Monday, December 30, 2019

Perjalanan Karier Crutchlow di MotoGP Tamat 2020

Perjalanan Karier Crutchlow di MotoGP Tamat 2020

Berita Seputar MotoGP - Tahun depan menjadi tahun yang penuh emosional buat Cal Crutchlow. Pasalnya, dia telah berasumsi bahwa itu seolah menjadi akhir dari perjalanan kariernya di ajang balap MotoGP.

Pada 29 Oktober, Crutchlow telah memasuki usia 34 tahun. Dia pun tercatat sebagai pembalap tertua kedua di kelas utama MotoGP setelah Valentino Rossi (40).

Karena itu, Crutchlow selalu menyebut bahwa tahun depan menjadi akhir dari perjalanan kariernya. Itu sudah diungkapkannya pada tahun lalu. 

"Saya sudah menyebutkan ini pada Agustus 2018 bahwa saya masih memiliki kontrak pabrik Honda hingga akhir 2020. Saya selalu berasumsi bahwa ini akan menjadi kontrak MotoGP terakhir saya. Saya masih tidak ingin berkomitmen. Tapi saya tidak secepat dulu. Saya masih cepat dalam jarak lomba, tetapi tidak terlalu cepat dalam satu putaran," kata Crutchlow dikutip dari Speedweek, Jumat (27/12/2019).

"Saya tahu penyebabnya. Saya bukan pembalap yang buruk tetapi mungkin pada tahun 2019 itu adalah kombinasi antara saya dan sepeda motor dan sebagainya. Saya masih bisa mendapatkan hasil sebaik sebelumnya, saya masih bisa memenangkan balapan di kejuaraan ini. Saya tidak khawatir akan melambat. Ini ada hubungannya dengan banyak cedera saya," sambung Crutchlow.

Crutchlow menambahkan bahwa tubuhnya mulai menurun. Tapi perlu digarisbawahi bahwa dirinya bukan pembalap yang lemah dan ia akan selalu memberikan 100% selama ia masih memiliki kontrak.

"Saya bisa berhenti setelah 2020 dan menjalani kehidupan normal. Mungkin ada rekan seusia saya yang tidak merasakan sakit ketika mereka menggunakan mesin GP. Valentino tampaknya tidak memiliki masalah seperti itu. Dia berusia 40 dan tampaknya tidak memiliki keluhan. Berbeda dengan saya."

Karier Crutchlow selama pentas di MotoGP tidak ada yang mencolok. Sejak 2011 tidak ada gelar juara dunia yang memenuhi lemari trofinya. Posisi terbaiknya hanya berada di urutan kelima pada klasemen akhir MotoGP 2013.

"Saya selalu memberikan segalanya untuk olahraga ini (100%). Jika itu tidak cukup untuk memenangkan gelar Kejuaraan Dunia MotoGP, saya dapat menerimanya. Saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa saya memberi 100% di setiap putaran dalam setiap balapan. Saya tidak ingin mengubah apa pun. Tentu, saya kehilangan beberapa podium di sana-sini. Dan saya tidak mengatakan bahwa saya pasti akan berhenti setelah musim 2020. Mungkin pada tahun 2020 tidak ada yang menyakitiku lagi," pungkas Crutchlow.  

Tahun Depan Momen Krusial Untuk Valentino Rossi

Tahun Depan Momen Krusial untuk Valentino Rossi

Berita Seputar MotoGP - Mantan pelatih Valentino Rossi, Luca Cadalora, yakin bahwa bekas anak didiknya itu selalu mempunyai gairah yang besar untuk berkompetisi di MotoGP. Meskipun penampilan Rossi semakin menurun.

Tahun 2020 akan menjadi moment krusial bagi Rossi yang sudah berusia 40 tahun. Banyak yang menganggap tahun depan Rossi akan membuat keputusan pensiun atau tetap lanjut di lintasan balap.

