Berita Seputar MotoGP - Keberuntungan
nampaknya tengah berpaling dari Valentino Rossi selama pengujian
pramusim 2017. Dirinya semakin tak bisa mengelak mengingat rekan barunya
Maverick Vinales sanggup melesat di posisi teratas selama pengujian
menggunakan motor yang sama. Rossi pun hanya bisa mengharapkan keajaiban
agar kesialannya selama ini bisa berubah menjadi keberuntungan di musim
2017 mendatang.
Walaupun berada dalam satu garasi, nasib
Valentino Rossi dan rekan barunya Maverick Vinales terbukti berbanding
terbalik. Di saat Vinales yang baru saja beradaptasi dengan motor
barunya sukses menyapu bersih seluruh tes pramusim MotoGP 2017, The
Doctor yang telah membesut Tim Garpu Tala selama 11 tahun justru
kewalahan dengan YZR-M1.
Tak ayal jika Juara Dunia sembilan kali Valentino Rossi sangat kecewa dengan hasil tes pramusim.
“Saya sadar kalau laju saya tidak terlalu bagus,” tukas Rossi. “Sedangkan Vinales itu sangat cepat, mungkin sekitar delapan persepuluh lebih cepat dari saya. Jadi intinya, ini bukan hari yang positif sama sekali.”
Namun masalahnya adalah, tes Qatar merupakan pengujian pramusim terakhir. Sementara seri pembuka musim 2017 tinggal menghitung hari, yang mana akan dihelat pada 23-26 Maret mendatang.
Mengingat waktu yang dimilikinya tak banyak, Rossi pun sangat mengharapkan adanya sebuah keajaiban agar kesialan selama tes pramusim bisa berubah menjadi keberuntungan di musim 2017 mendatang.
“Saya berharap sebuah keajaiban akan terjadi dalam dua pekan mendatang, atau bisa dibilang, kami tahu persis apa yang harus kami lakukan tapi kami ingin merahasiakannya,” ujarnya sambil tertawa.
“Sejujurnya, motor M1 2017 itu sangat berbeda dari motor sebelumnya (versi 2016) dan kami bahkan belum bisa menggali potensi motor tersebut.”
The Doctor juga sempat mengalami degradasi ban saat melakoni tes selama tiga hari Qatar, namun hal sebaliknya terjadi rookie Yamaha Tech3, Jonas Folger yang sanggup melaju dengan impresif tanpa masalah ban.
“Dalam tes ini, kami juga sempat mengkhawatirkan degradasi ban, tapi Folger malah melaju dengan luar biasa menggunakan motor 2016. Tapi kami tak bisa melihat ke belakang, tak ada banyak waktu tersisa.”
Tak ayal jika Juara Dunia sembilan kali Valentino Rossi sangat kecewa dengan hasil tes pramusim.
“Saya sadar kalau laju saya tidak terlalu bagus,” tukas Rossi. “Sedangkan Vinales itu sangat cepat, mungkin sekitar delapan persepuluh lebih cepat dari saya. Jadi intinya, ini bukan hari yang positif sama sekali.”
Namun masalahnya adalah, tes Qatar merupakan pengujian pramusim terakhir. Sementara seri pembuka musim 2017 tinggal menghitung hari, yang mana akan dihelat pada 23-26 Maret mendatang.
Mengingat waktu yang dimilikinya tak banyak, Rossi pun sangat mengharapkan adanya sebuah keajaiban agar kesialan selama tes pramusim bisa berubah menjadi keberuntungan di musim 2017 mendatang.
“Saya berharap sebuah keajaiban akan terjadi dalam dua pekan mendatang, atau bisa dibilang, kami tahu persis apa yang harus kami lakukan tapi kami ingin merahasiakannya,” ujarnya sambil tertawa.
“Sejujurnya, motor M1 2017 itu sangat berbeda dari motor sebelumnya (versi 2016) dan kami bahkan belum bisa menggali potensi motor tersebut.”
The Doctor juga sempat mengalami degradasi ban saat melakoni tes selama tiga hari Qatar, namun hal sebaliknya terjadi rookie Yamaha Tech3, Jonas Folger yang sanggup melaju dengan impresif tanpa masalah ban.
“Dalam tes ini, kami juga sempat mengkhawatirkan degradasi ban, tapi Folger malah melaju dengan luar biasa menggunakan motor 2016. Tapi kami tak bisa melihat ke belakang, tak ada banyak waktu tersisa.”
No comments:
Post a Comment