Berita Seputar MotoGP - Meskipun Bradley Smith dan Pol Espargaro finis paling terakhir dan berjarak lebih dari setengah menit di belakang pemenang MotoGP Qatar, Maverick Vinales, tapi seluruh tim senang dengan kinerja dan arah pengembangan KTM di Losail.
Smith dan Pol awalnya adalah dua rider Monster Yamaha Tech 3, tapi mulai tahun ini keduanya meninggalkan Yamaha dan bergabung ke KTM, peralihan dari YZR-M1 ke RC16 adalah perbedaan paling besar yang mereka rasakan.
Bahkan Pol menyebut perbedaan mesin keduanya bagaikan 'hitam dan putih', namun Pol juga mengklaim bahwa cukup mudah mengendarai KTM.
"Bagi saya, lebih gampang mengendarai KTM dibanding Yamaha. Satu-satunya masalah kita hanyalah lambat, motor ini benar-benar berbeda dari apa yang saya digunakan sebelumnya.
Dengan KTM, semakin Anda mendorong, semakin cepat Anda pergi. Sebaliknya, rahasia M1 adalah melaju dengan halus jika Anda ingin mendapatkan waktu lap yang baik. Filosofi mereka sangat berbeda, bak hitam dan putih," jelas Pol kepada BSN.
"Saya pikir itu dimulai dari sasis, yang berbeda dari semua pabrikan lain. Jadi, mau tidak mau anda harus mengubah gaya balap dan kemudian ada mesin, yang juga sangat berbeda.
Sepertinya motor kami bekerja lebih banyak di rpm tinggi, sementara Yamaha bekerja lebih baik di rpm rendah, sehingga mereka dapat mengambil keuntungan dari grip saat masuk tikungan karena motornya tidak terlalu keras menekan ban," jelasnya.
Tapi Espargaro juga percaya bahwa ia dapat membuat perbedaan besar untuk KTM dengan data dan pengalaman yang pernah ia dapatkan selama menggunakan M1.
"Pembalap dapat membuat perbedaan, sementara di Yamaha itu seperti naik di atas rel. Saya tidak tahu apakah itu juga mempengaruhi Vinales.
Smith dan Pol awalnya adalah dua rider Monster Yamaha Tech 3, tapi mulai tahun ini keduanya meninggalkan Yamaha dan bergabung ke KTM, peralihan dari YZR-M1 ke RC16 adalah perbedaan paling besar yang mereka rasakan.
Bahkan Pol menyebut perbedaan mesin keduanya bagaikan 'hitam dan putih', namun Pol juga mengklaim bahwa cukup mudah mengendarai KTM.
"Bagi saya, lebih gampang mengendarai KTM dibanding Yamaha. Satu-satunya masalah kita hanyalah lambat, motor ini benar-benar berbeda dari apa yang saya digunakan sebelumnya.
Dengan KTM, semakin Anda mendorong, semakin cepat Anda pergi. Sebaliknya, rahasia M1 adalah melaju dengan halus jika Anda ingin mendapatkan waktu lap yang baik. Filosofi mereka sangat berbeda, bak hitam dan putih," jelas Pol kepada BSN.
"Saya pikir itu dimulai dari sasis, yang berbeda dari semua pabrikan lain. Jadi, mau tidak mau anda harus mengubah gaya balap dan kemudian ada mesin, yang juga sangat berbeda.
Sepertinya motor kami bekerja lebih banyak di rpm tinggi, sementara Yamaha bekerja lebih baik di rpm rendah, sehingga mereka dapat mengambil keuntungan dari grip saat masuk tikungan karena motornya tidak terlalu keras menekan ban," jelasnya.
Tapi Espargaro juga percaya bahwa ia dapat membuat perbedaan besar untuk KTM dengan data dan pengalaman yang pernah ia dapatkan selama menggunakan M1.
"Pembalap dapat membuat perbedaan, sementara di Yamaha itu seperti naik di atas rel. Saya tidak tahu apakah itu juga mempengaruhi Vinales.
Ketika saya di Tech 3, hanya ada satu baris dan saya harus mengikutinya. Sementara di KTM, Anda memiliki lebih banyak kebebasan," lanjut Pol.
"Ini adalah proyek muda. Kita tahu bahwa ini hanya awal. Motor belum berkembang, tapi kami sedang membangunnya. Kami bekerja di pengembangan motor dan kita sedang ada di arah pengembangan yang benar," harapnya.
Bos tim KTM, Mike Leitner percaya bahwa hasil Qatar merupakan langkah besar bagi kedua pembalap, walau finis terakhir, tapi yang penting bisa menyelsaikan balapan.
"Kami sangat bahagia. Penting untuk kedua pembalap kami berhasil menyelesaikan balapan. Kami sudah menunjukkan langkah besar ini.
Semua orang telah bekerja dengan sangat keras dan ini adalah hasilnya. Kami tidak punya masalah teknis atau masalah dalam salah satu sesi, atau dalam lomba dan ini adalah super baik.
Waktu lap dalam balapan yang benar-benar mengesankan dan jujur itu diluar target kami," puji Leitner puas.
"Ini adalah proyek muda. Kita tahu bahwa ini hanya awal. Motor belum berkembang, tapi kami sedang membangunnya. Kami bekerja di pengembangan motor dan kita sedang ada di arah pengembangan yang benar," harapnya.
Bos tim KTM, Mike Leitner percaya bahwa hasil Qatar merupakan langkah besar bagi kedua pembalap, walau finis terakhir, tapi yang penting bisa menyelsaikan balapan.
"Kami sangat bahagia. Penting untuk kedua pembalap kami berhasil menyelesaikan balapan. Kami sudah menunjukkan langkah besar ini.
Semua orang telah bekerja dengan sangat keras dan ini adalah hasilnya. Kami tidak punya masalah teknis atau masalah dalam salah satu sesi, atau dalam lomba dan ini adalah super baik.
Waktu lap dalam balapan yang benar-benar mengesankan dan jujur itu diluar target kami," puji Leitner puas.
situs togel online terbaik dan terpecaya,
ReplyDeletemari bergabung bersama kami...
http://www.togelpelangi.com/