Berita Seputar MotoGP - Nasib MotoGP 2020 tampaknya masih menggantung setelah Dorna Sports
selaku otoritas kejuaraan dunia balap motor belum memiliki kejelasan
mengenai kapan balapan akan dimulai. Sejumlah skenario pun mulai
disiapkan dan yang paling logis adalah memperpendek jumlah seri pada
tahun ini.
Itu sebagaimana disampaikan Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports. Dalam sebuah kesempatan berbicara dengan Radio Marca, dia mengatakan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan wacana tentang memangkas jadwal balapan MotoGP musim ini.
Sekadar informasi, sirkus MotoGP 2020 sejak awal sudah mulai menyiapkan kondisi kebugarannya mengingat balapan tahun ini akan bertambah dari 19 menjadi 20 balapan. Namun, di tengah wabah virus corona yang mulai menjangkiti negara-negara di seluruh dunia, memaksa sejumlah tuan rumah menunda kedatangan para pembalap.
Itu sebagaimana disampaikan Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports. Dalam sebuah kesempatan berbicara dengan Radio Marca, dia mengatakan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan wacana tentang memangkas jadwal balapan MotoGP musim ini.
Sekadar informasi, sirkus MotoGP 2020 sejak awal sudah mulai menyiapkan kondisi kebugarannya mengingat balapan tahun ini akan bertambah dari 19 menjadi 20 balapan. Namun, di tengah wabah virus corona yang mulai menjangkiti negara-negara di seluruh dunia, memaksa sejumlah tuan rumah menunda kedatangan para pembalap.
Sejauh ini sudah ada empat Grand Prix yang menunda penyelenggaraan
balapan lantaran takut penyebaran virus corona semakin meluas. Keempat
grand prix tersebut yakni Qatar, Thailand, Austin dan Argentina
Masih ada satu lagi yang kemungkinan bakal mengikuti jejak keempat
negara tersebut, yakni Spanyol. Ini berkaitan dengan penyelenggaraan
Grand Prix Jerez yang dijadwalkan bakal berlangsung pada 3 Mei
mendatang.
Maklum saja, di Spanyol semua aktivitas olahraga ditangguhkan sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan setelah data kasus yang terinfeksi virus corona meningkat pesat. Saat ini sebanyak 2.871 orang terinfeksi Covid-19 dengan 86 meninggal dunia.
Maklum saja, di Spanyol semua aktivitas olahraga ditangguhkan sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan setelah data kasus yang terinfeksi virus corona meningkat pesat. Saat ini sebanyak 2.871 orang terinfeksi Covid-19 dengan 86 meninggal dunia.
"Kami akan menunggu laporan resmi dari pemerintah Spanyol. Pemerintah
setempat harus mengotorisasi kami, dengan pintu terbuka atau tertutup.
Kita kemudian harus melihat apakah orang Italia dapat bepergian karena
jika tidak mereka tidak dapat tiba. Kami akan membuat keputusan beberapa
hari sebelum balapan berlangsung. Kami akan mencoba membuat kejuaraan
dalam kondisi terbaik," kata Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Sabtu
(14/3).
"Jika alasan keamanan menjadi opsi terbaik untuk membatalkan, maka itu yang terbaik. Tapi kami akan tetap mencoba menjalankan kejuaraan dengan membatasi seri putaran. Tapi kami percaya itu bisa dilakukan pada akhir tahun," sambung Ezpeleta.
FIM merekomendasikan untuk balapan MotoGP 2020 kemungkinan hanya digelar setidaknya 13 balapan. Namun demikian, perkembangan situasi mengenai penyebaran virus corona bisa mengubah skenario tersebut.
"Tidak akan ada masalah dalam mencapai kesepakatan dengan Federasi yang cocok untuk kedua belah pihak. Kami akan melakukan apa yang kami bisa. Saat ini tidak ada dua balapan Grand Prix di sirkuit yang sama.
Yang perlu digarisbawahi adalah Ezpeleta tidak berniat menjalankan kejuaraan MotoGP tanpa dihadiri pembalap dan kru yang berasal dari Italia. Menurutnya, itu tidak adil.
"Kami tidak akan melakukannya, itu tidak adil. Italia, Jepang dan Spanyol adalah mayoritas, tanpa Prancis kami tidak akan memiliki ban untuk MotoGP," pungkas Ezpeleta.
"Jika alasan keamanan menjadi opsi terbaik untuk membatalkan, maka itu yang terbaik. Tapi kami akan tetap mencoba menjalankan kejuaraan dengan membatasi seri putaran. Tapi kami percaya itu bisa dilakukan pada akhir tahun," sambung Ezpeleta.
FIM merekomendasikan untuk balapan MotoGP 2020 kemungkinan hanya digelar setidaknya 13 balapan. Namun demikian, perkembangan situasi mengenai penyebaran virus corona bisa mengubah skenario tersebut.
"Tidak akan ada masalah dalam mencapai kesepakatan dengan Federasi yang cocok untuk kedua belah pihak. Kami akan melakukan apa yang kami bisa. Saat ini tidak ada dua balapan Grand Prix di sirkuit yang sama.
Yang perlu digarisbawahi adalah Ezpeleta tidak berniat menjalankan kejuaraan MotoGP tanpa dihadiri pembalap dan kru yang berasal dari Italia. Menurutnya, itu tidak adil.
"Kami tidak akan melakukannya, itu tidak adil. Italia, Jepang dan Spanyol adalah mayoritas, tanpa Prancis kami tidak akan memiliki ban untuk MotoGP," pungkas Ezpeleta.
No comments:
Post a Comment