Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi mengaku tidak menyukai pembalap yang tampil agresif di
atas lintasan dan membahayakan pembalap lain. Pembalap veteran Italia
itu tak akan segan menegur dan mengkritik pada para juniornya di MotoGP.
Sebagai pembalap paling senior di MotoGP, Rossi kerap memberikan nasihat kepada pembalap yang lebih muda dari dirinya, terutama pembalap-pembalap yang berasal dari Italia. Pembalap berusia 38 tahun ini mengaku siap bertindak tegas kepada para pembalap yang mengabaikan peringatannya.
Selain Rossi yang sudah menginjak usia kepala tiga, hanya Dani Pedrosa dan Cal Crutchlow yang usianya mendekati Rossi. Kedua pembalap tersebut saat ini berusia 32 tahun. Karena itu, tak jarang dia sering menegur pembalap yang membahayakan di atas lintasan, salah satu Andrea Iannone.
Pembalap Suzuki itu mendapat kritik dari Rossi seusai Seri MotoGP Australia 2017. Dalam balapan di Australia tersebut persaingan menjadi yang tercepat memang sangat panas. Ada delapan pembalap yang bersaing hingga akhir untuk memperebutkan posisi terdepan. Panasnya balapan kala itu membuat pembalap satu dan yang lainnya kerap bersenggolan.
Salah satu senggolan melibatkan Rossi dan Iannone. Pembalap Yamaha itu menyindir gaya membalap Iannone yang menurutnya terlalu agresif. Beruntung, setelah mendapat sindiran dari Rossi, Iannone tidak membalas ataupun bertingkah. Bahkan, juniornya itu kemudian ingin menjadikan Rossi sebagai pelatihnya jika pembalap senior tersebut telah pensiun.
Rossi mengatakan saat memberi tahu pembalap lain agar tidak terlalu agresif, namun tidak digubris, dirinya bakal mengambil tindakan tegas. Dia bakal membalap lebih brutal dari yang lainnya. "Anda harus mengubah sikap Anda dalam balapan seperti itu (Philip Island). Anda tidak bisa marah saat balapan. Ketika Anda sudah memberi isyarat kepada pembalap lain agar tidak agresif, namun tidak mendapatkan respons, Anda harus bertindak sepertinya," papar Rossi, dilansir Speedweek.
Rossi pun sangat senang kritiknya bisa menjadi masukan kepada Iannone. Pasalnya, dia juga pernah menegur pembalap Honda Marc Marquez yang menjalani balapan dengan sangat berbahaya, justru mendapatkan bantahan. Hal itu tentu membuatnya sedikit kesal karena masukannya tidak diterima pembalap asal Spanyol tersebut, seperti pada 2015 lalu.
Sebagai pembalap paling senior di MotoGP, Rossi kerap memberikan nasihat kepada pembalap yang lebih muda dari dirinya, terutama pembalap-pembalap yang berasal dari Italia. Pembalap berusia 38 tahun ini mengaku siap bertindak tegas kepada para pembalap yang mengabaikan peringatannya.
Selain Rossi yang sudah menginjak usia kepala tiga, hanya Dani Pedrosa dan Cal Crutchlow yang usianya mendekati Rossi. Kedua pembalap tersebut saat ini berusia 32 tahun. Karena itu, tak jarang dia sering menegur pembalap yang membahayakan di atas lintasan, salah satu Andrea Iannone.
Pembalap Suzuki itu mendapat kritik dari Rossi seusai Seri MotoGP Australia 2017. Dalam balapan di Australia tersebut persaingan menjadi yang tercepat memang sangat panas. Ada delapan pembalap yang bersaing hingga akhir untuk memperebutkan posisi terdepan. Panasnya balapan kala itu membuat pembalap satu dan yang lainnya kerap bersenggolan.
Salah satu senggolan melibatkan Rossi dan Iannone. Pembalap Yamaha itu menyindir gaya membalap Iannone yang menurutnya terlalu agresif. Beruntung, setelah mendapat sindiran dari Rossi, Iannone tidak membalas ataupun bertingkah. Bahkan, juniornya itu kemudian ingin menjadikan Rossi sebagai pelatihnya jika pembalap senior tersebut telah pensiun.
Rossi mengatakan saat memberi tahu pembalap lain agar tidak terlalu agresif, namun tidak digubris, dirinya bakal mengambil tindakan tegas. Dia bakal membalap lebih brutal dari yang lainnya. "Anda harus mengubah sikap Anda dalam balapan seperti itu (Philip Island). Anda tidak bisa marah saat balapan. Ketika Anda sudah memberi isyarat kepada pembalap lain agar tidak agresif, namun tidak mendapatkan respons, Anda harus bertindak sepertinya," papar Rossi, dilansir Speedweek.
Rossi pun sangat senang kritiknya bisa menjadi masukan kepada Iannone. Pasalnya, dia juga pernah menegur pembalap Honda Marc Marquez yang menjalani balapan dengan sangat berbahaya, justru mendapatkan bantahan. Hal itu tentu membuatnya sedikit kesal karena masukannya tidak diterima pembalap asal Spanyol tersebut, seperti pada 2015 lalu.
Namun, Rossi tak dendam dan menerima keputusan pembalap muda yang
menginginkan balapan dengan agresif. Dia hanya ingin membalasnya di atas
lintasan. Sayang, performa Yamaha jauh di bawah performa bagus musim
ini sehingga dia harus mengakhiri di posisi kelima klasemen akhir musim
2017. Meski begitu, Rossi masih bisa menunjukkan aksinya di MotoGP 2018.
Pasalnya, banyak rumor yang menyebutkan bahwa Rossi akan pensiun
setelah musim depan berakhir.
No comments:
Post a Comment