Sunday, April 26, 2020

Capirossi Siapkan Skenario Bikin Rossi Betah Di MotoGP


Berita Seputar MotoGP - Direktur balap MotoGP, Loris Capirossi mengomentari tentang keberadaan Valentino Rossi di ajang MotoGP musim ini. Mantan juara dunia tiga kali di dua kelas berbeda itu mengklaim jika pembalap berjuluk The Doctor terlihat tidak benar-benar menjauh dari dunia balap.

Maksud dari pernyataan Capirossi adalah Rossi belum berniat pensiun dari dunia balap. Pria yang pernah bekerja sebagai komentator di Sky Sports itu sedikit berkelakar bahwa pihaknya akan membuat aturan baru untuk memungkinkan Rossi tetap melanjutkan kariernya di dunia balap hingga usia 50-an.

"Dia (Valentino) sama sekali tidak punya keinginan untuk berhenti. Saya pikir ini akan menjadi pertama kalinya bahwa kami harus mengubah aturan untuk memungkinkan Valentino melanjutkan balap bahkan pada usia 51," canda Capirex dikutip dari Corsedimoto, Selasa (7/4/2020).

Sebelum pagelaran MotoGP dimulai musim ini, Rossi sempat berkata bahwa dirinya baru akan memutuskan melanjutkan atau menghentikan kariernya setelah menjalani tiga sampai enam balapan pada paruh pertama. Sayangnya, semua skenario itu berantakan lantaran pandemi virus corona yang melanda dunia.

Pandemi virus corona ini setidaknya menghentikan seluruh aktivitas olahraga. Tidak hanya MotoGP saja yang terkena dampaknya, tetapi sepak bola dan olahraga lain pun terpaksa menangguhkan balapan.

Tanpa Valentino Rossi, Meregalli Bakal Kesepian Di Garasi Yamaha


Berita Seputar MotoGP - Massimo Meregalli, membantah spekulasi yang menyatakan bahwa Valentino Rossi bakal hijrah ke tim satelit Petronas Yamaha. Kendati demikian, dia mempersilakan The Doctor untuk duduk bersama dengan pejabat dari tim asal Malaysia tersebut.

Nasib Rossi di ajang MotoGP sempat menarik perhatian penikmat balap. Betapa tidak, sebelum adanya penangguhan balapan pada Maret lalu, dirinya sempat berkata bahwa akan memutuskan masa depannya setelah menyelesaikan tiga sampai enam balapan pada paruh pertama.

Namun, skenario yang sudah dirancang sedemikian rupa itu berantakan ketika pandemi virus corona menghantam dunia. Pasalnya, seluruh aktivitas olahraga termasuk MotoGP ditangguhkan sementara hingga keadaan darurat kesehatan ini membaik. 

Di balik penangguhan MotoGP ini banyak kalangan yang menilai jika Rossi kemungkinan bakal melanjutkan masa depannya mengingat Dorna Sports selaku operator Kejuaraan Dunia balap motor memiliki opsi untuk membatalkan balapan tahun ini. Satu tim yang hingga kini dikaitkan dengan masa depan pemilik nomor 46 itu adalah tim Petronas Yamaha.

"Saya tidak ingin mengatakan bahwa itu adalah ide yang tidak bagus. Tetapi jika musim 2020 berakhir seperti ini, 2021 akan dimulai seperti yang tertulis bahwa itu harus dimulai. Jadi dalam waktu dekat ini terserah kepada Rossi untuk memutuskan masa depannya atau duduk di meja dengan Petronas SRT membahas masa depan," jelas Meregalli dikutip dari Corsedimoto, Rabu (8/4).

"Ini masalah bagi Petronas, kami seperti Yamaha siap untuk keputusan apa pun yang akan diambil Vale. Tapi seperti apa kehidupan di garasi tanpa Valentino Rossi? "Saya sudah bekerja dengan Vale sejak dia kembali ke Yamaha, sebelum saya pernah bekerja dengan pembalap non-Italia sebelumnya. Ini akan berbeda, aneh untuk tidak memilikinya di tim," pungkas Meregalli.  

