Tuesday, February 28, 2017

Sekarang Jakabaring vs Lido Berebut Jadi Penyelenggara MotoGP Indonesia


Berita Seputar MotoGP - Gatot S. Dewa Broto yang menjabat sebagai Sesmenpora, menyatakan bahwa memang ada rencana pembangunan Sirkuit Lido, yang terletak di Jawa Barat.

Tapi ia masih belum tahu pasti, apakah Sirkuit Lido nantinya akan siap untuk menggelar seri MotoGP mulai 2018.

"Memang benar, Sirkuit Lido diperuntukkan untuk MotoGP. Namun, saya tidak tahu apakah sirkuit ini bakal menjadi saingan dari Jakabaring. Kami juga belum menerima laporan dari Dorna Sport terkait sirkuit tersebut," jelas Gatot.

Sirkuit Lido sendiri rencananya akan dibangun oleh MNC Group dengan MNC Land sebagai operatornya, dan mereka sudah megirim surat ke Kemenpora, yang isinya menyatakan bahwa MNC Land meminta izin dari pihak Kemenpora untuk membangun sirkuit yang berstandar internasional di Lido, Jawa Barat.

Rencana pembangunan Sirkuit Lido, MNC Land sepertinya akan bekerja sama dengan The Trump Organizazion. Perusahaan asing milik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Tapi jika melihat waktu sekarang, kemungkinan Sirkuit Lido untuk menggelar MotoGP 2018 sangatlah kecil.

Sedangkan untuk Sirkuit Jakabaring peluangnya cukup besar, karena sebelumnya pihak Palembang sudah beberapa kali melakukan pertemuan penting dengan Dorna Sport.


Calon Penerus Valentino Rossi Saat Ini Masih di Moto3


 
Berita Seputar MotoGP - Manajer Andrea Iannone dan pengamat MotoGP asal Italia, Carlo Pernat yakin bahwa Valentino Rossi sudah dekat dengan waktu pensiunnya.

Tapi siapa yang akan menjadi penerus potensial untuk Rossi, jika ia sudah benar-benar pensiun nanti?

Untuk tahun 2017 dan 2018 Rossi masih terikat kontrak dengan tim Movistar Yamaha dan ingin memburu gelar juara dunia kesepuluh.

Tapi apa yang terjadi dengan Kejuaraan Dunia MotoGP ketika Rossi memutuskan untuk mengakhiri karirnya?

Pernat yakin bahwa Rossi akan meninggalkan celah besar di MotoGP dan posisinya akan sulit tergantikan.

"Setidaknya Rossi masih dua tahun lagi ada di MotoGP, tapi tetap akan sulit untuk mengisi kekosongan yang ditinggal Rossi nanti.

Tidak akan pernah ada seorang pewaris sepadan. Rossi sama halnya dengan Agostini yang hanya muncul setiap 20 tahun sekali, mereka tercatat dalam sejarah," kata Pernat seperti diberitakan Speedweek.

"Memang ada banyak pembalap yang bisa menang, tetapi tidak memiliki karisma seperti Rossi," jelas Pernat.

"Menurut saya, saat ini ada dua pembalap jagoan yang bakal bersinar di masa depan saat mereka tiba di kelas MotoGP. Yang pertama adalah Enea Bastianini dan kedua adalah Romano Fenati.

Tentu, ada orang lain, tapi saya berani bertaruh hanya salah satu dari mereka yang akan jadi penerus Rossi," pungkas Pernat dengan yakin.


Dovi Beri Sinyal Ducati Bakal Melorot Tahun Ini


Berita Seputar MotoGP - Rider senior Ducati Team, Andrea Dovizioso mengakui bahwa Ducati GP17 belum cukup kompetitif di setiap sirkuit tahun ini.

Dalam tes terbaru di Phillip Island dua pekan lalu, Dovi tidak sepenuhnya puas dengan hanya finis ketujuh, terpaut +0,699 detik di belakang pembalap tercepat, Maverick Vinales dan satu tempat di depan Lorenzo.

"Jika Anda melihat tes dan membuat perbandingan dengan tahun lalu, kami berada dalam situasi yang jauh lebih baik," kata Dovizioso kepada EuroSport.

"Saya kompetitif di Malaysia, saya juga kompetitif di Phillip Island, dan ini adalah salah satu trek terburuk saya. Kami telah meningkatkan sedikit dari tahun lalu. Kami cukup cepat.

Tapi di sisi lain, kami masih kesulitan di beberapa poin penting. Jadi saya tidak senang dengan hasil tes sejauh ini. Kami melakukan pekerjaan besar, tapi itu tidak cukup," keluh pembalap Italia itu.

Ditanya apakah Ducati memiliki update part terbaru untuk tes pra-musim terakhir di Qatar nanti, Dovi menjawab: "Di Qatar sulit untuk memiliki materi baru," cetusnya.

"Ini tidak mungkin untuk membawa sesuatu dalam dua minggu, kita harus memahami apa yang harus kita lakukan, mencoba untuk meningkatkan motor dengan cara lain," harapnya.

Dovi percaya bahwa perbaikan dalam mengubah motor bisa mengubah nasib Ducati, demi gelar juara dunia.

"Ketika Anda berada dalam balapan, kurangnya grip memberikan pengaruh buruk yang besar. Memang ada banyak peningkatan di Ducati, tetapi jika dibanding dengan semua saingan kami, maka itu belum ada apa-apanya, motor kita saat ini belum bisa diandalkan," akuinya.

"Itu sebabnya saya mengatakan jika kita menyentuh titik itu, segala sesuatu bisa berubah," pungkas Dovi.


Monday, February 27, 2017

Gelar 2017 Jatah Valentino Rossi, Ini Penjelasannya


Berita Seputar MotoGP- Rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi sudah 7 tahun terakhir ini finis tanpa gelar juara dunia, terakhir tahun 2016 kemarin ia kembali kalah oleh rider muda Repsol Honda, Marc Marquez.

Namun jangan salah, tahun ini Rossi yang walaupun semakin menua bakal memberikan penampilan terbaiknya diatas M1 terbaik.

Sepanjang tes pra-musim 2017, lawan-lawan jumbo Rossi seperti Marquez dan Maverick Vinales boleh saja berada di atas angin, tapi jangan senang dulu.

Karena dalam setiap tes dan uji coba, termasuk latihan bebas dan kualifikasi, bukan Rossi namanya jika tampil sebagai yang tercepat.

Rossi yang sejati adalah Rossi yang selalu keteteran di semua sesi before race day. Baru kemudian di saat balapan berlangsung Rossi tampil mengejutkan semua lawan-lawannya dan menghibur penonton dengan selalu start dari barisan belakang.
Baca juga : Bayliss: Valentino Rossi Favorit Juara 2017


Rossi bisa menjadi juara dunia tahun 2017 ini dengan beberapa alasan kuat berikut:

1. Kombinasi Payah Lorenzo - Ducati

 
Lorenzo memang pembalap yang cepat dan Ducati memang motor yang sangat cepat, terutama di lintasan lurus. Namun untuk menggabungkan kedua unsur yang secara teknis masih asing satu sama lain tersebut, setidaknya membutuhkan waktu satu tahun penuh untuk beradaptasi.

Jadi fokus Lorenzo sepanjang musim 2017 ini bakal dikerahkan untuk beradaptasi dengan motor barunya, otomatis secara tak langsung nama Lorenzo sudah tereliminasi dari kandidat juara dunia 2017.

2. Marquez yang Tak Berjodoh dengan RC213V Jeroan Big Bang

 
Sepanjang tes, Marquez yang menjadi ujung tombak Repsol Honda selalu kalah dari Vinales, bahkan Marquez sendiri mengaku masih bingung, apakah akan menggunakan motor konsep big-bang atau malah beralih ke konsep mesin jadul tahun lalu.

Kepanikan pihak Repsol Honda semakin tercium dengan memanfaatkan fasilitas tes pribadi yang secara mendadak diadakan di Sirkuit Jerez pada Sabtu (25/2) kemarin.


3. Vinales Sudah Terbukti Cengeng Saat Head to Head

 

Berkaca dari musim lalu, ketika Vinales dihadapkan dengan duel head to head, Vinales selalu kelabakan, misalnya saat bertarung melawan Dani Pedrosa di seri Barcelona dan saat berduel dengan Rossi di balapan Agaron, Vinales selalu babak belur.

Ditambah kemenangan Vinales di seri Inggris tahun lalu didapat dengan cara ngacir sepanjang balapan di Sirkuit Silverstone tersebut.

Rossi memang kerap kesulitan di setiap sesi tes, hal itu dikarenakan Rossi sendiri yang sibuk mencoba semua part baru yang disediakan oleh Yamaha, Rossi biasanya akan selalu memberikan kejutan saat balapan berlangsung.

Rossi juga sudah berjanji pada penggemarnya, bahwa ia akan pulang dengan gelar tahun ini.


Bayliss: Valentino Rossi Favorit Juara 2017

 
Berita Seputar MotoGP - Mantan pembalap GP dan juara dunia World Superbike, Troy Bayliss memberikan pandangannya tentang persaingan di MotoGP musim 2017 ini.

