Tuesday, March 31, 2020

Marquez Dan Pedrosa Gabung Dengan Nadal Perangi Covid-19 Di Spanyol

Marquez dan Pedrosa Gabung dengan Nadal Perangi Covid-19 di Spanyol

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez dan Dani Pedrosa ikut berkontribusi memerangi pandemi virus corona yang melanda Spanyol dengan bergabung dalam kampanye penggalangan dana untuk membantu memulihkan kondisi di negaranya. Kampanye ini diinisiasi oleh Rafael Nadal dan Pau Gasol.

Dalam kampanye ini, Nadal dan Gasol memasang target 11 juta euro atau hampir Rp 200 miliar untuk membantu mengatasi Covid-19 di Spanyol. Kedua atlet ini terketuk untuk membantu pemerintah lantaran jumlah kematian yang disebabkan Covid-19 semakin meningkat di Negeri Matador.

Menurut data, jumlah kematian di Spanyol mencapai lebih dari 5 ribu jiwa dari 65 ribu yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Wilayah yang paling terkena dampak adalah Madrid dengan 19.243 kasus dan 2.412 kematian akibat Coronavirus. "Kami ingin menggalang 11 juta euro dan membantu 1,34 juta masyarakat yang terdampak dengan virus corona. Semoga seluruh dunia olahraga Spanyol mengikuti langkah kami," ujar Gasol.

Pembalap yang berkecimpung di dunia balap MotoGP pun tergerak untuk mengikuti kampanye sosial ini, seperi yang dilakukan Marquez. Juara dunia enam kali MotoGP itu mengatakan dalam keadaan darurat kesehatan seperti ini bantuan apa pun sangat penting.

"Seperti yang kau tahu, ini adalah hari-hari yang sulit. Situasi ekstrem, di mana bantuan apa pun sangat penting. Jadi saya bergabung dalam kampanye penggalangan dana yang diinisiasi Rafael Nadal dan Pau Gasol. Saya sudah memberikan sumbangan untuk proyek 'Balasan Palang Merah', di mana saya juga ingin mendorong dunia olahraga, khususnya dunia olahraga balap motor untuk membantu," kata Marquez dikutip dari Corsedimoto, Minggu (29/3/2020)

"Bersama-sama kita bisa melakukan banyak hal, seperti yang saya katakan, bantuan apa pun sangat penting. Itulah sebabnya saya mengevaluasi berbagai cara, proyek, atau inisiatif untuk membantu orang yang paling membutuhkannya. Yang terpenting, ingatlah, sesuatu yang sederhana seperti tinggal di rumah adalah yang paling bisa membantu saat ini," imbuh Marquez.

Sementara itu mantan rekan setim Marquez di tim Repsol Honda, Pedrosa terketuk untuk memberikan bantuan. Dikatakannya, dalam situasi sulit seperti ini bantuan akan sangat berguna bagi yang membutuhkan.

"Untuk alasan ini, kami para atlet juga ingin melakukan bagian kami dan membantu Anda di saat yang sulit ini. Saya sudah memberikan kontribusi, jadi saya berharap lebih banyak atlet akan bergabung dalam perjuangan ini dan membantu kami mencapai tujuan yang ditetapkan Rafa," pungkas Pedrosa, yang kini bekerja sebagai pembalap penguji tim KTM.  

Kontrak Bakal Kadaluarsa, Dovizioso Tunda Tentukan Masa Depan

Kontrak Bakal Kadaluarsa, Dovizioso Tunda Tentukan Masa Depan

Berita Seputar MotoGP - Masa depan Andrea Dovizioso bersama tim Ducati masih menjadi misteri. Sebab, negosiasi untuk membarui kontrak sang pembalap tampaknya berjalan alot.

Spekulasi tentang nasib Dovizioso bersama tim Ducati yang bakal kadaluarsa tahun ini sempat kencang terdengar setelah dirinya gagal untuk ketiga kalinya dalam perburuan gelar MotoGP dari pesaing terdekatnya, Marc Marquez. Sejumlah nama pun disiapkan tim pabrikan Italia untuk mencari alternatif jika Dovi hengkang dari Borgo Panigale.

Namun, negosiasi tim Ducati untuk mendatangkan pembalap baru pada musim depan tampaknya sudah kehabisan stok. Sebab, joki yang memiliki performa apik di lintasan pacuan kuda besi MotoGP sudah membuat keputusan tentang masa depannya. Fabio Quartararo dan Maverick Vinales misalnya. Kedua pembalap itu sempat digosipkan bakal menunggangi motor Desmosedici, tetapi mereka kalah cepat dari tim Yamaha.

Sebelum bergulirnya MotoGP 2020, tim Yamaha sudah mengonfirmasi line up pembalap untuk dua tahun ke depan. Ya, Quartararo dan Vinales diketahui bakal berduet. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda apakah Ducati bakal memertahankan Dovizioso atau tidak mengingat pagelaran MotoGP tahun ini sedang dalam situasi darurat kesehatan lantaran pandemi virus corona.

Akibatnya, belum ada balapan yang digelar setelah Grand Prix Qarar, Thailand, Australia dan Jerez mengonfirmasi menunda balapan. "Saya tidak punya rencana untuk masa depan, itu akan tergantung pada banyak faktor," kata Dovizioso dikutip dari Sky Sport, Minggu (29/3).

"Di balik keputusan penting ini ada hal di balik layar yang tidak kita ketahui. Tampaknya aneh bagi saya, tetapi banyak hal untuk dipikirkan sebelum membuat keputusan," imbuh Dovizioso.  

Alex Marquez Kampiun Seri Pembuka Balapan Virtual MotoGP 2020

Alex Marquez Kampiun Seri Pembuka Balapan Virtual MotoGP 2020

Berita Seputar MotoGP - Adik Marc Marquez, Alex Marquez, berhasil keluar sebagai juara pada balapan virtual MotoGP 2020 edisi perdana. Balapan tersebut berlangsung dengan mengikuti layout sirkuit Mugello.

Balapan digital ini digagas Dorna Sport untuk mengisi kekosongan agenda olahraga balap akibat wabah virus corona. Perlombaan berlangsung menarik karena diikuti 10 pembalap MotoGP sungguhan.

Sebelum race berlangsung Minggu (29/3/2020), para pembalap terlebih dahulu ikut sesi kualifikasi untuk menentukan start perlombaan. Pembalap muda Fabio Quartararto berhasil mencatat waktu tercepat di sesi kualifikasi sehingga berhak menempati posisi pole. 

Meski meraih posisi pole, Quartararo bernasib sial di awal perlombaan. Dia terjatuh di tikungan pertama bersama dengan calon rekan satu timnya di MotoGP musim depan, yakni Maverick Vinales. Insiden itu membuat Alex Marquez melesat memimpin perlombaan.

Di sisa perlombaan, Alex Marquez mendapat perlawanan sengit dari Francesco Bagnaia. Namun, Alex berhasil menguasai lomba dan keluar sebagai pembalap pertama yang menyentuh garis finis dengan catatan waktu 10 menit 38.643 detik.

Berikut hasil lengkap MotoGP Virtual Mugello 2020
1. Alex Marquez, 6 Laps, 10m 38.643s
2. Francesco Bagnaia, +7.093s
3. Maverick Vinales, +8.496s
4. Fabio Quartararo, +9.968s
5. Marc Marquez, +14.416s
6. Alex Rins, +19.548s
7. Joan Mir, +23.247s
8. Miguel Oliveira, +29.702s
9. Iker Lecuona, NC
10. Aleix Espargaro, NC  

Sunday, March 29, 2020

Bos KTM Desak Dorna Gelar 10 Balapan MotoGP Di Eropa

Bos KTM Desak Dorna Gelar 10 Balapan MotoGP di Eropa

Berita Seputar MotoGP - Direktur Olahraga KTM, Pit Beirer menanggapi keadaan darurat kesehatan yang menimpa ratusan negara di seluruh dunia akibat pandemi virus corona. Dalam sebuah kesempatan, pria berusia 47 tahun itu mengatakan rasanya cukup realistis jika menggelar balapan MotoGP 2020 dengan 10 seri saja.

"Kami semua memimpikan musim MotoGP 2020 dengan tampil sebanyak dengan 20 seri. Sekarang tidak lagi realistis. Jika kita bisa membuat 8-10 putaran itu sudah menjadi tujuan yang bagus, itu akan lebih baik daripada tidak berjalan sama sekali," jelas Beirer dikutip dari Speedweek, Sabtu (28/3).

"Jadi kami bisa kembali bekerja dan menciptakan kejuaraan, membuat sponsor dan penggemar kami bahagia. Tetapi saat ini kami tidak tahu kapan langkah-langkah akan membaik di Eropa. Juga harus dipertimbangkan bahwa Amerika Serikat, Argentina, Thailand dan lainnya telah menutup perbatasan," sambung Beirer.

Saat ini, hampir semua aktivitas olahraga dihentikan, menunggu situasi membaik secara global, dan sulit untuk berspekulasi tentang apakah dan kapan akan mulai menjadi serius. Beirer pun berbagi pandangannya terkait hal itu, dan dia mengatakan hal yang cukup realistis saat ini adalah menggelar 10 balapan di Benua Biru.

"Fokusnya sekarang mungkin untuk kembali ke balapan yang hanya belangsung di Eropa. Tentu saja selalu jika situasinya memungkinkan. Saat ini Anda hanya dapat memantau perkembangan terkait pandemi virus corona ini dari televisi saja, jadi kami harus menunggu hasil dari pembatasan," imbuh Beirer.

"Masa isolasi untuk virus ini adalah sekitar 14 hari. Diperlukan waktu beberapa saat untuk membalikkan tren. Kita perlu mempertimbangkan periode delapan, sepuluh atau dua belas minggu sebelum kita melihat efeknya. Jadi, bulan Juli mungkin waktu yang tepat untuk memulai balapan MotoGP musim ini. Tapi sekarang kita semua harus berpegang pada langkah-langkah yang diberlakukan, dan penting untuk mempersiapkan perubahan tentu saja untuk melanjutkan kehidupan dan siklus ekonomi," pungkas Beirer.  

Terinfeksi Covid-19, MotoGP Bisa Kehilangan Sponsor

Terinfeksi Covid-19, MotoGP Bisa Kehilangan Sponsor

Berita Seputar MotoGP - MotoGP terinfeksi Covid-19. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan darurat kesehatan yang menghantam ratusan negara di dunia.

Pandemi virus Corona secara tidak langsung menghentikan kegiatan balapan MotoGP 2020, yang hanya selisih beberapa hari jelang bergulirnya seri pembuka di Grand Prix Qatar, awal Maret ini. Dorna Sports selaku otoritas tertinggi di kejuaraan dunia motorsport mengambil sikap tegas untuk menunda balapan.

Virus mematikan itu tidak hanya menghentikan balapan di Qatar. Covid-19 itu juga menginfeksi tiga balapan berikutnya di Thailand, Austin, dan Jerez. Tetapi pertanyaan paling mendesak dalam beberapa hari terakhir ini bukan lagi berbicara tentang jadwal balapan saja, tetapi dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh keadaan darurat kesehatan ini.

