Wednesday, January 27, 2021

Morbidelli Ceritakan Sensasi Latihan Di Trek Tanah Pribadi Rossi

Berita Seputar MotoGP - Franco Morbidelli berbagi pengalaman ketika ia mengunjungi Motor Ranch Valentino Rossi di Tavullia, Italia. Dalam sebuah kesempatan wawancara yang disponsori Dainese, dia mengatakan, trek tanah ini sangat bagus untuk menguji keterampilan pembalap selama latihan meskipun ada risiko cedera yang akan dialami.

Motor Ranch Valentino Rossi di Tavullia telah menjadi tempat latihan bagi calon juara MotoGP. Tak sedikit pembalap kuda besi di kelas utama menguji nyali 'menggaruk' tanah dengan motor trail.

Morbidelli , yang merupakan mantan pembalap akademi VR46 punya pengalaman yang unik selama menjalani latihan di tempat pribadi Rossi. Dikatakannya, The Doctor selalu mengirimkan pesan sekira pukul 13.00 siang waktu setempat.

"Dia (Rossi) memberi tahu kami jam berapa harus bertemu. Di musim panas biasanya sekitar jam 5 sore sampai 9 malam. Di musim dingin, tentu saja, kami bertemu lebih awal karena hari sudah gelap," ujar Morbidelli dikutip dari Corsedimoto, Sabtu (23/1/2021).

Pastinya bukan kegelapan yang menahan Rossi dan murid-muridnya kembali, karena Ranch sudah dilengkapi dengan lampu buatan.

“Biasanya ada tiga atau empat sesi latihan bebas, lalu kami melakukan beberapa lap cepat dan kemudian waktunya membalap. Kami memutuskan caranya: seluruh ras dalam bentuk oval atau "ras Amerika". Setelah itu kami makan bersama ”, tambah Franco Morbidelli.

Lebih jauh, Morbidelli menjelaskan bahwa latihan di trek datar itu penting karena seorang pembalap akan terbiasa untuk mengelola ban belakang, membuat motor meluncur kencang, dan akan terbiasa dengan perasaan ini. Pengalaman inilah yang akan membuat pembalap lebih siap saat menjalani balapan sesungguhnya.

Selama libur musim dingin, Morbidelli dan Rossi untuk sementara menghentikan aktivitasnya di lintasan, baik itu aspal maupun trek tanah. Tetapi mulai Maret, duo pembalap Petronas SRT itu harus memulai tantangan saat tampil pada seri pembuka MotoGP di Grand Prix Qatar.

"Berlatih dengan orang lain dari Akademi itu bagus, itu selalu menjadi tantangan. Level di sini sangat tinggi, kami selalu saling mendorong dan mencoba meningkatkan. Ini adalah sesuatu yang membuat Anda meningkat dan bekerja lebih baik. Karena Anda termasuk teman dan pada dasarnya Anda bersenang-senang saat berlatih. Dengan cara ini Anda berlatih lebih baik karena Anda membalap dengan pembalap yang hebat."

Disinggung siapa yang tercepat di trek tanah, Morbidelli menjawab ada banyak pembalap cepat di sini. Tetapi secara keseluruhan Rossi yang paling cepat, terlepas dari fakta bahwa dia adalah pemilik dari trek tersebut.

"Vale dan Luca Marini tercepat, tapi juga ada yang lainnya. Seperti Migno, Bez, Cele, Manzi, semuanya sangat cepat," pungkas Morbidelli.  

www.rossifumi-travel.com

Valentino Rossi Tak Mau Pensiun Begitu Saja

Berita Seputar MotoGP - Andrea Dovizioso memprediksi pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, tidak akan begitu saja pensiun dari dunia balap motor. Menurut Dovizioso, Valentino Rossi akan berusaha keras untuk kembali kompetitif sehingga bisa memperpanjang kariernya.

Sebagaimana diketahui, Valentino Rossi baru saja bergabung ke Petronas SRT. The Doctor -julukan Valentino Rossi- menandatangani kontrak berdurasi satu tahun dengan Petronas SRT.

Valentino Rossi datang ke Petronas SRT untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Fabio Quartararo. El Diablo -julukan Quartararo- naik kelas ke tim pabrikan Yamaha alias Monster Energy Yamaha. Quartararo adalah pengganti Valentino Rossi yang kontraknya tidak diperpanjang tim pabrikan Yamaha.

Valentino Rossi akan berduet dengan muridnya di akademi VR46, Franco Morbidelli, pada musim depan. Duet dengan murid sendiri di Petronas SRT menandakan Valentino Rossi sudah cukup berumur sebagai seorang pembalap.

Valentino Rossi akan berumur 42 tahun pada 16 Februari 2021. The Doctor adalah pembalap tertua dan paling berpengalaman yang masih melaju di MotoGP 2021.