"Tahun 2020 jadi tahun yang penting bagi kelanjutan karier Rossi, karena dia selalu punya gairah untuk melanjutkan setelah musim 2020, jadi dia harus bisa tampil bagus sejak awal musim" ungkap Cadalora.

"Vale tampil bagus dan dua kali naik podium, namun setelah itu ia jatuh dalam krisis, baik Rossi maupun sepeda motor miliknya yang sama sama krisis. Jadi tahun 2019 memang jadi tahun yang rumit untuk dirinya," tuturnya, dikutip FoxSports

"Tetapi saya yakin ia tetap punya pondasi untuk tampil lebih bagus di MotoGP 2020." ucap Cadalora.

Sebelumnya Rossi menyatakan dia belum bisa memutuskan masa depannya selepas MotoGP 2020. Rossi ingin memastikan sejauh mana ia bisa bersaing di balapan MotoGP 2020.

Cocok Tunggangi Motor Honda, Trik Garcia Promosikan Vinales

Cocok Tunggangi Motor Honda, Trik Garcia Promosikan Vinales

Berita Seputar MotoGP - Perkembangan tentang masa depan sirkus MotoGP masih menjadi topik hangat yang dibicarakan penggemar. Meskipun masih ada 372 hari hingga kontrak para pembalap top dunia berakhir, namun spekulasi tentang kepindahan mereka tetap mengundang perhatian.

Marc Marquez, Andrea Dovizioso, Valentino Rossi, dan Maverick Vinales merupakan sederet pembalap yang bakal mengakhiri kontraknya bersama tim Repsol Honda, Ducati, serta Yamaha. Satu hal yang menarik adalah bagaimana pergerakan tim saat memasuki 2020.

Kepala Mekanik Maverick Vinales, Esteban Garcia ikut mengomentari perihal masa depan pembalapnya. Menurutnya, sejauh ini Top Gun merasa kerasan mengendarai motor M1 Yamaha.

Namun demikian, Garcia tak menutup kemungkinan jika Vinales bakal berpisah dengan Yamaha jika pabrikan Jepang tersebut memutuskan untuk tidak membarui kontraknya. Disinggung mengenai motor mana yang sekiranya cocok dengan Vinales, Garcia menjawab Honda.

Sunday, December 29, 2019

Tahun Depan Penentuan Nasib Rossi, Mantan Mekanik Beberkan Ini

Tahun Depan Penentuan Nasib Rossi, Mantan Mekanik Beberkan Ini

Berita Seputar MotoGP - Mantan kepala mekanik Valentino Rossi, Luca Cadalora mengakui bahwa tim Monster Energy Yamaha telah mengambil langkah maju untuk meningkatkan performa motor tunggangan Valentino Rossi. Sekarang tinggal The Doctor bagaimana menyesuaikan motor barunya tersebut.

"Yamaha telah meningkatkan motornya di akhir musim ini dan apa yang harus Rossi lakukan adalah penyesuaian tentang motor tunggangannya," kata Rossi dikutip dari Motosan, Minggu (22/12/2019).

Tahun depan akan menjadi tahun penentuan buat karier Rossi. Pasalnya, kontraknya bersama Yamaha akan berakhir pada 2020 mendatang. 

Sejauh ini belum ada informasi lebih jauh tentang apakah kedua belah pihak tetap melanjutkan kolaborasi ini atau justru kerja sama yang sudah terjalin lama itu akan berakhir. Disinggung tentang Rossi, Cadalora mengatakan bahwa merebut kemenangan merupakan sesuatu yang sulit terlebih dia harus bertarung melawan pembalap muda seperti Marc Marquez.

"Kemenangan selalu sulit, kapan saja dan dalam keadaan apa pun," jelas Cadalora.

Sunday, December 22, 2019

Valentino Rossi Langsung Kerasan Dengan Mekanik Baru

Valentino Rossi Langsung Kerasan dengan Mekanik Baru

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi mengganti kepala mekanik timnya dari Silvano Galbusera ke David Munoz. Meski belum menjajal balapan yang sesungguhnya, Rossi langsung merasa kerasan.