Dorna sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya akan melakukan intervensi secara ekonomi untuk menjaga agar kejuaraan balap motor tetap beroperasi. Tapi yang harus diperhitungkan saat ini adalah jika tidak ada balapan, maka tidak akan ada pemasukan terutama dari sponsor, penyelenggara TV, dan Grand Prix.

Sirkus MotoGP pun bakal terkena imbasnya. Karena, bisa jadi gaji mereka bakal dipotong dan tentunya ini sangat merugikan sebagian pembalap yang tidak memiliki popularitas sama seperti Valentino Rossi maupun Marc Marquez.

Bagi Rossi dan Marquez, persoalan itu tidak terlalu mengancam keuangannya. Karena selama bertahun-tahun menjalani karier di MotoGP, dua pembalap top itu sudah bergelimang harta. Tapi bagaimana dengan pembalap lainnya?

Manajer Italia, Simone Battistella, yang menangani Andrea Dovizioso, Alvaro Bautista, Lorenzo Baldassarri, dan Alessandro Zaccone mengatakan jika MotoGP 2020 ditiadakan, maka masalah keuangan bisa tak terhitung.

Dengan kata lain, ini merupakan pukulan yang telak buat pembalap. "Sejauh menyangkut kontrak, ada bagian yang berkaitan dengan hak gambar dan bagian lain berdasarkan kinerja," jelas Simone Battistella dikutip dari GPspirit, Sabtu (28/3).

"Jika tidak ada balapan, jelas banyak masalah akan muncul. Bukan hanya menimpa pembalap, tetapi untuk penyelenggara dan tim. Karena akan ada kerugian dalam sponsor, dalam hak siar televisi dan masalah lainnya," sambung Battistella.

Akibat keadaan darurat kesehatan yang ditimbulkan Covid-19 kemungkinan ada beberapa perusahaan yang terpaksa tidak bisa menyuntikkan dananya untuk berinvestasi mendukung MotoGP.

"Kami menghubungi sponsor, tetapi sampai situasinya menjadi lebih jelas, tidak mungkin untuk berbicara. Saat ini akan ada kejuaraan dunia, kalender masih memiliki 19 balapan, jadi kita harus menunggu dan melihat apakah ada pemotongan penting dalam jumlah balapan. Jika ada balapan, itu harus didiskusikan," pungkas Battistella.

Saturday, March 28, 2020

Lomba Di Jerez Batal, Pembalap Ducati Takut Gendut Selama Penundaan

Lomba di Jerez Batal, Pembalap Ducati Takut Gendut Selama Penundaan

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Pramac Ducati Jack Miller meninggalkan markasnya di Andorra dan kembali ke kampung halamannya di Queensland, Australia setelah pembukaan lomba musim MotoGP 2020 di Jerez, Spanyol, 3 Mei 2020, dibatalkan.

Miller mengatakan mengatur berat badan akan menjadi fokus utama selama penundaan yang sedang berlangsung di musim MotoGP 2020.

Kini, Miller tinggal bersama orang tuanya di Townsville. Dia akan memanfaatkan kondisi cuaca musim gugur yang menguntungkan di timur laut Australia untuk melanjutkan pelatihan pra-musimnya.

Miller menyebut hal itu penting, mengingat dia berusaha menjaga berat badan ideal selama penundaan lomba berlangsung hingga waktu yang tidak pasti.

"Saya tidak akan berbohong, itu menguji tingkat motivasi Anda ketika Anda tidak memiliki waktu atau tanggal tertentu untuk tujuan di depan," katanya dalam wawancara di laman pribadinya.

"Anda menghabiskan musim dingin untuk menjadi bugar, siap, lalu melakukan pengujian, dan kemudian semuanya berhenti. Rasanya seperti kamu terjebak di ruang penyucian (purgatory).

"Program pelatihan saya belum berubah (di Australia), Saya masih bersepeda dan saya masih berlari, dan saya sudah bangun pagi-pagi dan masuk ke dalamnya. Mudah di sini karena hangat juga, itu pasti membantu."

"Akan mudah kehilangan motivasi, sedikit kurang berlatih, menambah beberapa kilo yang tidak Anda inginkan. Itu pasti sesuatu yang saya coba hindari karena di masa lalu saya telah berjuang untuk mendapatkan berat badan yang ideal."  

"Saya telah bekerja sangat keras pada aspek berkendara, sehingga saya akan menjaga hal-hal di mana saya bisa, dengan cara itu saya tidak harus mendorong sekeras mungkin untuk menjadi sedekat mungkin dengan bentuk yang terbaik."

Seperti halnya pelatihan, Miller mengatakan dia telah menghabiskan waktunya untuk bermain-main dengan sepeda, motorcross, dan biasanya menikmati tugas yang jarang dilakukan di tanah Australia.

"Beberapa minggu terakhir sebenarnya adalah waktu terbanyak yang pernah saya habiskan di Australia selama sekitar 10 tahun, dan satu kelebihan semua ini adalah bahwa sangat menyenangkan berada di rumah," katanya.

"Saya tetap diam dan bermain-main dengan sepeda di gudang untuk membuat diriku sibuk, jujur ​​saja."

Dia menambahkan bahwa dia telah melakukan kontak dengan tim Pramac di Italia, karena negara itu terus terpukul oleh pandemi coronavirus.

"Saya sudah bicara dengan (bos tim) Paulo Campinoti dan kepala kru saya untuk memastikan mereka semua baik-baik saja."

"Italia telah menjadi salah satu negara tersulit yang terkena semua ini sehingga sulit untuk tidak memikirkan tim, saya benar-benar merasakan orang-orang itu. Jelas tidak terlihat baik dengan Italia."

Miller mengaku frustrasi tidak bisa balapan karena wabah covid-19. Namun, dia juga menyatakan simpati kepada penggemar MotoGP di seluruh dunia.

"Ada begitu banyak orang di begitu banyak tempat yang mencintai MotoGP dan mereka akan kehilangan itu. Percayalah, saya paham. Menyebalkan, tapi kita akan kembali." 

Quartararo Cerita Pengalaman Selama Karantina Mandiri Di Andorra

Quartararo Cerita Pengalaman Selama Karantina Mandiri di Andorra

Berita Seputar MotoGP - Pembalap MotoGP Fabio Quartararo saat ini sedang melakukan karantina mandiri di rumahnya di Andorra. Menurut rider Petronas Yamaha SRT itu, karantina di tempatnya tak seketat di negara Eropa lain.

Andorra yang berbatasan langsung dengan Spanyol dan Prancis disebut tidak terlalu ketat dalam menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas warganya. Padahal, hingga hari ini di Andorra terdapat 164 kasus corona dengan jumlah kematian 1 orang.

Menurut Quartararo, kondisi di Andorra masih cukup kondusif, berbeda dengan beberapa negara tetangga yang sudah memberlakukan lockdown untuk mencegah penularan virus COVID-19. Meski agak longgar, Quartararo tetap tidak mau ambil risiko.

“Saya baik-baik saja di Andorra. Situasinya sedikit berbeda dari bagian Eropa lain, kami di sini tidak sepenuhnya dalam karantina. Tapi saya berusaha tidak keluar rumah,” kata pembalap 20 tahun kelahiran Nice, Prancis dikutip Crash.net, Kamis (26/4).

Selama menjalani karantina, Quartararo menjalani latihan fisik dan simulasi balapan. Dia juga rajin bermain videogame MotoGP di Playstasion.

“Di Playstasion saya cukup cepat, tapi lebih cepat aslinya,” kata Quartararo.

Pembalap rookie MotoGP itu masih menunggu kepastian jadwal balapan musim ini yang terganggu corona. Akhir pekan ini dia bersama sembilan rider MotoGP lain dijadwalkan tampil di balapan virtual di Mugello.  

Friday, March 27, 2020

Dorna-FIM Batalkan Rencana Pembukaan MotoGP Musim 2020 Di Jerez

Dorna-FIM Batalkan Rencana Pembukaan MotoGP Musim 2020 di Jerez

Berita Seputar MotoGP - Wabah covid-19 yang tak kunjung reda di Eropa memaksa penyelenggara MotoGP Dorna Sports dan FIM kembali membatalkan rencana pembukaan. Semula diharapkan pembukaan resmi musim 2020 dapat digelar di Jerez, Spanyol pada 3 Mei 2020. Namun, rencana itu dibatalkan pada Kamis (26/3/2020) pagi oleh promotor MotoGP Dorna Sports dan FIM.

MotoGP membatalkan balapan pembukaan musim di Qatar, lalu seri berikutnya di Thailand, Austin, dan Argentina ditunda hinga akhir tahun karena situasi wabah virus korona yang terus berkembang.

Dengan hilangnya empat balapan terakhir, FIM akan segera mengeluarkan kalender baru. Namun, tanggal baru untuk GP Spanyol tidak akan diumumkan sampai situasi coronavirus di seluruh dunia menjadi lebih jelas.

“FIM, IRTA, dan Dorna Sports menyesal mengumumkan penundaan Red Bull Gran Premio de Espana, yang akan diadakan di Circuito de Jerez-Angel Nieto mulai 1-3 Mei," demikian Pernyataan lengkap FIM seperti dilansir motorsport.com.

“Wabah virus corona yang sedang berlangsung telah mewajibkan acara tersebut dijadwal ulang. Karena situasinya tetap dalam evolusi konstan, tanggal baru untuk GP Spanyol tidak dapat dikonfirmasi sampai menjadi lebih jelas kapan tepatnya akan dimungkinkan untuk mengadakan acara tersebut."

"Kalender yang direvisi akan diterbitkan segera setelah tersedia."

Penundaan juga membayangi Grand Prix Prancis dan Italia di Le Mans dan Mugello, dengan keputusan sebelumnya diharapkan digelar pada awal April, menurut promotor GP Prancis.

Penundaan Jerez juga berarti tes pra-musim terakhir dan putaran pembukaan Piala Dunia MotoE 2020 tidak akan terjadi.

Dorna sebelumnya menyatakan harapannya untuk tetap dapat menjalankan 19 balapan tersisa setelah pembatalan Qatar. Kalender yang direvisi terbaru yang dikeluarkan menunjukkan ada delapan balapan yang digelar dalam 10 pekan dengan musim sekarang tidak berakhir sampai 29 November di Valencia.

Namun, Dorna dan FIM tidak mengesampingkan opsi akan menjalankan musim lebih lama jika perlu, sementara dua balapan akhir pekan dan balapan di balik pintu tertutup juga telah diperdebatkan.  

Legenda MotoGP: Siapa Lebih Cepat, Virus Atau Sains?

Legenda MotoGP: Siapa Lebih Cepat, Virus atau Sains?

Berita Seputar MotoGP - Legenda balap MotoGP, Giacomo Agostini, punya pandangan sendiri soal virus corona yang menghancurkan agenda balap olahraga tahun ini. Menurutnya, ilmu pengetahuan atau sains sekarang berlomba mengalahkan kecepatan virus bernama COVID-19 tersebut.

Virus tersebut nyatanya sudah berhasil membuat seri perdana MotoGP 2020 di Sirkuit Losail, Qatar, menjadi batal. Selanjutnya, tiga seri berikutnya yakni di Thailand, Amerika Serikat, dan Argentina dipastikan tertunda.

