Tuesday, February 27, 2018

Update: Daftar Lengkap Pembalap MotoGP 2018


Berita Seputar MotoGP - Sebanyak 12 tim telah menentukan line up pembalap untuk tampil di MotoGP 2018. Sejauh ini, Pramac Ducati menjadi satu-satunya tim yang diperkuat tiga pembalap.

Yang paling menarik dari deretan pembalap MotoGP musim ini, hanya Marc Marquez pembalap tim pabrikan yang sudah menandatangani kontrak baru. Dia akan terikat bersama Honda hingga 2020.

Dani Pedrosa yang notabene rekan satu tim Marquez masih belum memperpanjang kontraknya. Pembalap Spanyol itu akan habis kontrak pada akhir musim 2018.

Sama halnya dengan Pedrosa, Valentino Rossi dari Movistar Yamaha juga bakal habis masa kontrak pada akhir musim. Sejumlah pengamat percaya rider Italia itu bakal pensiun tahun ini.

Sejumlah pembalap debutan juga bakal menghiasi lineup MotoGP 2018. Salah satunya anak didik Rossi, Francesco Bagnaia yang bergabung sebagai pembalap Pramac Ducati.  

Daftar Pembalap MotoGP 2018
Tim Pembalap Masa Kontrak
Repsol Honda Marc Marquez 2020
Dani Pedrosa 2018
Movistar Yamaha Maverick Vinales 2020
Valentino Rossi 2018
Ducati Team Jorge Lorenzo 2018
Andrea Dovizioso 2018
Suzuki Andrea Iannone 2018
Alex Rins 2018
KTM Bradley Smith 2018
Pol Espargaro 2018
Aprilia Gresini Aleix Espargaro 2018
Scott Redding 2018
Monster Yamaha Tech 3 Johann Zarco 2018
Hafizh Syahrin 2018
LCR Honda Cal Crutchlow 2019
Takaaki Nakagami 2018
Marc VDS Honda Franco Morbidelli 2019
Thomas Luthi 2018
Pramac Ducati Francesco Bagnaia 2020
Danilo Petrucci 2018
Jack Miller 2018
Avintia Ducati Xavier Simeon 2019
Tito Rabat 2018
Aspar Ducati Alvaro Bautista 2018
Karel Abraham 2018


Resmi, Marc Marquez Perpanjang Kontrak Dengan Honda


Berita Seputar MotoGP - Bursa transfer pembalap semakin memperlihatkan peta persaingan jelang kompetisi MotoGP 2018. Marc Marquez telah sepakat memperpanjang kontrak bersama Repsol Honda.

Dikutip laman resmi tim, motogp.hondaracingcorporation.com, Senin (26/2/2018) pembalap berjuluk Si Bayi Alien sepakat menandatangani kontrak berdurasi dua tahun. Artinya, Marquez akan bersama Honda setidaknya hingga 2020.

"HRC dengan bangga mengumumkan perpanjangan kontrak pembalap asal Spanyol berusia 25 tahun, Marc Marquez, yang saat ini bersaing di kejuaraan dunia MotoGP bersama Repsol Honda," demikian pernyataan resmi Honda.

Bersama Honda, Marquez pertama kali memenangkan gelar di kelas 125cc pada tahun 2010. Dia promosi ke kelas Moto2 pada 2011 dan memenangkan gelar di kelas tersebut pada 2012.

Di kasta tertinggi, MotoGP, Marc Marquez sudah memenangkan empat gelar juara dunia. Di tahun debutnya, dia memenangkan gelar sekaligus mencatatkan diri sebagai juara dunia termuda dalam sejarah.

Total, Marc Marquez telah memboyong empat gelar juara dunia di kelas MotoGP bersama Honda. Pada 2017 dia menjadi pembalap termuda dalam sejarah, yang berhasil memenangkan empat gelar juara dunia tersebut.

Sekadar informasi, perpanjangan kontrak Marquez bersama Honda jelas membuat sejumlah tim pesaing gigit jari. Pasalnya, tim seperti Ducati secara terang mengatakan berminat memboyong jasanya.  

Jack Miller Bisa Jadi Sinyal Kejutan Bagi Rival Ducati


Berita Seputar MotoGP - Jack Miller menyebut motor Desmosedici GP17 yang dia gunakan di dua tes pramusim MotoGP 2018 sangat kompetitif. Penampilan Miller bersama Desmosedici memang bisa jadi alarm bagi tim lain.

Sejah bergabung bersama Pramac Ducati setelah tiga musim di Honda, Miller menunjukan tanda-tanda positif. Dia membuat lap tercepat kelima (+ 0.5 detik) di Sepang dan yang keenam terbaik (+ 0.4 detik) di Buriram.

"Saya memiliki motor yang sangat bagus bersama saya. Saya merasa cuma butuh lebih banyak pengalaman jika bersama dengan motor ini," kata Miller, yang optimis mampu membuat kejutan musim depan.

Lebih jauh Miller menyinggung tentang beberapa hal teknis yang memungkinkan dia tampil kompetitif. Bahkan, kata Miller, jika hal-hal teknis tersebut mampu dimanajemen dengan baik dia bisa bersaing dengan Honda dan Yamaha.

"Motor berlari dengan kurang bagus dengan tangki penuh bahan bakar. Untuk jangka panjang kami menempatkan tangki penuh dan saya mungkin sedikit ambisius dalam urusan pengereman," lanjut Miller.

Pada ujicoba pertama di Sepang, pembalap KTM Bradley Smith menyinggung tentang peran motor Desmosedici GP17 yang didistribusikan kepada pembalap satelit Ducati. Menurut dia, musim 2018 akan semakin kompetitif. 

Tim Yamaha Belum Konfirmasi Pengganti Tech 3


Berita Seputar MotoGP - Herve Poncharal selaku bos dari tim Tech 3 menjelaskan mengenai keputusannya meninggalkan Yamaha pada tahun depan. Tech3 diketahui merupakan perusahaan kecil, yang harus memikirkan masa depan dan harus mempertimbangkan berbagai pilihan.

Rencana untuk mengakhiri kolaborasi ini sebenarnya sudah diungkapkan Poncharal beberapa bulan yang lalu. Saat itu dia berbicara jika Yamaha berencana untuk bekerja sama dengan tim satelit.

Berhubung sudah ramainya rencana tersebut Tech 3 akhirnya memutuskan kontrak dengan Yamaha. Padahal mereka sempat diberikan surat untuk membarui kontrak oleh produsen Jepang tersebut, namun Poncharal tetap bersikeras dengan keputusannya tersebut.

Namun begitu, kolaborasi Tech 3 dengan Yamaha setidaknya masih bisa dirasakan penggemar MotoGP hingga akhir musim. "Untuk meringkas 20 tahun kemitraan yang luar biasa antara Tech3 dan Yamaha dalam beberapa kata adalah misi yang sangat sulit. Sejak pertama kali bertemu dengan Pak Iio pada tahun 1998, di mana dia memberi saya kesempatan untuk bergabung dengan Yamaha Motor Corporation, ini merupakan perjalanan yang luar biasa. Yang saya ingat adalah kenangan fantastis, hasil bagus, suasana yang mengagumkan dan perasaan menakjubkan yang kami alami bersama keluarga Yamaha, yang selalu ada dalam pikiran dan hati saya," jelas Poncharal seperti dikutip dari GPOne, Jumat (23/2/2018).

"Yang ingin saya katakan lebih dari sekadar terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yamaha. Terutama pada Mr Tsuji,. Tsuya, Jarvis dan Nakajima, ditambah semua orang yang telah mendukung dan membantu kita. Jelas, kami adalah Tim Monster Yamaha sampai putaran terakhir GP Valencia 2018. Johann Zarco dan Hafizh Syahrin akan berjuang untuk posisi teratas dan tanpa diragukan lagi, Yamaha dapat mengandalkan kami untuk menjadi pasangan performer yang setia," tambah Poncharal.

Sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Yamaha. Saya berharap mereka bisa terus maju dan memiliki kesuksesan yang pantas mereka dapatkan dan akhirnya menemukan pasangan untuk menggantikan Tech3," tukas Poncharal.

Yamaha sejauh ini belum mengonfirmasi tentang tim satelit mana yang bakal dikontrak pada 2019 mendatang.

Anak Didik Valentino Rossi Gabung Pramac Ducati


Berita Seputar MotoGP - Pembalap dari akademi besutan Valentino Rossi, Francesco Bagnaia, resmi bergabung dengan Pramac Racing Ducati. Pembalap Italia 21 tahun dikontrak untuk tampil di MotoGP 2019 dan 2020.

Bagnaia menyabet gelar rookie setelah berada di urutan kelima pada kejuaraan Moto2 2017. Dia merupakan anak didik Valentino Rossi yang bergabung dengan Sky Racing Team VR46 selama dua musim di kelas menengah.

Pembalap muda Bagnaia akan berduet dengan Jack Miller untuk mengarugi MotoGP 2018. Bermodalkan motor Desmosedici, Bagnaia diharapkan juga menjadi penerus Andrea Dovizioso.

Ducati memang menggunakan tim Pramac sebagai tempat ujian bagi pembalap junior sebelum siap menjadi penunggan motor terbaik mereka. Jika dianggap bagus, Bagnaia bisa saja promosi ke tim pabrikan Ducati.

"Tim Pramac adalah tim junior Ducati di MotoGP. Itulah kenapa kami mengontrak Danilo Petrucci. Karena hal yang sama kami juga merekrut Scott Redding dan setelahnya Jack Miller," ujar Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti.

Saturday, February 24, 2018

Ini Curahan Hati Rossi & Vinales Usai Tampil Mengecewakan Di Tes Pramusim


Berita Seputar MotoGP - Kubu Movistar Yamaha sepertinya harus mengakui diri tertinggal dari tim lain soal persiapan jelang MotoGP 2018. Di saat pesaing tampil beringas dalam sesi tes pramusim, Movistar Yamaha justru keteteran mengatasi masalah yang tengah mereka alami.

