 2017: Pakai Soft, Marquez Asapi Tiga Joki Yamaha

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/22/49/1199291/fp2-motogp-austin-2017-pakai-soft-marquez-asapi-tiga-joki-yamaha-ufS.jpg

Berita Seputar MotoGP - Sempat tertinggal lebih dari 0,5 detik oleh Maverick Vinales, si penguasa sesi latihan bebas 1 (FP1) MotoGP Austin 2017. Juara dunia bertahan dan pemenang empat balapan MotoGP Austin, Marc Marquez, membalas dengan menjadi yang tercepat pada sesi latihan bebas 2 (FP2), Sabtu (22/4) dini hari WIB.

Di FP2 MotoGP Austin 2017, Marquez terus berusaha mengendalikan sesi sejak awal. Namun Vinales memberi perlawanan sengit dan terjadi beberapa kali pergantian pimpinan waktu tercepat pada latihan bebas kedua di antara mereka.

Vinales sempat jadi pembalap pertama yang menembus 2 menit 4 detik untuk satu putaran Austin. Namun Marquez mengunggulinya sekitar 0,3 detik lebih cepat di sisa 18 menit.

Kejutan diberikan oleh pembalap tim satelit Yamaha Tech 3, Johann Zarco, yang mencatat waktu tercepat kedua. Kejutan serupa diperlihatkan rekan setim Vinales di Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi, yang mampu finis tercepat keempat.

Satu hal yang perlu dicatat dari para pembalap teratas di FP2. Marquez mencatat waktu terbaiknya saat memasang ban kompon medium di bagian depan dan soft di bagian belakang. Sedangkan Zarco serta Rossi menggunakan ban soft di depan maupun belakang. Tapi Vinales sama sekali tidak menggunakan ban soft di sesi ini, dia mencatat waktu terbaiknya tetap memakain ban medium seperti di FP1.

Kemudian Andrea Dovizioso lagi-lagi jadi pembalap Ducati tercepat seperti di FP1. Dari tim Suzuki, Andrea Iannone melengkapi posisi 10 besar FP2. Tetapi rekan setimnya, Alex Rins, sempat mengalami masalah mesin, tapi akhirnya mampu melanjutkan sesi dengan motor keduanya.

Sementara Pol Espargaro mencoba fairing aerodinamika baru pada KTM RC36. Nasib nahas dialami Loris Baz (Avintia Ducati) yang sempat terjatuh pada tikungan pertama, walau dia dan motornya sama-sama dalam keadaan baik pasca insiden.

Namun yang lebih parah adalah kondisi Karel Abraham. Pembalap tim Aspar Ducati tersebut mengalami kecelakaan pada tahap penutupan sesi FP2 dan terjatuh di tengah-tengah lintasan. Setelah itu pembalap dari Republik Ceko tersebut dilarikan ke pusat medis sirkuit dan laporan terbaru menyebut dia tidak mengalami cedera.

Berikut hasil lengkap FP2 MotoGP Austin 2017:

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/atmaja/hasil_fp2_motogp_austin_2017._(foto-crash.net).jpg 


FP1 MotoGP Austin 2017: Vinales Ancam Marquez dan Potensi Ducati

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/21/49/1199262/fp1-motogp-austin-2017-vinales-ancam-marquez-dan-potensi-ducati-Fjq.jpg

Berita Seputar MotoGP - Dominasi Maverick Vinales pada dua lomba awal MotoGP 2017, yakni di Qatar dan Argentina, berpotensi terulang pada seri ketiga musim ini, MotoGP Amerika Serikat di Sirkuit Austin, Texas. Indikasi pertama ia bakal menyulitkan Marc Marquez dan Honda sebagai juara bertahan di sana, terlihat dari hasil catatan waktu pembalap tim Yamaha Factory Racing tersebut pada sesi latihan bebas pertama (FP1).

Ya, seperti dalam siaran langsung FP1 MotoGP Austin 2017, Jumat (21/4) malam WIB. Marc Marquez sebagai juara bertahan empat lomba plus pole terakhir kelas bergengsi di sana. Langsung menggebrak sejak menit awal meski sempat mengeluh dan mengangkat tangan dengan Cal Crutchlow yang membuntutinya secara agresif.

Pembalap Repsol Honda itu bersama rekan setimnya, Dani Pedrosa sudah mencatat waktu tercepat pada menit-menit awal FP1 MotoGP Austin 2017. Terlihat mereka berdua sama-sama menggunakan ban depan dan belakang kompon medium. Perlawanan sempat diberikan oleh Cal Crutchlow (LCR Honda), Scott Redding (Pramac Racing Ducati) dan Johann Zarco (Yamaha Tech 3).

Sedangkan Vinales masih belum terlihat membahayakan pada menit-menit awal, meski dia menggunakan ban depan dan belakang soft. Pun dengan dua pembalap tim pabrikan Ducati Corse, Andrea Dovizioso serta Jorge Lorenzo, bersama rekan setim Vinales, Valentino Rossi.