“Saya tidak pernah berpikir bahwa dengan dunia kedokteran kita saat ini, teknologi kita sekarang ini, dan virus membuat kita bertekuk lutut. Kita akan mengalahkannya,” kata Giacomo Agostini dikutip Tutto Motori Web, Selasa (24/3).

“Kita harus menunggu sampai penularan tidak cuma berhenti. Tetapi kita perlu menunggu sampai semua orang disembuhkan,” lanjut mantan pembalap berusia 77 tahun itu.

Agostini yang tinggal di Bergamo, Italia, mengaku sangat ketakutan setiap mendengar sirine meraung-raung dari mobil ambulans yang mengangkut pasien corona. Dia pun berharap semua wabah ini segera berakhir.

“Setiap malam saya mendengar sirine ambulans, dan truk-truk tentara mengambil peti mati. Ini mengerikan,” kata Agostini.

Balap MotoGP Ditunda Karena Wabah Corona Untungkan Honda-Marquez

Balap MotoGP Ditunda karena Wabah Corona Untungkan Honda-Marquez

Berita Seputar MotoGP - Penundaan MotoGP 2020 dinilai memberikan keuntungan bagi tim Repsol Honda. Pasalnya, Marquez bersaudara tidak menunjukkan performa yang meyakinkan selama tes pramusim. Jeda balapan akan memberikan waktu bagi pabrikan Jepang itu untuk melakukan persiapan lebih baik.

Penilaian tersebut diungkapkan pembalap Yamaha Petronas Racing Fabio Quartararo. Pembalap asal Prancis itu sejatinya begitu bersemangat menatap musim 2020 sesuai dengan kalender awal. Dia merasa begitu siap dengan segala penampilan apiknya pada tes pramusim di Sepang dan Losail. Sayangnya, situasi dunia yang tidak memungkinkan karena virus korona memaksa balapan harus ditunda.

Dengan kondisi ini, Quartararo sendiri sadar jika keselamatan semua pihak menjadi prioritas nomor satu. Akan tetapi, dia juga menyayangkan situasi ini bisa menguntungkan Marquez dan Honda. Sebab, juara dunia MotoGP enam kali itu dapat menyembuhkan bahunya yang belum pulih 100% ketika menjalani tes pramusim.

Sementara itu, Honda juga bisa memaksimalkan persiapan mereka untuk menyempurnakan motor Honda RC213V edisi terbaru yang memang masih belum menunjukkan performa garang selama tes pramusim. Tentu ini menjadi salah satu keuntungan bagi Marquez untuk bisa memaksimalkan waktu dalam mempersiapkan diri dan motornya menjadi lebih baik.

“Honda mengalami banyak masalah selama tes di Qatar. Start yang tertunda ini akan menguntungkan Honda dan Marquez. Anda masih punya waktu untuk perbaikan. Akan tetapi, tim kami juga sudah bersiap dengan baik. Saya berharap jeda waktu ini bisa digunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan,” ucap Quartararo dilansir bikesportnews.

Quartararo juga tidak menampik penundaan MotoGP karena virus korona juga menjadi keuntungan untuk timnya. Rider asal Prancis ini yakin tim timnya akan memanfaatkan dan mempersiapkan motor Yamaha YZR-M1 miliknya agar bisa bersaing dalam memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020. Apalagi dia sangat optimistis tunggangannya lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

“Kami melihat motor memiliki lebih banyak potensi, tetapi kami perlu menyesuaikan diri. Kami akan memulai balapan pertama persis sama dengan motor utama Yamaha yang digunakan Maverick (Vinales) dan Valentino (Rossi),” ucap Quartararo.

“Mengapa kita tidak memiliki kesempatan untuk memenangkan gelar tahun ini? Kami fokus dan akan memberikan segalanya. Lagi pula, saya di sini bukan untuk bermain kartu,” ujarnya.

Quartararo tentu sudah tidak sabar menjalani musim keduanya di kelas primer MotoGP. Namun, keinginannya itu bisa saja terhambat jika penyebaran virus korona semakin meluas. Pasalnya, seri perdana yang akan berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei mendatang, berada dalam situasi kurang nyaman. Saat ini Negara Matador itu menjadi penderita virus korona terbanyak keempat di dunia. Tercatat ada 25,496 kasus yang positif Covid-19, termasuk 1381 orang meninggal dunia.

Wednesday, March 25, 2020

Andai MotoGP Silverstone Batal, Penyelenggara Kembalikan Uang Tiket

Andai MotoGP Silverstone Batal, Penyelenggara Kembalikan Uang Tiket

Berita Seputar MotoGP - Dalam keadaan darurat kesehatan global, sulit untuk berbicara tentang masa depan olahraga. Sejauh ini tidak ada yang dapat menjamin kapan keadaan bakal kembali normal dan situasi ini juga yang menghantui pagelaran MotoGP Silverstone.

Grand Prix Silverstone awalnya dijadwalkan bakal berlangsung pada akhir Agustus mendatang. Namun situasi saat ini memungkinkan penundaan balapan masih bisa terjadi mengingat kondisi di sejumlah negara belum berangsur normal.

Stuart Pringle selaku direktur Sirkuit Silverstone berbicara tentang menggelar balapan MotoGP dan kemungkinan pengembalian uang tiket kepada penggemar, seandainya balapan benar-benar gagal. Hal itu disampaikannya dalam surat terbuka seperti dikutip dari Corsedimoto, Minggu (22/3/2020).

Negara (Inggris) ini terus berjuang melawan virus corona. Selama sepekan terakhir, lembaga pemerintah telah mengumumkan penangguhan semua acara olahraga di Inggris hingga akhir April 2020. Langkah untuk secara signifikan mengurangi penyebaran virus di negara ini.

Banyak yang sudah mendapatkan tiket untuk acara olahraga musim panas mendatang (tidak hanya MotoGP, juga Formula 1), tetapi kita harus mengerti jika acara ini benar-benar akan terjadi. Seperti begitu banyak momen olahraga lain yang direncanakan di dunia, kami tidak dapat memprediksi situasi apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, kami berjanji kepada Anda bahwa kami semua melakukan segala yang mungkin untuk menjamin acara yang dijadwalkan: Formula 1 pada bulan Juli dan MotoGP pada bulan Agustus. Kami meyakinkan semua penggemar. Jika kami terpaksa membatalkan acara ini, semua orang akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengembalian dana penuh.

Kami akan terus memberi Anda informasi mengenai evolusi situasi di Inggris. Saya mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda di saat yang sangat sulit ini untuk semua orang. Yang terpenting, kami berharap semua keluarga merasa baik.  

Rossi Enggan Pikirkan Pensiun Dan Fokus Jalani Balapan Pertama

Rossi Emoh Pikirkan Pensiun dan Fokus Jalani Balapan Pertama

Berita Seputar MotoGP - Teka-teki Valentino Rossi pensiun masih menjadi perhatian di tengah wabah virus corona. Pembalap yang dikenal dengan julukan The Doctor itu mengatakan bahwa dirinya ingin fokus pada balapan pertama MotoGP ketimbang memikirkan untuk mengakhiri kariernya.

Isu seputar masa depan Rossi di ajang pacuan kuda besi MotoGP masih menjadi perhatian serius penikmat balap motor di seluruh dunia. Betapa tidak, dibandingkan pembalap top lainnya hanya Rossi yang masih belum juga memutuskan.

Rossi memilih untuk mengumumkan masa depannya setelah menjalani paruh pertama MotoGP. Tapi rencana itu tampaknya berantakan setelah wabah virus corona menginfeksi negara-negara di seluruh dunia.

Akibatnya, aktivitas olahraga pun terganggu tak terkecuali MotoGP. Namun demikian, Rossi tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah menyelesaikan masalah virus corona ketimbang memikirkan masa depannya.

"Saya berharap bisa memutuskan masa depan setelah paruh pertama musim ini. Sekarang semuanya berantakan. Kita harus mengerti kapan kita bisa membalap, yang sepertinya penundaan akan berlangsung lama," ungkap Rossi dikutip dari Corsedimoto, Minggu (22/3/2020).

Intinya, saya ingin menjalani balapan sebelum memutuskan. Tahun ini yang terpenting adalah melakukan sebanyak mungkin balapan. 12 atau 13 balapan saya pikir adalah batas minimum, kita harus melihat apa yang akan diputuskan Dorna Sports," pungkas Rossi.  

Monday, March 23, 2020

Bos KTM Tech3 Prediksi Catalunya Bakal Gelar Balapan Pertama MotoGP 2020

Bos KTM Tech3 Prediksi Catalunya Bakal Gelar Balapan Pertama MotoGP 2020

Berita Seputar MotoGP - Manajer tim KTM Tech3, Herve Poncharal berbicara tentang situasi saat ini. Menurutnya, sulit untuk memprediksi bagaimana kejuaraan dunia balap motor (MotoGP) berjalan sesuai rencana.

"Kami tidak bisa mengabaikan apa pun. Tidak ada yang tahu seberapa jauh virus telah menyebar. Akibatnya, sulit untuk memahami berapa lama langkah-langkah yang dilakukan mengingat semakin ketat yang diadopsi oleh berbagai pemerintah tetap berlaku," ungkap Poncharal dikutip dari Corsedimoto, Kamis (19/3/2020).

Poncharal menekankan bahwa saat ini pihaknya tetap berkomunikasi dengan Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports, Mike Trimby (CEO IRTA), dan Jorge Viegas (Presiden FIM) untuk menilai perkembangan terkait pandemi virus corona yang menjangkiti negara-negara di seluruh dunia. Mereka belum bisa memastikan kapan kejuaraan MotoGP bakal digelar mengingat semua aktivitas olahraga di Eropa telah dibatalkan.

"Tidak masuk akal untuk berpikir bahwa kita dapat membuat prediksi. Semua orang telah memahami bahwa masalahnya tidak akan diselesaikan dalam beberapa minggu," beber Poncharal.

Sirkuit Jerez, Austin dan Sepang benar-benar ditutup, pabrik-pabrik tim MotoGP (misalnya Ducati dan KTM) telah menangguhkan aktivitas mereka. "Beberapa minggu akan berlalu sebelum kita dapat kembali normal. Memikirkan memulai di Jerez adalah mimpi, atau lebih tepatnya saya curiga bahwa semua putaran Mei berisiko, oleh karena itu juga Le Mans dan Mugello. Kami akan beruntung jika kami mulai di Catalunya pada bulan Juni. Tapi ini hanya pendapat saya," pungkas bos Tech3.  

Cerita Rossi Tentang Helm Bersejarahnya

Cerita Rossi tentang Helm Bersejarahnya

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi mempresentasikan helm bersejarah yang sudah berusia seperempat abad yang disimpannya di bunker pribadinya (Tavullia) atau tempat di mana ia menyimpan seluruh koleksinya dari 1996 hingga 2020. Ini merupakan cara untuk menghilangkan jenuh selama pembalap berjuluk The Doctor mengisolasi diri di rumah selama pandemi virus corona ini.