Bayliss juga mengikuti tes MotoGP di Phillip Islandia. "Itu adalah pertarungan yang adil. Vinales tampak baik, ia telah membuktikan bahwa ia adalah roket.

Sementara Jorge Lorenzo kuat, tapi ia membutuhkan lebih banyak waktu. Dia pasti bisa memenangkan beberapa balapan, tapi saya tidak berpikir ia bisa bertarung memperebutkan gelar," terang Bayliss kepada Speedweek.

Dapatkah Casey Stoner membantu pembalap seperti Lorenzo? "Saya tidak tahu. Stoner selalu kuat. Di Sepang ia telah membuktikan sejak hari pertama. Dia bisa melaju dengan cepat, sementara yang lain membutuhkan lebih banyak waktu," tegasnya.

Belum ada yang bisa mengendarai Ducati sehebat dirinya, akui Bayliss dengan sangat yakin.

Lalu siapa favorit Bayliss dalam pertarungan gelar MotoGP tahun 2017? Apakah Marquez, Vinales atau Rossi?

"Valentino Rossi. Saya pikir dia adalah favorit," pilihnya.
 

Sunday, February 26, 2017

Seperti Apa Tes Pribadi Repsol Honda, Ini Kata Marquez - Pedrosa


Berita Seputar MotoGP - Duet Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa sukses menjalankan tes pribadi di Sirkuit Jerez, Spanyol hari Sabtu (25/2) kemarin.

Awalnya mereka mendapat jatah 2 hari tes, namun di hari Jum'at, Jerez diguyur hujan lebat, jadi mereka memutuskan untuk turun ke lintasan hanya di hari Sabtu.

"Tes Sabtu kemarin adalah hari yang produktif, kita berhasil melakukan banyak lap dan bekerja pada motor kami dengan baik.

Kami melakukan sebagian besar pekerjaan kami sesuai dari yang direncanakan. Saya jatuh di sore hari dan mengalami dislokasi bahu kanan, tapi untungnya itu tidak ada yang serius.

Sekarang saya harus beristirahat kembali ke rumah dan bersiap-siap untuk tes berikutnya, di Qatar," kata Marquez.

Senada dengan ucapan Marquez, Pedrosa juga mengatakan kalau hasil tes pribadi di Jerez cukup positif.

"Setelah hari pertama terhalang hujan, untungnya hari kedua kemarin kita mampu untuk sepenuhnya memanfaatkan waktu yang tersedia, meskipun kondisi lintasan di pagi hari tidak ideal dan kami harus berkonsentrasi pada semua tugas dalam satu hari," tutur Pedrosa seperti dimuat laman MotoGP HRC.

"Kami bekerja sangat keras, tapi kami puas dengan apa yang kami lakukan di sini. Sekarang kita harus tetap fokus, mencoba dan melanjutkan dengan cara yang sama di Qatar dalam waktu dua minggu kedepan," pungkas pembalap asal Spanyol itu.


Tes Pribadi, Marquez Kecelakaan di Tikungan 7 Jerez


Berita Seputar MotoGP - Satu minggu setelah tes resmi di Australia, Marc Marquez dan Dani Pedrosa akhirnya kembali ke lintasan di Jerez, Spanyol, untuk menjalani tes pribadi selama satu hari pengujian.

Jadwal awalnya diagendakan dua hari, tapi hujan di hari pertama kemarin membuat kondisi trek yang kurang ideal pada hari Jumat, mendorong tim untuk membatalkan hari pertama.

Meskipun langit tetap berawan di hari Sabtu (25/2) kemarin, kondisi trek masih memungkinkan untuk tes Repsol Honda.

Di sore hari, Marquez kesulitan karena mengalami kecelakaan di tikungan 7 dan mengalami dislokasi bahu kanannya.

Setelah melakukan cek kesehatan di pusat medis sirkuit, tidak menunjukkan kerusakan lebih lanjut. Meskipun kecelakaan tersebut, Marquez berhasil menyelesaikan sebagian besar program pengujian dan juga dengan Pedrosa.

Para insinyur langsung kembali ke Jepang untuk menganalisis data yang dikumpulkan dan mempersiapkan diri untuk tes pra-musim akhir, yang akan berlangsung di Losail, Qatar, mulai 10-12 Maret nanti. 


Ducati Yakin Lorenzo Tidak Akan Sesuram Nasib Rossi


Berita Seputar MotoGP - Bos Ducati Team, Paolo Ciabatti sangat yakin dengan rider anyar mereka, Jorge Lorenzo yang baru bergabung dengan Ducati tahun ini.

Ia berpendapat bahwa Lorenzo tidak akan seburuk penampilan Rossi dulu ketika membela Ducati.

Tapi sejauh ini, Lorenzo masih tampil buruk dalam tiga tes pra-musim, apakah dalam balapan nanti Lorenzo bisa lebih baik dari Rossi?

"Ducati yang sekarang sudah jauh berbeda dengan Ducati 2011 silam, sekarang juga ada banyak orang-orang baru dalam tubuh Ducati, terutama Gigi sebagai general manager dan direktur teknis. Motor kami sekarang juga sudah jauh lebih baik dibanding motor 2011 lalu," terang Ciabatti kepada Speedweek.

Menarik untuk melihat aksi Lorenzo dalam balapan dengan motor Ducati nanti, apakah bisa melaju dengan lebih baik dari Rossi, atau malah sebaliknya?

Jangan-jangan Lorenzo akan lambil lebih lambat dari pembalap Satelit Ducati, mengingat dalam tes pra-musim, pembalap lapis kedua Ducati kerap tampil lebih maksimal.


Saturday, February 25, 2017

Pernat: KTP Valentino Rossi Palsu!


Berita Seputar MotoGP - Manager pribadi rider Suzuki Ecstar, Andrea Iannone, Carlo Pernat mengaku sangat mengagumi talenta dan skill balap yang dimiliki oleh bintang Movistar Yamaha, Valentino Rossi.

Pernat sangat kagum melihat Rossi yang yang masih sangat kompetitif meskipun usianya kini sudah 38 tahun. Pernat pun berpendapat bahwa KTP milik Rossi 'palsu'.

"Kartu identitas Rossi itu palsu. Rossi sebenarnya tidak berusia 38 tahun, tapi 25 tahun! Rider lain bisa saja berkarir selama 15 tahun, tapi Rossi adalah 'anak muda', menikmati hidupnya seolah-olah ia masih 10 tahun lebih muda.

Bahkan saya sangat yakin Rossi akan masih berpeluang meraih gelar ke-10 nya. Memang itu bukan pekerjaan mudah, tapi dia adalah racing animal dan siap menghadapi siapapun," tutur Pernat kepada Tutto Motori.

Pernah berkata demikian tentu saja dengan nada bercanda, karena melihat semangat Rossi layaknya pembalap muda, meski usia semakin menua.

Saat ini, nama Rossi sendiri memang menjadi pembalap yang paling tua di grid MotoGP. Apakah Rossi akan mampu kembali berjuang untuk gelar ke-10 di musim 2017 ini? Kita tunggu saja.


Rider Seluar Biasa Rossi Hanya Muncul 20 Tahun Sekali


Berita Seputar MotoGP - Pengamat MotoGP asal Italia, Carlo Pernat kembali melempar pujiannya untuk rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi, ia yakin bahwa belum ada pembalap yang layak menjadi penerus Rossi, setidaknya untuk beberapa tahun kedepan.

Menurut Pernat, Rossi sangat langka, sama halnya dengan Giacomo Agostini, yang sukses dengan 15 gelar juara dunia ketika mendominasi Grand Prix era 60 dan 70an. Agostini adalah pembalap super istimewa, sampai nama Rossi muncul sebagai pahlawan baru di MotoGP.

"Rossi tidak akan punya penerus, bahkan tidak ada pembalap yang akan jadi penerusnya. Pembalap seluarbiasa Rossi hanya muncul sekali dalam 20 tahun, sama halnya dengan Agostini.

Pembalap jago mungkin akan bermunculan, tapi takkan sekharismatik Rossi. Sejauh ini yang paling mirip memang Andrea Iannone, tapi ia sudah tak terlalu muda lagi," akui Pernat kepada Tutto Motori.


Friday, February 24, 2017

Segudang Pujian Bos Yamaha untuk Performa Apik Vinales


Berita Seputar MotoGP - Bos tim Movistar Yamaha, Massimo Meregalli dapat memastikan bahwa debut Maverick Vinales dengan M1 sudah bisa dikatakan sensasional, bahkan kecepatan balap Vinales membuat sang bos takjub.

"Pertama-tama Vinales benar-benar cepat," kata Meregalli dengan nada senang saat diwawancarai Crash.

"Bagi kami itu benar-benar penting, melihat bagaimana ia bisa mengelola simulasi balapan. Tahun lalu kami banyak menderita banyak dengan degradasi ban belakang. Tapi tahun ini ia selalu merasa bahwa performa ban tidak begitu buruk," tegas Meregalli.

"Vinales melakukan dua kali simulasi dengan kecepatan yang baik. Ia menghabiskan 20 lap. Pada dasarnya penurunan waktu hampir tidak ada.