Di Sirkuit Buriram, Thailand, Minggu (18/2/2018) lalu, duo Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi gagal mencatatkan waktunya di posisi terbaik. Pada kesempatan terakhir, Vinales dengan torehan 1 menit 30.590 detik ada di urutan 12. Sementara Rossi dengan waktu 1 menit 30.511 detik ada di peringkat ke-10.

Disinggung soal hasil buruk yang diraihnya, Vinales mengaku masih belum nyaman dengan tunggangannya, Yamaha YZR-M1. Ia merasa frustrasi karena jelang dimulainya MotoGP 2018, masalah belum juga dapat teratasi.

"Dalam enam bulan saya belum juga merasa nyaman dengan motor ini. Kami memiliki masalah yang sama di setiap lomba dan kami belum menemukan yang menjadi kendala tersebut. Hal itu pastinya membuat kami frustrasi," ucap Vinales dalam laporan di situs resmi MotoGP.

"Pesaing kami sudah bekerja dengan lebih baik. Yamaha memang memiliki Johann Zarco di posisi depan. Kami mempercayainya sebagai pembalap. Tapi kami juga harus berjuang keras sebab tim kesulitan menembus posisi 10 besar. Sejauh ini banyak hal yang tidak berjalan dengan sesuai," sesalnya.

Keluhan juga dilontarkan oleh Rossi. Ia berharap berbagai kendala dapat teratasi dengan baik saat tes pramusim terakhir digelar di Sirkuit Losail, Qatar, 1-3 Maret 2018.

"Ini tes pramusim yang berjalan sangat sulit. Kami harus memperbaiki diri karena kami tidak lebih bagus dari tahun lalu, terutama pada masalah perangkat elektroniknya. Jadi saya pikir, banyak sekali hal yang mesti kami kerjakan," ucap Rossi.

"Ya saat ini kami masih harus berjuang lagi. Semoga penampilan kami di Qatar menjadi lebih baik," harapnya.

Hal tersebut diamini oleh Manajer Tim, Massimo Meregalli. Ia meyakini bahwa Movistar Yamaha akan segera berbenah sebelum dimulainya kompetisi resmi.

"Kami sedang bekerja untuk memperbaiki masalah di perangkat elektronik. Kami masih memiliki kesempatan untuk membenahi diri," tegasnya.  

Rossi Dan Vinales Ragu Yamaha Bisa Tampil Beringas Musim 2018


Berita Seputar MotoGP - Dua pembalap Yamaha Valentino Rossi dan Maverick Vinales belum mendapatkan settingan yang mumpuni dalam dua kali tes pramusim. Kedua pembalap ini pun ragu bisa tampil beringas di musim MotoGP 2018.

Dari dua tes yang sudah dilakukan, Malaysia dan Thailand, penampilan Yamaha masih jauh dari harapan. Di Thailand, Rossi hanya berada di posisi ke-12, sedangkan Vinales ada di peringkat kedelapan. 

Hasil ini tak jauh berbeda seperti yang mereka lakukan saat di Malaysia. Ketika itu, Vinales hanya ada di urutan ketujuh, sementara Rossi menjadi pembalap kesembilan yang meraih waktu tercepat.

"Ini menjadi tes tersulit. Kami berjuang dan kami harus memperbaiki diri mengingat kami tak sebaik musim lalu. Khususnya masalah elektronik, jadi saya pikir kami banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Rossi kepada Foxsports, Selasa (20/2/2018).

"Saya pikir kami sudah membaik. Saya naik catatan waktunya, 1'30.5 detik. Sayangnya saya membuat kesalahan di putaran akhir. Kalau tidak melakukan, saya mungkin bisa mencatat 1'30,2 detik," lanjut Rossi.

Menurutnya apa yang terjadi sekarang kurang lebih sama seperti tahun lalu. "Di Malaysia banyak pembalap berjuang untuk mendapatkan waktu terbaik. Itu berbanding terbalik dengan kami. Kami harus memperbaiki diri, karena kami tidak mengalami banyak kemajuan dari tahun lalu. Semoga di Qatar kami akan lebih baik lagi."

Pendapat senada juga dilontarkan Vinales. "Sama seperti di Malaysia, tes di Thailand juga sangat berat. Kami terus bekerja keras untuk mengetahui apa yang jadi masalah."

Friday, February 23, 2018

Optimisme Dovizioso Dan Tunggangan Barunya Desmosedici GP18

Optimisme Dovizioso dan Tunggangan Barunya Desmosedici GP18

Berita Seputar MotoGP - Angin segar bagi kubu Ducati berembus dari Sirkuit Buriram Internasional, Thailand. Pembalap asal Italia Andrea Dovizioso menyatakan hasil tes pramusim ketiga MotoGP 2018 menunjukkan jika motor Ducati Desmosedici GP18 lebih baik dibandingkan motor Ducati sebelumnya.

Meski tak mampu mencatatkan waktu tercepat di tiga sesi, Dovizioso mengakui motornya sudah berada dalam jalur yang tepat untuk kompetitif di MotoGP musim 2018. Ducati masih berkesempatan menyempurnakan tunggangannya pada tes pramusim terakhir di Qatar, 1-3 Maret mendatang.

"Secara keseluruhan saya merasa baik. Seperti yang saya katakan sebelumnya, tidak akan mudah merasakan perbedaannya (antara Motor Ducati GP17 dan GP18). Saya harus mencobanya hari demi hari di jalur yang berbeda untuk benar-benar mengonfirmasi dan mengambil keputusan untuk musim ini," kata Dovizioso, dilansir Crash.

Pada tes yang berlangsung 16-18 Februari lalu, Dovizioso mencatatkan waktu tercepat 1 menit 30,192 detik pada sesi terakhir. Namun, pencapaian itu hanya menempatkannya di posisi ketujuh, selisih 4,111 detik dari pembalap tercepat Honda Dani Pedrosa. Namun, rider berusia 31 tahun ini tak mempermasalahkan hal tersebut. Yang terpenting, Dovizioso merasa nyaman dengan motor Desmosedici GP18 tunggangannya.

Dia mengaku sangat berbeda saat menggunakan motor dengan sasis yang semakin memudahkannya berkendara di lintasan. Hal kecil itu yang membuatnya semakin percaya diri menghadapi balapan musim depan. Apalagi, Dovizioso dipastikan akan memasuki musim mendatang sebagai salah satu rider yang paling berpeluang menantang juara bertahan Marc Marquez.

Ini sekaligus akan menjadi tekanan besar bagi rider kelahiran Forlimpopoli, Italia, 23 Maret 1986, ini dibandingkan musim lalu. Pasalnya, sekarang dia menjadi unggulan di setiap balapan, termasuk race pertama di Losail, 18 Maret mendatang. "Pasti sekarang ada tekanan lebih besar, tapi itu bukan sesuatu yang buruk. Saya senang dengan situasi ini, kami tahu bisa bertarung. Sebelumnya kami tidak tahu akan ke mana. Jadi, saya senang berada dalam kondisi ini," ujarnya.

Meski demikian, Dovizioso tetap harus waspada dengan duo pembalap Honda Marquez dan Pedrosa. Selama tes di Buriram, keduanya tampil luar biasa dan menjadi pembalap tercepat di sesi kedua dan ketiga. Dovi, sapaan Dovizioso, juga patut waswas terhadap performa pembalap Yamaha Tech 3 Johan Zarco. Rider asal Prancis itu mampu mengungguli pembalap utama Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

"Saya bisa melihat Marquez dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun lalu dan Pedrosa dalam kondisi bagus. Selain itu, saya melihat Zarco mengandalkan pengalaman yang membuatnya sedikit lebih baik untuk pertarungan perebutan gelar juara dunia," papar Dovi. 

RC213V Terbaru Diakui Marquez Lebih Agresif

RC213V Terbaru Diakui Marquez Lebih Agresif

Berita Seputar MotoGP - Hasil tes pramusim di Sirkuit Buriram, Thailand, 16-18 Februari 2018 lalu membuat Marc Marquez tersenyum lebar. Meski tidak mencatatkan waktu terbaik di tiap kesempatan, Marquez tetap memuji kinerja motornya, Honda RC213V yang dinilai lebih agresif.

Seperti dilansir Motorsport, Marquez mengakui ada beberapa kelebihan dari motor anyarnya ini. Ke depannya, pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut bakal menggunakan mesin yang dijajalnya selama berada di Thailand.

"Sepertinya kami sudah menentukan jenis mesin yang akan digunakan. Kami akan menggunakan mesin yang sama seperti di Buriram," ucapnya.

"Selanjutnya kami menantikan tes pramusim di Qatar. Di sana lebih sulit dari yang kami hadapi sebelumnya. Kami memiliki hasil bagus di Malaysia dan Buriram, tapi kami selalu kesulitan saat berada di Qatar. Untuk itulah, harus ada pembenahan soal karakter mesin. Kita akan melihat karena masih ada bagian yang membuat kami terlalu tampil agresif. Kami akan bekerja di daerah itu," jelasnya.

Wednesday, February 21, 2018

Alex Rins Kantongi Modal Positif Untuk Hadapi Persaingan MotoGP 2018

Alex Rins Kantongi Modal Positif untuk Hadapi Persaingan MotoGP 2018

Berita Seputar MotoGP - Alex Rins memiliki kepercayaan diri tinggi untuk hadapi persaingan di MotoGP 2018. Pembalap Suzuki tersebut yakin bakal tampil lebih baik setelah gagal bersinar di kompetisi tahun lalu.

Pada MotoGP 2017, Rins lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan medis. Namun tahun ini, ia berambisi memperbaiki catatan kariernya dan itu sudah dibuktikan dengan raihan hasil positif pada sesi tes pramusim di Sirkuit Buriram, Thailand, 16-18 Februari 2018.

"Saya pikir kami memiliki motor yang 100 kali lebih bagus dari tahun lalu," ucap Rins pada Motorsport.

"Bagi saya pribadi, ini tes pramusim yang berjalan cukup sulit. Tahun lalu saya tidak begitu aktif karena banyak istirahat (karena cedera) sepanjang Desember hingga sebagian Januari. Namun musim dingin tahun ini berbeda. Saya bagun pagi untuk memulai latihan di pusat kebugaran. Tahun lalu saya sering mengalami cedera. Namun kini saya ingin tampil bagus," tegasnya.