Dalam sebuah video berdurasi kurang dari 20 menit, Rossi menguraikan data dan keingintahuan dengan menelusuri kembali karier yang sudah memiliki cita rasa legenda. Menurutnya, helm bukan hanya sebagai pelindung kepala saja tetapi ada sebuah cerita yang tersimpan di dalamnya.

"Helm itu sangat penting, telah mengalami evolusi besar selama bertahun-tahun. Banyak yang telah berubah antara 1996 dan 2018, pandangan dan kenyamanan yang sama sekali berbeda, mereka lebih kecil, ringan, ergonomis dan meningkatkan keselamatan. Anda harus percaya dan melihat dengan baik ketika Anda membalap. Pada awalnya itu memberi saya beberapa masalah karena saya membalap dengan kepala tertunduk," ungkap Rossi dikutip dari Corsedimoto, Kamis (19/3).

Helm pertama yang melindungi kepala Rossi selama mengaspal di arena pacuan kuda besi pada 1995, dengan merek Dainese. "Itu namanya Beelzebub, lalu kita beralih ke AGV. Corak matahari dan bulan pertama terjadi pada 1996, yang dibuat langsung oleh desainer Aldo Drudi. Itu merupakan helm, wearpack, dan sarung tangan pertama yang saya gunakan di kejuaraan dunia."

Rossi menuturkan helm yang memiliki nilai sejarah adalah pelindung kepala yang pernah ia gunakan pada 2003, 2004, dan 2005 saat dirinya mengunci gelar juara dunia di kelas utama MotoGP secara beruntun. Desain helm matahari dan bulan dengan warna kuning yang mencolok paling populer di kalangan penikmat kuda besi di seluruh dunia.

"Saya menggunakannya selama tiga tahun dan saya memenangkan tiga gelar, satu dengan Honda dan dua dengan Yamaha. Helm yang saya miliki sekarang serupa. Pada 2009, helm yang menampilkan gambar kartun ayam bertelur atau desain yang didasarkan pada pepatah Italia kuno merupakan helm yang memiliki sejarah. Sebab, saat itu saya berhasil memenangkan gelar juara dunia kesembilan ketika berusia 30 tahun, pikirkan sekarang."

Tak hanya berbicara tentang koleksi helm pribadinya saja. Rossi juga bercerita tentang sarung tangan.

"Sarung tangan pertama terbuat dari kulit, kemudian penggunaan karbon untuk melindungi tangan dengan lebih baik. Sampai yang paling modern, di mana ada penggunaan karbon dan titanium, menjaga kenyamanan dan sensivitas."

Brivio: Ambil Contoh Dari Italia Sebelum Terlambat

Brivio: Ambil Contoh dari Italia Sebelum Terlambat

Berita Seputar MotoGP - Manajer tim Suzuki Davide Brivio berbicara tentang keadaan darurat kesehatan yang menghantam dunia saat ini. Pria yang berasal dari Milan itu mengatakan bahwa seluruh negara harus mengambil sikap seperti yang dilakukan Italia dengan mengunci (lockdown) warganya keluar rumah dan meninggalkan Negeri Pizza.

Brivio menjelaskan ini merupakan keadaan darurat kesehatan global yang mengarah pada terhentinya semua aktivitas. Virus corona tidak hanya merusak perekonomian dunia saja tetapi juga aktivitas olahraga seperti di kejuaraan dunia MotoGP tahun ini.

MotoGP seperti diketahui terpaksa ditunda penyelenggaraannya tahun ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Pasalnya, semua pembalap dan staf sedang mengalami situasi karantina di rumah sembari menunggu perkembangan mengenai virus corona ini.

Dengan kata lain, ini merupakan sebuah momen yang sulit untuk dibicarakan. "Kami belum pernah mengalami situasi seperti ini. Kesehatan masyarakat adalah yang utama. Keadaan darurat ini hampir membuat saya berpikir tentang perang dunia, yang menyebabkan terhentinya seluruh kegiatan," ungkap Brivio dikutip dari Corsedimoto, Rabu (18/3/2020).

"Ini rumit, kami selalu memiliki rencana jangka panjang, yang sekarang semuanya dibatalkan karena semuanya dapat berubah dalam hitungan menit. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah tetap bertahan, menjaga kesehatan dan keluarga kita. Kita harus siap untuk berita mendadak dalam bentuk apa pun," tambah Brivio.

"Saat ini seluruh dunia terpengaruh, termasuk dalam kasus MotoGP, tetapi kami akan melihat apakah kami dapat memulai lagi tanpa pembatalan lebih lanjut. Jujur, bagaimanapun, kita berpikir sangat sedikit tentang aspek ini: ketika keadaan darurat selesai maka kita akan membicarakannya. Kemudian pikirkan tentang situasi di negara Anda."

Brivio pun menekankan seharusnya seluruh negara melakukan sikap yang sama seperti yang dilakukan Italia. Dikatakannya, ini sebagai bentuk untuk meminimalisir penyebaran virus corona yang semakin meluas.

"Saya berharap bahwa negara-negara lain mengambil contoh dari apa yang terjadi di Italia, tetapi juga dari apa yang telah dilakukan di China, sebelum semuanya terlambat," pungkas Brivio.  

Saturday, March 21, 2020

Lawan Virus Corona Baru Pikirkan Balapan MotoGP

Lawan Virus Corona Baru Pikirkan Balapan MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Tim peserta MotoGP terus melakukan koordinasi dengan otoritas tertinggi di kejuaraan dunia seperti Dorna Sports dan IRTA untuk mengetahui mengenai kelanjutan nasib balapan bergengsi roda dua tahun ini. Hal itu sebagaimana disampaikan manajer tim Suzuki, Davide Brivio.

"Kami terus berkomunikasi dengan Dorna Sports dan IRTA, yang memberi kami informasi tentang berita apa pun," kata Brivio dikutip dari Corsedimoto, Rabu (18/3/2020).

Brivio mengatakan bahwa ini bukan situasi yang mudah buat Dorna Sports maupun IRTA. Namun demikian, seluruh tim tetap mendukung semua keputusan yang bakal diambil oleh otoritas tertinggi di kejuaraan dunia balap motor.

Intinya, seluruh tim bekerja bersama untuk keluar dari masalah ini. "Kami juga tetap berkomunikasi dengan semua anggota tim, cara untuk selalu dekat bahkan di kejauhan. Meski prioritasnya berbeda tetapi ada aturan yang harus dihormati. Para pembalap juga mengorganisir latihan yang berbeda, untuk tetap sibuk bahkan sekarang mereka harus tinggal di rumah."

Dalam kesempatan ini Brivio ingin meminta maaf kepada seluruh penikmat balap MotoGP mengingat gairah mereka untuk menyaksikan idolanya mengaspal di lintasan pacuan kuda besi harus tertunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

"Sekarang balapan kami yang paling penting adalah melawan Coronavirus. Kita harus menang, baru setelah itu kita bisa kembali normal dan menikmati MotoGP. Saat dimulai, itu akan menjadi kejuaraan yang hebat!" jelas Brivio.

"Ada banyak pembalap yang mampu melakukan dengan baik dan berjuang untuk kemenangan. Tapi sekarang kita harus tinggal di rumah, seperti yang dilakukan semua orang Italia. Jika kita dapat melakukannya di seluruh dunia selama beberapa minggu, maka kita dapat berpikir untuk kembali ke kompetisi segera," pungkas Brivio.  

Pandemi Virus Corona Membuat Jadwal MotoGP Berantakan

Pandemi Virus Corona Membuat Jadwal MotoGP Berantakan

Berita Seputar MotoGP - Pandemi virus corona membuat MotoGP musim 2020 menjadi kelabu. Penundaan seri perdana MotoGP 2020 berpengaruh besar pada jadwal balapan musim ini. Ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu berpotensi baru menutup balapan pada awal 2021 atau bahkan hanya menggelar 13 seri.

Pandemi global virus corona membuat jadwal balapan musim 2020 berantakan. Seri perdana di Sirkuit Losail, Qatar, 6 Maret lalu, terpaksa ditunda lantaran penyebaran virus yang menyebabkan penyakit saluran pernapasan tersebut.

Kebijakan serupa diambil pada GP Thailand yang sedianya digelar 22 Maret. Penundaan berlanjut pada GP Amerika Serikat (AS) karena otoritas setempat menerapkan larangan berkumpul dan GP Argentina juga. Perubahan jadwal balapan sementara memang sudah keluar dengan menempatkan balapan GP Spanyol di Sirkuit Jerez, 3 Mei mendatang, sebagai seri perdana.
Presiden Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) Jorge Viegas mengatakan MotoGP jadwal baru balapan pada musim 2020 memungkinkan musim baru berakhir pada Januari tahun depan. Pasalnya, kejuaraan tidak kunjung berlangsung menyusul penundaan pada empat seri akibat pandemi virus corona.

Viegas mengaku tidak mungkin memproyeksikan situasi yang bisa terjadi. Namun, dia memastikan jika penyelenggara bekerja keras untuk membuat rencananya yang bisa diterima semua pihak. Meski begitu, dia juga tidak menjamin jika jadwal baru yang sudah dirilis bisa berjalan sesuai rencana. Pasalnya, masalah utama adalah penyebaran virus corona yang tidak kunjung mereda.

“Bukan kewenangan saya untuk mengatakan apa yang terjadi atau bagaimana di masa depan karena saya bukan ahli virus. Saya memimpin federasi olahraga yang juga mengelola kegiatan bersepeda motor lainnya seperti pariwisata dan mobilitas. Tujuan kami adalah semua bisa menikmati balapan di mana pun,” kata Viegas, dilansir Autoweek. 

Pada jadwal baru yang dirilis, FIM menempatkan delapan seri dalam rentang 10 pekan. Namun, agenda itu bisa saja kembali berubah jika persebaran virus corona yang sudah meluas di daratan Eropa semakin ganas. Apalagi, Spanyol juga berada dalam situasi yang kurang baik menyusul ditemukannya 9.942 kasus dan 342 meninggal dunia akibat virus corona.

Meski begitu, promotor Seri Dorna Sports dan CEO MotoGP Carmelo Ezpeleta tetap optimistis balapan akan segera berlangsung. Apalagi, dia sangat yakin semua balapan yang sudah direncanakan berjalan pada tahun ini.

“Gagasan kami adalah melanjutkan kejuaraan dengan semua balapan, itulah tujuan kami. Tapi, jika sesuatu tidak dapat diprediksi, kami mengikuti situasi di masing-masing negara dan terutama para promotor. Kami berhubungan dekat dengan FIM, IRTA, tim, dan tentu saja dengan promotor. Kami sedang berusaha mengakomodasi semuanya saat ini,” kata Ezpeleta.

Manajer Tim Ducati Luigi Dall'Igna mendukung promotor bisa menggelar setidaknya 13 seri tahun ini, termasuk jika harus digelar tanpa penonton. Pasalnya, virus corona semakin luas sehingga memaksa Seri Austin dan Argentina diundur jauh ke akhir tahun. Alhasil, start MotoGP 2020 baru akan digelar di Jerez pada Mei mendatang.