Vinales bisa menjaga kecepatan yang lebih cepat, tetapi ia mengatakan bahwa pada akhirnya, setelah 17 lap, dia cukup kelelahan. Pokoknya ini adalah informasi yang benar-benar baik," akuinya.


Musuh Terberat Valentino Rossi Bukan Marquez Atau Lorenzo


Berita Seputar MotoGP- Saat melakukan wawancara dengan Reservoir Dogs pada Rabu lalu, pembalap veteran MotoGP Valentino Rossi mengakui jika musuh terberat di sepanjang karir membalapnya hingga kini ternyata bukanlah Marc Marquez ataupun Jorge Lorenzo.

Pada Rabu lalu (22/2) pembalap veteran Movistar Yamaha, Valentino Rossi melakukan wawancara dengan sebuah media Reservoir Dogs. Rider yang telah memperpanjang kontrak dua tahun kedepan dengan Yamaha ini pun blak-blakan soal karir dan kehidupan pribadinya.

Dalam kesempatan itu, The Doctor – julukan Rossi sempat menuturkan bahwa dirinya tak mempedulikan para rivalnya. Pasalnya saat ini Rossi sangat berambisi untuk menggenapi gelar kesepuluhnya di balap kelas premier. Dengan dalih sudah banyak belajar dari kesalahannya di masa lalu, rider yang tengah berusia 38 tahun ini bahkan bertekad menyabet dua kejuaraan sekaligus di musim 2017 nanti.

“Di sepanjang karir, saya sudah banyak belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan. Bagi saya yang terpenting adalah bisa memenangkan dua kejuaraan sekaligus saat gelaran race di Valencia nanti (seri penutup MotoGP),” pungkas Valentino Rossi seperti yang dilansir dari laman Italia, Tuttomotoriweb.

Rekan setim Maverick Vinales itu pun kemudian ditanya tentang pebalap yang paling dianggap sebagai rival terberatnya. Dan ternyata, Rossi menyebut bukan Marc Marquez atau Lorenzo yang jadi rival terberatnya. Lantas, siapakah rival tersengitnya?

“Kira-kira siapa yang bakal saya pilih antara (Marc) Marquez dan (Jorge) Lorenzo? Oke, saya pilih Lorenzo saja,” lanjut The Doctor sambil tertawa. “Ya begitulah. Tapi sebenarnya musuh tersengit di sepanjang karir saya adalah (Max) Biaggi ketimbang dua rider Spanyol tersebut.”

Seperti diketahui, rivalitas antara Rossi dan Biaggi telah tercetus sejak tahun 2001 di kelas 500cc ketika The Doctor sukses menyabet gelar juara dunia bersama Honda. Persaingan keduanya semakin memanas saat Biaggi sengaja memepet Rossi ketika melewati tikungan. Alhasil, Rossi pun melebar keluar lintasan. Tak terima dengan aksi Biaggi, Rossi pun lantas membalas di putaran selanjutnya. Sambil menyalip Biaggi, Rossi pun mengacungkan jari tengahnya.

Thursday, February 23, 2017

MotoGP vs Superbike Selisih 2 Detik, Siapa Lebih Cepat di Tes Australia?


Berita Seputar MotoGP - MotoGP dan Superbike sudah menuntaskan tes pra-musim di Sirkuit Phillip Island, MotoGP pekan lalu dan Superbike pekan ini.

Lalu siapa yang tercepat antara pembalap MotoGP vs Superbike di lintasan mengalir Phillip Island?

Di MotoGP, rider Movistar Yamaha, Maverick Vinales sukses menjadi yang tercepat dengan waktu terbaiknya 1 menit 28.549 detik, sedangkan di Superbike, Jonathan Rea yang mengendarai Kawasaki berhasil mencetak waktu putaran lap terbaik di 1 menit 30.545 detik.

Jadi, dalam tes kali ini MotoGP unggul sekirat 2 detik dari Superbike.

Bahkan semua pembalap MotoGP lebih cepat dari pembalap tercepat superbike, sebagai catatan, pembalap MotoGP paling lambat di tes Australia kemarin adalah Sam Lowes yang mengendarai Aprilia dengan waktu lap terbaiknya 1 menit 30.300 detik.

Lowes masih lebih cepat sekitar 0.100 detik 0.345 detik. Superbike pernah lebih cepat dari MotoGP di sesi tes privat Jerez November lalu.


Lebih Cepat dari Rossi, Vinales: Saya Bukan Pembalap Utama


Berita Seputar MotoGP - Kondisi saat ini di Movistar Yamaha sangat mengejutkan, dimana rider anyar mereka Maverick Vinales sukses menjadi yang tercepat sepanjang tiga sesi dalam tes pra-musim, sementara Valentino Rossi yang lebih senior semakin terpuruk.

Namun Vinales tidak yakin bahwa dirinya bakal menjadi ujung tombak Yamaha, rider Catalan itu sadar diri bahwa ia bukanlah pembalap utama di tim barunya itu.

"Saya masih ragu dengan penampilan buruk Rossi, karena ia banyak menguji part selama tes, sedangkan saya hanya fokus pada beberapa uji coba motor. Jadi jangan pernah remehkan Rossi meskipun saya saat ini menjadi tolak ukur di Yamaha," kata Vinales.

Tapi di lain sisi, Vinales tak menyangkal bahwa dirinya akan menjadi fokus persaingan untuk musim 2017 ini, melawan juara dunia bertahan dari skuad Repsol Honda, Marc Marquez.

"Sejauh ini saya belum menargetkan gelar. Jujur, saya hanya baru fokus pada motor, untuk memahami seberapa besar potensi saya.

Saya masih pemula di Yamaha dan belum bisa tampil maksimal 100%, namun satu hal yang pasti bahwa saya sangat termotivasi," tegas pemilik nomor start #25 itu. 


Valentino Rossi Akui Pernah Lakukan Seks Sebelum Balapan


Berita Seputar MotoGP - Melakukan hubungan ‘sex’ sebelum berlaga di lintasan kerap menjadi pantangan bagi sebagian besar pembalap, pasalnya hal tersebut bakal membuat performa mereka tidak maksimal. Namun ternyata, Valentino Rossi mengaku pernah melakukannya sebelum balapan.

Ada beberapa hal yang cukup dihindari para pembalap MotoGP sebelum berlaga, salah satunya adalah melakukan hubungan ‘sex’. Para rider beranggapan bahwa berhubungan intim sebelum turun ke lintasan hanya akan membuat kondisi fisik mereka tidak 100% fit saat mengaspal.

Tak cuma para pembalap, hal ini sepertinya berlaku juga bagi para pesepakbola profesional. Kebanyakan para pemain sepak bola tidak akan melakukan hubungan intim lantaran akan memperburuk performa mereka.

Lantas bagaimana dengan Valentino Rossi? Rupanya pembalap veteran Movistar Yamaha ini mengaku jika dirinya pernah melakukan sex sebelum berlaga di lintasan. Akan tetapi, entah karena alasan apa, beberapa kali Rossi tidak jadi melakukannya.

“Seks sebelum race? Memang, itu pernah terjadi pada saya. Akan tetapi saya tidak akan melakukannya lagi,” ungkap The Doctor seperti yang dilansir dari Tuttomotoriweb pada Rabu lalu (22/2/2017). “Namun, saya juga pernah gagal lebih dari satu kali, walaupun saya pernah sukses melakukannya.”

Dalam wawancara yang dilakukannya dengan Reservoir Dogs tersebut, sang pebalap andalan Yamaha kemudian menuturkan jika dirinya juga tak jarang ditolak oleh banyak wanita.

“Apakah saya pernah ditolak oleh wanita? Tentu saja itu pernah terjadi pada saya, bahkan lebih dari satu kali. Walaupun sekarang ini saya sudah sukses,” tambah Rossi.

Selain itu, di usianya yang sudah tak muda lagi, yaitu 38 tahun, Valentino Rossi tak memungkiri bahwa dia menginginkan sebuah keluarga, terutama seorang anak. “Hanya saja, hal seperti itu bertahap. Sebab melakukannya (berkeluarga) dalam hidup ini pasti tidak mudah.”



Wednesday, February 22, 2017

Masuk ke MotoGP, KTM Bongkar Semua Kecurangan Honda


Berita Seputar MotoGP - Saat peluncuran tim Red Bull KTM Factory Racing MotoGP, juga dengan tim Red Bull KTM Ajo kelas Moto2 dan Moto3 di Austria kemarin, CEO KTM Stefan Pierer langsung menuding Honda Racing Corporation (HRC) seringkali melakukan kecurangan di setiap kompetisi yang mereka ikuti, misalnya di Reli Dakar dan Moto3.

KTM tahun ini juga untuk pertama kalinya menjadi pemasok sasis untuk tim Red Bull KTM Ajo di Moto2. Pierer juga merasa ada yang janggal ketika harus bekerja sama dengan Honda yang menjadi pemasok tunggal untuk mesin Moto2 sejak 2010 kemarin.

"Kelas Moto2 ternyata jauh lebih murah ketimbang kelas Moto3, karena Moto2 hanya menggunakan satu unit mesin. Tapi mesin Moto2 datang dari kompetitor yang paling kami benci, yaitu Honda.