Pada tes hari terakhir, Rins menorehkan waktu terbaiknya yakni 1 menit 30.178 detik. Catatan itu membuat namanya berada di posisi lima di belakang Dani Pedrosa (Repsol Honda), Johann Zarco (Monster Yamaha Tech 3), Cal Cruthclow (LCR Honda), dan Marc Marquez (Repsol Honda).

"Kami memiliki dasar yang bagus. Kami telah melakukan pekerjaan yang bagus saat tes pertama di Malaysia dan kedua di Buriram. Kami mendapatkan hal positif dan Anda bisa melihat itu dalam ritme dan waktu yang sudah kami capai. Namun kami tak pernah merasa puas. Jadi saya meminta untuk mendapat tambahan tenaga sedikit lagi. Saya juga butuh tambahan lebih untuk melakukan akselerasi," ungkap pembalap kelahiran Spanyol tersebut.

Cal Crutchlow Puas Dengan Hasil Tes Di Thailand

Cal Crutchlow Puas dengan Hasil Tes di Thailand

Berita Seputar MotoGP - Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow optimistis menatap gelaran MotoGP 2018. Berbekal catatan positif saat tes pramusim di Sirkuit Buriram, Thailand, 16-18 Februari 2018 lalu, Crutchlow yakin bisa membuat kejutan di kompetisi tahun ini.

Pada hari pertama, Crutchlow berhasil memimpin jalannya sesi uji coba. Ia berada di urutan terdepan dengan waktu 1 menit 30.797 detik. Ketika itu Crutchlow lebih cepat 0,012 detik dari Alex Rins yang sempat mengungguli kontestan lainnya.

Namun pada hari terakhir, Crutchlow menempati posisi tiga dengan catatan waktu 1 menit 30.064 detik. Menanggapi hasil ini, pembalap kebangsaan Inggris tersebut yakin bisa bersaing dengan para rider unggulan dari tim pabrikan.

"Saya rasa ini akan menjadi tahun terbaik buat saya. Motor kami bekerja dengan baik dan kami memiliki potensi yang besar," ujarnya yang dikutip dari Crash.

"Masih perlu perbaikan di beberapa bagian. Saya tidak akan menjelaskan apa yang saya katakan barusan. Tapi yang jelas, ada yang baru pada motor kami. Saya senang dengan apa yang sudah didapatkan. Motor ini telah bekerja dengan hebat, namun akan lebih bagus lagi jika ada perbaikan di beberapa bagian," tambahnya.

Setelah ini Crutchlow beserta kontestan lainnya harus menjalani satu tes pramusim lagi sebelum memulai persaingan yang sesungguhnya. Pada 1-3 Maret 2018 mendatang, mereka akan menjajal kemampuan di Sirkuit Losail, Qatar.

"Kami menggunakan mesin yang kuat dan ini tentunya bagus. Kami senang dengan hasil tes pramusim di Thailand dan tentu saja, kami harus melanjutkannya di Qatar," tegas sang pembalap. 

Motor Baru Marquez Dan Pedrosa Resmi Dipamerkan Di Jakarta

Motor Baru Marquez dan Pedrosa Resmi Dipamerkan di Jakarta

Berita Seputar MotoGP - Dua pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa kembali berkunjung ke Indonesia. Untuk kesekian kalinya, mereka hadir dalam acara peluncuran motor baru RC213V yang bakal digunakan selama perhelatan MotoGP.

Kegiatan yang dilakukan di Gedung JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (20/2/2018) ini mendapat sambutan hangat. Tak bosan-bosannya, Marquez serta Pedrosa mengaku terkesan dengan antusiasme pecinta MotoGP di Indonesia.

"Terima kasih atas sambutannya. Kami selalu senang saat datang ke Indonesia," ucap Marquez, juara MotoGP dalam dua tahun terakhir.

"Kami jelas senang berjumpa dengan kalian. Dengan motor baru ini, kami sudah tidak sabar memulai balapan. Persaingan kian ketat, karena itu kami harus bekerja lebih keras lagi," ujar Pedrosa menambahkan.

Tampilan luar RC213V versi terbaru tidak banyak mengalami perubahan. Namun di bagian mesinnya, ada pengembangan yang membuat motor ini menjadi lebih agresif ketimbang tahun lalu.

"Ada beberapa perubahan pada bagian mesin. Satu hal yang pasti, mesin ini jauh lebih agresif," ucap Marquez.

Kedua pembalap ini kabarnya tak lama berada di Indonesia. Setelah menuntaskan sesi tes pramusim di Sirkuit Buriram, Thailand, 16-18 Februari 2018 lalu, keduanya kini harus mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan serupa di Sirkuit Losail, Qatar, 1-3 Maret 2018 mendatang.  

Tampil Buruk, Jorge Lorenzo Bingung Cari Alasan

Tampil Buruk, Jorge Lorenzo Bingung Cari Alasan

Berita Seputar MotoGP - Penampilan Jorge Lorenzo ternyata jauh dari harapan saat test pramusim di Thailand. Pembalap tim Ducati itu pun bingung mencari alasan mengapa ia bisa terlempar ke posisi 22.

Pada uji terakhir yang berlangsung di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Minggu (18/2/2018), kalah bersaing dengan pembalap papan atas MotoGP lainnya. Bahkan, Lorenzo di belakang pembalap Tech 3, Hafizh Syahrin.

Ketika ditanya apa masalahnya, mantan pembalap Yamaha itu memberikan banyak jawaban. Seperti dikutip Motorsport, Senin (19/2/2018), Lorenzo mengatakan tidak percaya diri sejak awal test. "Hari ini dan juga hari pertama, sudah sulit. (Saya) tidak begitu percaya diri, sangat jauh dari pembalap pertama. Karena itulah, situasinya sulit. Kami memutuskan untuk mencoba lagi dengan motor lama (Desmosedici GP17),” jelas Lorenzo.

“Hari ini kami tidak bisa melihat catatan waktu, karena saya tidak menekan. Saya mencetak catatan waktu ketika melakukan setengah simulasi balap. Saya dalam mode balap Selain itu, penting untuk mencoba lagi motor lama, karena masih ada beberapa poin lebih baik dibanding yang baru. Juga beberapa poin yang lebih buruk."

Ia menambahkan untuk (tes pramusim) Qatar akan sulit untuk membuat campuran (spesifikasi motor). "Tapi jika saya harus memilih saat ini dan membuat kesimpulan, kami memilih motor baru (Desmosedici GP18)."

“Kami punya potensi lebih besar. Kami harus bersabar dalam balapan pertama, berusaha mendapatkan hasil terbaik yang kami bisa. Mungkin di Qatar akan jauh lebih baik dari sini, seperti saat di Sepang, dan menunggu beberapa jenis (paket motor) sesegera mungkin untuk lebih kompetitif,” sambungnya

Apa sasis jadi masalah di test terakhir di Thailand? “Secara umum, sasis baru masih memiliki poin negatif yang banyak tidak saya sukai. Saya ulangi, kami tidak bisa mengambil kesimpulan hari ini, karena semua pembalap mencoba membuat catatan waktu di pagi hari dan saya memakai ban bekas. Ketika saya memakai ban baru, saya melakukan simulasi balap. Saya berada dalam mode balap, Anda tidak tampil agresif seperti saat Anda melakukan satu lap. Kita tidak bisa mengambil (hasil) hari ini sebagai kesimpulan. Kami jauh lebih baik dari posisi ke-22 ini. Kami tidak berada di posisi ketiga, tapi kami tidak masuk tiga besar.”

Monday, February 19, 2018

Hasil Lengkap Tes Pra-Musim Thailand 2018 Hari Terakhir

Hasil Lengkap Tes Pramusim MotoGP di Buriram, Minggu (18/2/2018)

Berita Seputar MotoGP - Dani Pedrosa menutup ujicoba pramusim hari terakhir di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand dengan memuaskan. Pembalap Repsol Honda tersebut naik delapan tingkat ke posisi pertama dalam daftar pembalap tercepat.

Pada sesi ujicoba terakhir yang berlangsung Minggu (18/2/2018) sore WIB, Pedrosa mengukir waktu tercepat 1 menit 29.781 detik. Rider asal Spanyol menyelesaikan 77 lap seakan menegaskan motor RC213V sangat cocok dengan karakter Buriram.

Meski begitu, teori tersebut agaknya tidak berlaku bagi Marc Marquez yang menunggang motor sama dengan Pedrosa. Pembalap berjuluk Si Bayi Alien mencatat waktu terbaik keempat dengan 1 menit 30.143 detik atau tertinggal  0.362 di belakang Pedrosa.

Marc Marquez bahkan berada di bawah Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3) yang mencatat waktu terbaik kedua dengan 1 menit 29.867 detik. Serta Cal Crutchlow (LCR Honda) di posisi ketiga dengan catatan waktu 1 menit 30.064 detik.

Pada sesi ujicoba yang menandai debut Sirkuit Internasional Chang, sejumlah pembalap top gagal mencapai waktu terbaik mereka. Sebut saja Valentino Rossi (Movistar Yamaha) yang berada di posisi ke-10 dengan 1 menit 30.511 detik dan  Jorge Lorenzo (Ducati) dengan 1 menit 31.627 detik. 