“Dalam kasus-kasus ini kami mesti mengambil opsi yang paling mendingan dari yang terburuk dan menggelar balapan secara tertutup. Fans balap motor setidaknya masih bisa menyaksikan balapan dari rumah. Memang tidak akan sama dan akan aneh serta tidak wajar. Tapi, itu kan darurat. Saya mendukung ide menggelar balapan secara tertutup. Situasinya semakin buruk setiap hari. Tapi, saya percaya bahwa kami akan mampu menggelar 13 balapan yang diperlukan sehingga bisa disebut sebuah kejuaraan dunia,” ungkap Dall'Igna.

Wednesday, March 18, 2020

Rossi Dimanja Tunangan Selama Terisolasi Di Rumah

Rossi Dimanja Tunangan Selama Terisolasi di Rumah

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi menjelaskan kesibukan yang dijalaninya selama terisolasi di rumah pasca pemerintah Italia menerapkan lockdown. Selama dikarantina, pembalap MotoGP itu sulit untuk menjaga kebugarannya sebab trek tanah pribadinya resmi dihentikan.

Rossi pun lebih banyak menghabiskan waktu dengan menonton televisi seperti serial, film, sky dan mendengarkan banyak musik. Meskipun hidupnya terasa monoton, namun pembalap yang dikenal dengan julukan The Doctor sejauh ini masih merasa nyaman mengingat tunangannya Francesca Novello berada di rumahnya.

"Untungnya saya ada di rumah bersama Franci, ibu saya dan hewan-hewan kami. Kami menghabiskan waktu bersama dan Stefi memperlakukan kami dengan baik! Stefi memperlakukan kami dengan sangat baik, seperti menyiapkan makan dan kemudian kita bermain dan pergi bersama anjing serta kucing. Kami juga memiliki kegiatan dengan anak didik saya di akedemi dengan bermain simulator online. Hari ini kami berlomba di Spa!" ungkap Rossi dikutip dari Corsedimoto, Selasa (17/3/2020).

"Saya banyak menonton TV, serial, film, Sky dan mendengarkan banyak musik. Saya membuat daftar putar baru yang bagus! Saya memperbaiki rumah saya, meletakkan garasi, gudang, banyak hal tertinggal. Jelas ini adalah situasi yang sulit tetapi ini sulit untuk semua orang. Meskipun cukup membosankan tetapi Anda harus melakukannya untuk kesehatan dan jika kami melakukannya dengan baik, kami memiliki lebih banyak peluang untuk diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat," tambah Rossi.

Rossi menggarisbawahi dengan tetap berada di rumah, maka itu merupakan cara terbaik untuk menghindari penyebaran virus corona. "Hanya dengan cara ini kita akan memiliki lebih banyak peluang untuk melihat MotoGP di trek," pungkas Rossi.  

Menyoal Virus Corona, Lorenzo: Tiru Langkah China

Menyoal Virus Corona, Lorenzo: Tiru Langkah China

Berita Seputar MotoGP - Perlindungan diri dilakukan Jorge Lorenzo selama berlibur ke Dubai, Uni Emirat Arab. Dia pun terpaksa menggunakan masker dan sanitizer selama berada di hotel.

Aneh memang ketika virus corona menjangkiti negara-negara di seluruh dunia, Lorenzo justru memilih liburan ke Dubai. Padahal alarm COVID-19 sudah dinyalakan pemerintah setempat.

Akibatnya rencana Lorenzo untuk menghabiskan liburan dengan bermain di klub malam bersama youtuber asal Kolombia, Mario Ruiz batal digelar setelah UEA mengonfirmasi 98 terinfeksi virus corona. Meskipun tidak ada laporan mengenai kematian terkait COVID-19 di UEA, namun Lorenzo berusaha untuk melindungi dirinya dengan menggunakan masker dan sanitizer.

Lorenzo pun mengajak para pengikutnya untuk melakukan proteksi dini untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas. "Hai teman-teman, saya berpikir untuk membuat video, tetapi saya selalu lebih baik dalam menulis daripada mengirim pesan melalui kamera," tulis Lorenzo dikutip dalam akun Instagram pribadinya, Selasa (17/3/2020).

"Saat ini, saya sedang berada di Dubai. Di sini pada saat ini situasinya (seharusnya) lebih baik, tetapi dengan sempurna saya dapat menemukan diri saya di rumah saya di Lugano atau di beberapa kota Italia atau Spanyol lainnya. Seperti yang Anda lihat, selama hari-hari ini saya tidak terlalu sering memposting, karena semua ini telah mengganggu rencana saya dan sekarang saatnya untuk melakukan apa yang benar-benar penting: Jaga kesehatan kita dan orang lain, yang dalam kasus ini telah sama saja."

Lorenzo menginstruksikan kepada pengikutnya di Instagram untuk mengikuti semua kebijakan yang telah diberikan pemerintah. Karena, kata dia, upaya pencegahan yang bisa dilakukan.

"Kita mengalami masa-masa sulit, semua ini adalah sesuatu yang baru bagi kita dan antara ketidaktahuan awal dan tidak tahu bagaimana harus bertindak, kita telah memperburuk situasi. Namun, saat ini kami tidak lagi bodoh dan kami memiliki lebih banyak informasi untuk membuat keputusan terbaik. Pada dasarnya tinggal di rumah dan hanya pergi untuk memenuhi kebutuhan dasar (selalu mengikuti apa yang ditunjukkan)."

"Ini bukan lelucon, hidup sangat berharga untuk mempersulit kita untuk tidak melakukan apa yang harus kita lakukan. Kami memiliki contoh terbaik di China, mereka telah mengambilnya dengan sangat ketat dan tampaknya mereka mencapainya. Mari kita lakukan hal yang sama! Mari kita tetap di rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut (dari para ahli) dan semuanya akan baik-baik saja. Pelukan untuk semua, Jorge," pungkas Lorenzo.  

Marquez Bersaudara Minta Masyarakat Tetap Berada Di Rumah

Marquez Bersaudara Minta Masyarakat Tetap Berada di Rumah

Berita Seputar MotoGP - Instruksi pemerintah agar masyarakat bertahan di rumah demi mencegah corona rupanya sering dilanggar. Marc Marquez dan Alex Marquez pun mengingatkan masyarakat agar membatasi diri beraktivitas di luar rumah selama wabah belum bisa dikendalikan.

Virus corona diketahui sebagai penyakit yang mudah menular. Beberapa negara seperti Spanyol dan Italia mulai memberlakukan lockdown, di mana pembatasan secara ketat menjadi cara yang diambil untuk mencegah penyebaran virus.

"Mengikuti rekomendasi dan dengan situasi saat ini dan luar biasa (tagar #SayaTinggalDiRumah). Tanggung jawab pasti membantu kita kembali normal! #TinggallahDiRumahmu," kata Marquez lewat aku Twitter pribadinya. 

Adiknya, Alex Marquez, juga mengungkapkan hal senada. Lewat media sosial Twitter, Alex menyebut mengikuti saran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah memang adalah pilihan terbaik.

"Mengikuti rekomendasi #SayaTinggalDiRumah. Penting untuk bertindak secara bertanggung jawab," tulis Alex.

Italia Di Lockdown, Rutinitas Dovizioso Jadi Terbatas

Italia di Lockdown, Rutinitas Dovizioso Jadi Terbatas

Berita Seputar MotoGP - Pandemi virus corona menganulir rencana Andrea Dovizioso untuk menjalani latihan saat situasi mengenai pagelaran MotoGP 2020 masih belum memiliki kejelasan kapan balapan akan dimulai. Pasalnya, Dorna Sports selaku otoritas tertinggi kejuaraan dunia serta FIM dan IRTA terpaksa menunda sejumlah balapan.

Keadaan darurat mengenai kapan pandemi virus corona ini masih belum diketahui mengingat status tersebut harus diumumkan langsung oleh WHO. Ini tentunya merusak semua rencana yang sudah dijadwalkan oleh Dovizioso.

"Sayangnya kami tidak bebas melakukan rutinitas kami seperti biasa. Kami semua sangat terbatas, namun pelatihan gym tidak dikondisikan meskipun program kami telah berubah," kata Dovizioso dikutip dari Sky Sport, Minggu (15/3/2020).

"Kami sudah menyiapkan segalanya dan siap untuk musim ini. Tidak ada yang berubah, dalam arti saya masih terus melatih," tambahnya.

Penundaan balapan MotoGP setidaknya menghadirkan banyak spekulasi. Dari mulai menggeber balapan setiap pekannya tanpa ada jeda istirahat atau memangkas balapan musim ini.

Semua spekulasi itu masih bisa saja terjadi dan Dovizioso mengatakan konsekuensinya tergantung pada kapan, tanggal berapa, dan berapa banyak balapan yang akan dilakukan sirkus MotoGP. Semakin padat, semakin sulit. Tapi jujur, kata Dovi, pada saat ini dirinya tidak melihat kalender dan saya tidak dapat membuat prediksi.

"Tidak ada gunanya untuk duduk sesuai rencana. Ketika mereka berkata kepada kami: 'Kita mulai dari jalur ini, hari ini', maka kita dapat mulai membuat alasan."

Meskipun menyimpan kekecewaan berat terkait masalah ini, namun Dovizioso tetap mengambil hikmah dari situasi balap yang tidak memiliki kejelasan ini. Sebab, dia dapat memanfaatkan waktu di rumahnya sembari menjaga kebugarannya.

"Untungnya, selama kurang lebih satu tahun saya memiliki gudang di samping rumah, tempat saya menyimpan sepeda dan melakukan pelatihan lari. Ini gym pribadi saya, dan saya menghabiskan waktu di sana untuk pelatihan. Untuk selebihnya, sekarang ada waktu untuk melakukan tugas-tugas tertentu di rumah," beber Dovizioso.

Tuesday, March 17, 2020

Sirkus MotoGP Kampanyekan Tagar #IoRestoACasa

Sirkus MotoGP Kampanyekan Tagar #IoRestoACasa

Berita Seputar MotoGP - Dampak virus corona benar-benar menghancurkan jadwal olahraga di seluruh dunia. Sirkus MotoGP misalnya, mereka terpaksa 'mengarantina' diri di rumah sebagai upaya untuk mematuhi kebijakan pemerintah masing-masing negara.

Alarm bahaya mengenai virus corona awalnya diterbitkan pemerintah Italia sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di sejumlah wilayah. Italia sendiri diketahui menjadi negara kedua terbanyak yang memiliki kasus terinfeksi virus mematikan tersebut.

Tagar #iostoacasa yang berarti "Saya bertahan di rumah" pun muncul sebagai bentuk dukungan atas kebijakan ini. Akibat lockdown yang dilakukan pemerintah Italia, MotoGP terkena imbasnya. 

Maklum saja, banyak dari pembalap dan kru yang berasal dari Italia. Sehingga tak sedikit negara tuan rumah penyelenggaraan balapan motor menunda untuk menggelar hajatan balap kelas elite MotoGP tahun ini.

Qatar, Thailand, Austin, dan Argentina sudah memutuskan untuk menunda balapan. Sementara gelaran MotoGP Jerez masih tanda tanya setelah Spanyol menutup sejumlah wilayah otonomi di Catalunya, yakni Igualada, Vilanova del Cami, Santa Margarida de Montbui, dan Odena.