Bukan masalah sebenarnya, karena saya mengdengar bahwa Triumph sebentar lagi akan menjadi pengganti mulai 2018 mendatang, ini bakar baik" tegas Pierer.

Pierer dengan terang-terangan membongkar semua kecurangan yang dilakukan Honda, misalnya dalam insiden Reli Dakar, kala itu para rider Honda dijatuhi penalti satu jam usai mengisi bahan bakar di zona terlarang, menghalangi jalan KTM meraih kemenangan.

KTM juga menaruh curiga besar pada Honda ketika pabrikan asal Jepang itu merombak rev limit pada motor pembalap Leopard Racing, Danny Kent yang akhirnya meraih gelar dunia Moto3 2015 dengan keunggulan enam poin dari rider Red Bull KTM Ajo, Miguel Oliveira.

"Honda memang sangat paling berat bagi kami, tapi rasanya mereka selalu curang. Seperti dua contoh di atas tadi.

Saya tak habis pikir mengapa mereka bisa melakukan hal seperti itu. Mungkin ini sudah menjadi ciri khas Honda, dan itulah alasan mengapa kami ingin mengalahkan mereka," ancam Pierer.


Honda atau KTM, Siapa Anak Emas Red Bull?


Berita Seputar MotoGP - Tahun 2017 ini, KTM resmi hadir di kelas MotoGP dengan dua pembalap anyarnya, Pol Espargaro dan Bradley Smith.

Jadi Repsol Honda bakal kedatangan saingan sekaligus teman serumpun karena sponsor mereka Red Bull, tapi pabrikan mana yang sebenarnya mendapat status lebih.

Selama ini Red Bull di MotoGP berhasil menjadi brand kuat berkat kemenangan tim Repsol Honda, apakah dengan kehadiran KTM image itu akan berubah.

Di Repsol Honda, Red Bull ternyata hanya menjadi sponsor untuk Team dan statusnya hanya sebagai Partner, bukan sponsor utama, karena memang sponsor utama masih dipegang oleh Repsol.

Kedudukan Red Bull setara dengan sponsor tim dan partner lainnya, seperti One Heart (Satu Hati), Estrella Galicia atau Pull&Bear.

Sedangkan di KTM, Red Bull tampil sebagai sponsor utama/judul dengan nama Reb Bull KTM Factory Racing, jadi secara posisi sponsor, Red Bull "mendapat atau memberi" opsi paling besar untuk KTM dibanding Honda.


Agostini: Rossi vs Vinales Tak Mungkin Jadi Teman


Berita Seputar MotoGP - Legenda Grand Prix asal Italia, Giacomo Agostini, sangat yakin bahwa kedua rider Movistar Yamaha saat ini, Valentino Rossi dan Maverick Vinales tidak akan bisa berteman dengan baik.

Agostini beranggapan bahwa kedua rider Yamaha itu punya ambisi besar yang sama, dan tentu tak ada yang ingin mengalah.

"Dua pembalap super di tim yang sama akan membuat keduanya tidak bisa berteman dengan baik. Keduanya punya ambisi yang sama dan tak ada yang ingin mengalah," jelas Agostini kepada Tuttorimotoriweb.

Terlebih Vinales sebagai rekan setim Rossi saat ini punya talenta luar biasa yang dapat melumatkan siapa saja lawan-lawannya di lintasan.

"Saya pikir Vinales adalah pembalap dengan bakat luar biasa. Pengalamannya masih minim, tapi ia malah sukses beradaptasi dengan cepat ketika menggunakan Yamaha. Jadi di masa depan ia akan semakin menakutkan," lanjutnya.

Sejauh ini, dalam tiga kali tes pra-musim, Vinales memang sudah menunjukkan diri sebagai lawan baru bagi rider-rider MotoGP, termasuk rekan setimnya sendiri, Rossi.

Vinales sukses tampil cepat dibanding Rossi dalam tiga kali tes pra-musim, yang sudah berlangsung di Valencia, Sepang dan Phillip Island.

Tes berikutnya atau yang terakhir akan berlangsung pada 10 - 12 Maret mendatang di Sirkuit Losail, Qatar.


Tuesday, February 21, 2017

Vinales: Tak Bisa Jadi Rider Bintang Jika Bertandem dengan Rossi


Berita Seputar MotoGP - Ada banyak sekali keuntungan yang didapat seorang pembalap jika bisa menjadi rekan satu untuk bintang Movistar Yamaha, Valentino Rossi.

Tapi, ternyata ada juga beberapa poin minus menjadi teman satu paddock The Doctor.

Seperti pengakuan sang tandem baru-baru ini, Maverick Vinales yang merasa ragu bisa menjadi bintang saat menjadi teman satu tim Rossi di Movistar Yamaha.

"Tak mungkin saya menjadi bintang di tim ini. Saya tak mungkin dibandingkan dengan Rossi. Suatu hari nanti mungkin Rossi akan kalah, namun kemudian ia pasti akan menang lagi," tutur Vinales kepada Motorsport.

Ketika di tes pra-musim di Sirkuit Philip Island pekan kemarin, Vinales sukses lebih cepat dari Rossi.

"Saya sangat percaya diri di trek ini. Jika saya merasa tidak cukup baik, maka akan sulit rasanya untuk melaju cepat.

Jujur saja, saya tak terlalu memperhatikan garasi sebelah, saya hanya fokus pada tugas sendiri, tugas untuk mengeksplore semua potensi yang ada pada motor," tegasnya.

Dengan kecepatannya saat ini, Vinales digadang-gadang bakal mendominasi di barisan depan saat balapan nanti.

"Siapa saja yang menggunakan Yamaha, maka ia akan difavoritkan banyak orang. Saat ini saya hanya bisa bilang kalau motor kami sangat baik, yang harus saya lakukan adalah melaju secepat mungkin dan berusaha konsisten" harap pria Spanyol itu.


Wow! Ini Tampang Sangar KTM MotoGP 2017


Berita Seputar MotoGP - Pabrikan KTM secara resmi akan bertarung di kelas MotoGP mulai 2017 ini, Senin (20/2) kemarin pabrikan asal Austria itu resmi meluncurkan livery perdana mereka untuk MotoGP 2017 dengan motor RC16.

Acara peluncuran tim KTM berlangsung di markas besar Mattighofen, Austria. Kedua pembalap mereka, Bradley Smith dan Pol Espargaro turut hadir, juga diramaikan oleh pasukan Moto2 dan Moto3 KTM.

Di kelas Moto2, KTM diperkuat oleh duet Brad Binder dan Miguel Oliveira, sedangkan di kelas Moto3, ada nama Bo Bendsneyder dan Niccolo Antonelli.

Yamaha, Ducati, Suzuki, Honda dan KTM sudah meluncurkan livery baru mereka untuk musim ini, jadi tinggal Aprilia menjadi satu-satunya pabrikan yang belum merilis livery motor mereka. 

Monday, February 20, 2017

Bermasalah di Australia, Honda Gelar Tes Privat di Jerez


Berita Seputar MotoGP - Tim Repsol Honda kabarnya berencana untuk menggelar tes privat MotoGP selama dua hari di Jerez di akhir minggu depan.

Awalnya Repsol Honda berencana menggelar tes privat di Sirkuit Sepang, Malaysia, namun kemudian keputusan di ubah dan nama Sirkuit Jerez menjadi pilihan akhir mereka.

Repsol Honda menghindari Sirkuit Sepang karena Malaysia sekarang sedang sering turun hujan, jadi trek biasnaya lama mengering akibat sistem drainase sirkuit yang belum maksimal.

Livio Suppo juga telah mengonfirmasi bahwa timnya akan menjalankan tes pribadi di Sirkuit Jerez akhir minggu depan.

"Keputusan final belum diumumkan, tapi tim sudah menyewa satu sirkuit," terang Suppo seperti diberitakan MotorSport.

Begitu juga dengan pembalap mereka, Repsol Honda belum memutuskan apakah dalam tes nanti mereka akan menggunakan Marc Marquez dan Dani Pedrosa, atau pembalap Satelit atau malah hanya pembalap penguji (test rider).

Sebagai catatan, masing-masing pembalap aktif MotoGP hanya boleh mengiktu tes privat selama lima hari dalam satu musim. Sementara Marquez dan Pedrosa keduanya sama-sama belum pernah mengikuti tes privat untuk musim 2017 ini.


Crutchlow Cerita Kenapa Marquez Kalah dari Vinales


Berita Seputar MotoGP - Cal Crutchlow mengaku bahwa para rider Honda tidak bisa melakukan simulasi balapan dalam jumlah lap banyak di hari terakhir tes pra-musim di Phillip Island kemarin.

Hal itu dikarenakan ban depan Michelin kompon lembut masih belum cocok dengan mesin RC213V.

Walaupun demikian, Crutchlow mampu tampil dengan kecepatan yang sangat mengesankan, bahkan cukup dekat dengan waktu lap milik Marc Marquez.

Hanya saja untuk melakukan simulasi balap sepanjang penuh mereka masih menemukan kendala pada manajemen ban.

Pembalap asal Inggris itu berhasil finis kelima di hari terakhir dan secara keseluruhan mencetak waktu lap terbaik di 1 menit 29.101 detik.