Monday, April 13, 2020

Ini Rencana Dorna Jika MotoGP 2020 Dibatalkan

Ini Siasat Dorna Jika MotoGP 2020 Jadi Dibatalkan

Berita Seputar MotoGP - MotoGP 2020 terancam dibatalkan. Dorna Sports selaku pengelola kompetisi tak mau mengadakan balapan jika vaksin corona belum ditemukan.

Hal ini disampaikan CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta. Dibanding membahayakan banyak orang, dia lebih memilih untuk meniadakan seluruh balapan tahun ini.

"Kami memiliki opsi membatalkan musim 2020. Jika harus menerima skenario terburuk, kami akan langsung mempersiapkan MotoGP 2021 secara hati-hati," kata Ezpeleta pada Speedweek.

"Saat ini keselamatan dan kesehatan semua orang menjadi prioritas. Kami akan disalahkan jika ada salah satu orang yang terinfeksi virus di acara yang kami gelar," ujarnya.

Sejauh ini Dorna masih pada rencana awal yaitu menunda balapan hingga 31 Mei 2020. Jika situasi sudah kondusif, mereka siap menggelar balapan lagi.

"Situasi sekarang dipengaruhi oleh dunia. Jika mendapat 'lampu hijau', kami akan langsung bereaksi. Kami akan mengatur setiap balapan yang bisa dikelola musim ini," ucap Ezpeleta.

Jika MotoGP Dimulai, Vinales Jadikan Suzuki Sebagai Ancaman Besar

Jika MotoGP Dimulai, Vinales Jadikan Suzuki sebagai Ancaman Besar

Berita Seputar MotoGP - Penampilan Tim Suzuki Ecstar selama pramusim sukses mencuri perhatian Maverick Vinales. Menurut pembalap Monster Energy Yamaha tersebut, Suzuki memiliki motor yang paling komplet.

Hal ini diungkapkan Vinales setelah melihat hasil tes di Qatar beberapa waktu lalu. Dia yakin dua pembalap Suzuki, Joan Mir dan Alex Rins akan menjadi pesaing kuat di masa depan.

"Suzuki melaju sangat cepat saat tes di Qatar. Saya melihatnya di dekat lintasan dan sepertinya Suzuki merupakan motor yang paling komplet saat ini," ucap Vinales dilansir AS.

Pada tes pramusim di Qatar, Vinales berhasil menorehkan waktu terbaik. Sementara Rins menempati posisi empat dan Mir ada di urutan enam.

Eks pembalap Suzuki itu optimistis timnya bisa berbenah lebih baik lagi. Yamaha punya waktu panjang karena saat ini balapan belum juga dimulai sebagai akibat pandemi virus corona.

"Yamaha sudah bekerja keras dan jika motor telah lebih baik, saya akan merasa tenang. Kekuatan Yamaha berada pada ritme balapan," ujarnya.

Wednesday, April 8, 2020

Max Biaggi Nilai Hukuman Andrea Iannone Itu Aneh

Max Biaggi Nilai Hukuman Andrea Iannone itu Aneh

Berita Seputar MotoGP - Mantan pembalap MotoGP dunia Max Biaggi menilai ada yang aneh pada hukuman yang dijatuhkan pada Andrea Iannone. Lantaran dinyatakan positif doping, Iannone harus menerima risiko menerima larangan tampil 18 kali.

Biaggi adalah sosok terbaru dalam Aprilia yang mempertanyakan sanksi yang dijatuhkan FIM. Dalam sebuah tes urin rutin pada Grand Prix Malaysia November lalu menemukan jejak Drostanolone, steroid. Namun pengacara Iannone berpendapat zat terlarang itu masuk secara tak sengaja karena terdapat pada makan yang dikonsumsi.