Pejabat kepolisian setempat Eduard Sallent menyatakan, langkah penutupan diambil setelah muncul kasus infeksi virus corona jenis baru atau COVID-19 yang signifikan di area itu. Saat ini situasinya semakin parah setelah WHO resmi mengumumkan pandemi virus corona.

Sirkus MotoGP pun mulai mengintensifkan kampanye sosial #IoRestoACasa, terutama pembalap yang berasal dari Spanyol. Marc Marquez dan pembalap lain sudah mengirimkan pesan melalui media sosial.

"Mengikuti rekomendasi dan dengan situasi saat ini dan luar biasa #yomequedoencasa! Tanggung jawab pasti membantu semua orang kembali ke jalurnya!" tulis Marquez.

Sementara Alex Rins menulis: "Saya mohon Anda semua untuk tinggal di rumah", tulisnya.

Hal senada juga disampaikan Jorge Lorenzo. Juara tiga kali MotoGP itu berkomentar: "Pada saat ini, tinggal di rumah (atau di kamar hotel Anda jika Anda jauh dari rumah) adalah satu-satunya cara untuk tetap aman. Cari tahu, ikuti aturan dan kami akan kembali normal. "

Sedangkan Aleix Espargaro memposting dirinya saat menjalani latihan dengan menggunakan sepeda gunung. Dalam tulisannya dia tampak kecewa lantaran Andorra yang tidak ada hubungannya dengan Spanyol atau Italia justru terkena imbasnya setelah pemerintah setempat merekomendasikan untuk tetap berada di rumah.

"Bahkan jika situasi di Andorra tidak ada hubungannya dengan Spanyol atau Italia, pemerintah telah merekomendasikan untuk tinggal di rumah mulai hari ini, sehingga semuanya tetap terkendali! Aku akan merindukanmu hari ini sayang OMX, sampai jumpa lagi! #IoRestoACasa".

Minggu (15/3), dini hari WIB, Espargaro kembali menggunakan media sosial Twitter untuk menginformasikan kepada pengikutnya untuk tidak panik dengan hewan peliharaan. Sebab, hingga saat in belum ada penjelasan resmi terkait penjelasan ilmiah mengenai hewan peliharaan pembawa virus corona.

"Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan adalah pembawa atau pemancar virus corona."  

Dorna Sports Ogah MotoGP 2020 Digelar Tanpa Pembalap Italia

Dorna Sports Ogah MotoGP 2020 Digelar Tanpa Pembalap Italia

Berita Seputar MotoGP - Nasib MotoGP 2020 tampaknya masih menggantung setelah Dorna Sports selaku otoritas kejuaraan dunia balap motor belum memiliki kejelasan mengenai kapan balapan akan dimulai. Sejumlah skenario pun mulai disiapkan dan yang paling logis adalah memperpendek jumlah seri pada tahun ini.

Itu sebagaimana disampaikan Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports. Dalam sebuah kesempatan berbicara dengan Radio Marca, dia mengatakan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan wacana tentang memangkas jadwal balapan MotoGP musim ini.

Sekadar informasi, sirkus MotoGP 2020 sejak awal sudah mulai menyiapkan kondisi kebugarannya mengingat balapan tahun ini akan bertambah dari 19 menjadi 20 balapan. Namun, di tengah wabah virus corona yang mulai menjangkiti negara-negara di seluruh dunia, memaksa sejumlah tuan rumah menunda kedatangan para pembalap.

Sejauh ini sudah ada empat Grand Prix yang menunda penyelenggaraan balapan lantaran takut penyebaran virus corona semakin meluas. Keempat grand prix tersebut yakni Qatar, Thailand, Austin dan Argentina

Masih ada satu lagi yang kemungkinan bakal mengikuti jejak keempat negara tersebut, yakni Spanyol. Ini berkaitan dengan penyelenggaraan Grand Prix Jerez yang dijadwalkan bakal berlangsung pada 3 Mei mendatang.

Maklum saja, di Spanyol semua aktivitas olahraga ditangguhkan sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan setelah data kasus yang terinfeksi virus corona meningkat pesat. Saat ini sebanyak 2.871 orang terinfeksi Covid-19 dengan 86 meninggal dunia.

"Kami akan menunggu laporan resmi dari pemerintah Spanyol. Pemerintah setempat harus mengotorisasi kami, dengan pintu terbuka atau tertutup. Kita kemudian harus melihat apakah orang Italia dapat bepergian karena jika tidak mereka tidak dapat tiba. Kami akan membuat keputusan beberapa hari sebelum balapan berlangsung. Kami akan mencoba membuat kejuaraan dalam kondisi terbaik," kata Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Sabtu (14/3).

"Jika alasan keamanan menjadi opsi terbaik untuk membatalkan, maka itu yang terbaik. Tapi kami akan tetap mencoba menjalankan kejuaraan dengan membatasi seri putaran. Tapi kami percaya itu bisa dilakukan pada akhir tahun," sambung Ezpeleta.

FIM merekomendasikan untuk balapan MotoGP 2020 kemungkinan hanya digelar setidaknya 13 balapan. Namun demikian, perkembangan situasi mengenai penyebaran virus corona bisa mengubah skenario tersebut.

"Tidak akan ada masalah dalam mencapai kesepakatan dengan Federasi yang cocok untuk kedua belah pihak. Kami akan melakukan apa yang kami bisa. Saat ini tidak ada dua balapan Grand Prix di sirkuit yang sama.

Yang perlu digarisbawahi adalah Ezpeleta tidak berniat menjalankan kejuaraan MotoGP tanpa dihadiri pembalap dan kru yang berasal dari Italia. Menurutnya, itu tidak adil.

"Kami tidak akan melakukannya, itu tidak adil. Italia, Jepang dan Spanyol adalah mayoritas, tanpa Prancis kami tidak akan memiliki ban untuk MotoGP," pungkas Ezpeleta.  

Bantu Penanganan Virus Corona, Rossi Galang Dana Beli Peralatan Rumah Sakit Di Italia

Bantu Penanganan Virus Corona, Rossi Galang Dana Beli Peralatan Rumah Sakit di Italia

Berita Seputar MotoGP - Di tengah ancaman Covid-19 atau virus corona yang menghantam Italia, Valentino Rossi tergerak untuk membantu Rumah Sakit Marche Nord untuk membeli perlengkapan terhadap pasien yang terinfeksi virus tersebut. Melalui perusahaan dagangnya (VR46), pembalap berjuluk The Doctor itu memiliki inisiatif kepada siapa pun yang ingin menyumbangkan donasinya untuk membantu rumah sakit membeli peralatan ventilasi tersebut.

Rossi tampaknya merasa prihatin dengan kondisi di negaranya. Maklum, Italia diketahui merupakan negara kedua yang tercatat memiliki jumlah yang terinfeksi terbanyak setelah China.

Menurut data terbaru, Jumat (13/3/2020) dini hari WIB, virus corona di Italia sudah menginfeksi 15.113 orang dengan korban tewas mencapai 1.016 orang hingga. Para petugas medis di negara itu juga mulai kewalahan dalam "perang" melawan wabah tersebut.

Kondisi itulah yang membuat Rossi berinisiatif untuk melakukan donasi pembelian peralatan rumah sakit, seperti tempat tidur, pembelian obat, riset penanganan Covid-19, hingga biaya kesehatan lainnya.  

Saat ini donasi yang terkumpul sudah mencapai 3,6 juta Euro atau sekira Rp60,4 miliar. "VR46, bersama-sama dengan pengusaha lain dari Marche, telah berkontribusi pada pengumpulan dana untuk asosiasi 'Together for Marche Nord', dengan tujuan membeli respirator baru untuk Rumah Sakit Azienda Ospedaliera Marche Nord," jelas Rossi dikutip dari Motorsport, Sabtu (14/3/2020).

"Dengan keyakinan dalam tindakan untuk mengatasi keadaan darurat Coronavirus, VR46 mengundang siapa pun untuk bertindak sesuai dengan ketentuan dan berkontribusi untuk penggalangan dana untuk membantu mengatasi hari-hari yang sulit ini. Siapa pun yang ingin membantu, IBAN dari Asosiasi adalah: IT45P0882613300000000109407."

Tak hanya Rossi, Francesco Bagnaia juga tergerak untuk membantu mengumpulkan dana. Pembalap Pramac Ducati itu telah meluncurkan kampanye GoFund dengan fan club-nya untuk mengumpulkan donasi ke unit perawatan intensif Rumah Sakit Universitas Turin.

"Waktunya telah tiba untuk bergabung untuk membantu Sistem Kesehatan pada saat yang sulit ini. Penggalangan dana untuk 'Turin Città della Salute', yang akan menggunakannya untuk unit perawatan intensif. Berkontribusi juga, itu hanya gerakan kecil," pungkas Bagnaia.

Friday, March 13, 2020

MotoGP Argentina 2020 Resmi Ditunda Akibat Wabah Virus Corona

MotoGP Argentina 2020 Resmi Ditunda akibat Wabah Corona

Berita Seputar MotoGP - Start balapan MotoGP 2020 dipastikan mundur lagi setelah Argentina mengumumkan menunda balapan hingga November 2020. Keputusan diambil setelah pemerintah setempat menghentikan aktivitas olahraga akibat wabah corona.

Argentina mengambil langkah serius dalam mencegah penyebaran virus corona. Pemerintah setempat membatasi aktivitas luar ruangan setelah satu orang dari 17 pasien corona dinyatakan meninggal.

Mundurnya jadwal MotoGP Argentina membuat balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo baru akan berlangsung 20-22 November 2020 mendatang. Penundaan ini juga membuat seri pembuka musim akan berlangsung di Jerez, Spanyol, 1-3 Mei 2020.

"FIM, IRTA, dan Dorna Sports mengumumkan penundaan MotoGP Argentina karena wabah corona. Ajang ini diundur jelang akhir musim, dan akan berlangsung dari 20-22 November," demikian bunyi pernyataan di situs resmi MotoGP.  

Sebelum Argentina, tiga balapan yang dijadwalkan menjadi race awal musim juga ditunda akibat corona. GP Qatar (8 Maret), GP Thailand (22 Maret) dan GP Amerika (5 April) sudah lebih dulu ditunda.

Ada kekhawatiran pembalap bakal kelelahan di bulan November karena pada bulan tersebut race juga digelar di Malaysia (1 November) dan Valencia (15 November). Sementara GP Amerika berencana menggelar balapan pada bulan yang sama.

Jika setiap pekan pembalap MotoGP turun ke lintasan, menurut the-race.com, hal itu justru akan membahayakan keselamatan pembalap.

Wednesday, March 11, 2020

GP Austin Ditunda, Begini Jadwal Terbaru MotoGP 2020


Berita Seputar MotoGP - Seri ketiga MotoGP 2020 yang sejatinya bakal berlangsung di Grand Prix Austin pada 5 April, terpaksa diundur hingga 15 November mendatang. Keputusan itu diambil setelah Federation Internationale Motocyclisme (FIM), Anggota Asosiasi Tim MotoGP (IRTA), dan Dorna Sports selaku otoritas kejuaraan balap motor menggelar pertemuan darurat untuk membahas mengenai dampak virus corona.

