Berita Seputar MotoGP - Pagelaran MotoGP 2020 kemungkinan bakal mengalami perubahan pada
kalender seperti yang terjadi di Formula 1. Ini bisa terjadi lantaran
merebaknya wabah virus Corona.
Dorna Sports saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengubah jadwal pada seri kedua yang dijadwalkan bakal berlangsung di Thailand, 22 Maret mendatang. Tapi merebaknya virus Corona memaksa otoritas tertinggi di dunia balap motor menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan penyebarannya tidak meluas.
Kekhawatiran ini dapat dimaklumi mengingat setiap hajatan balap MotoGP, penikmat dari segala penjuru dunia hadir untuk menyaksikan pembalap kuda besi idola mereka. Di Thailand sendiri ada 33 kasus yang dikonfirmasi tertular virus Corona dan satu di antaranya dalam kondisi kritis.
Dorna Sports saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengubah jadwal pada seri kedua yang dijadwalkan bakal berlangsung di Thailand, 22 Maret mendatang. Tapi merebaknya virus Corona memaksa otoritas tertinggi di dunia balap motor menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan penyebarannya tidak meluas.
Kekhawatiran ini dapat dimaklumi mengingat setiap hajatan balap MotoGP, penikmat dari segala penjuru dunia hadir untuk menyaksikan pembalap kuda besi idola mereka. Di Thailand sendiri ada 33 kasus yang dikonfirmasi tertular virus Corona dan satu di antaranya dalam kondisi kritis.
Tindakan pencegahan terus dilakukan Dorna Sports seperti yang dilakukan
saat para sirkus MotoGP menjalani pengujian resmi pertama di Sirkuit
Internasional Sepang, Malaysia. Selama tiga hari berlangsung, seluruh
insinyur, pejabat tim, hingga pembalap harus mengikuti serangkaian
rekomendasi kebersihan dan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan
penularan. Tetapi semakin banyak infeksi Corona memaksa Dorna Sports
untuk mengevaluasi apa yang harus dilakukan.
Hubungan dengan penyelenggara GP Thailand semakin intens dilakukan untuk
mengetahui posisi pemerintah dalam pengendalian virus tersebut. CEO
Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta sekarang tengah menunggu jawaban dari
pihak penyelenggara dan pemerintah setempat.
"Kami akan ke Qatar dengan aman, karena mereka telah menjamin kami bahwa tidak ada bahaya. Tetapi sebelum pergi ke Thailand kami meminta informasi kepada pemerintahnya dan kami sedang menunggu jawaban," ungkap Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Jumat (14/2).
Ezpeleta menekankan bahwa jika jawabannya negatif, maka bakal ada perubahan jadwal untuk GP Thailand. CEO Dorna Sports menegaskan kembali bahwa keselamatan pembalap selalu mendapatkan tempat pertama.
"Keputusan kami akan bergantung pada apa jawaban mereka karena keamanan selalu menjadi perhatian pertama kami. Kalau kami tak bisa balapan di sana pada bulan Maret, kami akan mencari waktu lain," pungkas Ezpeleta.
Ancaman virus corona sebelumnya sudah memaksa pagelaran Formula 1. Bahkan otoritas mereka yakni Federation Internationale de l'Automobile (FIA) terpaksa menunda GP China. Sejatinya balapan pilot jet darat itu bakal digelar di Sirkuit Internasional Shanghai pada 19 April 2020.
"Kami akan ke Qatar dengan aman, karena mereka telah menjamin kami bahwa tidak ada bahaya. Tetapi sebelum pergi ke Thailand kami meminta informasi kepada pemerintahnya dan kami sedang menunggu jawaban," ungkap Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto, Jumat (14/2).
Ezpeleta menekankan bahwa jika jawabannya negatif, maka bakal ada perubahan jadwal untuk GP Thailand. CEO Dorna Sports menegaskan kembali bahwa keselamatan pembalap selalu mendapatkan tempat pertama.
"Keputusan kami akan bergantung pada apa jawaban mereka karena keamanan selalu menjadi perhatian pertama kami. Kalau kami tak bisa balapan di sana pada bulan Maret, kami akan mencari waktu lain," pungkas Ezpeleta.
Ancaman virus corona sebelumnya sudah memaksa pagelaran Formula 1. Bahkan otoritas mereka yakni Federation Internationale de l'Automobile (FIA) terpaksa menunda GP China. Sejatinya balapan pilot jet darat itu bakal digelar di Sirkuit Internasional Shanghai pada 19 April 2020.
No comments:
Post a Comment