Umur Valentino Rossi membuat semua orang tahu pembalap asal Italia itu semakin mendekati akhir kariernya. Akan tetapi, Dovizioso berpikir Valentino Rossi tidak akan pensiun dalam waktu dekat jika mampu menemukan peforma terbaiknya lagi.

“Valentino selalu bertubuh besar, baik secara positif maupun negatif. Dia akan tetap di tengah panggung (disorot) apakah dia menang atau tidak menang," kata Dovizioso, mengutip Tutto Motori Web, Jumat (22/1/2020).

"Jika berhenti, saya pikir itu akan membawa perubahan besar bagi semua orang, tetapi saya benar-benar berpikir dia akan melakukan segalanya untuk tidak berhenti," katanya.

Namun, pekerjaan rumah Valentino Rossi cukup besar pada musim depan. Setelah tampil sangat buruk pada musim lalu, Valentino Rossi butuh bantuan dari Petronas SRT untuk kembali ke peforma terbaikya.

Jika gagal pada musim depan, Valentino Rossi mungkin pensiun. Valentino Rossi kemungkinan besar akan menjadi Manajer dari Sky Racing VR46 yang dirumorkan segera naik kelas ke MotoGP.  

www.rossifumi-travel.com

Monday, January 25, 2021

Dorna Gembira Ducati Perpanjang Kontrak Di MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Ducati Corse menjadi pabrikan kedua yang berkomitmen terus membalap di ajang MotoGP untuk jangka panjang. Pabrikan asal Italia itu baru saja resmi memperpanjang kontrak dengan Dorna Sports hingga 2026.

Sebelumnya, Dorna Sports baru mengamankan komitmen dari KTM. Pabrikan asal Austria itu dipastikan terus berkiprah di MotoGP hingga 2026. Kontrak yang saat ini berlaku hingga 2022, baru saja diperpanjang pekan lalu.

Kehadiran Ducati Corse sendiri berarti penting dalam Kejuaraan Dunia MotoGP. Selama ini, ajang balap motor bergengsi itu hanya menjadi panggung bagi pabrikan-pabrikan asal Jepang. Masuknya Ducati Corse pada 2003 mulai bisa memberikan warna tersendiri dalam peta persaingan juara.

Tidak heran, CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta begitu senang dengan perpanjangan kontrak Ducati. Pihaknya sangat bangga dapat menyaksikan bagaimana Ducati mampu mencapai prestasi tertinggi di MotoGP pada era 2003-2020.

“Dorna Sports bangga dengan kelanjutan kemitraan dengan Ducati serta berterima kasih kepada Ducati atas loyalitasnya untuk kejuaraan ini,” ucap Carmelo Ezpeleta, dikutip dari laman resmi MotoGP, Kamis (21/1/2021).

“Kami merasa terhormat dapat melihat pabrikan ikonik asal Italia ini mencapai prestasi tertinggi dan sungguh bergairah menyambut episode baru dalam sejarah Ducati,” imbuh pria asal Spanyol itu.

Sejak bergabung pada 2003, Ducati Corse memang baru bisa merebut satu gelar juara dunia kategori pembalap lewat Casey Stoner (2007). Namun, kesuksesan itu bisa diraih dalam waktu singkat, yang menunjukkan seperti apa kapasitas Ducati.

Jika ditotal, dalam 18 musim keikutsertaan di MotoGP, Ducati Corse sudah mencatatkan 15 kemenangan dan 160 podium. Mereka juga mampu merebut dua gelar juara kategori konstruktor (2007 dan 2020), serta satu gelar juara kategori tim (2007).

Kebahagiaan yang sama turut dirasakan CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali. Menurutnya, ajang balap motor sudah menjadi bagian fundamental dari merk Ducati. Balap motor tidak hanya penting dalam mengenalkan merk ke seluruh dunia, tetapi juga krusial untuk pengembangan teknologi.

“Balapan sudah menjadi bagian fundamental untuk merk Ducati dan akan terus seperti itu di masa depan. Faktanya, balapan tidak hanya menjadi bahan bakar untuk gairah tinggi penggemar kami di seluruh dunia, tetapi juga penggerak penelitian lebih lanjut di laboratorium kami,” tukas Claudio Domenicali.  

www.rossifumi-travel.com

Ducati Perpanjang Kontrak Di MotoGP Hingga 2026

Berita Seputar MotoGP - Ducati menandatangani kontrak baru dengan pemegang hak MotoGP, Dorna Sports. Pabrikan asal Italia itu akan tetap berpartisipasi di kelas utama hingga musim 2026. Mereka menjadi tim kedua yang memperpanjang kontrak baru setelah KTM pekan lalu.

“Balapan selalu menjadi bagian penting dari merk Ducati dan itu akan terus berlanjut di masa depan," kata CEO Ducati Claudio Domenicali dilansir motorsport-total.

