Berita Seputar MotoGP - Pembalap veteran MotoGP
Valentino Rossi memulai seri musim 2017 dengan penampilan yang cukup
mengesankan. Namun di sisi lain, Rossi menyadari jika umurnya sudah tak
muda lagi, sehingga wajar saja bila dia membutuhkan motivasi ekstra.
Start dari
posisi ke-10 di Sirkuit Losail, mantan rekan Lorenzo ini mampu merangsek
naik ke podium ketiga secara perlahan melewati semua rider yang ada di
depannya.
Namun, performa impresif The Doctor di
Qatar tentu belum apa-apa jika dibanding dengan rekan setimnya yang
telah tampil sempurna sejak masa pramusim. Valentino Rossi pun tak
sungkan untuk mengakui kemampuan Vinales, yang kebetulan merasa lebih
cocok dengan motor Yamaha dibanding saat di Suzuki dulu.
“Bagian depan motornya masih terasa
kurang nyaman,” papar Rossi. “Kalau boleh jujur, catatan waktu saya di
FP2 tidak fantastis karena ada masalah lainnya. Jika dibanding Maverick,
dia langsung menjadi kuat ketika pertama kali menunggangi motor
barunya.
“Kalau saya lihat, dia nampak lebih
nyaman ketimbang di Suzuki dulu, jadi wajar saja jika hasilnya sangat
bagus. Saya juga heran mengapa dia selalu berada di depan saya. Tapi
baru pertama ini saya merasa nyaman di sesi latihan hari Jumat di Qatar.
Makanya kami harus bertindak cermat.”
Di sisi lain, pebalap dengan nomor
keramat 46 ini juga menyadari jika umurnya sudah tak muda lagi. Sehingga
wajar saja bila Rossi membutuhkan dukungan lebih demi tampil maksimal
di lintasan.
“Seandainya saya bisa melaju kencang
saat tes tapi cuma bisa finis 10 di Qatar, itu jauh lebih mengerikan.
Tapi untung saja tidak,” lanjut Rossi sambil tertawa. “Untung saja
kenyataannya malah sebaliknya, jadi saya merasa lega.”
“Saya harap mulai sekarang kami akan
bekerja lebih baik dan tidak lagi menghadapi kesulitan yang pelik.
Setiap lintasan itu berbeda, tapi seiring berjalannya waktu saya jadi
makin paham. Tes juga berbeda. Sejujurnya, saya kan sudah cukup tua,
jadi semua hal akan terasa sulit tanpa motivasi ekstra dan tekanan saat
balapan,” tutupnya.
No comments:
Post a Comment