Valentino Rossi menganggap David Munoz yang masih muda bisa memberikan warna baru dalam perkembangan Yamaha YZR-M1 yang ia besut. Sebab, David Munoz lah orang penting yang membawa SKY Racing Team VR46 meraih gelar juara dunia pembalap pada Moto2 2018, lewat Francesco Bagnaia.

"David Munoz itu masih muda dan sangat penting dalam ide-ide segar yang akan ia keluarkan," kata Valentino Rossi dikutip dari Crash.Net.

Pembalap asal Italia tersebut belum lama ini mencicipi serunya mengendarai mobil Formula 1. Moment tersebut terjadi setelah Lewis Hamilton dari tim balap Mercedes bersedia meminjamkan Rossi mobilnya.

Dituduh Doping, Andrea Iannone Siap Hadapi Proses Hukum

Dituduh Doping, Andrea Iannone Siap Hadapi Proses Hukum

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Aprilia Gresini, Andrea Iannone, dituduh menggunakan doping. Mantan pembalap Ducati itu langsung menggandeng kuasa hukum untuk menghadapi kasus tersebut.

Iannone didakwa menggunakan doping oleh Federasi Balap Internasional (FIM) menyusul laporan Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Usut punya usut, Iannone gagal tes doping ketika tampil di Sirkuit Sepang, Malaysia, 3 November 2019 lalu.

Dalam urin Iannone terdapat kandungan zat exogenous anabolic-androgenic steroid, yang dilarang FIM. Imbasnya, pembalap berusia 30 tahun itu diskors sampai waktu yang belum ditentukan.

Iannone langsung menggandeng pengacara asal Italia, De Rensis. Kuasa hukum pembalap 30 tahun mengatakan, kliennya masih mempelajari berkas dakwaan, dan siap menghadapi permasalahan itu.

"Permintaan untuk melakukan analisis balik telah dilakukan. Hanya dengan begitu kita akan mengetahui nilai tertentu dari zat dan jumlah yang terdeteksi," kata De Rensis dikutip Tutto Motori.

Iannone bukan atlet beken pertama yang tersandung kasus doping. Mantan petenis nomor satu dunia, Maria Sharapova juga sempat dihukum lantaran terbukti mengonsumsi zat terlarang.  

Alex Marquez Gabung Repsol, Marquez Khawatir

Alex Marquez Gabung Repsol, Marquez Khawatiir

Berita Seputar MotoGP - Juara dunia MotoGP 2019, Marc Marquez merasa senang ketika sang adik, Alex Marquez, menerima tawaran bergabung di Repsol Honda. Marquez menganggap sang adik tak hati-hati dalam mengambil langkah.

"Saya mengakui Alex telah mengambil keputusan yang berani, karena rider lain pasti menolak, Lebih jauh, ia harus selalu ingat 2020 akan menjadi musim perdananaya," ujar Marquez dilansir Corsedimoto.

Marquez sendiri paham betul bahwa Alex akan mendapat tekanan yang besar, terlebih jika harus dibanding-bandingkan dengan dirinya.

"Tekanan yang akan dihadapi Alex bakal sangat besar. Tapi saya percaya ia bisa mengendalikannya. Ia telah menerima tantangan ini, dan itu karena ia merasa sudah sangat siap," tutur Marquez.

Kini, Marc Marquez dan Alex Marquez sama-sama menjadi sang juara dunia dikelasnya masing-masing, Marc di MotoGP dan Alex di Moto2.

Monday, December 16, 2019

Rumor MotoGP: Maverick Vinales Buka Peluang Gabung Ducati

Rumor MotoGP: Maverick Vinales Buka Peluang Gabung Ducati

Berita Seputar MotoGP - Belakangan berkembang kabar yang menyebut Maverick Vinales bakal meninggalkan Yamaha. Adapun tim balap Ducati disebut-sebut siap menampungnya.