Selain itu, Domenicali mengatakan Ducati menilai MotoGP sebagai laboratorium penelitian yang terbaik. Sebab, mereka melakukannya dengan bagian motor paling canggih dan metode konstruksi paling inovatif untuk diuji. 

Dia juga menilai MotoGP sebagai fasilitas pelatihan bagi para insinyur muda. Dalam hal inovasi, Ducati sudah menampilkan dirinya dalam beberapa tahun terakhir. Dengan Desmosedici, penonton MotoGP bisa melihat semua jenis desain rumit yang kemudian diadopsi untuk melakukan kompetisi. Mereka juga mengembangkan motor, khususnya di bidang aerodinamika. 

Bagi Dorna, ini merupakan suatu kebanggaan Ducati tetap komitmen untuk terus bertahan di MotoGP. Bos Dorna Carmelo Ezpeleta juga mengomentari mengenai pencapaian Ducati dalam beberapa tahun terakhir. Dia pun berharap mereka bisa kembali bersaing dalam memperebutkan gelar juara dunia pada tahun ini.

“Dorna bangga bisa memperpanjang kerja sama dengan Ducati dan terima kasih atas kesetiaan Anda. Kami merasa terhormat bisa bekerja dengan merk ikonik dari Italia ini. Mereka telah mencapai beberapa pencapaian dan akan memulai babak baru dalam cerita dengan dua bintang muda, Jack Miller dan Franceco 'Pecco' Bagnaia," lanjut pria asal Spanyol tersebut.  

Setelah mendominasi Kejuaraan Dunia Superbike selama bertahun-tahun, Ducati akhirnya memutuskan untuk menjalani debut di MotoGP pada 2003. Menggunakan motor Desmosedici edisi pertama, mereka berhasil mendapatkan kemenangan perdana setelah enam balapan. Capaian itu didapatkan oleh Loris Capirossi pada Grand Prix Catalunya di Barcelona.

Empat tahun kemudian, Ducati berhasil membawa pembalap menjadi juara dunia berkat Casey Stoner pada musim 2007. Bahkan, Desmosedici sejauh ini menjadi motor tercepat di era 800 cc. Dengan mengunakan ban Bridgestone, Stoner mendominasi dan memberi Ducati gelar juara konstruktor.

Pada MotoGP 2020, Ducati mampu kembali mengamankan gelar juara pabrikan. Sejak debutnya pada 18 tahun lalu hingga saat ini, pembalap Ducati telah meraih total 51 kemenangan balapan dan 160 podium.

www.rossifumi-travel.com

Friday, January 22, 2021

Tim Valentino Rossi Berpeluang Ikuti MotoGP 2022, Petronas Yamaha Menolak Cemas

Berita Seputar MotoGP - Bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali menanggapi peluang tim milik Valentino Rossi, yakni Sky Racing VR46 untuk tampil di MotoGP 2022. Meski kondisi ini bisa menyulitkan timnya untuk terus mengikuti MotoGP, dia mengaku tak khawatir.

Kontrak Petronas untuk menjadi tim satelit Yamaha di MotoGP akan berakhir pada penghujung musim 2020. Hingga kini, belum ada pengumuman soal perpanjangan kerja sama antara kedua belah pihak.

Disisi lain, Rossi ramai dikabarkan tengah mencari celah untuk bisa membawa Sky Racing VR46 mentas di MotoGP 2022. The Doctor -julukan Rossi- ingin mengepakkan sayap timnya lebih lebar lagi setelah berhasil mentas di Moto2 dan Moto3.

Musim ini, Sky Racing VR46 sendiri turut ambil andil dalam gelaran MotoGP walau secara tak langsung. Mereka mensponsori adik tiri Rossi, yakni Luca Marini yang akan membalap dengan tim satelit Ducati, Esponsorama Racing.

Mendapati kondisi ini, Razali menegaskan sama sekali tak khawatir. Dia yakin Petronas tetap bisa bersaing dengan tim satelit mana pun karena mampu menuai hasil manis dalam beberapa musim terakhir.

“Tidak (soal kekhawatiran tempat Petronas diambil Sky Racing VR46 di MotoGP 2022). Saya pikir kami telah membuktikan kepda semua orang di dunia apa yang bisa kami lakukan dalam waktu singkat dua tahun,” ujar Razali, sebagaiman dikutip dari GP One, Rabu (20/1/2021).

Salah satu prestasi Petronas terlihat selama perhelatan MotoGP 2020. Tim asal Malaysia itu bisa menyandang status sebagai runner-up di kategori pembalap lewat penampilan rider mudanya, yaitu Franco Morbidelli.

“Tidak hanya di MotoGP, kami juga melakukannya di Moto2 dan Moto3. Saya pikir memiliki tim yang hebat. Kami telah membuktikannya kepada semua orang. Kami juga mengejutkan diri kami sendiri, jadi kami yakin dapat melanjutkannya sendiri dan masih bisa bekerja dengan Yamaha,” lanjutnya.