"Kita masih kesulitan untuk mencetak waktu lap terbaik, karena ada masalah dengan ban depan, begitu juga dengan Marquez," ungkap Crutchlow.

"Secara keseluruhan waktu lap tidak begitu buruk tapi kami hanya mencoba simulasi balapan jarak pendek, untuk 27 lap penuh kami masih ada masalah terkait penggunaan ban, jadi mungkin kami akan melakukannya di tes Qatar mendatang.

Ban depan tidak bisa bekerja maksimal di motor kami meskipun lintasan sudah sangat panas, grip ban depan menjadi masalah umum untuk anak-anak Honda.

Saya juga melihat Jack Miller mencoba untuk menjalankan simulasi balapan panjang, namun hasilnya sangat mengecewakan dan ia sangat kesulitan ketika ditikungan," keluhnya.

"Kita sebenarnya dapat mencetak kap cepat untuk balap, namun ban meragukan. Jadi, saat ini tidak ada gunanya, Kami hanya membuang-buang waktu karena ban depan terlalu lembut," tambah Crutchlow.

Marquez sendiri harus puas finis kedua dibelakang Maverick Vinales di hari terakhir tes pra-musim Philip Island, ketika sesi simulasi balap berlangsung. 


Sunday, February 19, 2017

Lorenzo Komentari Performa Vinales, Ini Katanya


Berita Seputar MotoGP - Musim 2017 ini Jorge Lorenzo hijrah ke Ducati dan meninggalkan Movistar Yamaha.

Posisi yang ditinggal Lorenzo sebagai rekan setim Valentino Rossi di pabrikan asal Jepang tersebut langsung diganti oleh Maverick Vinales.

Hadir dengan mengejutkan semua orang, Vinales sukses mendomias tiga tes pra-musim sejauh ini, di Valencia, Sepang dan Phillip Island.

Lalu apa komentar Lorenzo melihat domonasi tak terkalahkan dari Vinales?

Lorenzo mengaku bahwa dirinya sejak awal sudah yakin Vinales akan menjadi pengganti di Movistar Yamaha, namun yang lebih mengagetkan adalah Vinales yang langsung mencuri perhatian dengan M1, tanpa perlu terlalu lama beradaptasi.

"Akhirnya, Vinales memang mengejutkan, dan memang sejak awal saya sudah prediksi ia akan sangat cepat, sangat agresif dan usianya masih sangat muda," kata Lorenzo.

"Saya rasa Vinales memgejutkan semua orang dengan kecepatannya, inilah kenyataannya," tegasnya.

Lorenzo sendiri masih kesulitan beradaptasi dengan tunggangan barunya di Ducati, GP17. Lorenzo belum bisa menemukan setingan yang pas dengan motor anyarnya itu.


Lorenzo Ungkap Penyebab Kegagalan di Tes Australia


Berita Seputar MotoGP - Pembalap anyar Ducati Team, Jorge Lorenzo mengatakan bahwa dengan larangan sayap di MotoGP sangat berdampak pada hasil tes di Phillip Island kemarin.

Lorenzo tampak kesusahan menggeber Ducati tanpa sayap dan tidak bisa mendominasi di barisan depan.

Sementara itu Ducati diharapkan untuk tetap menjaga rahasia solusinya sampai musim pembuka di Qatar nanti,

Lorenzo menyelesaikan tes Ducati pertamanya di Valencia November lalu dengan motor bersayap dan hasilnya sangat memuaskan, tapi tes di Sepang dan Phillip Island dengan motor tanpa sayap Lorenzo tidak bisa berbuat banyak.

"Di Sirkuit Sepang kami tidak merasakan perbedaan yang begitu banyak, tapi di Phillip Island saya merasakannya, terutama dengan angin," ucap Lorenzo kepada AustoSport.

"Saat menggunakan gigi keenam bagian depan mulai bergerak dan harus mengurangi throttle. Sepang lebih stop-and-go dan kami tidak merasa begitu banyak kesulitan tanpa sayap.

Sudah jelas bahwa Ducati adalah yang paling canggih dalam hal winglet dan dengan aturan baru sekarang yang melawang winglet, maka sama sekali kami tak diuntungkan.

Kita harus memiliki motor yang berbeda untuk mengejak ketertinggalan dan menyelesaikan masalah itu," harapnya.


Ini Kegiatan Iannone dan Rins Selama di Jakarta


Berita Seputar MotoGP - Dua jagoan anyar Suzuki Ecstar MotoGP, Andrea Iannone dan Alex Rins berhasil didatangkan oleh Suzuki Motor Indonesia untuk meramaikan acara peluncuran motor baru mereka, Suzuki GSX-R dan GSX-S150.

Keduanya tiba di Jakarta Sabtu pagi (18/2) yang datang langsung dari Philip Island, usai melakoni sesi tes pra-musim ketiga MotoGP tahun 2017.

Kedatangan Iannone dan Rins disambut hangat oleh para fans, keduanya menghadiri acara Lauching motor baru Suzuki GSX-R dan GSX-S150 dengan tajuk #readytodominate.

Setelah itu, Iannone dan Rins ikut dalam acara Meet & Greet dan foto bersama dengan pecinta MotoGP tanah air, kebanyakan dari mereka adalah pelanggan Suzuki.

Selain itu, Iannone dan Rins juga ikut dalam sesi Press conference & perkenalan brand ambassador motor Suzuki GSX dan GSX-S150 yang berlokasi di Citos, Jakarta.

Menurut informasi dari twitter resmi Suzuki Motor ID, Iannone dan Rins kini sudah ke airport untuk bertolak ke Jepang.

Bisa dibilang kunjungan kedua bintang Suzuki MotoGP itu sangat singkat, hanya dari pagi hingga sore hari saja, tak sempat mengenal walau hanya satu malam. 

Gibernau: Pedrosa Bisa Juara Dunia dengan Cara Ini


Berita Seputar MotoGP - Tahun ini Dani Pedrosa memiliki sekutu baru di Repsol Honda, dia adalah Sete Gibernau yang akan bertindak sebagai pelatih untuk Pedrosa.

Gibernau sangat berharap Pedrosa dapat lebih semangat lagi dalam setiap balapan, yakni percikan api semangat dari batinnya, percikan yang sama yang membuat Valentino Rossi kompetitif di usia 38 tahunnya.

Gebernau ingin Pedrosa berubah menjadi liar, tepatnya yang yang memungkinkan Pedrosa untuk melampaui batas kemampuannya.

Apakah ada hubungan khusus antara Gibernau dan Pedrosa?
"Saya sudah mengenalnya sejak dia masih kecil, sampai sekarang dia tetap kecil (Gibernau tersenyum). Ada hubungan yang hebat antara kami, Dia telah meminta saya untuk mengikutinya sejak dua tahun lalu dan pada akhirnya saya menerimanya sekarang," terang Gibernau kepada GPOne.

Sekarang Anda pelatihnya?
"Saya tidak ingin disebut pelatih, sebenarnya saya tidak tahu apakah saya akan berada di semua race, karena saya memiliki kegiatan lain yang harus saya urus di Spanyol. Sejujurnya saya yang harus belara dari Pedrosa, bukan sebaliknya".

Apa yang hilang dari Pedrosa dalam beberapa tahun terakhir ini?
"Dalam beberapa tahun terakhir dia banyak jatuh, sebagai akibat dari nasib buruk. Ketika Anda mencoba berkali-kali untuk mencapai hasil dan Anda tidak berhasil, antusiasme dan motivasi menjadi berkurang. Dia pria dengan bakat besar, mengingat tingginya itu sulit baginya untuk mengelola motor," lanjut Gibernau.

Apa yang dapat Anda berikan pada Pedrosa?
"Saya pikir saya orang yang positif, saya ingin memberinya beberapa antusiasme, ini adalah apa yang memungkinkan Anda untuk bermimpi besar. Dia tidak hanya memiliki bakat, ia juga memiliki segalanya yang dia butuhkan," tegasnya.

Mungkinkah Pedrosa akan bertarung untuk gelar musim ini?
"Jika dia bisa mengeluarkan power batinnya, saya kira begitu ya".

Apakah Anda akan di Qatar?
"Saya tidak tahu ya. Mereka telah meminta saya tapi saya belum memutuskan. Saya pikir pacar saya akan marah," canda Gibernau. 

Saturday, February 18, 2017

Iannone dan Rins Sudah Tiba di Jakarta Pagi Ini


Berita Seputar MotoGP - Setelah sibuk selama tiga hari di tes pra-musim di Sirkuit Phillip Island, Australia, pagi ini Andrea Iannone dan Alex Rins sudah tiba di Jakarta, Sabtu (18/2) untuk menghadiri acara launching motor anyar Suzuki Indonesia.

Menurut informasi yang sampaikan oleh Suzuki Indonesia, Iannone dan Rins akan hadir di kawasan Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan siang ini untuk acara mereka.

"Selamat pagi Jakarta? Selamat pagi Indonesia?
Ayo tebak siapa yang sudah tiba di tanah air 😉 #readytodominate" tulis akun TwitterSuzuki Motor Indonesia.

