MotoGP sudah mengumumkan
larangan bagi para tim peserta MotoGP untuk menggunakan winglet atau
sayap aerodinamika. Winglet ini bertujuan untuk menambah downforce
ketika motor melaju kencang, sehingga menjaga ban depat tetap berada di
tanah. Nah, kabar terbaru, pihak MotoGP juga membatasi 'evolusi
aerodinamika' untuk musim depan.
“Dalam hal menghemat biaya, maka akan
diberlakukan pembatasan untuk jumlah peningkatan yang bisa dilakukan
oleh pabrikan terkait dengan pembuatan desain fairing atau mudguard
bagian depan,” sebut pernyataan resmi dari Komisi Grand Prix.
Dalam pernyataan itu, belum menyebutkan seperti apa yang desain yang
dibolehkan. Karena, desain awal untuk fairing MotoGP 2017 akan disahkan
oleh Direktur Teknis MotoGP menjelang balapan pertama musim depan.
Dengan berlakunya pembatasan tersebut, maka pabrikan hanya boleh
melakukan satu ubahan pada fairing dan satu lainnya pada bagian mudguard
depan. Ada sedikit keringanan karena pembatasan ini hanya berlaku untuk
setiap rider, bukan untuk setiap unit motor yang dimiliki. Tetapi,
tetap saja, semua motor akan dibuat dengan serupa bukan?
Sejatinya, menghilangkan winglet sudah membuat pabrikan merasa pusing
untuk mengatasi masalah aerodinamika. Kini, mereka harus membuat desain
baru untuk membuat struktur fairing yang lebih aerodinamis.
Pasalnya, dalam dunia balap, aerodinamika cukup memegang peran
penting dalam menentukan cepat atau tidaknya laju sebuah motor.
Aerodinamika pada kendaraan roda dua, juga memengaruhi keseimbangan
motor, yang imbasnya sudah jelas pada handling atau pengendalian.
Tak hanya itu, pada 2018 mendatang juga akan disahkan sebuah regulasi baru. Yaitu tentang penyediaan airbag pada setiap motor.
Jadi, apakah MotoGP 2017 dan musim-musim berikutnya akan semakin
menarik, atau malah jadi membosankan atas hadirnya banyak peraturan
baru?
No comments:
Post a Comment