Pada sepertiga sesi awal FP1 MotoGP Austin 2017. Cal Crutchlow sempat terjatuh pada tikungan 6, meski setelah itu kondisi dia dan motor Honda RC213V tunggangannya masih oke dan terus melanjutkan sesi.

Baru pada pertengahan sesi, Vinales mulai panas dan mencatat waktu tercepat di atas Marquez serta Pedrosa. Hasil ini diraih pembalap 22 tahun tersebut dengan memakai ban berkompon medium di depan dan belakang YZR-M1.

Marquez coba membalas hingga lap terakhir FP1, namun dia masih tetap tertinggal lebih dari setengah detik dari Vinales. Dovizioso ganti memanaskan pertarungan dengan menembus tiga besar dan bertahan hingga sesi selesai. Rekan setimnya tampil lumayan dan finis keenam tercepat, tepat di bawah pembalap tim satelit Pull & Aspar Ducati, Alvaro Bautista

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/atmaja/andrea_iannone_(suzuki_ecstar)_pakai_fairing_baru_di_latihan_bebas_1_motogp_austin_2017._(foto-motogp).jpg

Sedangkan Zarco tampil konsisten dan bertengger di empat besar. Adapun tim Suzuki terlihat menggunakan winglets-fairing baru pada Suzuki GSX-RR pacuan Andrea Iannone dan Alex Rins.

Berikut hasil lengkap FP1 MotoGP Austin 2017:

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/atmaja/hasil_fp1_motogp_austin_2017._(foto-crash.net).jpg 


Friday, April 21, 2017

Begini Trik Rossi Gertak Marquez

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/21/49/1199093/begini-cara-rossi-gertak-marquez-W6b.jpg

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi tidak ingin mengumbar terlalu banyak janji tentang menghentikan rekor Marc Marquez di GP Amerika Serikat akhir pekan ini. Menurutnya, setiap balapan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga sulit untuk memberikan prediksi.

Rossi memang memiliki rapor merah selama tampil di Circuit of the Americas (COTA). Sejak lintasan 5,5 km tersebut masuk kalender MotoGP pada 2013, The Doctor hanya sekali naik podium dan itu terjadi pada 2015.

Ini berbanding terbalik jika berbicara Marquez. Dalam empat musim terakhir dia adalah salah satu penguasa COTA dengan mencetak empat kemenangan beruntun di sana.

Berarti Marquez punya kans besar untuk mencetak kemenangan perdananya di ajang MotoGP 2017. "Sulit untuk mengatakan apakah saya mampu memutus rekor Marquez atau tidak, karena setiap balapan berbeda. Tapi memang benar kalau Yamaha saat ini sangat kuat karena mampu naik podium di dua balapan pembuka. Intinya kami perlu mencoba seperti biasa dan ini bukan tentang Marquez saja. Hal penting lainnya adalah mencetak poin," ungkap Rossi seperti dikutip GPOne, Jumat (21/4/2017).

Balapan seri ketiga MotoGP musim ini terasa istimewa buat Yamaha dan duo pembalap mereka Rossi serta Maverick Vinales. Pasalnya mereka tengah membidik kemenangan ke-500 di Kejuaraan Grand Prix Balap Motor.

Ditanya apakah Rossi mampu memberikan kemenangan tersebut, dia mengaku belum bisa memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Namun ini bisa dijadikannya sebagai motivasi besar untuk meraih kemenangan tersebut.

"Saya sangat suka itu, ini adalah jumlah yang besar dan saya pikir saya pantas mendapatkannya lagi. Saya hanya perlu melihat apakah Maverick setuju (dia tertawa)," jelas Rossi. 


Vinales Ingin Jegal Rekor Marquez

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/21/49/1199160/vinales-ingin-jegal-rekor-marquez-Afy.jpg

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez punya catatan berkilau di Sirkuit Austin, Amerika Serikat. Dalam empat tahun beruntun, pembalap Repsol Honda itu selalu meraih kemenangan di lintasan 5,5 km tersebut.

Tahun ini Marquez berambisi mengulang prestasinya. Namun ia mendapat ancaman dari Maverick Vinales yang merajai dua balapan di musim ini.

"Lintasan di Austin sangat bagus dan saya benar-benar kuat di sini. Saya rasa kami bisa meraih hasil positif. Kami berada dalam kondisi kuat, tapi tim tetap harus bekerja keras dan momen terpenting akan terjadi pada 10 lap terakhir," ucap Vinales yang dikutip dari Crash.

"Marquez sangat kuat di sini. Memenangkan empat balapan di Austin secara beruntun merupakan sesuatu yang sangat mengesankan. Tapi saat ini kami berada dalam level yang baik. Kondisi motor sangat bagus dan kami bakal melakukan segalanya dengan 100%. Kami akan berusaha memenangkan balapan ini. Sangat penting bila kami bisa mendapatkan poin. Jadi kami tak boleh melakukan kesalahan," tambahnya.

Marquez sadar dirinya tak akan mudah meraih kemenangan. Karena itu ia berharap dapat memaksimalkan segala kesempatan di atas lintasan.

