Monday, March 6, 2017

Karena Pedrosa, 4 Rider Gagal Jadi Bintang MotoGP


Berita Seputar MotoGP- HRC di kelas MotoGP diperkuat oleh banyak rider, namun dua diantaranya adalah yang paling menonjol karena berada di tim pabrikan Repsol Honda, saat ini mereka adalah Marc Marquez dan Dani Pedrosa.

Marquez yang naik ke kelas MotoGP di tahun 2013 lalu langsung disambut di tim pabrikan, empat musim di kelas MotoGP Marquez sukses mempersembahkan tiga gelar juara dunia, ia hanya kecolongan di musim 2015.

Sementara Pedrosa yang naik sejak 2006 hingga musim 2016 belum pernah sekalipun merasakan tropi gelar juara dunia, bahkan grafik kemenangan Pedrosa di setiap setiap tahun semakin anjlok.

Tahun 2016 kemarin, Pedrosa hanya bisa menang dalam satu balapan dan finis keenam di klasemen akhir dengan total 155 poin.

Lalu mengapa Pedrosa selalu bisa bertahan di Repsol Honda meskipun catatan balapnya semakin memburuk?

Padahal ada begitu banyak pembalap-pembalap muda Honda di tim Satelit yang siap menggantikan Pedrosa dan punya potensi yang lebih baik.

Siapa saja pembalap-pembalap Honda di kelas MotoGP yang gagal melaju ke Repsol Honda?

1. Alvaro Bautista

 

Dulu di musim 2012-2013, nama Bustista selalu tembus barisan depan meskipun berstatus pembalap Satelit dengan menggunakan motor satu level dibawah motor pabrikan.

Lalu Bautista berhasil meramaikan persaingan barisan depan dan selalu berjuang untuk podium, itu baru menggunakan motor Satelit, bagaimana jika ia menggunakan motor pabrikan Repsol Honda, bukan tak mungkin laju pembalap asal Spanyol itu akan lebih baik.

Pasalnya, di kelas 125cc dulu, Bautista merupakan seteru mendiang Marco Simonceli, keduanya kerap kali mendominasi di setiap race kelas 125, bahkan duel mereka selalu mendebarkan di setiap pekan balap.

Talenta balap yang dimiliki Bautista cukup luar biasa, jika saja ia berhasil masuk ke tim pabrikan, nama namanya pasti akan menjadi bintang di MotoGP saat ini. 

2. Stefan Bradl

https://3.bp.blogspot.com/-9__2HuMqB0o/WLuTlvRwwII/AAAAAAAAaAc/RiARDf7j_AAP9JKMBti4d-aDwpKTdr8XQCLcB/s1600/bradl.jpg 
Salah satu jebolan terbaik kelas Moto2, Bradl adalah juara dunia kelas Moto2 musim 2011, mengalahkan Marquez dan naik ke kelas MotoGP pada musim 2012, ia masuk ke tim LCR Honda, dan di tahun berikutnya, ia cukup sering berduel di barisan depan.

Jika saat ini Bradl menggantikan Pedorsa di tim pabrikan dan mendapat dukungan prioritas dari pabrikan, nama namanya tak akan terlempar ke Superbike seperti saat ini. 

3. Cal Crutchlow

 
Siapa yang tidak mengenal pembalap humoris ini, sudah sejak membela tim Satelit Monster Yamaha Tech 3, pembalap asal Inggris ini selalu bisa mencuri perhatian karena sering mempecundangi rider-rider kelas atas di setiap balapan, bahkan ia termasuk pembalap Satelit dengan podium paling banyak.

Sayangnya saat ini, Crutchlow hanya mampu bertahan di tim Satelit, skill Crutchlow bisa lebih sanggar lagi jika ia bisa melaju bersama tim utama. 

4. Jack Miller

 

Nah, pembalap yang masih muda ini sukses mencuri perhatian dalam balapan hujan di GP Belanda tahun lalu, secara tak terduga, pembalap asal Negeri Kanguru, Australia ini berhasil memang, mengalahkan rider pabrikan Honda dan pembalap top lainnya.

Yang lebih luar biasa lagi, Miller datang langsung dari Moto3 dengan kontrak balap premium berdurasi 3 tahun oleh HRC.

Seharusnya musim 2017 ini Miller berada di samping Marquez, namun Pedrosa ternyata masih dipertahankan oleh Repsol Honda. 


No comments:

Post a Comment