"Ada kesadaran bahwa itu tidak disengaja, bagaimanapun, dia dihukum. Tampaknya itu kontradiksi, bukan hal yang jelas. Dia secara praktis dibebaskan, tetapi secara praktis dikutuk. Saya tidak berpikir itu akan berakhir seperti ini. Kita perlu mengklarifikasi keputusan mungkin menggunakan CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga)," kata Biaggi. 

Biaggi khawatir hukuman saat ini, yang akan menyingkirkan Iannone dari seluruh musim 2020, semua pengujian musim dingin dan sekitar 7-8 putaran 2021 akan gagal dilakukan. "Untuk setiap atlet yang menerima penilaian seperti itu, tidak hanya tidak menyenangkan tetapi juga menurunkan motivasi, itu menjatuhkan Anda. Menghilangkan keinginan Anda untuk melakukan segalanya," kata Biaggi.

"Seorang atlet menjalani persiapannya setiap hari, selangkah demi selangkah, dia mencoba mempertahankan kondisi fisiknya. Hal ini akan menjatuhkan siapa pun. Saya berharap dia akan lebih kuat dari ini dan mencoba untuk mengatasinya dengan cara yang hebat," tutup Biaggi.  

Manajer Tim LCR Honda Ramal Masa Depan Tiga Pembalap Tertua MotoGP

Manajer Tim LCR Honda Ramal Masa Depan Tiga Pembalap Tertua MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Masa depan tiga pembalap tertua MotoGP, yakni Valentino Rossi, Andrea Dovizioso, dan Cal Crutchlow tampaknya masih belum ada kejelasan. Pasalnya, hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai nasib mereka di kejuaraan dunia balap motor.

Rossi seperti biasa memiliki tradisi untuk membicarakan mengenai masa depannya setelah menjalani enam balapan awal pada paruh pertama MotoGP. Tapi pemikiran yang sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir itu tidak mendapatkan respon positif dari tim Yamaha.

Imbasnya, Rossi harus puas kehilangan tempat sebagai penunggang kuda besi M1 Yamaha pada 2021-2022, setelah tim pabrikan Jepang itu merekrut Fabio Quartararo. Berbeda dengan Rossi, Dovizioso dan Crutchlow belum menbicarakan mengenai masa depannya. Pandemi virus corona yang menjangkiti sebagian negara di dunia memaksa tim untuk menunda pembicaraan tersebut.

Melihat keadaan darurat kesehatan saat ini, ada kemungkinan Rossi, Dovizioso, dan Crutchlow melanjutkan kariernya untuk beberapa tahun mendatang. Prediksi itu sebagaimana disampaikan Lucio Cecchinello selaku manajer tim LCR Honda.

"Saya pikir istirahat ini bisa berfungsi untuk mengisi ulang baterai sedikit, terutama untuk pengendara yang sedang mempertimbangkan untuk berhenti. Momen ini bisa membuat mereka berpikir, karena itu membuatmu mengerti betapa besar kebosanan tanpa motor. Saya tidak mengesampingkan bahwa Valentino Rossi akan meminta perpanjangan ke Yamaha," kata Cecchinello.

Hal yang sama berlaku untuk Crutchlow, yang kontraknya secara langsung bergantung pada HRC. Pembalap asal Inggris akan mengklarifikasi nasibnya setelah dua atau tiga balapan.

"Tidak hanya mengerti apakah dia masih ingin balapan, tetapi juga jika Honda tersedia untuk mendukungnya. Saya sudah menghubungi Honda dan saya berharap akan segera mendengar kabar darimu," pungkas Cecchinello.  