Berikut Hasil Lengkap Tes Pra-musim Thailand Hari Terakhir:

1. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda (RC213V) 1m 29.781s [Lap 77/78]
2. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech3 (YZR-M1) 1m 29.867s +0.086s [44/47]
3. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 30.064s +0.283s [50/81]
4. Marc Marquez ESP Repsol Honda (RC213V) 1m 30.143s +0.362s [27/96]
5. Alex Rins ESP Suzuki Ecstar (GSX-RR)* 1m 30.178s +0.397s [15/66]
6. Jack Miller AUS Pramac Ducati (GP17) 1m 30.190s +0.409s [17/50]
7. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (GP18) 1m 30.192s +0.411s [52/58]
8. Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V) 1m 30.456s +0.675s [60/78]
9. Tito Rabat ESP Reale Avintia (GP17) 1m 30.476s +0.695s [42/52]
10. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha (YZR-M1) 1m 30.511s +0.730s [69/70]
11. Danilo Petrucci ITA Pramac Ducati (GP18) 1m 30.573s +0.792s [11/43]
12. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha (YZR-M1) 1m 30.590s +0.809s [66/69]
13. Franco Morbidelli ITA EG 0,0 Marc VDS (RC213V)* 1m 30.648s +0.867s [69/71]
14. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 30.701s +0.920s [64/65]
15. Andrea Iannone ITA Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 30.718s +0.937s [19/78]
16. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory (RC16) 1m 30.921s +1.140s [56/71]
17. Mika Kallio FIN Red Bull KTM Factory (RC16) 1m 31.169s +1.388s [54/84]
18. Scott Redding GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 31.311s +1.530s [8/63]
19. Tom Luthi SWI EG 0,0 Marc VDS (RC213V)* 1m 31.354s +1.573s [71/81]
20. Alvaro Bautista ESP Angel Nieto Team (GP17) 1m 31.486s +1.705s [36/37]
21. Hafizh Syahrin MAL Monster Yamaha Tech3 (YZR-M1)* 1m 31.537s +1.756s [46/47]
22. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (GP18) 1m 31.627s +1.846s [14/68]
23. Xavier Simeon ESP Reale Avintia (GP16)* 1m 32.019s +2.238s [21/51]
24. Karel Abraham CZE Angel Nieto Team (GP16) 1m 32.024s +2.243s [18/38]

Sunday, February 18, 2018

Hasil Lengkap Tes Pra-Musim Thailand 2018 Hari Kedua


Berita Seputar MotoGP - Jagoan Repsol Honda, Marc Marquez berhasil mendominasi di hari kedua tes pra-musim Thailand, Sabtu (17/2).

Pembalap asal Spanyol itu menjadi yang tercepat usai mencetak waktu terbaik di 1 menit 29.969 detik.

Posisi kedua dipegang oleh rekan setimnya, Dani Pedrosa, yang hanya terpaut +0.158 detik.

Posisi tiga berhasil diamankan oleh rider asal Australia, Jack Miller yang membela tim Satelit Alma Pramac Racing Ducati.

Melengkapi posisi lima besar, hadir nama pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan rider Satelit Monster Yamaha Tech3, Johann Zarco.

Berikut Hasil Lengkap Tes Pra-musim Thailand 2018 Hari Kedua:

1. Marc Marquez, Repsol Honda 1 menit 29.969 detik
2. Dani Pedrosa, Repsol Honda
3. Jack Miller, Pramac Ducati
4. Maverick Vinales, Movistar Yamaha
5. Johann Zarco, Monster Yamaha Tech3
6. Danilo Petrucci, Pramac Ducati
7. Alex Rins, Suzuki Ecstar
8. Cal Crutchlow, LCR Honda
9. Andrea Dovizioso, Ducati Team
10. Jorge Lorenzo, Ducati Team
11. Andrea Iannone, Suzuki Ecstar
12. Tito Rabat, Reale Avintia
13. Alvaro Bautista, Angel Nieto Team
14. Valentino Rossi, Movistar Yamaha
15. Takaaki Nakagami, LCR Honda
16. Bradley Smith, Red Bull KTM Factory
17. Aleix Espargaro, Factory Aprilia Gresini
18. Franco Morbidelli, EG 0,0 Marc VDS
19. Mika Kallio, Red Bull KTM Factory
20. Scott Redding, Factory Aprilia Gresini
21. Karel Abraham, Angel Nieto Team
22. Tom Luthi, EG 0,0 Marc VDS
23. Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech3
24. Xavier Simeon, Reale Avintia

Saturday, February 17, 2018

Hasil Lengkap Tes Pra-Musim Thailand 2018 Hari Pertama

Hasil Lengkap Tes Pramusim MotoGP di Buriram, Jumat (16/2/2018)

Berita Seputar MotoGP - Sirkuit Internasional Chang di Buriram, Thailand selesai melakoni debut sebagai lintasan MotoGP. Ditandai dengan keberhasilan Cal Crutchlow keluar sebagai pembalap tercepat di ujicoba pramusim, Jumat (16/2/2018).

Pada ujicoba perdana di Sirkuit International Chang, Cal Crutchlow berhasil mencatat waktu terbaik bersama LCR Honda. Dia menyelesaikan 57 lap dengan torehan waktu terbaik, 1 menit 30.797 detik. Di posisi kedua, ada pembalap Suzuki, Alex Rims dengan gap 0.012 detik.

Juara dunia MotoGP 2017, Marc Marquez mengalami penurunan performa menjelang sesi terakhir ujicoba hari ini. Pembalap Spanyol berjuluk Si Bayi Alien menempati catatan waktu terbaik ketiga dengan perolehan 1 menit 30.912 detik.

Sekadar informasi, ujicoba pramusim kali ini menjadi catatan tersendiri bagi dunia balap MotoGP. Selain karena debut lintasan di Buriram, pada kesempatan ini Pembalap Malaysia Hafizh Syahrin juga melakoni debutnya di ajang balap tertinggi.

Sayangnya, pembalap Monster Yamaha Tech3 yang menggantikan Jonas Folger tersebut gagal bersinar di kesempatan pertamanya. Dia harus puas di posisi buncit pada daftar pembalap setelah menyelesaikan putaran tercepat, 1 menit 33.165 detik atau tertinggal +2.368 detik di belakang Crutchlow. 

Berikut Hasil Lengkap Tes Pra-musim Thailand 2018 Hari Pertama:

1. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 30.797s [Lap 57/70]
2. Alex Rins ESP Suzuki Ecstar (GSX-RR)* 1m 30.809s +0.012s [66/70]
3. Marc Marquez ESP Repsol Honda (RC213V) 1m 30.912s +0.115s [30/78]
4. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (GP18) 1m 30.945s +0.148s [30/60]
5. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda (RC213V) 1m 30.960s +0.163s [70/75]
6. Danilo Petrucci ITA Pramac Ducati (GP18) 1m 31.003s +0.206s [70/74]
7. Jack Miller AUS Pramac Ducati (GP17) 1m 31.044s +0.247s [78/83]
8. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha (YZR-M1) 1m 31.189s +0.392s [68/74]
9. Andrea Iannone ITA Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 31.235s +0.438s [70/78]
10. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (GP18) 1m 31.246s +0.449s [60/64]
11. Maverick Viñales ESP Movistar Yamaha (YZR-M1) 1m 31.294s +0.497s [67/70]
12. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech3 (YZR-M1) 1m 31.305s +0.508s [35/67]
13. Tito Rabat ESP Reale Avintia (GP17) 1m 31.523s +0.726s [70/85]
14. Alvaro Bautista ESP Angel Nieto Team (GP17) 1m 31.525s +0.728s [76/84]
15. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 31.662s +0.865s [57/62]
16. Scott Redding GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 31.685s +0.888s [55/59]
17. Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V) 1m 31.692s +0.895s [55/87]
18. Karel Abraham CZE Angel Nieto Team (GP16) 1m 31.698s +0.901s [75/82]
19. Franco Morbidelli ITA EG 0,0 Marc VDS (RC213V)* 1m 31.729s +0.932s [67/72]
20. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory (RC16) 1m 31.741s +0.944s [58/67]
21. Tom Luthi SWI EG 0,0 Marc VDS (RC213V)* 1m 32.716s +1.919s [73/79]
22. Xavier Simeon ESP Reale Avintia (GP16)* 1m 32.720s +1.923s [47/50]
23. Mika Kallio FIN Red Bull KTM Factory (RC16) 1m 32.749s +1.952s [21/48]
24. Hafizh Syahrin MAL Monster Yamaha Tech3 (YZR-M1)* 1m 33.165s +2.368s 

Friday, February 16, 2018

Ucapan Selamat Ulang Tahun Dari Marquez Untuk Rossi

Ucapan Selamat Ultah dari Marquez untuk Rossi

Berita Seputar MotoGP - Tepat hari ini Valentino Rossi berulang tahun ke-39. Bukan usia yang muda buat seorang pembalap MotoGP saat ini. Tentunya banyak ucapan yang diberikan sesama pembalap kepada rider tertua di kejuaraan grand prix balap motor tersebut.

Salah satunya datang dari Marc Marquez. Pembalap tim Repsol Honda yang pernah berseteru dengan Rossi itu mengucapkan selamat hari kelahiran.

Tak hanya memberikan ucapan saja, Marquez juga menyampaikan pujian kepada musuh bebuyutannya tersebut. Pujian yang diutarakan The Baby Alien lantaran The Doctor masih sanggup bertarung dengan pembalap muda lainnya.

"Sangat mengesankan melihat apa yang Valentino Rossi lakukan pada usia 39 tahun. Itu adalah sesuatu yang semua pembalap inginkan karena pada akhirnya, menjaga motivasi, menjaga level performa selama bertahun-tahun, tidak ada yang bisa melakukan itu di masa lalu kecuali Rossi," kata Marquez seperti dikutip dari Motorsport, Jumat(16/2/2018).

Belum ada tanda-tanda perayaan apa yang akan diberikan tim Yamaha untuk merayakan hari kelahiran Rossi. Pasalnya, pabrikan Jepang ini sedang disibukkan dengan jadwal tes pramusim kedua tahun ini yang berlangsung di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand. 

Harapan Duo Repsol Honda Pada Sosok Alberto Puig

Harapan Duo Repsol Honda Pada Sosok Alberto Puig

Berita Seputar MotoGP - Tim Repsol Honda menunjuk Alberto Puig sebagai manajer baru. Mantan pembalap kelahiran Spanyol itu resmi bekerja mulai awal tahun ini.

Hadirnya Puig mendapat respon positif dari Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Mereka yakin pengalaman Puig bisa memberikan hal berguna untuk tim dalam mengarungi persaingan.

"Saya senang dengan keberadaan Alberto. Dia pembalap hebat dan pengalamannya bisa bermanfaat dalam sisi teknis," ucap Marquez.

"Saya suka mendengarkannya. Saya pikir dia bisa membawa banyak hal. Tidak hanya untuk Honda, namun bagi semua pembalap," tambahnya yang dikutip dari laman resmi MotoGP.