Kabar tersebut berhembus sebelum MotoGP 2019 berakhir. Meski belum mendapat tanggapan resmi dari Ducati, general manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna dan si pembalap sendiri sudah angkat bicara.

Vinales dalam beberapa kesempatan menolak bicara soal ketertarikan Ducati. Namun, dikutip Crash, rekan satu tim Valentino Rossi akhirnya bersedia buka mulut. 

"Saya selalu tersanjung ketika pabrikan seperti Ducati tertarik kepada saya. Tetapi, saya konsentrasi pada diri saya sendiri. Saya akan memikirkan masa depan saya nanti saja," kata Vinales dikutip Crash, Minggu (15/12/2019).

Sementara itu, Dall'Igna mengaku bahwa secara personal dirinya mengagumi kemampuan Vinales. Secara kelembagaan, dia tidak berani memastikan timnya akan merekrut Vinales di musim mendatang.

"Maverick merupakan salah satu pembalap yang mampu mengalahkan Marc. Kami pun melakukan evaluasi siapa yang bisa menjadi opsi terbaik dan solusi yang tepat. Tetapi keputusan tak ada di tangan kami," lanjutnya.

Lin Jarvis Terkesan Lihat Keterampilan Hamilton Naik Motor Rossi

Lin Jarvis Terkesan Lihat Keterampilan Hamilton Naik Motor Rossi

Berita Seputar MotoGP - Manajer Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, memuji kinerja Lewis Hamilton yang sukses mengendarai motor Valentino Rossi. Menurutnya, Hamilton punya bakat balapan di MotoGP.

Dunia mengenal Lewis Hamilton sebagai pembalap sukses di belakang kemudi tim balap Formula 1, Mercedes. Namun, setelah menjajal motor Rossi di Valencia, tak sedikit yang kagum dengan bakatnya mengendarai 'kuda besi' Yamaha.

Awal pekan ini, kedua legenda balap itu bertukar kendaraan. Hamilton mengendarai motor milik Rossi, sedangkan VR46 mengemudikan mobil milik sang juara dunia F1 2019 tersebut.

"Saya sangat terkesan dengan kinerja Lewis karena hanya beberapa juara roda empat yang bisa datang ke sini dan mendapatkan M1, pergi ke sana dan membuat diri mereka bangga," kata Lin Jarvis dikutip Motorsport, Sabtu (14/12/2019).

Bukan tidak mungkin di masa mendatang Hamilton benar-benar meninggalkan Formula 1 dan tampil di MotoGP. Begitu pun sebaliknya, Rossi yang mulai mengalami penurunan performa di lintasan balap MotoGP, akan tampil di Formula 1.

Thursday, December 12, 2019

Tentang Pensiun Lorenzo, Marquez: Tidak Mencerminkan Karier Yang Hebat

Tentang Pensiun Lorenzo, Marquez: Tidak Mencerminkan Karier yang Hebat

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez mengomentari keputusan Jorge Lorenzo pensiun dari ajang balap MotoGP. Menurutnya, musim terakhir X-Fuera tidak mencerminkan kariernya yang hebat dan apa artinya bagi dunia balap motor.

Lorenzo memutuskan pensiun lantaran terbebani masalah cedera. Akibatnya, serentetan hasil minor diraih pembalap asal Spanyol di ajang MotoGP musim ini.

"Pada akhirnya, Jorge yang ada dalam pikiran saya dan pikiran setiap orang adalah juara dunia lima kali. Dia pantas mendapatkan ini sebagai tahun pensiunnya, tapi musim ini tidak mencerminkan kariernya yang hebat dan apa artinya bagi dunia balap motor," kata Marquez dikutip dari AS Sport, Senin (9/12/2019).

"Dia sangat menderita. Saya sudah mengatakan bahwa keputusan yang Anda (Jorge) buat memiliki banyak nilai, karena itu merupakan juara sejati. Anda di sini untuk menang, ketika Anda melihat bahwa itu tidak keluar, itu tidak masuk akal. "

Akhirnya, Marquez menghargai kehadiran Lorenzo dalam perayaan Honda setelah GP Valencia. "Dia (Jorge) menunjukkan banyak hal di pihaknya bahwa dia datang untuk merayakan kejuaraan ini bersama tim, saya berharap yang terbaik untuk masa depan," pungkas Marquez.  