Keok! Adaptasi Lorenzo - Ducati Masih Berantakan


Berita Seputar MotoGP - Tampil apa adanya dan terkesan tidak mengejutkan penonton selama tes di Philip Island, Jorge Lorenzo malah mengaku cukup senang dengan hasil tes pra-musim pekan ini.

Sejak tes Sepang dua pekan lalu, Lorenzo memang masih belum menemukan setingan yang pas untuk motor barunya, Desmosedici GP17 milik Ducati.

"Tujuan saya adalah untuk meningkatkan perasaan dan memahami cara lain untuk mendapatkan sedikit lebih dekat dengan motor, dan kami melakukan tujuan ini," katanya kepada Crash.

"Juga tujuan saya adalah untuk berada dikisaran waktu lap 1'29 detik secara terus-menerus (bukan hanya 1 lap), dan kami melakukannya.

Saya masih memiliki banyak waktu untuk mencocokan diri dengan motor ini. Mungkin di trek lain, keadaan akan menjadi berbeda, misalnya grip yang lebih grip, ban yang berbeda itu bisa lebih berbeda daripada di sini, jadi kami harus tetap positif. Hari ini adalah hari yang baik," harap Lorenzo.

"Semuanya bisa terjadi di Qatar. Di Sepang, itu lebih mudah daripada di sini (Australia), kami memiliki beberapa kesulitan di sini sampai kami punya ban baru, yang memberi kami lebih banyak grip dan memecahkan setengah dari masalah. Qatar dengan ban lunak dan secara teoritis trek yang baik untuk Ducati, kita bisa bersaing.

Saya tidak tahu apakah itu akan cukup untuk memperjuangkan kemenangan, terlebih saingan kami membuat langkah besar ke depan, terutama Maverick Vinales dan Marc Marquez, Honda dan Yamaha, dan kami tidak memiliki sayap dari tahun lalu, tetapi bisa menjadi jauh lebih baik daripada di sini, saya percaya itu," akuinya.

Berbeda dengan Vinales dan Marquez, Lorenzo menjadi salah satu pembalap yang masih dalam kesulitan besar tahun ini.


Dianggap Ganggu Vinales, Ini Tanggapan Marquez


Berita Seputar MotoGP - Banyak pihak yang mengharapkan akan ada pertarungan besar antara dua bintang Spanyol, Maverick Vinales vs Marc Marquez di MotoGP 2017 ini.

Terlebih Vinales berhasil dengan mulus dalam adaptasinya dengan motor terbaru Movistar Yamaha M1.

Apakah Vinales sudah siap menyerang Marquez tahun ini? Keduanya sempat beradu skill selama lima lap di tes Phillip Island hari terakhir kemarin, Jum'at (17/2).

"Marquez sangat kuat di titik pengereman, dan dia melakukannya dengan sangat menakjubkan. Dia benar-benar baik saat pengereman, jadi saya juga harus kuat dipengereman," kata Vinales menilai Marquez.

Vinales merasa terganggu karena Marquez sempat menempelnya dengan sangat ketat saat Vinales menjalani simulasi balapan. Akibat ulah Marquez, Vinales terpaksa membatalkan simulasinya. Baca juga : Panas! Vinales vs Marquez Sempat Duel 5 Lap di Phillip Island

Menanggapi pernyataan pedas Vinales, Marquez menegaskan bahwa ia mengikuti Vinales dan mengaku hanya untuk mencoba mempelajari 'motor yang berbeda', tapi jelas ini bukan hal yang sering terjadi.

"Ada satu zona dimana saya bisa menyusulnya," kata Marquez. "Ada beberapa celah. Kemudian saya bisa menempelnya. Lalu saya mengikutinya dua lap dan itu sangat menarik, tidak ada maksud lain, saya hanya penasaran dengan motor berbeda," akui Marquez.

Lalu bagaimana pandangan Marquez terhadap Vinales yang tampil super cepat?

"Motornya begitu stabil saat di tikungan cepat. Misalnya saat di tikungan pertama dan tikungan ke delapan.

Sementara motor saya tidak lebih baik dari itu, terutama saat-saat tes seperti ini. Tapi kami sedang bekerja keras untuk memperbaiki itu. Motor Yamaha memang benar-benar stabil, ditambah dengan Vinales yang memang sangat cepat," pungkas Marquez.


Panas! Vinales vs Marquez Sempat Duel 5 Lap di Phillip Island


Berita Seputar MotoGP - Hasil tes pra-musim di Philip Island pekan ini semakin mempertegas bahwa Maverick Vinales adalah rintangan terbesar Marc Marquez untuk mempertahankan gelarnya tahun ini.

Di hari terakhir tes kemarin, saat menjalani simulasi balapan, ternyata Vinales sempat diikuti oleh Marquez sebanyak 5 lap dan keduanya sempat memanas.

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Tapi itu tidak normal, saya melakukan simulasi balap saya. lalu ada orang lain yang mengikuti saya, jadi saya tidak bisa berhenti," kata Vinales kepada Crash.

Meskipun demikian, dengan Marquez menempel Vinales, ia merasa bahwa Marquez ingin menguji kemampuan balap Vinales diatas motor barunya.

"Setelah lima lap Marquez menempel dibelakang saya, akhirnya saya putuskan untuk membatalkan simulasi balapan," terang Vinales.

"Intinya, sirkuit ini sangat panjang hingga 4km, jadi sangat aneh rasanya jika Marquez terus menempel saya," tegasnya.

Ketika ditanya apakah ia berpikir Marquez sedang berusaha untuk mencoba mengujinya, Vinales menanggapi dengan menganggapnya sebagai memotivasi agar bisa lebih cepat lagi.

"Saya mencoba ban baru lagi dan saya berkata, 'sekarang saya mempush motor' Saya mendorong 100% saya melakukan ritme yang baik, sama seperti dia.

Jadi saya pikir ... sangat menyenangkan, pertarungan singkat ini bisa menjadi motivasi," akui Vinales sambil tersenyum.

Vinales sendiri finis tercepat dengan keunggulan 0.294 detik di depan Marquez.

"Saya kira Marquez akan membuat waktu serangan di lap-lap akhir, tapi mungkin itu tidak perlu," tambah Vinales.

"Pokoknya, Marquez cepat juga. Dia memiliki kecepatan. Jadi itu bagus untuk memiliki (motivasi ekstra) agar selalu meningkatkan kecepatan," jelasnya.


Tercepat di Tes Australia, Vinales Siap Taklukkan Qatar

 

Berita Seputar MotoGP - Menjadi yang tercepat selama dua hari tes pra-musim di Philip Island, Maverick Vinales juga sukses menjadi pembalap dengan catatan lap terbaik dalam kombinasi waktu selama tiga hari.

Vinales hanya kalah di hari pertama dari rider Repsol Honda, Marc Marquez. Namun dalam kombinasi waktu, Vinales jauh unggul dibanding rekan senegaranya itu.

Vinales juga merasa puas dengan hasil tes Australia dan ia sudah sangat siap untuk balapan di Qatar mulai 26 Maret mendatang.

"Ini adalah tes yang sangat positif bagi kita. Kami datang ke sini untuk mencoba banyak item dan sekarang kami mendapat hal-hal yang jelas dan kita sudah tahu set-up mana yang akan kita pakai di Qatar nanti," terang Vinales seperti dilansir MotoGP.com.

"Kami melakukan banyak pekerjaan dan saya senang dengan itu. Hari ini kami berkonsentrasi terutama pada kecepatan balap dan saya puas, tapi kami masih bisa meningkatkan lebih baik lagi.

Kami belum memutuskan fairing yang akan kita pakai untuk balapan, itu masih benar-benar terbuka, Anda tidak pernah tahu," jelas Vinales. 


Friday, February 17, 2017

Beda Karakter Vinales, Rossi Cerita Kondisi Paddock Yamaha Kini


Berita Seputar MotoGP - Sebelum musim baru dimulai, MotoGP 2017 menyediakan empat sesi tes pra-musim untuk persiapan semua pembalap, tim dan pabrikan yang akan berpartisipasi sepanjang satu musim kedepan.

Saat ini, tes ketiga telah usai di Sirkuit Philip Island, nama Maverick Vinales kembali menggila dengan keluar sebagai yang tercepat.

Begitu juga dengan dua tes sebelumnya, vinales sukses menjadi penguasa di tes Valencia akhir tahun lalu dan tes Sepang dua pekan kemarin.

Valentino Rossi yang melihat rekan setimnya sedang berada di atas angin tidak terlalu kerkejut, pasalnya Rossi sendiri sudah tahu jika Vinales akan cepat.

Namun Rossi juga punya penilaian sendiri, bahwa Vinales menurutnya hanya cepat untuk satu lap, sementara utusan race pace atau kecepatan balap, Vinales masih jauh dibawah Marc Marquez.

"Saya dan Vinales di paddock baik-baik saja, tidak ada pertentangan diantara kami, masih sama seperti awal kedatangannya. Tapi ternyata kami memiliki karakter yang jauh berbeda," tegas Rossi kepada Crash.

"Satu hal yang saya tahu bahwa Vinales memang sangat cepat dengan motor barunya itu. Saya tidak terkejut dengan sepak terjangnya sejauh ini, karena saya sudah menyadari bahwa ia memang sangat cepat," akui Rossi.