Puig aktif sebagai pembalap dalam kurun waktu 1987-1997. Lima tahun terakhir dalam kariernya ia berpacu dengan motor pabrikan Honda.

"Tes pertama dengannya berjalan positif. Dia mantan pembalap yang memiliki banyak pengalaman dan itu akan memberikan hal positif buat kami," ujar Pedrosa.

Sebelum menjabat posisi manajer tim, Puig sempat dipercaya menjadi penasihat untuk Tim Honda. Peran terakhirnya adalah menjadi Direktur Asia Talent Cup dan British Talent Cup. 

Demi Gelar Juara, Pedrosa Sampai Abaikan Liburan Musim Dingin

Demi Gelar Juara, Pedrosa Sampai Abaikan Liburan Musim Dingin

Berita Seputar MotoGP - Usaha keras terus dilakukan Dani Pedrosa. Demi mewujudkan ambisinya menjuarai MotoGP untuk kali pertama, pembalap Repsol Honda itu sampai rela memangkas liburannya hanya demi meningkatkan kemampuan dengan RC213V.

Dikutip dari Motorsport, Pedrosa mengakui bahwa sejauh ini dirinya kerap kesulitan menaklukkan lintasan basah. Perawakan yang kecil sering mengakibatkan Pedrosa kesulitan untuk memanaskan ban dalam kondisi basah, atau sangat dingin, dan juga karena tidak dapat menggunakan kompon ban paling sulit.

"Dani telah banyak bekerja di musim dingin ini untuk mencoba memperbaiki perasaannya pada kondisi sulit tersebut. Dia coba membiasakan diri untuk menghindari perasaan tidak aman atau tidak pasti," ucap rekan Pedrosa.

Pembalap 32 tahun itu sendiri yakin kerja kerasnya akan membuahkan hasil positif di MotoGP 2018. Ia akan berusaha agar kesalahan-kesalahan sebelumnya tidak terulang lagi.

"Tahun lalu saya melakukan beberapa balapan yang bagus dan saya sempat berada di podium. Saya cukup konsisten dalam memperjuangkan gelar juara. Tapi di beberapa lintasan, saya kerap finis di urutan 12 atau 14. Bahkan tak jarang saya akhirnya keluar dari persaingan. Untuk itulah di musim dingin ini saya coba membiasakan diri dengan situasi sulit seperti itu," ungkap Pedrosa.

"Anda tidak akan punya motor seperti di kelas MotoGP untuk berlatih (pribadi). Tapi setidaknya, Anda harus tetap berusaha mencari berbagai solusi. Kuncinya bagaimana kita menyesuaikan diri dengan situasi sesulit apapun," pungkasnya.

Pedrosa sempat tampil tercepat pada hari pertama tes pramusim Sepang akhir Januari lalu. Tapi dalam hasil kombinasi tiga hari tes, ia menempati posisi kedua, lebih lambat 0,179 detik dari pembalap Ducati, Jorge Lorenzo. 

Thursday, February 15, 2018

Sang Ibunda Mengungkap Kapan Valentino Rossi Bakal Pensiun


Berita Seputar MotoGP - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, akan memasuki usia 39 tahun pada 16 Februari 2018. Hal itu membuat kabar mengenai bakal pensiunnya The Doctor berembus semakin kencang.

Wacana mengenai pensiun Rossi muncul karena sang pembalap tidak pernah menjadi juara dunia MotoGP sejak 2009. Catatan tersebut membuat banyak pihak menganggap Rossi sudah tidak punya motivasi lagi.

Prestasi terbaik pembalap berjuluk The Doctor itu adalah menjadi runner-up pada musim 2014 hingga 2016. Bahkan, Rossi hanya menempati posisi kelima klasemen akhir MotoGP 2017.

Meski begitu, ibu Rossi, Stefania Palma, menilai putranya tidak akan pensiun dalam waktu dekat. Menurut Stefania, mantan pembalap Honda dan Ducati itu baru akan pensiun apabila telah tidak menikmati balapan.

"Rossi baru akan pensiun ketika dia sudah tidak menikmati balapan. Suatu saat dia akan menentukannya, tetapi saat ini dia masih menikmatinya," ujar Stefania kepada Cycleworld.

Valentino Rossi diyakini tengah berusaha menyamai rekor pembalap legendaris Italia lainnya, Giacomo Agostini. Saat ini, Rossi mengoleksi tujuh gelar MotoGP, tertinggal satu gelar dari Agostini.

Gaji Lorenzo Di Ducati Bakal Diturunkan, Dovizioso Justru Dinaikkan

Ducati

Berita Seputar MotoGP - Ducati berencana memperbarui kontrak Jorge Lorenzo yang akan kedaluarsa pada akhir MotoGP 2018. Namun, bos Ducati menyatakan kemungkinan bakal menurunkan gaji Lorenzo jika sepakat meneken kontrak baru. 

"Kami butuh usaha besar untuk memboyong Lorenzo, tapi itu aksi pada waktu tertentu. Budget untuk dua pebalap (Lorenzo dan Andrea Dovizioso) cukup menarik. Namun, saya tak berpikir kami bisa memberikan tawaran uang yang sama seperti ketika dia datang (dari Yamaha)," kata Direktur Ducati, Paolo Ciabatti, seperti dilansir AS, Rabu (14/2/2018). 

Jorge Lorenzo meneken kontrak berdurasi dua tahun dengan Ducati setelah pindah dari Yamaha. Pembalap asal Spanyol itu akan mendapat bayaran sebesar 7 juta dolar AS atau sekitar 93 miliar rupiah per tahun.

Namun, berapa gaji Lorenzo yang sebenarnya masih menjadi perdebatan. Beberapa sumber lain menyebut Lorenzo menerima gaji fantastis dari Ducati, yaitu 12,5 juta euro per tahun (Rp 176 miliar). 

Rencana menurunkan gaji Lorenzo kemungkinan berhubungan dengan Andrea Dovizioso. Pada MotoGP 2017, gaji Dovizioso disebut-sebut jauh di bawah Lorenzo. 

Namun, dengan gaji yang lebih kecil Dovizioso justru menunjukkan performa gemilang. Dia mampu bersaing dalam pacuan juara dunia MotoGP hingga seri terakhir. Ducati mengisyaratkan akan menaikkan gaji Dovizioso. 

"Itu gaji yang sangat tinggi dan kontrak Andrea menarik, tapi levelnya tidak sama. Anda akan dihargai untuk Anda yang dapat pada 2017. Dengan kontrak yang habis pada akhir tahun ini, Anda punya posisi untuk bernegosiasi yang lebih baik daripada sebelumnya," kata Ciabatti. 

Ciabatti mengatakan situasi yang dihadapi Lorenzo berbeda dibanding pada akhir 2016. Begitu juga situasi yang melingkupi Dovizioso. Seperti Lorenzo, kontrak Dovizioso di Ducati juga bakal berakhir pada akhir 2018. 

"Ketika kami merekrut Jorge Lorenzo, dia mendapat tawaran sangat penting dari Yamaha untuk memperbarui kontrak dan dia juara dunia. Sedangkan kami perbarui kontrak Andrea, saat dia tak memenangi balapan bersama Ducati. Hal-hal seperti ini," kata Ciabatti. 

Wednesday, February 14, 2018

Cedera, Pol Espargaro Gagal Ikuti Tes Pramusim Di Thailand

Cedera, Pol Espargaro Gagal Ikuti Tes Pramusim di Thailand

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro gagal mengikuti tes pramusim di Sirkuit Buriram, Thailand, 16-18 Februari 2018. Saat ini sang pembalap masih beristirahat untuk memulihkan cedera tulang belakangnya.

Cedera tersebut didapat Espargaro saat mengikuti tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, beberapa waktu lalu. Ketika itu ia terpental dari motornya hingga menabrak dinding pembatas sirkuit. Espargaro kemudian dilarikan ke rumah sakit dan harus dioperasi pada Senin (12/2/2018).

"Saya menghantam dinding pembatas dalam kecepatan 250 km/jam. Awalnya saya merasa tidak ada tulang yang patah. Hanya rasa sakit di sekujur tubuh, terutama bagian kaki," kata Espargaro yang dikutip dari Crash.

"Walaupun tidak bisa ikut tes pramusim, saya masih cukup beruntung karena ada di sini (Thailand) untuk menyaksikan kegiatan ini bersama tim," tambahnya.

Kepastian kabar ini sudah dikonfirmasi oleh tim KTM. Lewat media sosial Twitter, mereka menjelaskan kondisi kebugaran pembalapnya.

"Amat disayangkan Pol Espargaro tak bisa mengendarai KTM RC16-nya di tes MotoGP Thailand karena hernia tulang belakang, kemungkinan disebabkan kecelakaan dua pekan lalu di Sepang. Dia sudah menjalani operasi yang sukses senin malam di Dexeus BCN, info lebih lanjut segera disampaikan," kicau tim KTM.

Ada Pengurangan Jumlah Lap Di 7 Seri MotoGP 2018

Ada Pengurangan Jumlah Lap di 7 Seri MotoGP 2018

Berita Seputar MotoGP - Keputusan baru mewarnai jalannya MotoGP 2018. Mulai tahun ini Dorna selaku pengelola balapan bakal memangkas jumlah lap di dalam tujuh seri.

Nantinya jumlah lap di GP Amerika Serikat, GP Prancis, GP Catalan, GP Republik Ceko dan GP San Marino akan dipangkas satu putaran. Sedangkan GP Spanyol diperpendek dua putaran dan GP Valencia tiga putaran.

Keputusan serupa juga berlaku di pentas Moto2 serta Moto3. Di ajang Moto2, seri yang dipangkas satu putaran terjadi pada GP Amerika Serikat, GP Prancis, GP Catalan, GP Republik Ceko, GP San Marino, GP Jepang dan GP Malaysia. Sedangkan GP Spanyol dan GP Valencia dipangkas sebanyak dua putaran.