“Saya tidak terlalu khawatir tentang apa yang akhirnya ingin dibuat oleh Valentino Rossi,” pungkas Razali.  

www.rossifumi-travel.com

Rossi Bakal Punya Tim MotoGP, Briggs Mungkin Akan Bertugas Lagi

Berita Seputar MotoGP - Kedekatan hubungan antara Valentino Rossi dan Alex Briggs menjadi warna tersendiri di paddock MotoGP . Namun, kedua sosok itu kini terpisah akibat pindahnya The Doctor ke Petronas Yamaha SRT. Meski demikian, bisa saja keduanya melakukan reuni di masa mendatang.

Briggs sudah menjadi mekanik sejak Rossi naik ke kelas MotoGP pada 2000 bersama Nastro Azzurro Honda. Siapa sangka, hubungan antara pembalap dan mekanik yang berbeda negara itu bertahan hingga 20 tahun kemudian.

Sayangnya, cerita kebersamaan mereka berakhir pahit. Rossi tidak bisa meyakinkan Petronas Yamaha SRT untuk membawa serta Briggs. Mekanik berkebangsaan Australia itu akhirnya memutuskan pensiun.

Alasan Briggs pensiun sungguh menyentuh hati. Dia menyatakan hanya mau bekerja untuk Rossi. Lantas, apakah dengan alasan yang sama, dia mau kembali bertugas jika Tim VR46 jadi mengaspal di MotoGP?

“Siapa yang tahu? Mungkin saja saya sudah memulai hidup baru atau mungkin dunia ini sudah tidak menarik lagi buat saya,” ujar Briggs, dilansir Corse di Moto.

Faktor utama yang mungkin menghambatnya untuk kembali adalah keluarga. Briggs mengaku kesibukannnya berkutat di paddock Rossi, mengurangi intensitas serta waktu berkualitas bersama keluarga kecilnya.

“Saya dan istri sudah menikah selama 27 tahun. Kami memiliki dua orang anak. Saya ingin bersama mereka sesering mungkin karena selama ini tidak punya kesempatan untuk itu,” kilah Briggs.  

Ambisi Rossi untuk memiliki Tim VR46 di kelas MotoGP memang belum akan terwujud dalam waktu dekat. Tim ini paling cepat baru bisa ikut serta pada 2023. Saat ini, nama VR46 baru sekadar menjadi mitra dari Esponsorama Racing (Avintia Ducati).

Kebetulan pula, Avintia Ducati pada MotoGP 2021 akan diperkuat Luca Marini yang notabene adik tiri Rossi. Kehadiran pembalap asal Italia itu dipercaya memuluskan jalan veteran berusia 41 tahun itu untuk mengakusisi Avintia.

Menariknya, kontrak Avintia Ducati akan habis pada penghujung MotoGP 2022. Dengan menerima kehadiran Luca Marini beserta brand VR46, sepertinya tidak lama lagi tim tersebut wara-wiri di lintasan.  

www.rossifumi-travel.com

Sunday, January 17, 2021

Jenny Anderson, Ratu Data Marc Marquez

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez akan melakukan perubahan di garasinya untuk musim MotoGP 2021 . Ini bukan mengenai kapan tanggal pasti The Baby Alien bakal mengaspal di lintasan pacuan kuda besi, tapi berkaitan dengan hadirnya wanita cantik lulusan Universitas Oxford.

Dia adalah Jenny Anderson. Menurut laporan Manuel Pecino di Pecinogp, Jumat (15/1/2021), wanita berambut pirang itu dikabarkan akan masuk garasi Marquez.

Jenny sebelumnya pernah bekerja sebagai pengembang perangkat elektronik RC16 di tim KTM. Nantinya, dia akan menggantikan peran Gerold Bucher, salah satu insinyur elektronik yang telah mengikuti perjalanan karier Marquez sejak masa Moto2.

Jenny merupakan wanita yang cukup berpengalaman di dunia balap. Dia telah menghabiskan sebagian hidupnya untuk balap, baik di dunia roda empat (mobil) maupun roda dua (motor).

Ayahnya membangun kart dan mewarisi hasratnya pada olahraga motor darinya. "Ketika saya berumur sepuluh tahun saya mulai gokart dan mulai melakukan telemetri hampir sebagai hobi. Saya tidak pernah menyadari bahwa saya bisa mendapatkan pekerjaan seperti yang saya miliki sekarang," kata Jenny dalam sebuah wawancara dengan tim KTM, belum lama ini.

"Saya beralih dari memiliki sensor untuk mengukur putaran kart, hingga menjadi melihat roda gigi, dan menganalisis kecepatan di tikungan keluar yang berbeda."

