Berita Seputar MotoGP - Sangat kurangnya jumlah sirkuit di Indonesia menjadi penyebab utama dari
sedikitnya pembalap tanah air yang bisa berlaga di kancah
internasional, termasuk MotoGP.
Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga, juga sangat berharap Indonesia kedepannya bisa membangun sirkuit lebih banyak lagi di berbagai daerah.
Pak menteri juga mengatakan bahwa pembalap Indonesia jauh lebih banyak ketimbang pembalap Spanyol. Namun jumlah sirkuit di Indonesia yang sedikit menjadi kendala besar pengembangan bakat mereka.
"Saya berharap banyak pihak dan pabrikan yang berpartisipasi dalam pembangunan sirkuit," terang Imam.
Senada dengan ucapan Imam, Margono Tanuwijaya yang menjabat sebagai Direktur Marketing Honda, juga menyatakan hal yang sama. Margono mengakui bahwa jumlah sirkuit di tanah air masih sangat minim, terutama yang berstandar internasional.
Sebagai solusinya, Margono menyarankan kepada pembalap muda berbakat Indonesia untuk memulai karir balap mereka dari luar negeri.
"Bibit muda Indonesia sangat banyak dan sangat berpotensi memang, jadi jam terbang dan fasilitas misalnya sirkuit akan sangat dibutuhkan. Namun sayangnya Indonesia saat ini masih sedikit sirkuitnya," kata Margono.
"Oleh karena itu, kami dari Honda memberikan kesempatan kepada pembalap untuk bisa menetap lebih lama di luar negeri, dengan tujuan bisa mendapat banyak ilmu dan pengalaman.
Saya sangat berharap Indonesia akan segera punya sirkuit yang lebih banyak lagi," harapnya.
Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga, juga sangat berharap Indonesia kedepannya bisa membangun sirkuit lebih banyak lagi di berbagai daerah.
Pak menteri juga mengatakan bahwa pembalap Indonesia jauh lebih banyak ketimbang pembalap Spanyol. Namun jumlah sirkuit di Indonesia yang sedikit menjadi kendala besar pengembangan bakat mereka.
"Saya berharap banyak pihak dan pabrikan yang berpartisipasi dalam pembangunan sirkuit," terang Imam.
Senada dengan ucapan Imam, Margono Tanuwijaya yang menjabat sebagai Direktur Marketing Honda, juga menyatakan hal yang sama. Margono mengakui bahwa jumlah sirkuit di tanah air masih sangat minim, terutama yang berstandar internasional.
Sebagai solusinya, Margono menyarankan kepada pembalap muda berbakat Indonesia untuk memulai karir balap mereka dari luar negeri.
"Bibit muda Indonesia sangat banyak dan sangat berpotensi memang, jadi jam terbang dan fasilitas misalnya sirkuit akan sangat dibutuhkan. Namun sayangnya Indonesia saat ini masih sedikit sirkuitnya," kata Margono.
"Oleh karena itu, kami dari Honda memberikan kesempatan kepada pembalap untuk bisa menetap lebih lama di luar negeri, dengan tujuan bisa mendapat banyak ilmu dan pengalaman.
Saya sangat berharap Indonesia akan segera punya sirkuit yang lebih banyak lagi," harapnya.
No comments:
Post a Comment