Untuk ajang Moto3, pemangkasan satu putaran terjadi di GP Amerika Serikat, GP Spanyol, GP Catalan, GP Republik Ceko, GP Aragon, GP Malaysia dan GP Valencia. Sementara pemotongan dua lap hanya terjadi di GP Prancis.

Perubahan ini didasari atas beberapa pertimbangan. Pertama, FIM dan Dorna sepakat untuk menyesuaikan waktu balapan mereka dengan siaran di televisi. Pasalnya, mereka menilai terdapat beberapa balapan yang memakan waktu cukup lama sehingga mengganggu program televisi lainnya.

Selain itu, perubahan ini juga dilakukan guna menyesuaikan keadaan mesin dengan keterbatasan bahan bakar. Karena keputusan ini, sangat tidak mungkin jika harus menambah durasi balap. Maka sebagai jalan keluarnya, pengelola lomba harus memangkas sejumlah putaran di beberpa seri yang dianggap terlalu banyak memakan waktu.

Tahun depan, jumlah pengurangan lap kabarnya akan lebih banyak di pentas Moto2 dan Moto3. Sedangkan di MotoGP tidak ada perubahan lagi sampai akhir musim 2019.

Tuesday, February 13, 2018

Morbidelli Jadi Incaran Tim Elite

Franco Morbidelli, MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Franco Morbidelli jadi incaran tim-tim MotoGP. Mereka bersaing mendapatkan tanda tangannya untuk musim 2019. 

Petualangan Morbidelli bersama Marc VDS di kelas MotoGP baru dimulai dengan menjalani tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, 28-30 Januari 2018. Dalam kesempatan itu, Morbidelli belum memperlihatkan hasil mengesankan.

Melihat aksinya selama tiga hari tes itu, progres jelas dari pembalap berusia 23 tahun tersebut. Karenanya, bisa dibilang tes pramusim untuk Morbidelli berjalan dengan baik. Jadi, tak heran jika mantan penghuni VR46 Academy itu mengundang banyak ketertarikan.

Sebelum MotoGP 2017 berakhir, ketertarikan sempat muncul dari tim Yamaha Tech 3. Namun, karena kesetiaan Herve Poncharal kepada Jonas Folger, mereka pun urung mengejar Morbidelli. Setelah itu, sempat ada ketertarikan dari LCR Honda dan Aprilia. Terkini, giliran Pramac Ducati yang dikaitkan dengannya.

"Anda bisa mendengar desas-desus bahwa Ducati memiliki ketertarikan pada Morbidelli untuk musim 2019. Kami harus menerimanya. Haruskan kami marah soal itu? Pastinya kami tak bisa melawan tawaran yang bisa memberinya 1 juta dolar," ujar kepala tim Marc VDS, Michael Bartholemy, dilansir Speedweek.

Marc VDS sendiri memang memiliki andil besar di balik kiprah hebat Morbidelli. Kolaborasi keduanya dimulai sejak musim 2016. Pada tahun pertama, Marc VDS hanya bisa mengantarkan pembalap asal Italia itu finis di urutan keempat.

Pencapaian menakjubkan diukir Marc VDS dan Morbidelli pada musim 2017. Mereka sukses menggondol gelar juara dunia Moto2 usai memenangkan delapan dari 18 balapan. Itu mengapa Marc VDS langsung mengikat Morbidelli dengan kontrak dua tahun plus opsi perpanjangan satu tahun.

"Dalam dua tahun, kami membuat Franco menjadi juara dunia. Kami memiliki musim yang bagus pada 2016 dan jadi juara dunia 2017. Kami memiliki kontrak dua tahun dengan opsi untuk tahun ketiga. Seharusnya itu akan sampai pada 2020," tegas Bartholemy.

Petrucci Dilepas, Anak Murid Rossi Dibidik Ducati

Petrucci Ditendang, Anak Murid Rossi Dibidik Ducati

Berita Seputar MotoGP - Rencana tim Pramac Ducati untuk membawa Francesco Bagnaia yang notabene murid Valentino Rossi makin menguat setelah Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti mengeluarkan pernyataan tentang masa depan Danilo Petrucci.

Dalam sebuah kesempatan Ciabatti mempersilakan Petrucci untuk melakukan negosiasi dengan tim produsen lain untuk mengamankan kursi di tahun depan. Ini perlu dimaklumi mengingat tim Ducati Corse telah memberikan sinyal bakal mempertahankan Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso, sehingga peluang Petrucci untuk menunggangi motor tim pabrikan sangat kecil.

Petrucci sendiri sebelumnya pernah menggambarkan situasi masa depannya bersama tim Pramac. Menurutnya, musim MotoGP 2018 akan menjadi tahun terakhir dengan tim satelit Pramac

Aprilia mencoba memikat Petrucci musim lalu untuk menggantikan Sam Lowes. Namun pada akhirnya mereka mengontrak Scott Redding dari Pramac untuk menjadi partner Aleix Espargaro pada 2018.

"Tujuan Ducati adalah mempertahankan pembalap resmi kami saat ini. Kami telah melakukan investasi dengan Andrea dan Jorge, kami harus berusaha untuk memperbarui kontrak keduanya," jelas Ciabatti seperti dikutip dari Motorsport, Selasa (13/2/2018).

"Danilo harus pintar saat pergi untuk mencari tim pabrik alternatif. Programnya dengan Pramac selesai tahun ini dan saya pikir dia adalah pembalap yang cocok untuk struktur resmi. Sudah biasa, jika dia menginginkan lebih banyak uang. Dalam artian semuanya terkait dengan penandatanganan dengan pabrikan, entah itu milik kita atau produsen lain," sambung Ciabatti.

Petrucci menikmati musim MotoGP terkuatnya sampai tahun 2017. Pembalap Italia itu mencetak empat podium dan berakhir di urutan kedelapan di klasemen akhir MotoGP. 

Monday, February 12, 2018

Meda: Rossi Jadi Teladan Dan Favorit Juara Dunia MotoGP 2018


Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi akan berulang tahun ke-39 pada 16 Februari 2018 nanti. Walau sudah termakan usia, namun pria Italia itu belum berniat pensiun dari MotoGP. 

Loyalitasnya terhadap dunia balap motor membuat sejumlah kalangan kagum dengan sosok Rossi. Sebab, dia masih terlihat kompetitif menunggangi kuda besi M1 Yamaha di MotoGP.

Pengamat sekaligus komentator MotoGP Guido Meda menyatakan Rossi masih memiliki keinginan yang besar untuk menghibur penonton. Profesionalisme dan kualitasnya pantas dijadikan teladan bagi pembalap junior.

Sekali menang dari enam kali berada di podium musim lalu adalah sebuah prestasi tersendiri buat Rossi. Tak pelak, catatan itu membuat namanya seringkali disebut sebagai favorit juara, termasuk di tahun ini.

"Valentino selalu mengejutkanku. Tahun lalu, pada usia 38, dengan kesulitan teknis dia masih bisa membawa pulang kemenangan dan beberapa podium. Dia adalah pembalap yang bekerja lebih dari yang lain untuk mengajukan setiap detailnya," kata Meda seperti dikutip dari Motograndprix, Minggu (9/2/2018).

"Valentino memiliki keinginan yang besar dan ini membuatnya kompetitif. Dia pantas dijadikan sebagai teladan, sehingga tidak bisa dilepas dari label favorit juara," tambahnya soal peluang Rossi di MotoGP 2018.

Selain memuji profesionalisme Rossi di dunia balap motor, Meda juga mengomentari kecerdikan juara dunia tujuh kali MotoGP itu dalam mengembangkan akademi balap. Menurutnya, keberadaan akademi balap VR46 setidaknya dapat mengikis dominasi Spanyol di kejuaraan grand prix.

"Ini adalah momen kebangkitan besar yang bertentangan dengan masa krisis yang telah membuat kita menderita dominasi Spanyol. Yang menarik adalah mengembangkan akademi seperti Valentino Rossi. Dia telah berhasil menemukan bakat dan mendukung mereka dengan sarana yang dibutuhkan," ujar Meda.

Sudah banyak pembalap muda Italia yang berhasil unjuk kebolehan di lintasan balap motor. Sebut saja Franco Morbidelli, jawara Moto2 musim lalu itu sering disebut sebagai calon kuat pengganti Rossi.

Apalagi Morbidelli kini sudah naik kelas dan bakal berada di lintasan bersama mentornya tersebut di MotoGP tahun ini. "Akan menjadi tidak adil untuk meminta Franco gagal di tahun pertama MotoGP. Kami harus memberinya waktu untuk pertumbuhan yang progresif dan setelah setahun kemudian kita akan melihat pembalap yang lengkap," tukas Meda.

Marquez: Lorenzo Bangkit Di MotoGP 2018

Jorge Lorenzo, MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Raport Jorge Lorenzo pada MotoGP 2017 kurang bagus. Di tengah kehebatan Andrea Dovizioso, Lorenzo justru gagal memenuhi ekspektasi Ducati. Jangankan bersaing untuk gelar, sekadar meraih kemenangan saja, pembalap asal Spanyol itu tak mampu. 

Ya, Lorenzo harus mengakhiri MotoGP 2017 tanpa kemenangan. Dari 18 balapan yang diikuti, hanya tiga podium yang didapat pembalap asal Spanyol itu. Itupun tak ada satu pun yang berupa podium juara.

Tiga podium itu didapat di Spanyol, Aragon, dan Malaysia. Ia pun harus menempati urutan ketujuh klasemen di akhir musim, bahkan kalah dari debutan yang menunggai Yamaha Tech 3, Johann Zarco. Tak heran jika banyak kritik yang menghampiri mantan pembalap Movistar Yamaha itu.

Namun, Lorenzo kini mulai menunjukkan tanda-tanda bagus jelang bergulirnya MotoGP 2018. Anggapan itu tak lepas dari hasil yang didapat pada tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, 28-30 Januari 2018. Pembalap berusia 30 tahun itu sukses mengukir catatan waktu tercepat.

"Motor hanya soal catatan waktu. Kritik yang menimpa Jorge akan memberikan motivasi lebih. Saya tak akan terkejut jika melihatnya menang di Qatar," kata pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, dilansir Tuttomotoriweb.