Saturday, April 4, 2020

Plin-Plan, Lorenzo Isyaratkan Comeback Ke Panggung MotoGP

Plin-plan, Lorenzo Isyaratkan Comeback ke Panggung MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Sepertinya keputusan Jorge Lorenzo untuk benar-benar pensiun dari MotoGP tak sepenuhnya dibuat. Buktinya, dalam sebuah wawancara Lorenzo mengaku dirinya tak kekurangan tawaran untuk kembali ngaspal di lintasan dan dirinya pun mengaku hal tersebut bisa saja terjadi.

Mantan rekan setim Valentino Rossi di Yamaha itu memutuskan pensiun di akhir musim 2019. Kepindahannya dari Ducati ke Honda ternyata di luar ekspektasi.

Dari 19 seri, Lorenzo tak bisa tampil penuh lantaran enam seri dilewatkan dengan cedera. Posisi ke-19 pun akhirnya harus rela diterimanya. 

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Catalunya sebelum masa karantina di Dubai, Lorenzo mengatakan kalau pensiun itu sudah jadi keputusan final. "Tetapi tidak pernah bisa dikatakan bahwa saya tidak akan minum dari air ini lagi," ujarnya berdiplomasi.

"Saya yakin, saya memiliki karier yang panjang dan sukses. Namun saya juga banyak menyakiti diri saya sendiri. Secara ekonomi saya beruntung dapat menghemat uang dan saya dapat memanfaatkan hidup sebaik mungkin dengan melakukan hal-hal lain."

"Saya merasa seperti menikmati hidup dan melakukan hal-hal lain, tetapi saya juga beruntung bisa mengendarai sepeda MotoGP 16 atau 18 hari setahun (sebagai pembalap penguji) dan mengambil yang baik dari profesi ini dan menyelamatkan diri dari yang buruk. Saya pikir memiliki pekerjaan yang sempurna sekarang," pungkasnya.

Rins Kagum Dengan Kehebatan Rossi Dan Doakan The Doctor Tak Pensiun

Rins Kagum dengan Kehebatan Rossi dan Doakan The Doctor Tak Pensiun

Berita Seputar MotoGP - Selama masa karantina Alex Rins berbicara tentang pengalamannya membalap di kelas elit MotoGP. Terutama ketika dia bertarung dengan dua joki top dunia, seperti Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Rins merupakan salah satu debutan kelas MotoGP yang mampu memberikan perlawanan sengit pada para seniornya. Sebagai pembalap yang baru naik kelas, penampilannya cukup mengesankan sebab ia mampu nangkring di urutan keempat pada klasemen akhir MotoGP dengan raihan 205 atau mengungguli Rossi, yang berada di peringkat ketujuh.

Selama terisolasi di rumah, pembalap tim Suzuki itu menceritakan pengalamannya bertarung dengan Rossi di Austin dan Marquez (Silverstone). Dikatakannya, jika ia setidakanya mampu mempelajari teknik dari lawannya selama balapan tahun lalu di Austin dan Silverstone. 

Pembalap berambut keriting tersebut mengakui jika The Doctor pantas dijadikan sebagai rujukan untuk mempelajari banyak teknik balap motor. "Valentino mengerem sangat terlambat, tetapi tidak sebanyak Marc, yang bagiku adalah orang yang kerap terlambat melakukan pengereman," ungkap Rins dikutip dari Corsedimoto, Senin (30/3/2020).

"Ini brutal, luar biasa dengan usianya. Valentino bersaing dengan pembalap yang bisa memiliki lebih banyak refleks dan kebugaran fisik. Saya tidak berharap dia bakal bergabung dengan tim satelit," pungkas Rins.  

Friday, April 3, 2020

Positif Doping, Andrea Iannone Dihukum 18 Bulan

Positif Doping, Andrea Iannone Dihukum 18 Bulan

Berita Seputar MotoGP - Andrea Iannone dijatuhi hukuman 18 bulan oleh FIM setelah dipastikan menggunakan doping. Pembalap Aprilia tersebut diketahui kedapatan mengonsumsi zat terlarang saat tampil di MotoGP Malaysia, November 2019.

