Berita Seputar MotoGP - Jagoan Ducati Team, Jorge Lorenzo jatuh dan gagal finis di MotoGP Argentina pekan kemarin, bahkan ia hanya bertahan sampai tikungan pertama di lap pembuka.
Lorenzo yang memulai balapan dari posisi ke-16 terperangkap di tengah banyak pembalap di tikungan 1, motornya menyentuh bagian belakang motor rider Suzuki Ecstar, Andrea Iannone, yang membuatnya kehilangan kendali, melebar kemudian terjatuh.
Padahal Lorenzo mampu melakukan start yang baik begitu lampu start dipadamkan, ia mengklaim bisa finis ke-6 jika saja insiden memalukan itu tak menimpanya.
Sesaat kemudian, Lorenzo langsung berlari ke arah motornya Desmosedici GP17, berusaha sekuat tenaga untuk mendirikan motornya, namun begitu berhasil mengangkat motornya, kondisi motor Lorenzo sudah rusak parah, terutama di bagian fairing depan dan samping, membuatnya sangat kecewa.
Puncak kemarahan Lorenzo karena telatnya pengaman di sirkuit (Marshal) membantu mengangkat motornya, setelah sadar ia sudah tak bisa lagi melanjutkan balapan, Lorenzo seakan berkata kepada motornya "mengapa harus begini," sambil memandang motornya yang sudah rusak.
Setelah itu, Lorenzo langsung membanting motornya, dan pergi begitu saja meninggalkan sirkuit menuju paddock. Dalam keadaan genting seperti itu, tentu kita bisa memahami apa yang dirasakan oleh pembalap asal Spanyol itu, kita harus paham situasi mentalnya.
Wajar jika Lorenzo sangat marah, padahal ia punya start yang baik dan yakin bisa finis di posisi enam, jadi inilah alasan ia membanting GP17.
Lorenzo yang memulai balapan dari posisi ke-16 terperangkap di tengah banyak pembalap di tikungan 1, motornya menyentuh bagian belakang motor rider Suzuki Ecstar, Andrea Iannone, yang membuatnya kehilangan kendali, melebar kemudian terjatuh.
Padahal Lorenzo mampu melakukan start yang baik begitu lampu start dipadamkan, ia mengklaim bisa finis ke-6 jika saja insiden memalukan itu tak menimpanya.
Sesaat kemudian, Lorenzo langsung berlari ke arah motornya Desmosedici GP17, berusaha sekuat tenaga untuk mendirikan motornya, namun begitu berhasil mengangkat motornya, kondisi motor Lorenzo sudah rusak parah, terutama di bagian fairing depan dan samping, membuatnya sangat kecewa.
Puncak kemarahan Lorenzo karena telatnya pengaman di sirkuit (Marshal) membantu mengangkat motornya, setelah sadar ia sudah tak bisa lagi melanjutkan balapan, Lorenzo seakan berkata kepada motornya "mengapa harus begini," sambil memandang motornya yang sudah rusak.
Setelah itu, Lorenzo langsung membanting motornya, dan pergi begitu saja meninggalkan sirkuit menuju paddock. Dalam keadaan genting seperti itu, tentu kita bisa memahami apa yang dirasakan oleh pembalap asal Spanyol itu, kita harus paham situasi mentalnya.
Wajar jika Lorenzo sangat marah, padahal ia punya start yang baik dan yakin bisa finis di posisi enam, jadi inilah alasan ia membanting GP17.
No comments:
Post a Comment