Sepanjang tes pramusim MotoGP 2018 di Sepang, Lorenzo mampu bersaing di barisan atas. Di hari pertama, ia mengukir waktu dua menit 59,802 detik dan menduduki urutan ketiga. Pada hari kedua, ia menempati posisi keempat dengan waktu 1 menit 59,498 detik.

Puncaknya adalah hari ketiga yang dikuasai pembalap asal Spanyol tersebut dengan waktu 1 menit 58,830 detik. Hasil itu membuat X-Fuera menorehkan rekor sebagai pengukir waktu putaran tercepat di Sepang, melampaui Marc Marquez pada musim 2015.

Hasil itu menempatkannya di urutan teratas dalam daftar rekapitulasi catatan waktu tes di Sepang. Bukan hanya Marquez, mantan rekan setimnya di Yamaha, Rossi pun yakin bahwa Lorenzo memiliki peluang besar untuk menjadi juara dunia.

"Pada akhirnya, kami tahu bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukan, dalam hal-hal terkait elektronik. Tapi secara keseluruhan ini adalah tes yang positif. Saya yakin Lorenzo akan sangat kuat tahun ini karena Ducati seperti itu. Motornya melaju dengan baik dan pasti ia akan menjadi pembalap yang sangat cepat," jelas Rossi.

Sunday, February 11, 2018

Bos MotoGP Berharap Rossi Bertahan


Berita Seputar MotoGP - Kontrak Valentino Rossi bersama Movistar Yamaha akan berakhir hingga MotoGP 2018. Hingga kini, Rossi belum tahu apakah dirinya akan memperpanjang kontrak atau pensiun. 

Banyak yang menilai pembalap asal Italia itu akan segera meninggalkan MotoGP. Pasalnya, dia sudah menginjak 38 tahun. 

Namun, sekali lagi Rossi menegaskan bahwa semuanya akan tergantung pada performa M1. Jika menilai dirinya merasa masih kompetitif, The Doctor akan memperpanjang kontrak satu atau dua tahun ke depan.

Kini, ada laporan yang menyebut bahwa pengoleksi sembilan gelar juara dunia itu akan memutuskan pensiun dari MotoGP. Lalu, ia akan melanjutkan petualangannya dengan menjadi pembalap MotoE. Soal itu, bos Dorna selaku operator MotoGP, Carmelo Ezpeleta, justru berharap Rossi tetap di kelas utama ajang balap kuda besi.

"Untuk saat ini ya masih salah satu yang terbaik di MotoGP. Saya berbicara dengan Vale dan saya melihatnya masih memiliki kekuatan dan keinginan yang sama. Saya tak mengatakan apapun. Saya tak memberi batasan dan saya mengharapkannya bertahan," kata Ezpeleta, dilansir Tuttomotoriweb.

Ya, Dorna sendiri baru saja resmi meluncurkan Kejuaraan Dunia MotoE, 6 Februari 2018. Ajang balap motor listrik itu sendiri akan dihelat pada 2019. Nantinya, akan ada 18 motor dari 11 tim yang bakal ikut bersaing.

 
Tujuh tim MotoGP sudah memastikan berpartisipasi. Mereka adalah Tech 3, LCR, Marc VDS, Pramac, Avintia, Angel Nieto, dan Gresini. Sisanya akan ada wakil dari Moto2 dan Moto3 yang berjumlah empat tim.

"Dorna bersama dengan FIM dengan bangga melangkah ke depan menuju dunia motor elektrik, sebuah opsi yang kami pertimbangkan berkaitan dengan masa depan. Hari ini kami sangat antusias untuk mengumumkan kemitraan kami dengan Enel sebagai sponsor resmi dan juga mitra berkelanjutan untuk ajang MotoGP," jelas Ezpeleta.

Bos Yamaha Buat Pernyataan Mengejutkan Soal Rossi Dan Vinales


Berita Seputar MotoGP - Manajer Movistar Yamaha, Massimo Meregalli, menyebut masukan dari Valentino Rossi memang lebih bernilai ketimbang Maverick Vinales. Pernyataan ini cukup mengejutkan karena bisa memicu konflik dalam tim.

Meregalli menyebut adalah sebuah hal yang normal jika masukan dari Rossi lebih penting buat tim ketimbang Vinales. Justru dia menyarankan pembalap asal Spanyol tersebut belajar dari seniornya pada ajang MotoGP itu.

"Masukan dari Valentino lebih penting ketimbang Maverick dan itu normal. Rossi berusia 39 tahun dan Vinales 23 tahun. Maverick harus belajar darinya dan mengambil keuntungan," ujar Meregalli kepada Motorsport.

Meregalli memahami jika gaya balap Vinales berbeda dengan Rossi. Namun, dia menekankan kedua pembalap untuk bisa saling mendukung dalam menciptakan motor yang memiliki dasar kuat.

"Memang benar setiap pembalap memiliki gaya balap yang berbeda dan membutuhkan hal yang spesifik, tapi motor kami hanya bisa dikendarai dengan satu cara dan jika landasannya bagus, kedua pebalap akan merasa senang," tutur Meregalli.

Movistar Yamaha sudah memperlihatkan motor YZR-M1 anyar yang bakal dipakai Rossi dan Vinales untuk MotoGP 2018. Motor itu diperkenalkan di Matadero Madrid, Spanyol, Rabu (24/1/2018).

Corak motor baru Yamaha ini tak jauh berbeda dengan musim lalu. Motor Yamaha YZR-M1 masih dominan dengan warna biru, tapi dipadukan corak putih yang menggantikan hijau. Namun, Yamaha masih mengembangkan mesin dan spesifikasi lainnya pada motor Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

Stoner Ingin Rossi Terus Membalap Di MotoGP


Berita Seputar MotoGP - Masa depan Valentino Rossi di MotoGP terus diperbincangkan banyak kalangan. Banyak yang menantikan apakah Rossi akan bertahan atau gantung helm usai MotoGP 2018. 

Rossi sendiri pasti sudah bosan mendengar pertanyaan mengenai kapan dirinya akan pensiun dari MotoGP. Selama ini, ia pun selalu memberikan jawaban yang membuat publik semakin sulit memprediksi kapan saat itu akan tiba.

Jawaban yang paling sering diungkapkan adalah keputusan ia akan ambil setelah melihat rapornya usai enam balapan paruh pertama MotoGP 2018. Jika merasa dirinya masih kompetitif, kemungkinan besar pembalap 38 tahun itu akan memutuskan untuk melanjutkan petualangannya.

Jika sebaliknya, bukan tak mungkin ia memutuskan untuk pensiun dari MotoGP usai musim 2018 berakhir. Pembalap penguji Ducati yang juga mantan rival Rossi, Casey Stoner ikut angkat bicara. Ia sendiri mengindikasikan bahwa dirinya mendukung Rossi memperpanjang kontrak.

"Jika Anda masih bersenang-senang dan kompetitif, saya tak mengerti mengapa harus berhenti. Ini merupakan pilihan yang sangat baik untuk tim pabrikan dan membawa nilai bagus bagi kejuaraan," kata Stoner, dikutip Tuttomotoriweb.

Tak bisa dipungkiri, Rossi memang membawa pengaruh besar dalam kejuaraan MotoGP. Banyak orang yang menonton MotoGP hanya karena ingin melihat aksi The Doctor di lintasan. Tak heran jika banyak yang khawatir atmosfer MotoGP bakal berkurang tanpa kehadiran Rossi.

Sebelumnya, pembalap asal Italia itu juga berkomentar soal rapor buruk Yamaha di MotoGP 2017. Rossi dan Maverick Vinales sama-sama gagal memenuhi ekspektasi dengan menunggangi Yamaha YZR-M1.

"Ini sangat sulit untuk dimengerti. Maverick memulai dengan penuh percaya diri di awal tahun setelah merasa nyaman di pramusim. Tapi sangat mudah kehilangan kepercayaan dan arah saat ia mengalami beberapa kecelakaan," ujar Stoner.

Marquez Belum Putuskan Masa Depannya


Berita Seputar MotoGP - Pembalap MotoGP, Marc Marquez sudah membicarakan mengenai masa depannya dengan tim Repsol Honda. Namun, Marquez tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan.  

Juara dunia MotoGP musim lalu itu tampaknya ingin mengamati bagaimana pergerakan yang dilakukan produsen lain. Itu bisa menjadi potensi dia hijrah.

Sejauh ini, baru Maverick Vinales yang sudah mencapai kesepakatan dengan tim Yamaha. Sedangkan duo Ducati yakni Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo telah memberikan sinyal bakal bertahan.

Sementara Honda belum memutuskan siapa yang akan bertahan dua tahun kedepan (2019-2020). Jika dilihat pasar transfer pembalap MotoGP di musim ini, Marquez merupakan pembalap yang sedang diburu banyak tim.

Kendati demikian, Marquez mengaku jika dirinya telah berbicara tentang masa depannya. Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh sponsor tim Repsol Honda, pembalap asal Spanyol itu mengaku belum memutuskan apa pun.

"Saya selalu mengatakan bahwa Honda akan menjadi yang pertama saya ajak bicara. Baik pikiran dan hati saya mengatakan bahwa mereka adalah prioritas saya," beber Marquez, seperti dikutip dari GPOne, Sabtu (10/2/2018).

"Tapi pada akhirnya saya juga perlu mendengarkan dan memperhatikan produsen lain juga," tutur pembalap berusia 24 tahun ini.

Pernyataan Marquez sedikit membuka harapan tim lain untuk melakukan negosiasi dengannya. Saat ini hanya ada satu tim yang kemungkinan bisa menggodanya yakni Ducati.

Pasalnya, tim Ducati Corse terus melakukan perkembangan untuk memastikan motor yang kompetitif di musim ini. Namun begitu, pemilik nomor 93 tidak ingin terburu-buru mencapai kesepakatan dengan tim manapun.

"Saya tidak ingin terburu-buru sekarang. Kami akan melihat bagaimana segala sesuatu berkembang," kata Marquez.