Dikutip Crash, Rabu (1/4), larangan tampil ini sudah berlaku pada 17 Desember lalu ketika tes urine dinyatakan positif hingga 16 Juni 2021. Dengan begitu, Ianone dipastikan tak akan bisa beraksi di musim 2020 dan mungkin delapan seri di 2021.

Iannone diperkirakan akan melakukan banding di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS), terutama karena Aprilia mengklaim konsumsi steroid Iannone secara tidak sengaja melalui kontaminasi makanan diterima oleh FIM. Iannone sendiri didiskualifikasi dari seri di Sepang. 

Berikut pernyataan FIM terkait sanksi pada Iannone :
Pengadilan Disiplin Internasional FIM (CDI) memutuskan pada 31 Maret 2020 sebuah keputusan berupa sanksi 18 bulan pada Pembalap MotoGP Italia Mr. Andrea Iannone, dimulai pada 17 Desember 2019 (yaitu tanggal efektif penangguhan sementara) dan akan berakhir pada 16 Juni 2021.

Mengikuti tes doping dalam kompetisi rutin yang dilakukan pada putaran FIM Grand Prix World Championship yang diadakan di Sepang, Malaysia pada 3 November 2019, Andrea Iannone dinyatakan positif menggunakan Drostanolone metabolit 2α-methyl-5α-androstane-3α-ol -17-one, zat terlarang WADA.

Setelah pemberitahuan tentang temuan analitisnya yang merugikan, Iannone untuk sementara ditangguhkan oleh FIM sejak 17 Desember 2019.

Sidang di hadapan CDI tentang kelayakan kasus ini diadakan di Mies (Swiss) pada 4 Februari 2020. Pada akhir persidangan, panel CDI memutuskan untuk menunda persidangan sambil menunggu pengajuan tambahan dan final tertulis dari para pihak (yaitu 28 Februari 2020).

Iannone didiskualifikasi dari 18 seri Kejuaraan Grand Prix Dunia FIM 2019 yang diadakan pada 1-3 November 2019, di Sepang (Malaysia) dan Seri 19 Kejuaraan Dunia Grand Prix FIM 2019 yang diadakan pada 15-17 November 2019 di Valencia (Spanyol) dengan semua konsekuensi yang dihasilkan termasuk penyitaan medali, poin, dan hadiah.

Banding terhadap keputusan CDI dapat diajukan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne, Swiss dalam waktu 21 hari sejak tanggal diterimanya keputusan CDI sesuai dengan Pasal 13.7 dari FIM Anti-doping Code.

GP Prancis Ditunda, Dorna Sports Siapkan Skenario Gelar 12 Balapan MotoGP 2020

GP Prancis Ditunda, Dorna Sports Siapkan Skenario Gelar 12 Balapan MotoGP 2020

Berita Seputar MotoGP - Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports memberikan sinyal bahwa balapan MotoGP 2020 kemungkinan hanya digelar dalam 12 putaran di musim ini. Wacana itu muncul setelah Grand Prix Prancis, yang dijadwalkan berlangsung pada 15-17 Mei mendatang, tidak akan menggelar balapan.

"FIM, IRTA dan Dorna Sports mengumumkan penundaan Grand Prix Prancis, yang akan diadakan di Sirkuit Le Mans pada 15-17 Mei. Wabah virus corona saat ini telah memaksa acara untuk dijadwal ulang. Ketika situasi berlanjut dalam keadaan evolusi konstan, seperti Grand Prix Spanyol, tanggal baru untuk acara ini tidak dapat dikonfirmasi sampai jelas kapan akan mungkin untuk mengadakan acara tersebut. Revisi kalender MotoGP akan diterbitkan segera setelah semua jelas, " demikian pernyataan resmi Dorna Sports dikutip dari AS Sport, Jumat (3/4).

