Cal Cruthlow memenangkan gelar seri keduanya musim ini dalam lomba
MotoGP Australia 2016 di Sirkuit Phillip Island, Minggu (23/10). Dia
tidak melewatkan kans buat menang dengan mengambil keuntungan dari
jatuhnya Marc Marquez. Tapi akhir pekan lalu, para pembalap dan cuaca
secara bersamaan jadi protagonis.
Yang patut dicermati ialah kebangkitan Valentino Rossi dengan comeback supernya dari kejatuhannya di Motegi, untuk finis kedua usai memulai lomba dari posisi 15. Plus tentu yang bersama dengannya di podium merupakan calon mitra masa depannya di Yamaha, Maverick Vinales. Tapi yang harus dilupakan adalah performa Jorge Lorenzo yang menyelesaikan balapan jauh dari peringkat pertama.
Itulah setidaknya yang dikatakan dalam analisis awal pengamat MotoGP senior Carlo Pernat pasca lomba MotoGP Australia 2016. Berikut kami sarikan hasil wawancaranya dengan GPOne yang membahas soal prediksi balapan MotoGP 2017.
Marquez tiba di Australia untuk bersenang-senang, namun hasilnya tak sesuai harapan?“Kesalahannya adalah karena keinginannya yang begitu kuat buat menang telak, sebab target Marc di Phillip Island adalah menang dengan selisih jarak yang jauh. Itulah yang membuat konsentrasinya berkurang dan membuatnya terjatuh. Tentu saja itu masih bisa dimaafkan, karena sudah tidak berpengaruh lagi setelah gelar juara dunia pembalap berada ditangannya.”
Comeback hebat Rossi! Bisakah kita mengatakannya demikian?“Saya akan menyebutnya luar biasa, yang mana dia telah melewati sejumlah pembalap dalam lomba ini. Menurut pendapat saya, dia amat menyesali kejatuhannya di MotoGP Jepang, karena jika itu tidak terjadi maka hingga saat ini dia masih bisa bersaing di perebutan gelar juara dunia pembalap walau kansnya tak besar. Namun pastinya dia masih bakal tetap kuat musim depan (2017) sebagai salah satu calon juara dunia.”
Suzuki kini mulai sering berada di antara para pembalap terdepan. Bagaimana Anda melihatnya?“Dalam dua tahun terakhir mereka telah membuat langkah besar, terutama berkaitan dengan mesin. Pada 2017 mereka akan setara dengan Honda dan Yamaha dalam hal kecepatan motor. Dan mereka akan meningkat lagi musim depan.”
Bagaimana dengan Vinales yang kini sudah amat dekat mengakuisisi peringkat tiga besar yang ditempati Jorge Lorenzo?“Lomba Kejuaraan Dunia MotoGP 2017 akan sangat menarik. Karena bakal ada sejumlah pembalap muda hebat seperti Maverick dan Iannone yang punya potensi mengubah peta kekuatan persaingan juara dunia.”
Lorenzo sepertinya butuh sebuah solusi. Apakah itu akan dia temui bersama Ducati?“Dia menunjuk hidung Michelin (saat ini). Tapi tahun depan pabrikan bannya akan tetap sama. Oleh karena itu, Ducati yang akan saling berhadapan dengan mereka. Sebab itu, kondisinya bahkan bisa lebih sulit lagi buat Lorenzo ketimbang sekarang. Namun pada saat itulah dia harus menunjukkan kemampuannya buat mengatasi masalah. Saya berharap Ducati dapat segera mengatakan hal yang sama.”
Cuaca di Australia kemarin telah membuat kekhawatiran buat setiap orang. Ada sesuatu yang mesti dilakukan untuk masa depan?“Tanggal penyelenggaraannya harus diubah, karena saat ini sudah terlalu banyak yang jatuh dan membahayakan buat para pembalap.”
Yang patut dicermati ialah kebangkitan Valentino Rossi dengan comeback supernya dari kejatuhannya di Motegi, untuk finis kedua usai memulai lomba dari posisi 15. Plus tentu yang bersama dengannya di podium merupakan calon mitra masa depannya di Yamaha, Maverick Vinales. Tapi yang harus dilupakan adalah performa Jorge Lorenzo yang menyelesaikan balapan jauh dari peringkat pertama.
Itulah setidaknya yang dikatakan dalam analisis awal pengamat MotoGP senior Carlo Pernat pasca lomba MotoGP Australia 2016. Berikut kami sarikan hasil wawancaranya dengan GPOne yang membahas soal prediksi balapan MotoGP 2017.
Marquez tiba di Australia untuk bersenang-senang, namun hasilnya tak sesuai harapan?“Kesalahannya adalah karena keinginannya yang begitu kuat buat menang telak, sebab target Marc di Phillip Island adalah menang dengan selisih jarak yang jauh. Itulah yang membuat konsentrasinya berkurang dan membuatnya terjatuh. Tentu saja itu masih bisa dimaafkan, karena sudah tidak berpengaruh lagi setelah gelar juara dunia pembalap berada ditangannya.”
Comeback hebat Rossi! Bisakah kita mengatakannya demikian?“Saya akan menyebutnya luar biasa, yang mana dia telah melewati sejumlah pembalap dalam lomba ini. Menurut pendapat saya, dia amat menyesali kejatuhannya di MotoGP Jepang, karena jika itu tidak terjadi maka hingga saat ini dia masih bisa bersaing di perebutan gelar juara dunia pembalap walau kansnya tak besar. Namun pastinya dia masih bakal tetap kuat musim depan (2017) sebagai salah satu calon juara dunia.”
Suzuki kini mulai sering berada di antara para pembalap terdepan. Bagaimana Anda melihatnya?“Dalam dua tahun terakhir mereka telah membuat langkah besar, terutama berkaitan dengan mesin. Pada 2017 mereka akan setara dengan Honda dan Yamaha dalam hal kecepatan motor. Dan mereka akan meningkat lagi musim depan.”
Bagaimana dengan Vinales yang kini sudah amat dekat mengakuisisi peringkat tiga besar yang ditempati Jorge Lorenzo?“Lomba Kejuaraan Dunia MotoGP 2017 akan sangat menarik. Karena bakal ada sejumlah pembalap muda hebat seperti Maverick dan Iannone yang punya potensi mengubah peta kekuatan persaingan juara dunia.”
Lorenzo sepertinya butuh sebuah solusi. Apakah itu akan dia temui bersama Ducati?“Dia menunjuk hidung Michelin (saat ini). Tapi tahun depan pabrikan bannya akan tetap sama. Oleh karena itu, Ducati yang akan saling berhadapan dengan mereka. Sebab itu, kondisinya bahkan bisa lebih sulit lagi buat Lorenzo ketimbang sekarang. Namun pada saat itulah dia harus menunjukkan kemampuannya buat mengatasi masalah. Saya berharap Ducati dapat segera mengatakan hal yang sama.”
Cuaca di Australia kemarin telah membuat kekhawatiran buat setiap orang. Ada sesuatu yang mesti dilakukan untuk masa depan?“Tanggal penyelenggaraannya harus diubah, karena saat ini sudah terlalu banyak yang jatuh dan membahayakan buat para pembalap.”
No comments:
Post a Comment