Kombinasi Waktu, Siapa Paling Cepat 3 Hari di Philip Island?


Berita Seputar MotoGP - Hari pertama tes pra-musim di Philip Island pada Rabu kemarin (15/2), berhasil dikuasi oleh rider Repsol Honda, Marc Marquez.

Tapi di hari kedua dan ketiga (Kamis dan Jum'at) menjadi milik Maverick Vinales yang membela Movistar Yamaha.

Lantas, siapa yang tercepat antara keduanya berdasarkan kombinasi waktu lap terbaik sepanjang tiga hari tes berlangsung?

Berikut Hasil Lengkap Tes Pra-musim Philip Island Kombinasi Waktu Tiga Hari
  1. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 28.549s 
  2. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 28.843s +0.294s 
  3. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 29.033s +0.484s 
  4. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 29.042s +0.493s 
  5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 29.101s +0.552s 
  6. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 29.103s +0.554s 
  7. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 29.248s +0.699s 
  8. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 29.342s +0.793s 
  9. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 29.358s +0.809s 
  10. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 29.361s +0.812s 
  11. Alvaro Bautista ESP Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP16) 1m 29.411s +0.862s 
  12. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 29.470s +0.921s 
  13. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 29.547s +0.998s 
  14. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 1m 29.615s +1.066s 
  15. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 29.670s +1.121s 
  16. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP16) 1m 29.791s +1.242s 
  17. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 29.857s +1.308s 
  18. Loris Baz FRA Avintia Racing (Desmosedici GP15) 1m 29.977s +1.428s 
  19. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 29.978s +1.429s 
  20. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) 1m 30.005s +1.456s 
  21. Karel Abraham CZE Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP15) 1m 30.142s +1.593s 
  22. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 30.200s +1.651s

Hasil Lengkap Tes Pra-musim Philip Island Hari Ke-3


Berita Seputar MotoGP - Tes pra-musim MotoGP 2017 yang ketiga telah berlangsung dengan sukses selama tiga hari di Sirkuit Philip Island, Australia, yang dimulai sejak Rabu (15/2) sampai dengan Jum'at (17/2).

Rider Barcelona, Maverick Vinales berhasil menjadi yang tercepat usai mengalahkan rival senegaranya, Marc Marquez.

Posisi tiga berhasil diamankan oleh Dani Pedrosa, sedangkan posisi empat dan lima menjadi milik pembalap asal Jerman, Jonas Folger dan jagoan Inggris Raya, Cal Crutchlow.

Berikut Hasil Lengkap Tes Pra-musim Philip Island Hari Ke-3
  1. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 28.549s 
  2. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 28.843s +0.294s 
  3. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 29.033s +0.484s 
  4. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 29.042s +0.493s 
  5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 29.101s +0.552s 
  6. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 29.103s +0.554s 
  7. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 29.248s +0.699s 
  8. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 29.342s +0.793s 
  9. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 29.358s +0.809s 
  10. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 29.361s +0.812s 
  11. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 29.470s +0.921s 
  12. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 29.547s +0.998s 
  13. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 1m 29.615s +1.066s 
  14. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 29.670s +1.121s 
  15. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP16) 1m 29.791s +1.242s 
  16. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 29.857s +1.308s 
  17. Loris Baz FRA Avintia Racing (Desmosedici GP15) 1m 29.977s +1.428s 
  18. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 29.978s +1.429s 
  19. Alvaro Bautista ESP Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP16) 1m 29.984s +1.435s 
  20. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) 1m 30.005s +1.456s 
  21. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 30.200s +1.651s 
  22. Karel Abraham CZE Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP15) 1m 30.452s +1.903s

Thursday, February 16, 2017

Sayap Siluman Aprilia Hebohkan Tes Philip Island Hari Kedua


Berita Seputar MotoGP - Aprilia Racing menjadi pabrikan kedua yang mengungkapkan model sayap legal mereka tahun ini, sebelumnya Movistar Yamaha sudah menggemparkan Sepang dua pekan lalu dengan sayap silumannya.

Hari kedua di tes Philip Island ini, Aprilia Racing resmi memperkenalkan winglet silumannya, bentuknya sangat berbeda jauh dengan bentuk sayap milik tim Movistar Yamaha.

Seperti halnya pada motor Yamaha, Aprilia menyalurkan udara lewat sayap yang dipasang pada kedua sisi fairing.

Tetapi intake udara untuk sayap Aprilia jauh lebih besar, dan terletak lebih tinggi (di depan setang), dibandingkan dengan Yamaha yang berada dibagian sambil mesin dan sisi dalam fairing.

Aleix Espargaro sebelumnya menyatakan bahwa fairing baru 'mensimulasikan hampir 55-60% dari sayap'.

Fairing khusus tersebut diperbolehkan karena aturan baru hanya melarang perangkat aerodinamis dengan bentuk 'menonjol dari fairing atau bodywork dan tidak terintegrasi dalam body motor'.

Direktur teknis MotoGP, Danny Aldridge adalah satu-satunya orang yang akan memutuskan, apakah fairing Aprilia sudah sesuai dengan kriteria aturan baru di kelas MotoGP?

Suzuki kemungkinan besar akan menguji fairing khusus mereka di hari terakhir besok, sementara Honda, Ducati dan KTM masih tetap membisu.


Hasil Lengkap Tes Pra-musim Philip Island Hari Ke-2


Berita Seputar MotoGP - Rider Movistar Yamaha, Maverick Vinales akhirnya mengambil alih dominasi jalannya tes pra-musim hari kedua di Sirkuit Philip Island, Australia, Kamis (16/2).

Mantan pembalap Suzuki Ecstar itu berhasil mencetak waktu tercepat 1 menit 28.847 detik.

Di posisi dua, tepat di belakang Vinales hadir nama pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dengan gap +0.462 detik.

Posisi tiga berhasil diamankan oleh rider Sateliy LCR Honda, Cal Crutchlow. Pembalap asal Inggris itu terpaut +0.478 detik dari Marquez.

Berikut Hasil Lengkap Tes Pra-musim Philip Island Hari Ke-2
  1. Maverick Vinales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 28.847s 
  2. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 29.309s +0.462s 
  3. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 29.325s +0.478s 
  4. Alvaro Bautista ESP Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP16) 1m 29.411s +0.564s 
  5. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 29.483s +0.636s 
  6. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 29.501s +0.654s 
  7. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 29.664s +0.817s 
  8. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 29.674s +0.827s 
  9. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 29.802s +0.955s 
  10. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 29.838s +0.991s 
  11. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 29.880s +1.033s 
  12. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 29.947s +1.100s 
  13. Karel Abraham CZE Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP15) 1m 30.142s +1.295s 
  14. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Racing (Desmosedici GP17) 1m 30.150s +1.303s 
  15. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) 1m 30.197s +1.350s 
  16. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 30.245s +1.398s 
  17. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP16) 1m 30.352s +1.505s 
  18. Scott Redding GBR Octo Pramac Racing (Desmosedici GP16) 1m 30.435s +1.588s 
  19. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 30.645s +1.798s 
  20. Loris Baz FRA Avintia Racing (Desmosedici GP15) 1m 30.852s +2.005s 
  21. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 30.895s +2.048s 
  22. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) 1m 31.704s +2.857s

Hasil Lengkap Tes Pra-musim Philip Island Hari Ke-1


Berita Seputar MotoGP - Hari pertama tes pra-musim di Sirkuit Philip Island, Australia berhasil dikuasi oleh rider Repsol Honda, Marc Marquez.

Pembalap asal Spanyol itu berhasil mencetak waktu tercepat 1 menit 29.497 detik, dibelakang Marquez, hadir pembalap asal Italia, Valentino Rossi yang membela tim Movistar Yamaha, mengamankan posisi dua dengan gap tipis +0.187 detik dari Marquez.

Posisi tiga berhasil dilengkapi oleh bintang anyar Suzuki Ecstar, Andrea Iannone dan terpaut +0.429 detik dari Marquez.

Berikut Hasil Lengkap Tes Pra-musim Philip Island, Hari Ke-1
  1. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 29.497s 
  2. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +0.186s 
  3. Andrea Iannone ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +0.429s 
  4. Maverick Viñales ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) +0.492s 
  5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) +0.568s 
  6. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP17) +0.765s 
  7. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) +0.784s 
  8. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP17) +0.913s 
  9. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +0.929s 
  10. Jonas Folger GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +1.081s 
  11. Jorge Lorenzo ESP Ducati Team (Desmosedici GP17) +1.134s 
  12. Alvaro Bautista ESP Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP16) +1.273s 
  13. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP16) +1.274s 
  14. Aleix Espargaro ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +1.305s 
  15. Johann Zarco FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +1.370s 
  16. Karel Abraham CZE Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP15) +1.682s 
  17. Pol Espargaro ESP Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +1.703s 
  18. Loris Baz FRA Avintia Racing (Desmosedici GP15) +1.752s 
  19. Alex Rins ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +1.935s 
  20. Scott Redding GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP16) +2.258s 
  21. Sam Lowes GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +2.810s 
  22. Bradley Smith GBR Red Bull KTM Factory Racing (RC16) +3.193s

Wednesday, February 15, 2017

Diam-diam Vinales Sudah Tahu Banyak Rahasia Rossi


Tahun ini Maverick Vinales sudah menjadi rekan setim Valentino Rossi, jadi otomatis keduanya punya lebih banyak waktu bersama dibanding tahun lalu saat masih beda tim.