Jika merujuk dari penyataan tersebut maka GP Prancis besar kemungkinan bakal batal mendatangkan sirkus MotoGP pada musim ini. Sebab, belum ada kepastian tentang kesiapan mereka menggelar balapan. Itu jauh berbeda dengan enam tempat yang sebelumnya meminta Dorna Sports untuk menjadwal ulang balapan.

Keenam Grand Prix itu yakni Qatar, Thailand, Austin, Argentina, Australia dan Jerez. Artinya, fisik sirkus MotoGP bakal terkuras habis mengingat November akan menjadi balapan yang sangat padat.

"Kami sulit memprediksi jika balapan terus molor. Kami akan melakukan apa yang kami bisa, tanpa menekankan bagian akhir kejuaraan lebih banyak," tutur Ezpeleta.

Berikut Jadwal MotoGP 2020:


Grand Prix Italia (31 Mei)

Grand Prix of Catalonia (7 Juni)

Grand Prix Jerman (21 Juni)

Grand Prix Belanda (28 Juni)

Grand Prix Finlandia (12 Juli)

Grand Prix Republik Ceko (9 Agustus)

Grand Prix Austria (16 Agustus)

Grand Prix Inggris (30 Agustus)

Grand Prix San Marino (13 September)

Grand Prix Aragon (27 September)

Grand Prix Thailand (4 Oktober)

Grand Prix Jepang (18 Oktober)

Grand Prix Australia (25 Oktober)

Grand Prix Malaysia (1 November)

Grand Prix Amerika Serikat (15 November)

Grand Prix Argentina (22 November)

Grand Prix Valencia (29 November)

Ket:

Jadwal ini bisa berubah sewaktu-waktu mengingat pandemi virus corona masih mewabah di sebagian negara Eropa.

Wednesday, April 1, 2020

Dorna Sports Gencar Diskusi Hingga Bahas Kondisi Keuangan Tim

Dorna Sports Gencar Diskusi hingga Bahas Kondisi Keuangan Tim

Berita Seputar MotoGP - Kalender MotoGP 2020 benar-benar berantakan lantaran keadaan darurat kesehatan yang menghantam ratusan negara di dunia. Sejauh ini ada beberapa penundaan balapan seperti yang terjadi di Grand Prix Qatar, Thailand, Austin, Argentina, dan Jerez.

Waktu terus berjalan dan prediksi kapan balapan MotoGP bakal digelar masih belum ada kejelasan yang pasti. Akhir pekan kemarin, Dorna Sports selaku otoritas kejuaraan dunia motorsport memberikan hiburan kepada penggemar untuk melihat aksi sirkus MotoGP memainkan game virtual.

Pada balapan tersebut Alex Marquez keluar sebagai jawara game virtual itu. Ini merupakan cara untuk menjaga perhatian penikmat balap motor di seluruh dunia. 

Kendati demikian, game virtual itu tidak bisa mengobati kerinduan penikmat balap motor untuk menyaksikan idolanya. "Kami tidak dapat menunda sampai kami tahu kapan bisa mulai," ungkap Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Senin (30/3/2020).

"Kami sudah berdiskusi dengan Prancis dan kemudian kami akan melakukannya dengan Italia dan Catalonia. Jika terlambat, tidak semua orang akan kembali dan kami harus membatalkan."  

Ini bukan hanya masalah menunggu pandemi berakhir, tetapi memahami bagaimana pemerintah akan bergerak untuk menghindari gelombang kedua penularan. "Ketika kami memiliki ide yang paling jelas, kami akan berpikir untuk mengatur musim dengan cara terbaik. Kami akan melakukan yang terbaik, tanpa lebih menekankan final kejuaraan," beber Ezpeleta.

Prioritasnya adalah memulai, mengatur Grand Prix pertama dengan cara terbaik. Hanya dengan begitu Dorna akan memiliki gagasan paling jelas tentang musim MotoGP 2020 yang, tentu saja, dengan sedihnya akan tetap ada dalam catatan sejarah.