Jenny belajar teknik motor di Oxford Brookes University mulai dari usia 22 tahun. Pengalamannya dengan unit kontrol dan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Magneti Marelli terbukti sangat berguna untuk evolusi prototipe tim MotoGP KTM.  

Bersama dengan pembalap penguji, Mika Kallio, ia menjabat sebagai data engineer. Jenny adalah operator telemetri untuk Pol Espargarò selama satu musim. Dari kejuaraan berikutnya dia akan menjadi ratu data Marquez. 

www.rossifumi-travel.com

Bakal Debut Di MotoGP 2021, Jorge Martin Usung Ambisi Besar

Berita Seputar MotoGP - Pembalap debutan di MotoGP 2021, Jorge Martin menatap kiprahnya dengan penuh ambisi. Dia yakin bisa mendapat peluang mencatat hasil manis di musim perdananya karena sejumlah rookie di musim 2020 dapat melakukannya.

Nama-nama seperti Alex Marquez dan Brad Binder dijadikan Martin sebagai acuan. Di MotoGP 2020, dua peserta anyar itu tanpa diduga bisa menuai hasil cukup mengagumkan karena mampu berdiri di podium.

Binder bahkan jadi yang tercepat saat GP Republik Ceko. Dia langsung mencatatkan namanya sebagai pembalap pertama yang memberi KTM kemenangan. Dia juga rider asal Afrika Selatan yang bisa melewati garis finish lebih dulu di MotoGP.

Sementara Alex bisa dua kali masuk tiga besar di gelaran MotoGP 2020. Dia menempati podium kedua secara beruntun di GP Prancis dan Aragon. Melihat hasil ini, Martin merasa mendapat motivasi tambahan untuk bisa tampil apik di MotoGP 2021.

Dia pun kian optimis menatap debutnya pada musim ini bersama Pramac Ducati. “Semua orang di MotoGP benar-benar bagus. Jadi, Anda tidak akan terkejut jika tiba-tiba seseorang melakukannya dengan baik,” ujar Martin. 

“Brad Binder, misalnya, yang mengemudikan tahun pertamanya, atau Alex Marquez yang naik podium pada 2020. Itu menunjukkan kepada saya bahwa saya juga bisa mengincarnya,” lanjutnya, dikutip dari Speedweek.  

“Saya pernah melawan mereka di masa lalu. Jadi, jika saya melakukan segalanya dengan benar, saya pikir saya bisa mencapai level itu. Fakta bahwa para pemula bisa di podium memotivasi saya,” pungkas pembalap berusia 22 tahun itu. 

www.rossifumi-travel.com

Thursday, January 14, 2021

Soal Nasib MotoGP Mandalika 2021, Menpora Tunggu Keputusan Dorna Sports

Berita Seputar MotoGP - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, bicara soal status Indonesia yang masih menggantung di MotoGP 2021. Terkait hal tersebut, Zainudin pun mengaku bahwa pihaknya masih menanti keputusan Dorna Sports yang memang berwenang menentukan hal tersebut.

Sebagaimana diketahui, pihak Dorna Sports selaku promotor MotoGP telah merilis jadwal sementara untuk balapan 2021. Hasilnya, Indonesia hanya berada dalam daftar cadangan, bersama Rusia dan juga Portugal.

Padahal, Indonesia sendiri sudah mempersiapkan diri untuk bisa menggelar balapan motor grand prix paling bergengsi tersebut. Rencananya, balapan itu akan digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Hingga kini, proses pengerjaan Sirkuit Mandalika pun masih terus berlangsung. Terkait hal tersebut, Menpora Zainudin Amali memastikan bahwa pengerjaan infrastruktur memang terus dilanjutkan agar segera rampung dan akhirnya bisa masuk tahap homologasi dan pengujian.

Rencananya, Zainudin Amali akan kembali mengunjungi Sirkuit Mandalika dalam waktu dekat ini guna memantau pengerjaan di sana. Awalnya, kunjungan itu ingin dilakukan bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. Tetapi, rencana itu tampak batal dilakukan karena adanya agenda lain dari Zainudin Amali.

“Memang pada saat Pak Menparekraf mampir ke Kemenpora, kita sudah pernah sampaikan tentang persiapan pelaksanaan infrastruktur untuk MotoGP. Ini soal infrastruktur ya karena itu yang jadi tanggung jawab kita,” ujar Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/1/2021).

“Kalau soal kapan jadwal dan sebagainya itu menjadi kewenangan dari Dorna. Kita hanya siapkan infrastrukturnya. Kemudian, Kementerian Pariwisata menyampaikan kepada saya beliau akan ke sana, tadinya kita mau sama-sama,” lanjutnya.