Wednesday, December 4, 2019

Vinales Cuma Bisa Berharap Motornya Lebih Cepat Musim Depan

Vinales Cuma Bisa Berharap Motornya Lebih Cepat Musim Depan

Berita Seputar MotoGP - Maverick Vinales yang bergabung dengan Yamaha tahun 2017 berharap timnya bisa melakukan perubahan untuk menyambut musim balap 2020. Ia mendesak Yamaha membuat motor yang tak hanya cepat di sesi kualifikasi, tetapi juga bisa lebih kompetitif saat balapan.

"Kami punya waktu dua bulan, saya tahu benar apa yang harus diperbaiki pada diri saya sendiri dan apa yang harus saya perbaiki pada motor, setidaknya ikut memperebutkan gelar dunia. Kami sangat bekerja keras untuk mewujudkannya," ujar Vinales, dikutip Fox Sports.

Pembalap asal Spanyol yang berada diperingkat ketiga klasemen akhir MotoGP musim 2019 ini memang memiliki catatan apik saat tampil di sesi kualifikasi. Namun, pembalap berjuluk 'Raja Kualifikasi' tak mampu bicara banyak saat balapan. 

"Kami memang memiliki kecepatan yang baik tiap uji coba, tetapi saya lebih suka jadi 'raja' di sesi yang lain. Kami juga punya mentalitas berbeda dalam uji coba, kini kami mengurus berbagai area, saya menjalani sedikit lap, namum selalu ngotot disetiap lapnya. Inilah yang terpenting dan perubahan terbesarnya," lanjutnya.

"Saya ingin mengubah sedikit gaya balap saya agar lebih halus, mungkin akan membantu motor menjadi lebih cepat. Saya rasa, saya bisa beradaptasi dengan cukup baik," tutup Vinales.

Ahli Bedah Prediksi Pemulihan Bahu Kanan Marquez Butuh 2 Bulan

Ahli Bedah Prediksi Pemulihan Bahu Kanan Marquez Butuh 2 Bulan

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez memanfaatkan waktu liburnya untuk menjalani proses pemulihan bahu kanan pasca mengalami insiden kecelakaan pada pengujian resmi MotoGP di Sirkuit Jerez. Operasi bahu itu dilakukan untuk mencegah situasi agar tidak memburuk.

Intervensi yang dilakukan Xavier Mir dianggap bijaksana mengingat jika ini tidak dilakukan, maka situasi bisa memburuk. Dengan kata lain, Marquez setidaknya kehilangan momen berlibur bersama keluarga dan teman terdekatnya mengingat ia harus menjalani proses pemulihan.

Marquez diharapkan dapat melakukan rehabilitasi penyembuhan bahu kanannya. Mengenai pemulihan cedera, Mir menjelaskan bahwa sulit untuk mengevaluasi apakah Marquez dapat tampil pada pengujian pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, 2020.

"Saya pikir tidak akan ada kesulitan, tapi saya tidak tahu apakah itu akan 100%," kata Mir dikutip dari Paddock, Selasa (3/12/2019).

Mir menambahkan bahwa Marquez akan memulai kejuaraan MotoGP dengan pemulihan semaksimal mungkin. Ahli bedah favorit sirkus MotoGP menjelaskan bagaimana operasi di bahu kanan Marquez berbeda dan kurang invasif daripada operasi bahu kirinya 12 bulan lalu .

Mir bahkan memprediksi masa pemulihan akan berlangsung selama dua bulan. "Tapi kita tidak boleh lupa bahwa dalam proses operasi ini, rata-rata seseorang akan membutuhkan sekitar 4 bulan pemulihan. Tapi Marc selalu bisa mengurangi keterlambatan ini hampir setengahnya," ungkap Mir.