Sulit untuk melangkah terlalu jauh di musim dingin dan akhir Januari. Pasalnya, Dorna Sports juga harus memikirkan kejuaraan berikutnya.

"Sekarang, saya bersikeras, itu akan sangat bergantung pada kapan kita bisa memulai tahun ini. Mari kita lakukan musim yang lebih pendek untuk melakukannya sepanjang tahun depan. Ketika kita melihat situasi kita sekarang, kita akan melihat bagaimana mengatur kejuaraan berikutnya, karena dunia tidak akan pernah sama lagi," pungkas Ezpeleta.

Di samping membicarakan mengenai kalender MotoGP 2020, Ezpeleta juga sedang mencari solusi untuk mengatasi krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dorna akan melakukan segala cara untuk menjaga kondisi finansial setiap tim dengan memodifikasi struktur internal untuk beradaptasi dengan era baru.

"Kami berusaha membantu tim swasta untuk membantu mereka membayar gaji. Kami mengetahui kebutuhan tim Moto2 dan Moto3, kami telah berkontribusi 25.000 euro per pengendara untuk saat ini. Itu dilakukan melalui IRTA. Dan di MotoGP beberapa saluran diaktifkan untuk dapat membayar upah orang. Ini bukan angka per pengemudi, tetapi per tim. Anda harus mempertimbangkan pengeluaran bulanan mereka dan mencoba membantu mereka secara finansial setidaknya untuk tiga bulan ke depan." 

Dovi Akui Tim Ducati Keteteran Temukan Solusi Dongkrak Performa Desmosedici

Dovi Akui Tim Ducati Keteteran Temukan Solusi Dongkrak Performa Desmosedici

Berita Seputar MotoGP - Andrea Dovizioso sepakat ketika membicarakan Marc Marquez sebagai salah satu pembalap berbahaya di kelas utama MotoGP. Betapa tidak, sejak berkecimpung di kelas utama pada 2013, enam gelar juara dunia berhasil disabetnya.

Keberhasilan Marquez mendominasi kejuaraan balap motor ini tak lepas dari kerja keras para teknisi tim Repsol Honda. Selama bertahun-tahun mereka mencari solusi untuk meningkatkan performa motor RC213V.

Di sisi lain, tim pesaing Honda berusaha untuk mengimbanginya, seperti yang dilakukan tim Ducati. Namun, dalam situasi seperti ini hampir seluruh tim peserta meningkatkan standarnya sehingga sulit untuk bersaing.

"Semua motor telah menaikkan standar, ada banyak motor yang bisa menang dan banyak pembalap berbakat. Kami mencoba dengan detail kecil untuk membuat perbedaan," kata Dovi dikutip dari Corsedimoto, Minggu (29/3/2020).

"Ketika ada banyak orang yang berjuang untuk kejuaraan, itu adalah keuntungan ketika kamu memiliki sesuatu yang lebih. Tetapi jika Anda tidak memiliki lebih banyak, itu negatif, karena ada banyak pembalap yang bisa berada di depan Anda," sambung Dovi.

Saat ini teknisi tim Ducari di Borgo Panigale sedang bekerja untuk mengambil langkah lain. Tapi sekali lagi, ada perbedaan dalam meningkatkan performa motor antara satu tim dengan tim yang lain.

"Ketika Anda berada di level ini dan Anda memainkan balapan, sulit untuk terus meningkatkan. Kami pandai dalam aspek-aspek tertentu, untuk mempercepat dan memiliki ide-ide inovatif, tetapi kami belum dapat menemukan solusi di bidang di mana orang lain lebih kompetitif. Kami telah berusaha selama bertahun-tahun, tetapi itu tidak mudah, karena lawan juga berjuang untuk menjadi lebih baik lagi," pungkas Dovizioso.