“Tadinya kita mau ke sana juga, rencana malah besok, tapi karena ada undangan raker dengan Komisi 10 besok, maka saya tunda dan yang saya dengar itu kita akan tetap ke sana itu sekira 19 atau 20 Januari, itu belum ada info pasti. Tetapi, kita menunggu saja dari keputusan Dorna karena area kita infrastruktur,” tukas Zainudin.  

www.rossifumi-travel.com

Antisipasi Rossi Pensiun, Yamaha Siapkan Skenario Terbaik

Berita Seputar MotoGP - Petronas Yamaha SRT sudah menyiapkan skenario terbiak jika Valentino Rossi pensiun setelah kontraknya selesai pada akhir musim 2021. Direktur Tim Petronas Yamaha SRT Johan Stigefelt menyebut tidak masalah jika Rossi mengakhiri kariernya pada akhir 2021.

Rossi baru saja bergabung ke Petronas SRT untuk MotoGP 2021 . The Doctor -julukan Rossi- menandatangani kontrak berdurasi satu tahun dengan Petronas SRT.

Rossi datang ke Petronas Yamaha SRT untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Fabio Quartararo . El Diablo -julukan Quartararo- naik kelas ke tim pabrikan Yamaha alias Monster Energy Yamaha. Quartararo merupakan pengganti Rossi yang kontraknya tidak diperpanjang tim pabrikan Yamaha.

Di Petronas Yamaha SRT, Rossi berduet dengan muridnya di akademi VR46, Franco Morbidelli, pada musim depan. Duet dengan murid sendiri di Petronas SRT menandakan Rossi sudah cukup berumur sebagai seorang pembalap.  

The Doctor akan berusia 42 tahun pada 16 Februari 2021. Dia menjadi pembalap tertua dan paling berpengalaman yang masih melaju di MotoGP 2021.

Umur Rossi membuat semua orang tahu pembalap asal Italia itu semakin mendekati akhir kariernya. Oleh sebab itu, Petronas SRT telah mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk apakah Rossi pensiun pada akhir musim 2021 atau mau memperpanjang kontrak apabila The Doctor masih berhasrat balapan.

Jika Valentino Rossi pensiun, Stigefelt menyatakan Petronas SRT akan merekrut pembalap muda. Sebab, ambisi Petronas SRT adalah mengembangkan bakat pembalap muda.

“Kami akan melihat performa Valentino Rossi pada bulan-bulan pertama, dan kami akan melihat apakah dia ingin tetap membalap pada 2022," kata Stigefelt, mengutip dari Motosan, Rabu (13/1/2021).

"Jika dia harus pensiun, kami akan mencari pembalap debutan. Karena ambisi kami masih sama yaitu mengembangkan generasi muda, seperti Fabio (Quartararo) dulu," ungkapnya.  

www.rossifumi-travel.com

Dampak Virus Corona, Tes Pramusim MotoGP 2021 Di Malaysia Resmi Dibatalkan

Berita Seputar MotoGP - Penyelenggara MotoGP memastikan tes pramusim musim 2021 yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, dibatalkan. Ini terjadi sebagai imbas merebaknya virus Corona yang saat ini masih menghantui kehidupan masyarakat global.

Sejatinya, pihak MotoGP menjadwalkan dua tes pramusim untuk musim 2021. Salah satunya digelar di Sirkuit Sepang, pada Februari. Ada dua tes yang akan digelar di Negeri Jiran. Pertama, shakedown test yang diikuti para pembalap penguji atau test rider di tim.

Selanjutnya, ada tes pramusim resmi yang juga akan diikuti para pembalap. Tetapi, kedua tes itu dipastikan batal digelar karena merebaknya virus Corona. Kabar ini telah disampaikan secara resmi oleh pihak MotoGP di akun media sosialnya.

“FIM, IRTA, dan Dorna Sports dengan menyesal mengumumkan pembatalan shakedown test dan tes pramusim resmi di Sitkuit Sepang,” tulis pihak MotoGP, di laman resmi.

“Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung dan lockdown serta masalah-masalah yang diakibatkannya telah mengharuskan pembatalan kedua acara tersebut, yang akan berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada Februari,” lanjutnya.

Setelah tes di Malaysia dipastikan batal, pihak MotoGP masih meninjau tes lainnya yang akan digelar di Sirkuit Losail, Qatar, pada Maret. Sejauh ini, tes masih dikonfirmasi sesuai jadwal. Tetapi pihak MotoGP tak menutup kemungkinan adanya perubahan.

“Tes Qatar, yang saat ini dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Losail pada 10 hingga 12 Maret, masih dikonfirmasi. Pembaruan atau perubahan lebih lanjut akan diberikan segera setelah tersedia,” terang pihak MotoGP.

Pihak MotoGP sendiri rencananya akan memulai musim baru pada 2021 ini mulai Maret. Sebelum memulai balapan, para pembalap biasanya akan menguji kinerja motor mereka lewat tes pramusim.  

www.rossifumi-travel.com

Wednesday, January 6, 2021

Duet Di Petronas Yamaha SRT, Rossi-Morbidelli Yakin Nyetel Di MotoGP 2021

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi tak ragu dengan kemampuan Franco Morbidelli. Menjadi tandem di tim Petronas Yamaha SRT pada MotoGP 2021 , The Doctor -julukan Rossi- yakin bisa langsung cocok dengan mantan anak didiknya itu.