"Saya menang di sini selama empat tahun terakhir, tapi musim ini bisa saja kejadiannya berbeda. Sebab seluruh pembalap dipengaruhi cuaca, ban dan sepeda motor baru. Cara terbaik untuk memulai persaingan di sini adalah tampil maksimal sejak free practice sesi pertama dan kemudian kami akan melihat apakah saya bisa berada di puncak podium atau tidak," tuturnya.

"Sejak pramusim, dia (Vinales) benar-benar tampil bagus dan sangat konsisten. Jadi saya rasa dia akan melaju dengan cepat. Tapi ini lintasan terbaik dan kami akan bekerja keras sejak hari ini," pungkasnya.


Jadwal Lengkap Balapan MotoGP Austin 2017

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/20/49/1198851/jadwal-lengkap-balapan-motogp-austin-2017-up9.jpg

Berita Seputar MotoGP - Seri ketiga MotoGP 2017 akan digelar di Sirkuit COTA, Austin, Senin (24/4/2017) dini hari WIB. Namun, sebelum race dimulai para pembalap bakal melakoni sesi latihan dan kualifikasi untuk menentukan formasi saat start lomba.

Sirkuit tersebut selalu dikuasi Marc Marquez dalam empat tahun terakhir. Namun, bukan tidak mungkin Maverick Vinales akan membuat kejutan di Grand Prix Austin tahun ini.

Pembalap Movistar Yamaha tersebut terbukti sudah dua kali naik podium di awal musim. Saat ini Vinales memimpin perolehan poin di klasemen pembalap usai memenangkan GP Qatar dan Australia.

Jadi, perlombaan di Austin diprediksi berlangsung sengit. Belum lagi, ancaman yang datang dari Valentino Rossi serta kejutan yang sudah ditunggu dari sosok Jorge Lorenzo bersama Ducati.

Berikut jadwal MotoGP Amerika Serikat 2017:

Jumat, 21 April 2017 
FP1 MotoGP 21.55 - 22.40 WIB

Sabtu, 22 April 2017

FP2 MotoGP 02.05 - 02.50 WIB
FP3 MotoGP 21.55 - 22.40 WIB

Minggu, 23 April 2017

FP4 MotoGP 01.30 - 02.00 WIB
Q1 MotoGP 02.10 - 02.25 WIB
Q2 MotoGP 02.35 - 02.50 WIB

Pemanasan MotoGP 21.40 - 22.00 WIB

Senin, 24 April 2017 

Balapan MotoGP 02.00 WIB 


Thursday, April 20, 2017

Ini Rencana Rossi untuk GP Amerika


Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi menyatakan dirinya sudah punya rencana untuk balapan akhir pekan ini di GP Amerika. Meski mengalami masalah kopling yang menyebabkannya terjatuh dan gagal finis pada balapan di arena yang sama tahun lalu, dia tetap optimistis untuk balapan di Sirkuit of America tahun ini. Apalagi dia tampil sangat bagus di dua balapan awal musim ini.

“Saya senang di Texas. Saya sangat suka Austin. Dua balapan awal musim ini hasilnya bagus dan saya berharap bisa meningkatkan performa pada hari pertama latihan bebas,” paparnya.

“Banyak yang harus dikerjakan namun saya yakin pada motor dan tim saya. Trek di Austin sangat sulit namun saya suka membalap di sini,” kata pembalap asal Italia ini.

“Saya harus mengasah diri lagi di trek ini karena tahun lalu saat pemanasan saya membuat langkah besar untuk balapan yang kuat namun sayangnya saya membuat kekeliruan,” ujar Rossi.

“Tahun ini berusaha untuk memetik hasil bagus di sini. Saya juga sangat suka atmosfer Sirkuit Amerika dan saya datang ke tempat yang selalu dalam kondisi gembira,” paparnya.

Setelah Rossi dan Vinales memetik hasil sangat bagus di dua balapan awal musim 2017, Kepala Tim Yamaha, Massimo Meregalli, pun mencanangkan target tinggi di Austin. Dia membidik kemenangan Grand Prix ke-500 yang diraih Tim Yamaha.

“Kami sekarang tiba di COTA (Circuit of The America), sirkuit yang hebat. Atmosfer di sini sangat bagus juga dukungan dari fans. Jadi kami akan berusaha mempersiapkan diri dengan baik menghadapi balapan seri tiga ini,” papar Meregalli.

“Bentuk treknya cukup menarik. Meski sebelumnya kami tak beruntung di trek ini, kami akan memulai balapan di sini dengan kondisi menyerang penuh,” katanya.

“Kami akan gunakan latihan bebas pertama untuk mencari tahu bagaimana kami bisa memetik hasil bagus lagi buat Yamaha karena kami membidik kemenangan ke-500 kami,” tambah Meregalli.

“Kedua pembalap kami sedang dalam kondisi bagus dan kedua juga sangat menikmati Grand Prix Amerika. Kami membidik hasil bagus lagi dan kami sudah tak sabar,” ungkapnya.