Dari segi ekonomi, penundaan ini jelas memberikan dampak buruk. Sebab, GP Austin diketahui berhasil menyedot perhatian penikmat balap MotoGP.

Tahun lalu saja, Circuit of the Americas sukses menampung 120.545 penonton. "FIM, IRTA dan Dorna Sports menyesal mengumumkan penundaan Grand Prix Amerika, yang akan berlangsung pada 3-5 April 2020. Karena wabah virus corona yang sedang berlangsung, acara tersebut telah dijadwalkan ulang pada 13-15 November," demikian pernyataan resmi seperti dikutip dari laman resmi MotoGP, Rabu (11/3).

"Saat ini, saya memberikan sangat sedikit peluang untuk dapat dijalankan di Austin. Lagi pula, kami sudah bekerja untuk menemukan tanggal alternatif," kata Presiden FIM, Jorge Viegas.

Akibat perubahan jadwal tersebut, GP Valencia yang sejatinya digelar pada 15 November mundur selama sepekan atau menjadi 22 November. Penundaan ini membuat gelaran MotoGP musim ini bakal dibuka di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada 19 April mendatang.

"Dimulainya Kejuaraan Dunia MotoGP akan diadakan pada 19 April di Argentina," tutur CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta.

Perubahan Jadwal MotoGP 2020:


GP Austin : 15 November
GP Thailand : 4 Oktober
GP Aragon : 27 September
GP Valencia : 22 November 

Valentino Rossi Terisolasi Di Italia, Terancam Absen Di MotoGP Amerika


Berita Seputar MotoGP - Kebijakan pemerintah Italia mengisolasi wilayah dan warganya untuk mencegah penyebaran virus corona membuat Valentino Rossi tidak bisa keluar dari Tavullia. Jika kondisi itu berlanjut, the Doctor terancam tidak bisa ikut balapan di COTA.

Pemerintah Italia melalui Perdana Menteri Giuseppe Conte, memastikan wilayah negara tersebut diisolasi menyusul peningkatan jumlah korban virus corona. Hingga berita ini dibuat, sebanyak 463 orang meninggal dari 9.172 kasus di Italia.

Rossi yang saat ini berada di kampung halamannya di Tavullia, juga tidak bisa berbuat banyak. The Doctor cuma bisa membatasi diri dari aktivitas di luar rumah, sambil menunggu dekrit isolasi berakhir pada 3 April 2020.

Namun, 3 April 2020 dirasa terlalu mepet untuk persiapan Valentino Rossi dan pembalap Italia lain dalam mengarungi kompetisi MotoGP 2020. Pasalnya, tanggal 5 April 2020 mereka sudah harus tampil di MotoGP Amerika (COTA) di Texas.

Direktur Tim Ducati MotoGP, Gigi Dall’Igna, melihat kondisi darurat virus corona di Italia tidak memungkinkan untuk memulai musim MotoGP 2020 di Amerika.

"Rencana yang masih logis adalah memulai musim dari Argentina (19 April). Jika orang-orang Italia tidak bisa pergi, atau sebagian dari mereka, maka mustahil untuk menggelar balapan," kata Gigi Dall’Igna dikutip GP One.  

Arti Persahabatan Versi Valentino Rossi

Arti Persahabatan Versi Valentino Rossi

Berita Seputar MotoGP - Persahabatan adalah salah satu nilai terpenting. Itulah pernyataan yang disampaikan Valentino Rossi ketika berbicara tentang teman dekatnya seperti Alberto Tebaldi dan Uccio Salucci.

Rossi berbicara tentang Tebaldi dalam sebuah wawancara dengan Corsedimoto. Dalam kesempatan itu dia mengatakan bahwa memiliki sahabat seperti Uccio Salucci sangat baik, sebab pertemanan itu sudah terjalin sejak sekolah dasar.

"Persahabatan adalah salah satu nilai terpenting. Semua orang pantas mendapat teman, itu merupakan salah satu poin penting. Saya, Albi, dan Uccio sudah lama saling kenal. Bahkan tim saya hampir tidak berubah sejak tahun 2000," ungkap Rossi.

Satu hal yang menarik dalam kesempatan ini adalah persahabatannya dengan Tebaldi yang sudah terjalin lebih dari 25 tahun. "Pada tahun 1994 kami pergi ke Mugello dengan skuter, janji di bengkel di Misano jam 4 pagi, di sana saya bertemu Albi yang memiliki Raksasa Ducati. Kemudian kami bermain ski bersama dan dari sana kami hadir."

Sekarang Rossi memercayakannya Tebaldi untuk mengurus tim. Dia ditunjuk sebagai Manajer tim VR46.

Tak hanya berbicara tentang pentingnya persahabatan. Rossi juga membeberkan mengapa dirinya sangat menyukai warna kuning.

"Saya selalu menyukai warna kuning, warna favorit saya, kami selalu berjuang dengan tim dan sponsor untuk memiliki sifat kuning," pungkas Rossi.  

Cara Maverick Vinales Berterima Kasih Pada Valentino Rossi

Cara Vinales Berterima Kasih pada Valentino Rossi

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi tampaknya telah memberikan pengaruh yang besar pada penampilan Maverick Vinales di tim Monster Energy Yamaha. Betapa tidak, sejak pembalap berjuluk Top Gun bergabung dengan pabrikan Jepang pada 2017 lalu, dia berhasil mengantongi setidaknya enam kemenangan.

Jumlah itu lebih banyak ketimbang Rossi. Sebab, selama periode yang sama (2017-2019), juara dunia sembilan kali di emas kelas berbeda itu hanya mampu berdiri gagah di podium pertama sebanyak satu kali dan itu terjadi di Belanda.

Vinales bukan tipe pembalap yang lupa kacang akan kulitnya. Dia paham betul penampilan impresifnya di atas kuda besi M1 tak lepas dari peran Rossi, yang rajin berbagi data dengannya.

Sebelum perpisahan itu terjadi Vinales ingin berterima kasih pada Rossi yang telah berbagi pengalaman dengannya. Sekadar informasi, Rossi tidak akan menjadi rekan setim Vinales setelah tim Yamaha resmi menggaet Fabio Quartararo musim depan.

"Saya benar-benar harus berterima kasih banyak kepada Valentino karena dia banyak mengajarkan saya. Dia selalu memberikan tekanan ekstra yang mendorong Anda untuk tidak lengah dan terus mendorong. Saya belajar banyak dan saya berharap dia ada di tim lebih banyak waktu, karena ia tidak melakukan apa pun selain memberi saya ide-ide positif," ungkap Vinales dikutip dari Corsedimoto, Kamis (5/3/2020).

Mengenai masa depan Rossi masih belum ada kejelasan, meskipun beberapa spekulasi menyebut jika tim Petronas SRT tertarik untuk membawanya pada musim ini. Disinggung tentang rumor tersebut, Vinales mengaku setuju jika The Doctor bergabung dengan tim satelit Yamaha.

"Saya tidak mengetahui isi kepala Valentino Rossi dan saya tidak tahu apa yang ingin dia lakukan. Tetapi dia ingin berada di Yamaha lebih lama, karena dia adalah pembalap yang cepat. Dia salah satu yang terbaik di dalam dan luar lintasan, jadi selalu sangat penting untuk belajar darinya," pungkas Vinales.  

Lorenzo Tampil Di MotoGP Catalunya, Begini Respon Pengikut Dan Anak Didiknya

Lorenzo Tampil di MotoGP Catalunya, Begini Respon Pengikut dan Anak Didiknya

Berita Seputar MotoGP - Teka-teki tentang rencana Jorge Lorenzo tampil sebagai pembalap wild card MotoGP musim ini akhirnya terjawab sudah. Dengan menggunakan sarana media sosial Instagram, pembalap penguji tim Yamaha itu resmi mengonfirmasi bahwa dirinya bakal mengambil bagian pada balapan di Grand Prix Catalunya.

Lorenzo dijadwalkan bakal mengendarai motor dengan spesifikasi yang sama seperti Maverick Vinales dan Valentino Rossi di Sirkuit Catalunya pada 5-7 Juni mendatang. "Setelah memikirkannya selama beberapa minggu, kemarin saya memutuskan untuk balapan di GP Catalunya. Saya benar-benar menantikannya dan berharap untuk melihat semua orang di sana," ungkap Lorenzo dalam sebuah video berdurasi kurang dari 1 menit tersebut.

Para pengikutnya di media sosial memberikan respon positif terkait rencana Lorenzo kembali mengaspal pada balapan MotoGP musim ini. "Abaikan komentar negatif dan nikmati momennya! Senang melihat Anda membalap lagi."

Sekadar informasi, pengumuman Lorenzo tampil sebagai pembalap wild card di Catalunya tidak menyalahi aturan. Sebab, dalam kontrak yang diajukan tim Yamaha ada permintaan bahwa X-Fuera dapat tampil sebagai pembalap wildcard.

Bahkan tim Yamaha sudah menyiapkan tiga lokasi buat Lorenzo tampil. Selain Catalunya, Jerez dan Misano juga punya peluang yang sama untuk menyaksikan X-Fuera mengaspal menggunakan kuda besi M1.

"Saya sudah lama tidak melihatnya. Jorge menghabiskan waktu berlibur, saya banyak bekerja di rumah. Apakah Anda bakal membalap di Catalunya? Itu pasti akan kompetitif," ungkap anak didik Lorenzo, Tony Arbolino.

Sunday, March 8, 2020

Virus Corona Ancam Keharmonisan Hubungan Dorna Sports Dan Pembalap MotoGP

Virus Corona Ancam Keharmonisan Hubungan Dorna Sports dan Pembalap MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Penyebaran virus corona ke sejumlah negara benar-benar menimbulkan kekacauan. Betapa tidak, ada beberapa agenda balap internasional yang terpaksa ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan seperti yang terjadi di MotoGP.

Dorna Sports selaku promotor MotoGP terpaksa membatalkan pagelaran balap seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar, lantaran adanya imbauan karantina selama 14 hari untuk warga Italia yang berkunjung ke Qatar. Alhasil, Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports, FIM, dan IRTA mengambil keputusan untuk membatalkan balapan tersebut mengingat kebanyakan kru dan tim ofisial berasal dari negara tersebut.

Tak pelak, keharmonisan Dorna Sports dengan pembalap MotoGP pun menjadi bahan pembicaraan dikalangan penikmat balap. Ini tak lepas dari pernyataan Aleix Espargaro yang menuding promotor Grand Prix Qatar tidak konsisten karena sebelumnya menyatakan situasi di Qatar terkendali.

Kekecewaan yang dilontarkan Espargaro lantaran dirinya beserta keluarga sudah tiba di Doha, akhir pekan lalu. Sehingga dengan adanya keputusan penundaan balapan di Qatar membuatnya harus kembali ke Spanyol.

"Keluarga siap terbang ke Qatar! Saya sudah tak sabar menantikan untuk memulai kejuaraan dunia selama bertahun-tahun! Lebih termotivasi dari sebelumnya dan apa cara yang lebih baik untuk memulai daripada dengan keluarga di sekitar!"