Rossi punya hubungan dekat yang terjalin sejak lama dengan Morbidelli. Sebagai mantan binaannya, Rossi paham karakter dan gaya membalap Morbdelli.

"Saat kami membentuk akademi, kami tak tahu apa yang akan terjadi pada tahun-tahun setelahnya. Ini memang program yang unik," ujar Rossi seperti dilasir dari laman Speedweek, Sabtu (2/1/2020).

"Saat Franco jadi juara dunia Moto2 2017, hal pertama yang saya pikirkan adalah akhirnya saya dapat rival yang kuat dari akademi ini."

"Namun, ini tak masalah, kami malah sangat senang. Saat kami berlatih bersama, kami selalu meningkatkan level performa. Kami sangat bersenang-senang ketika saling lawan di lintasan. Saya sendiri sangat mengenal Franco. Saya sangat paham gaya balapnya," lanjut Rossi.

Morbidelli tampil mengejutkan sepanjang gelaran MotoGP 2020. Rider asal Italia itu bahkan nyaris meraih gelar juara dunia meski akhirnya harus puas menjadi runner-up.

Rekan satu tim Fabio Quartararo itu menempati posisi kedua pada klasemen akhir MotoGP 2020 dengan raihan 158 angka. Ia hanya terpaut 13 angka dari Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang sukses menyabet gelar juara dunia.

Pencapaian musim lalu terbilang cukup mengejutkan sebab Morbidelli merupakan pembalap Yamaha yang kurang diunggulkan. Tak heran kalau prestasi Morbidelli kali ini sekaligus menyelamatkan wajah tim garpu tala dalam persaingan gelar juara.

"Saya pun berharap musim ini bisa bikin 'rating' dan level saya naik dalam penilaian Yamaha. Tapi saya tak merasa diremehkan," ujar Morbidelli.

"Hanya saja, memang ada rivalitas hebat dan level performa yang tinggi di antara kami berempat. Semua rider Yamaha sangat cepat. Jadi, pertarungan kami sangat menyenangkan, karena kami sama kuat," tandasnya.  

www.rossifumi-travel.com

Ducati Optimis Tatap MotoGP 2021

Berita Seputar MotoGP - Direktur Olahraga Ducati Pablo Ciabatti, mengaku optimis menatap MotoGP 2021. Sejumlah persiapan dilakukan, salah satunya menemukan casing belakang Michelin untuk memanjakan Jack Miller dan Pecco Bagnaia.

Ciabatti menekankan pengujian musim dingin akan menjadi sangat penting buat tim untuk mengejar ketertinggalan dari tim pabrikan lain. Suzuki dan Yamaha merasa lebih mudah dengan mesin empat silinder segaris mereka.

KTM mencetak tiga kemenangan dan lima podium, tetapi diuntungkan dari keunggulan regulasi sebagai tim konsesi. Dan, pengalaman Dani Pedrosa telah menghadirkan cerita menarik pada perjalanan KTM. Di Ducati, bagaimanapun, tidak ada cukup data untuk melakukan perubahan secepat yang diperlukan. 

"Tapi kami telah memetik pelajaran dan sekarang kami tahu alasan hasil kami. Kami sekarang tahu bagaimana meningkatkan keseimbangan motor. Kami akan memiliki motor MotoGP yang sama di trek pada 2021 seperti yang kami lakukan musim lalu. Tidak akan ada yang berubah bahkan di ban," ungkap Ciabatti dikutip dari Speedweek, Sabtu (2/1/2021).

Lebih jauh, Ciabatti merasa iri dengan keberhasilan tim KTM. Pasalnya, mereka mampu memaksimalkan regulasi dengan memanfaatkan umpan balik Pedrosa.

"KTM menghindari sejumlah kesalahan teknis selama pengembangan. Dani melakukan pekerjaan dengan baik. Itu adalah pilihan yang bagus. Jika Anda memiliki test rider dengan begitu banyak pengalaman dan karisma, Anda akan menemukan solusi yang bekerja secara efisien bahkan untuk pembalap pabrikan dengan lebih cepat. Setelah musim 2018, Dani mengakhiri karir balapnya karena beberapa alasan. Tapi tidak diragukan lagi dia masih super cepat dan super fit," pungkas Ciabatti.  

www.rossifumi-travel.com

Friday, January 1, 2021

Tampil Tanpa Beban, Rossi Diprediksi Bisa Bersinar Di MotoGP 2021

Berita Seputar MotoGP - Pensiunan MotoGP, Carlos Checa memprediksi Valentino Rossi bisa kembali bersinar di MotoGP 2021. Sebab, pembalap asal Italia itu tidak terlalu menerima banyak beban bersama tim satelit Yamaha, yakni Petronas Yamaha SRT.