Bahkan Vinales mulai mengetahui banyak hal tersembunyi tentang sang tandem dalam waktu dekat ini.

"Belum terlalu sering bersama Rossi, tapi sudah banyak hal yang bisa saya amati darinya," kata Vinales.

"Cara Rossi melakukan sesuatu begitu tenang dan saya rasa itu adalah salah satu rahasia suksesnya. Rossi tidak suka mencoba banyak hal, sekali ia mencoba ia akan melakukannya dengan sangat detail.

Ia memastikan pilihannya tepat dan ia tahu apa yang tidak berguna dan dapat disingkirkan, saya sangat memperhatikannya," sambung pembalap Spanyol itu.

Vinales sendiri mengaku banyak belajar dari Rossi, juga dengan pembalap lain seperti Marc Marquez atau Jorge Lorenzo.

"Kenyataanya, ada banyak hal yang harus saya pelajari, terutama tentang gaya balap dan detail motor, misalnya saat pengereman.

Jika saya ingin melawan Rossi atau Marquez, maka saya harus kuat di pengereman seperti mereka. Jadi saya harus bisa mengerem lebih baik dari mereka," tutupnya.


Yamaha Pasang Bendera Vietnam di Motor Rossi dan Vinales


Berita Seputar MotoGP - Yamaha akhirnya mengonfirmasi tentang pemasangan bendera kecil Vietnam di motor tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales di MotoGP musim ini.

Langkah itu diumumkan oleh Kouichi Tsuji, general manager dari Divisi Motorsports Yamaha, pada akhir dari tur pra-musim promosi kedua pembalapnya, ke Thailand dan Vietnam, sebelumnya sudah ke Indonesia dan Filipina sebelum tes Sepang.

"Untuk pembalap, ini adalah pertama kalinya mengunjungi Vietnam dan kami sangat senang dengan sambutan hangat fans disini," kata Tsuji kepada Crash.

"Ini adalah pesan yang baik yang dikirim oleh Yamaha Motor Vietnam dan fans lokal, bahwa mereka mendukung Yamaha dan tim Movistar Yamaha MotoGP.

"Untuk alasan ini kami akan memasang bendera Vietnam di motor tahun ini, dengan harapan bahwa kegiatan ini akan lebih meningkatkan popularitas balap MotoGP di Vietnam," sambungnya.

"Kami sangat menghargai pasar Asia dan gairah yang mereka miliki untuk motor dan Yamaha. Tujuan utama dari tur ini adalah untuk lebih membangun hubungan kita, baik dengan dealer Yamaha dan fans, jadi kita semua dapat berharap untuk berbagi lebih banyak momen besar selama musim lain yang menarik dari MotoGP," punkas pria Jepang itu.

Sebelumnya, Rossi pernah berkata jika ia akan memasang bendera Filipina di motornya, namun kini malah bendera Vietnam yang terpasang di motor Rossi dan bahkan di motor Vinales.


Monday, February 13, 2017

MotoGP Indonesia, Dorna Belum Putuskan Palembang Atau Lombok


Berita Seputar MotoGP - Imam Nahrawi yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, akhirnya buka suara terkait rencana pembangunan sirkuit di beberapa lokasi di Indonesia.

Beberapa diantaranya yang santer terdengar adalah Palembang dan Lombok di NTB.

Sebenarnya, seperti apa sirkuit yang diinginkan oleh pihak penyelenggara MotoGP? Agar Indonesia bisa mempersiapkan diri untuk menjadi salah satu negara penyelenggara seri balap.

"Kami selalu mengacu pada Dorna, karena selain sirkuit, ada juga beberapa infrastruktur lainnya yang harus menjadi pendukung dalam satu kompleks sirkuit. Sirkuit MotoGP harus lengkap dan memadai dari aspek kebutuhan," ucap Imam Nahrawi.

"Hal yang tak kalah pentingnya adalah sektor transportasi yang menghubungkan sirkuit dan pusat medis atau rumah sakit dan beberapa industri pendukung lainnya," sambungnya.

Sementara sejauh ini, Menpora sudah mengajukan dua nama sebagai kandidat kuat MotoGP Indoneisa, yakni Palembang dan Mandalika di Mataram, NTB.

"Kami sudah mengajuka nama Jakabaring di Palembang dan Mandalika di Mataram. Jadi kita tunggu saja mana yang akan dipilih Dorna," lanjut pak Menteri.

Jadi sejauh ini nama Palembang dan Mataram sudah masuk dalam list dan opsi pihak Dorna Sport.


Duet Rossi - Vinales, Yamaha Target Borong 3 Gelar di 2017


Berita Seputar MotoGP - Kehadiran Maverick Vinales sebagai teman baru Valentino Rossi di Movistar Yamaha membuat pabrikan asal Jepang itu punya target jumbo tahun ini.

Lewat kedua pembalapnya itu, Movistar Yamaha mengincar tiga gelar sekaligus (juara dunia, tim dan konstruktor).

"Saya sudah mengatakan kami Yamaha memiliki misi untuk triple crown. Jadi, Yamaha sangat ingin mengunci gelar tim, konstruktor, dan pembalap juara dunia tahun ini.

Saya rasa Yamaha akan melakukannya, kami pasti bisa dan akan mencobanya," ucap Lin Jarvis yang menjabat sebagai Managing Director Yamaha Motor Racing.

Bos Yamaha asal Inggris itu sangat yakin dengan targetnya, karena ia sangat percaya dengan duet mematikan Rossi dan Vinales.

"Rossi sudah jelas adalah rider terhebat sepanjang masa, dan Vinales adalah latenta muda berbakat, kombinasi keduanya sangat fantastis," tegas Jarvis kepada Crash.

Sejauh ini, nampaknya target Yamaha bakal bisa dengan mudah dicapai, karena Vinales sudah merasa nyaman dan mulai mendomiasi di tes pra-musim Sepang kemarin.

Sedangkan Rossi, meskipun tak tampil cukup baik, tapi biasanya pembalap Italia itu selalu bisa membuat kejutan saat balapan. 


Saturday, February 11, 2017

Kalah dari Vinales, Bagian dari Strategi Rossi


Berita Seputar MotoGP - Sepanjang tes pra-musim, Valentino Rossi selalu kalah dari rekan setimnya yang baru, Maverick Vinales, baik di tes Valencia maupun di tes Sepang.

Massimo Meregalli yang menjabat sebagai Direktur Movistar Yamaha, mengatakan bahwa jangan sekali-kali menganggap remeh seorang Rossi, pasalnya Rossi memang kerap kesulitan di awal-awal musim.

"Vinales sangat cepat, bahkan ia 0,2 detik di depan Rossi, tapi ini bukan alasan untuk meremehkan Rossi, biasanya Rossi tidak mengeluarkan kemampuan sesungguhnya saat tes, tapi yang jelas ia akan sangat siap di balapan pembuka nanti," katanya.

Menurut Meregalli, Vinales dan Rossi sejauh ini tidak membuatnya terlalu terkejut.

"Jujur, tidak ada yang mengejutkan saya sejauh ini selain para teknisi di tim kami, hasil mereka sangat luar biasa," lanjut Meregalli.

"Sepanjang musim dingin, para teknisi bekerja dengan sangat baik, temuan baru mereka ternyata membawa dampak yang benar-benar positif pada hasil tes," pungkas Meregalli. 


Vinales Cerita Beda Tim Suzuki vs Tim Yamaha


Berita Seputar MotoGP - Jagoan baru Movistar Yamaha, Maverick Vinales merasa langsung nyaman bekerja sama dengan kepala kru barunya Ramon Forcada, sebelumnya Forcada sudah bertahun-tahun menjadi kepala kru untuk Jorge Lorenzo.

Tak hanya Forcada, beberapa mantan kru Lorenzo juga ikut bertahan di Movistar Yamaha dan sekarang otomatis menjadi kru Vinales.

"Kerjasama dengan Ramon berjalan lancar, kami sama-sama dari Spanyol, dan karakter kami juga mirip.

Misalnya kami berada dalam kondisi tertekan, maka kami harus tenang. Jadi saya rasa kami bisa bekerjasama dengan baik. Terlebih Ramon sudah banyak pengalaman, jadi saya bisa belajar banyak," terang Vinales.

Vinales juga menjelaskan apa yang menjadi perbedaan Suzuki dan Yamaha, di Yamaha Vinales merasa tim lebih tangkas dalam mengatasi masalah, baik itu masalah besar maupun masalah sepele.

"Cara kerja tidak terlalu berbeda, kami tetap bicara dengan para teknisi, namun suasananya sangat berbeda.

Tim Yamaha sangat tahu apa saja yang mereka lakukan. Misalnya saat saya ingin mengerem lebih lambat di tikungan tertentu, tim Yamaha langsung tahu apa yang saya maksud. tim ini mengesankan!" puji Vinales.