Friday, February 9, 2018

Terlalu Lama Di Moto 2, Rookie Ini Sulit Beradaptasi Di MotoGP


Berita Seputar MotoGP - Sebagai rookie di MotoGP 2018, usia Thomas Luthi memang bisa dibilang uzur. Pembalap berusia 31 tahun itu terlalu lama menghabiskan karier di Moto 2. 

Ya, Luthi yang akan menjadi rekan setim Franco Morbidelli di MotoGP 2018 itu memang terlalu lama berkiprah di kelas Moto2. Setelah lima musim di kelas 125 cc (sekarang Moto 3), ia pun berpetualang di Moto2 sejak 2007.

Artinya, sudah 11 tahun pembalap asal Swiss itu menghadapi tingkat persaingan yang sama di Moto2. Ternyata, hal itu menjadi bumerang tersendiri bagi Luthi. Ya, ia mengaku kesulitan beradaptasi dengan motor di MotoGP.

Kesulitan Luthi terlihat pada tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Sepang, Malaysia, 28-30 Januari. Dalam rekapitulasi catatan waktu tes selama tiga hari, Luthi hanya mampu menempati urutan ke-25. Catatan waktu terbaiknya terpaut 2,296 detik dari Jorge Lorenzo sebagai pembalap tercepat.

"Ini adalah dunia yang berbeda. Moto 2 adalah sekolah hebat, tapi saya sudah bertahun-tahun di sana. Pastinya saya memiliki gaya Moto 2 di dalam diri. Saya harus mengubahnya, mungkin butuh waktu sedikit lebih lama untuk beradaptasi, tapi saya banyak bekerja," ujar Luthi, dikutip Autosport.

Rekan setimnya, Morbidelli, sukses mencatatkan waktu lebih baik di Sepang. Juara dunia Moto 2 2017 itu menempati posisi ke-20 dengan hanya berselisih 1,696 detik dari Lorenzo, pembalap Ducati Corse.

Menurut Luthi, bagian tersulit dari pengalaman perdananya naik motor kelas MotoGP adalah mengendalikan ban. Maklum, MotoGP menggunakan Michelin sebagai produsen, sedangkan Moto 2 adalah Dunlop. "Sulit untuk mendapatkan perasaan, terutama dengan ban depan. Sangat sulit karena sangat berbeda dengan ban depan Moto 2," jelas Luthi.

"Langkah demi langkah saya semakin mendekat. Tapi saya masih butuh lebih banyak putaran. Saya harus melaju lebih kuat dan pengereman harus lebih lambat. Jika saya mengerem seperti ini di Moto 2, itu akan menjadi cerita yang berbeda," ia menambahkan.

Operator MotoGP Resmi Luncurkan Kejuaraan Dunia MotoE

MotoGP, MotoE

Berita Seputar MotoGP - Operator MotoGP, Dorna, resmi meluncurkan ajang balap baru, yaitu Kejuaraan Dunia MotoE, di Roma, Spanyol, Selasa (6/2/2018). Ajang ini akan mulai dihelat pada 2019. 

Bakal ada 18 motor dari 11 tim yang bakal bersaing di lintasan. Sudah ada tujuh tim MotoGP yang memastikan ikut serta, yakni Tech 3, LCR, Marc VDS, Pramac, Avintia, Angel Nieto (dulunya Aspar), dan Gresini.

Selain tim MotoGP, ada juga perwakilan dari Moto2 dan Moto3 yang berjumlah empat tim. Namun, tak disebutkan siapa saja yang memastikan ikut.

Untuk tim MotoGP, Dorna akan memberikan jatah dua motor. Sementara tim Moto2 dan Moto3 masing masing mendapatkan satu motor.

"Dorna bersama dengan FIM dengan bangga melangkah ke depan menuju dunia motor elektrik, sebuah opsi yang kami pertimbangkan berkaitan dengan masa depan," ujar CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, seperti dikutip Motorsport, Selasa (7/2/2018).

Perusahaan energi, Enel, akan menjadi sponsor utama dari Kejuaraan Dunia MotoE. Sementara motor Energica Ego versi balap akan menjadi motor yang dipakai para pebalap. Namun, belum ada jadwal resmi yang diumumkan.

"Hari ini kami sangat antusias untuk mengumumkan kemitraan kami dengan Enel sebagai sponsor resmi dan juga mitra berkelanjutan untuk ajang MotoGP," tutur Ezpeleta.

Thursday, February 8, 2018

Honda Kesulitan Cari Suksesor Marquez


Berita Seputar MotoGP - Honda kesulitan dalam proses regenerasi pembalap di kelas utama MotoGP. Hingga saat ini, mereka masih memercayai Dani Pedrosa (Repsol) dan Cal Crutchlow (LCR), yang notabene pembalap berusia 32 tahun. 

Ini tentunya cukup mengejutkan mengingat pembalap muda mulai bermunculan. Sebut saja Franco Morbidelli, yang tiba di kelas utama membawa label sebagai juara dunia Moto2. Namun, kedatangannya tidak mengubah struktur pembalap inti.

Pasalnya, HRC tetap memberikan kontrak kepada Crutchlow, sementara Morbidelli hanya dijadikan sebagai pembalap sewaan. Fenomena inilah sulit dijawab Alberto Puig selaku bos baru di Honda.

"Sulit untuk mengatakannya. Ada beberapa pembalap yang sangat bagus di paddock MotoGP. Tapi Anda tidak pernah tahu bagaimana mengembangkannya. Yang bisa saya katakan adalah Honda selalu berusaha menyewa pembalap terbaik yang ada," ujar Puig seperti dikutip dari Speedweek.

"Tentu saja Anda selalu ingin memiliki yang terbaik di tim pabrik. Tim satelit penting bagi kami, tapi biasanya kami membawa pembalap teratas ke tim Repsol."

"Saya pikir saat ini tidak begitu mudah untuk menemukan bakat hebat. Tidak banyak pembalap super yang tersedia," ujarnya menambahkan.

Di sisi lain, Puig ogah membahas masa lalu. Ia ingin berkonsentrasi untuk menganalisis pekerjaan dan baru akan mencarikan solusi terbaik di masa depan.

"Saya baru mengenal Repsol-Honda sekarang. Saya memeriksa situasinya, saya menganalisanya, maka saya akan memutuskan apa solusi terbaik untuk masa depan. Tidak tepat menilai masa lalu sekarang. Kami harus melihat ke depan," Puig mengakhiri.

Cedera Dan Fisik Halangi Pedrosa Juarai MotoGP


Berita Seputar MotoGP - Dani Pedrosa termasuk pembalap yang kurang beruntung di MotoGP. Meski sudah menggeluti balapan bergengsi ini sejak lama, namun Pedrosa tak sekalipun mampu menjadi juara MotoGP. 

Pedrosa sendiri sudah mencicipi kelas MotoGP sejak 2006. Saat itu ia datang dengan status sebagai juara dunia 125cc 2003, 250cc 2004, dan 250cc 2005. Artinya, kualitas Pedrosa memang sudah teruji di kelas yang lebih rendah.

Karenanya, sangat mengherankan jika sampai saat ini pembalap asal Spanyol tersebut tak kunjung memenangkan gelar juara dunia MotoGP. Mike Leitner, mantan kepala kru Pedrosa, tahu betul penyebab eks bosnya pacekil gelar.

Penyebab utamanya adalah karena Pedrosa menjadi pembalap yang rentan akan cedera. Padahal, ia sempat memiliki musim-musim di mana ia sangat berpeluang menobatkan diri sebagai juara dunia MotoGP.

"Dani kerap mengalami cedera pada waktu yang salah, di tahun-tahun ketika ia memenangkan banyak balapan dan tengah memperjuangkan gelar. Saya tak yakin apakan ia lebih gampang cedera dibandingkan pembalap lain," kata Leitner yang bekerja dengan Pedrosa selama 11 tahun, dilansir Speedweek.

Sampai saat ini, prestasi terbaik pembalap berusia 32 tahun itu di kelas MotoGP adalah menjadi runner-up. Sukses itu sudah ia dapatkan pada musim 2007, 2010, dan 2012. Dalam empat musim terakhir, rapor terbaiknya hanya finis urutan keempat.

Selain cedera, postur tubuhnya yang terlalu mungil juga diyakini Leitner sebagai salah satu masalah. Biasanya, pembalap dengan postur kecil akan menguntungkan dalam hal kecepatan. Tapi, bisa saja hal itu justru menjadi bumerang bagi pembalap tersebut.

"Posturnya tak selalu menjadi keuntungan baginya. Apalagi dengan motor besar 1.000cc. Tenaganya terlalu kuat dengan tinggi badannya. Anda bisa melihat terkadang ia berjuang keras. Jika kondisinya tidak bagus, akan ada fluktuasi," ungkap Leitner.

Wednesday, February 7, 2018

Pembalap Malaysia Perkuat Yamaha Di Tes Pramusim MotoGP 2018

Pembalap Malaysia Perkuat Yamaha di Tes Pramusim MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Desas-desus bergabungnya pembalap asal Malaysia, Hafiz Syahrin, di MotoGP menemui titik terang. Tim balap Tech 3 Yamaha secara resmi mengumumkan Syahrin ikut tes pramusim kedua.

Bos tim Tech 3, Herve Poncharal, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang mempercayakan Hafiz Syahrin untuk tampil di tes pramusim MotoGP di Sirkuit Buriram, Thailand. Hal itu merupakan sinyal positif Syahrin akan jadi pengganti Jonas Folger untuk MotoGP 2018.

"Saya sangat senang dan merasa terhormat memiliki kesempatan meminta Hafiz Syahrin tampil bersama kami untuk tes pramusim di Sirkuit Buriram," kata Herve Poncharal, dikutip Crash.net, Selasa (6/2/2018).

"Seperti semua orang tahu, karena Jonas Folger memutuskan bahwa dia tidak bisa balapan pada MotoGP 2018, kami sudah mencari siapa pembalap pengganti yang tepat," lanjutnya.

Meski demikian, Herve Poncharal, mengaku pihaknya belum memperoleh kepastian Hafiz Syahrin sebagai pembalap permanen di timnya untuk musim 2018. Kepastian tersebut, kata Poncharal, baru bisa didapat setelah tes pramusim di Sirkuit Buriram.