Musim depan, Rossi memang tidak akan lagi memperkuat tim pabrikan Yamaha. The Doctor dimutasi ke tim satelit, yakni Petronas. Dia harus rela tersisih karena posisinya direbut Fabio Quartararo.

Di tim satelit Yamaha, veteran berusia 41 tahun itu akan bertandem dengan sang murid, yakni Franco Morbidelli. Dengan kondisi ini, Checa yakin Rossi bisa menorehkan hasil manis seperti masa jayanya dulu.

Sebab, di tim satelit, Rossi tidak akan diberi beban seberat kala membela tim pabrikan Yamaha. Dengan kondisi ini, dia dapat lebih leluasa dalam beraksi di sirkuit karena tak harus memikirkan target besar. Artinya, dia bisa balapan tanpa beban.

“Saya pikir dengan pindah ke Petronas, Valentino Rossi bisa meningkat. Sebab, di sana, tekanannya akan berkurang,” ujar Carlos Checa yang juga pernah jadi lawan Rossi di lintasan , dikutip dari GP One.

Motivasi tambahan untuk bersinar di MotoGP 2021 dimiliki Rossi setelah dipaksa menelan pil pahit pada musim ini. Di MotoGP 2020, dia kerap kali gagal finis. Itu diperparah harus absen balapan di dua seri beruntun lantaran positif terpapar virus Corona.

Akibatnya, juara dunia sembilan kali itu pun hanya bisa mengakhiri musimnya di urutan ke-15 pada klasemen akhir pembalap. Ini menjadi posisi terburuk yang pernah ditempati Rossi saat berkarier di MotoGP.

“Tahun ini (2020), dia membuat beberapa kesalahan dan saya pikir dia akan mencoba menebusnya. Dia punya keinginan untuk menang atau mencapai hasil yang baik sehingga membuatnya melakukan beberapa kesalahan,” tandas Checa.

www.rossifumi-travel.com

Jadi Pembalap Tertua Di MotoGP 2021, Valentino Rossi Tak Minder

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi akan tetap bertarung di lintasan balap MotoGP meski ia bakal berusia 42 tahun pada Februari mendatang. Tak ayal, hal tersebut menjadikan Rossi sebagai pembalap paling tua yang bakal tampil di MotoGP 2021.

Rossi sejatinya sudah bertarung di kejuaraan dunia balap motor grand prix sejak 1996, yakni saat usianya masih 17 tahun. Bahkan, sejumlah pembalap yang akan menjadi lawan Rossi tahun depan masih belum lahir ketika The Doctor memulai kiprahnya tersebut.

Bisa dibilang, Rossi telah melintasi banyak generasi. Setelah ia meraih kejayaan di MotoGP, datang penantang-penantang baru seperti Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, hingga Andrea Dovizioso.

Menariknya, bahkan setelah nama-nama tersebut pensiun, Rossi masih tetap bertarung di pentas MotoGP. Meski datang sejumlah kritik yang meminta Rossi untuk pensiun, namun juara dunia sembilan kali itu enggan menanggapinya.

Karena bagi Rossi, usia hanyalah satu faktor. Ia menganggap setiap orang memiliki cerita dan jalan hidupnya sendiri. Maka dari itu, ia hanya mempercayai jalan hidup yang dipilihnya, yakni terus bertarung di kelas premier meski sudah berkepala empat.

"Saya lebih tua dari Dovizioso, Pedrosa, dan Jorge. Mereka adalah generasi muda setelah saya. Tapi setiap orang punya cerita sendiri, motivasi dan hasrat mereka sendiri. Usia hanyalah salah satu faktor," jelas Rossi, dikutip dari Motorsport Total, Senin (28/12/2020).

Musim depan, Rossi akan bertarung melawan sejumlah anak didiknya, seperti Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia. Bahkan, The Doctor bakal berduel dengan adik tirinya sendiri, yakni Luca Marini.

Meski demikian, Rossi enggan menganggap remeh mereka. Menurutnya, para pembalap generasi baru memiliki potensi besar. Hal itu bahkan telah dibuktikan di MotoGP 2020.

Joan Mir yang masih berusia 23 tahun tampil sebagai juara dunia MotoGP. Selain itu, Franco Morbidelli menyegel status sebagai runner-up kejuaraan. Adapun nama-nama seperti Fabio Quartararo dan Alex Rins juga tak bisa dianggap remeh.

"Saya senang bisa membalap tahun depan dan saya harap saya kompetitif. Itu selalu sulit karena pembalap muda semakin kuat. Ini tantangan besar, tapi saya akan mencobanya," ujar Valentino Rossi.

www.rossifumi-travel.com