"Selamat kepada promotor GP Qatar. Kalian tak mungkin bisa menangani situasi lebih buruk dari ini! Selamat! Kalian mengirim laporan 48 jam yang lalu, mengatakan bahwa semuanya sempurna, bahwa tak ada kasus apa pun! Kerja bagus, tampak seperti lelucon yang kekanak-kanakan!"

Ezpeleta merespon pernyataan Espargaro. Berbicara di depan microfon Radio Inda Cero, CEO Dorna Sports itu mengatakan dalam kenyataannya pihaknya telah berusaha dengan segala cara untuk meyakinkan pemerintah Qatar. Namun, wabah virus corona yang telah menyebar ke sejumlah negara termasuk Italia membuat pemerintah setempat tidak ingin mengambil risiko.

Pemerintah Qatar pun mengeluarkan larangan bagi warga Italia berkunjung ke Qatar. "Ketika saya melihatnya, saya akan mengatakan kepadanya (Aleix Espargaro) bahwa dia salah. Saya akan membawanya kembali dan bertanya kepadanya apakah menurutnya kami ingin menghentikan balapan," kata Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto.

"Saya akan bertanya kepadanya bagaimana Aleix akan menangani semua ini dengan cara yang lebih baik. Mereka (pemerintah Qatar) kepada kami dan kami memberikan daftar orang Italia yang hadir di paddock. Kami melakukannya pada hari Jumat dan mengirimkannya dengan nama, asal-usul, dan penerbangan yang akan mereka datangi untuk menjamin tes virus corona lebih cepat dari biasanya. Kami melakukannya dan kami mempresentasikannya, ada sekitar 500 orang yang datang dari Italia," sambung Ezpeleta.

Solusi lain yang diusulkan oleh Dorna adalah menjalankan balapan MotoGP dengan mekanik yang sudah ada di paddock. Semua teknisi Jepang tetap berada di Doha setelah tes IRTA dan motor juga ada di lokasi. Masalah sebenarnya adalah enam pembalap Italia yang tidak akan diizinkan masuk ke Qatar.

Honda merupakan satu-satunya pabrik yang bersedia membalap pada seri pembuka MotoGP di Sirkuit Losail dengan sarana yang tersedia. "Dari semua tim MotoGP, satu-satunya yang mau berlomba adalah Honda. Saya berbicara dengan semua manajer tim dan Alberto Puig mengatakan kepada saya 'Carmelo, mari kita jalankan dengan apa yang kita miliki'."

Meskipun pembatalan putaran pertama MotoGP di Losail, semua tim termasuk yang dari kelas utama, akan menerima hadiah ganti rugi. "Semua tim MotoGP, Moto2 dan Moto3 akan memiliki apa yang mereka harapkan," pungkas Ezpeleta.

Ketularan Bradl, Lorenzo Ingin Jadi Komentator MotoGP

Ketularan Bradl, Lorenzo Ingin Jadi Komentator MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo mulai membuka diri untuk mencicipi pengalaman baru sebagai seorang pengamat MotoGP dengan bekerja sebagai komentator balapan kelas elit. Hal itu diutarakannya saat membuka megastore produsen smartphone Asia di Barcelona.

"Saya sedang mempertimbangkan pekerjaan sebagai ahli MotoGP. Saya sekarang melihat hal-hal yang tidak bisa saya lakukan sebelumnya," kata Lorenzo dikutip dari Speedweek, Rabu (4/3/2020).

Meski demikian, Lorenzo tidak ingin membebani hidupnya pada pekerjaan barunya tersebut. Rencananya, hanya empat balapan dia bakal memberikan pandangannya sebagai seorang komentator. 

"Ini adalah sekitar empat balapan setahun. Saya ingin menikmati hidup saya juga." tambah Lorenzo.

Sebenarnya bukan pekerjaan yang asing buat seseorang yang telah pensiun dari balapan menjadi komentator di stasiun televisi. Stefan Bradl misalnya, mantan juara Moto2 asal Jerman ini punya strategi untuk mengisi kekosongan pekerjaan sebagai pembalap penguji tim Honda dengan menjadi komentator.

Tapi Lorenzo tahu akan konsekuensi yang akan diterimanya jika ia benar-benar menggeluti pekerjaan barunya sebagai komentator. Pasalnya, tak hanya 'jual ocehan' di stasiun televisi saja, X-Fuera juga punya pekerjaan lain yakni sebagai pembalap penguji tim Yamaha.

Selain itu, ada kemungkinan juga Lorenzo dapat tampil pada balapan di MotoGP musim ini. Disinggung mengenai wild card dari tim Yamaha, pembalap asal Spanyol itu menekankan jika ia tidak bisa bertarung untuk lima besar, maka tidak ada gunanya untuk tampil.

"Jika saya tidak bisa bertarung untuk lima besar, itu tidak akan berguna. Yamaha membuat segalanya lebih mudah, karena itu bukan motor yang menuntut fisik," ungkap Lorenzo.  

GP Qatar Dibatalkan Karena Virus Corona, Rossi : Ini Berita Buruk

GP Qatar Dibatalkan Karena Virus Corona, Rossi : Ini Berita Buruk

Berita Seputar MotoGP - Kekecewaan tak bisa disembunyikan Valentino Rossi setelah mengetahui kelas utama di GP Qatar yang akan jadi seri pembuka MotoGP 2020 dibatalkan lantaran mewabahnya virus corona. Menurutnya ini adalah berita buruk.

Bisa dimaklumi kekecewaan pembalap Yamaha ini. Sebab, persiapan yang sudah dilakukan selama musim dingin lalu terbuang percuma. "Ini benar-benar berita buruk. Kasihan sekali ... Setelah menjalani latihan musim dingin, kami siap memulai musim, baik secara fisik maupun psikologis. Setelah tes di Qatar saya benar-benar ingin memulai dengan balapan pertama," kata Rossi dikutip Crash, Selasa (3/3/2020).

"Pembatalan kelas utama MotoGP untuk Qatar adalah berita sulit untuk diambil, juga untuk para penggemar. Sekarang kita tidak tahu berapa lama kita harus menunggu sebelum kita bisa mulai balap," lanjutnya. 

"Ini tentu waktu yang lama, mengingat GP berikutnya di Thailand telah ditunda untuk semua kelas. Saya berharap semuanya akan menjadi lebih baik dalam beberapa pekan ke depan."

Kekecewan yang sama juga dilontarkan Maverick Vinales. Rekan setim Rossi yang mencatat waktu tercepat pada tes di Qatar mengatakan kondisi ini sangat memalukan.

"Sangat memalukan bahwa GP Qatar telah dibatalkan dan GP Thailand ditunda. Ini adalah trek yang sangat saya sukai dan saya pikir saya sangat kuat di sana."

"Kami menyelesaikan tes Qatar dengan perasaan yang sangat positif, jadi saya tidak sabar untuk balapan pertama. Saya juga merasa kasihan kepada para penggemar di Qatar dan Thailand, yang harus kecewa. Tetapi saya sepenuhnya memahami situasi kritis yang kita alami dengan virus corona," ungkapnya.

"Kami hanya berharap bahwa situasinya akan kembali normal sesegera mungkin sehingga kami dapat memulai lomba segera," pungkasnya.

Sebagai tim yang berbasis di Italia, tim Yamaha sangat terpengaruh oleh keputusan pemerintah Qatar untuk menempatkan semua pendatang baru-baru ini masuk karantina selama dua pekan. Itu berarti MotoGP tidak punya pilihan selain membatalkan.

"Ini adalah situasi yang unik dan sulit, dalam banyak aspek," kata direktur tim Massimo Meregalli.

"Tentu saja, kami semua sangat kecewa tidak dapat memulai balapan akhir pekan ini, yang paling ingin kami lakukan. Kami juga merasa harus minta maaf kepada para penggemar dan meminta tetap bersabar sedikit," kata Meregalli.  

Wabah Virus Corona Buat Kalender MotoGP 2020 Berantakan

Wabah Virus Corona Buat Kalender MotoGP 2020 Berantakan

Berita Seputar MotoGP - Wabah virus corona telah mengubah kalender MotoGP 2020. GP Aragon yang semestinya digelar 4 Oktober bisa dimajukan untuk menggantikan GP Thailand.

Dorna Sports, selaku promotor MotoGP, saat ini belum memtuskan kapan seri pembuka musim 2020 digelar setelah GP Qatar dibatalkan dan ditundanya GP Thailand.

Peluang sebenarnya ada di GP Amerika Serikat yang sesuai jadwal jatuh pada 5 April. Namun sekali lagi, event itu pun masih disangsikan bisa digelar karena Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan larangan perjalanan. 

"Mungkin saja Aragon akan dimajukan dan ditukar jadwalnya dengan Thailand," kata CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dalam sebuah wawancara dengan Onda Cero, Selasa (3/3/2020).

"Tapi pertama-tama kita harus membahasnya dengan pihak Aragon dan melihat apakah itu mungkin," lanjut Ezpeleta.

Tanggal revisi logis untuk Aragon adalah 20 September, sepekan setelah GP San Marino. Jika itu terjadi, format untuk empat balapan Asia akan identik dengan tahun-tahun terakhir.  

Thursday, March 5, 2020

Wabah Virus Corona Juga Ancam MotoGP Amerika Serikat 2020


Berita Seputar MotoGP - Setelah GP Qatar dibatalkan untuk kelas utama dan GP Thailand di tunda akibat mewabahnya virus corona, GP Amerika Serikat dipastikan akan jadi pembuka MotoGP 2020. Tapi kondisi itu pun bisa berubah mengingat pemerintah AS sudah mengeluarkan peringatan terkait wabah virus mematikan ini.

Pihak Dorna Sports, selaku operator MotoGP, sudah memastikan kalau AS akan jadi seri pembuka MotoGP 2020. Namun keyakinan Dorna itu sepertinya harus berhadapan dengan peringatan yang sudah dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS.

Pihak AS sudah memperingati warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Lombardy dan Veneto di Italia Utara. Tak ayal, peringatan Level 4 membuat sejumlah penerbangan dari AS ke Milan dibatalkan. Sementara itu, di AS dilaporkan telah terjadi 88 kasus virus corona.  

Melihat kondisi yang terjadi sangat mungkin GP AS yang akan berlangsung di Circuit of the Americas, Texas pada 5 April mendatang akan terganggu. Terburuknya, bisa juga mengalami nasib seperti GP Qatar yang dibatalkan atau dilakukan penundaan seperti GP Thailand.

Jika hal benar terjadi, GP Argentina sepertinya yang bakal menggantikan posisi GP AS sebagai seri pembuka. Pihak Argentina sendiri mengaku sudah siap dan menyatakan sejauh ini belum ada serangan virus corona.

Seperti dilaporkan Crash, Selasa (3/3/2020), panpel GP Argentina sudah menyatakan kesiapannya. Hal tersebut ditunjukkan dengan pernyataan melalui akun resmi mereka di twitter.

"Argentina saat ini tidak memiliki batasan pada penyebaran virus corona dan tidak ada masalah yang menyebabkan keluarnya protokol keamanan dari Kementerian Kesehatan Bangsa dan Pemerintah Santiago del Estero. Tanggal MotoGP di Argentina akan berjalan normal dan akan terus menjadi bagian dari Kalender Kejuaraan Dunia 2020."