Berita Seputar MotoGP - Thomas Luthi siap meramaikan persaingan di MotoGP 2018. Pembalap
kebangsaan Swiss tersebut dipercaya untuk memperkuat tim Marc VDS Honda
bersama Franco Morbidelli.
Disinggung soal targetnya, Luthi bersikap realistis. Menurutnya semua pendatang baru tak bisa seperti Marc Marquez yang langsung juara di musim pertamanya.
"Memang sungguh luar biasa, ada saatnya orang-orang meminta pembalap 20 tahun tampil seperti Marquez atau (Jack) Miller. Ya, mereka masih sangat muda. Tapi yang orang lain harus mengerti, tidak semua pembalap seperti Marquez," ucap Luthi dikutip dari Motorsport.
Karier Marquez di pentas MotoGP memang sangat mengagumkan. Sebagai pendatang baru di musim 2013, ia langsung juara bersama tim Repsol Honda. Pencapaian serupa diulanginya pada MotoGP 2014, 2016 dan 2017. Melihat fakta tersebut, Luthi pesimistis dapat menyamai prestasi The Baby Alien.
"Bagi saya ini sangat sulit sebab saya sudah 31 tahun. Saya terlalu tua dan tidak punya kesempatan lagi," tuturnya.
Luthi sendiri memulai karier profesionalnya di kelas 125cc pada musim 2002 lalu. Ia sempat meraih gelar juara dunia pada 2005 dan dua tahun kemudian, ia naik ke kelas 250cc.
Sejauh ini Luthi tercatat pernah memperkuat tim Aprilia, Moriwaki, Suter, dan terakhir Kalex. Kariernya sempat naik turun hingga akhirnya konsisten jadi runner up Moto2 dalam dua tahun terakhir.
Disinggung soal targetnya, Luthi bersikap realistis. Menurutnya semua pendatang baru tak bisa seperti Marc Marquez yang langsung juara di musim pertamanya.
"Memang sungguh luar biasa, ada saatnya orang-orang meminta pembalap 20 tahun tampil seperti Marquez atau (Jack) Miller. Ya, mereka masih sangat muda. Tapi yang orang lain harus mengerti, tidak semua pembalap seperti Marquez," ucap Luthi dikutip dari Motorsport.
Karier Marquez di pentas MotoGP memang sangat mengagumkan. Sebagai pendatang baru di musim 2013, ia langsung juara bersama tim Repsol Honda. Pencapaian serupa diulanginya pada MotoGP 2014, 2016 dan 2017. Melihat fakta tersebut, Luthi pesimistis dapat menyamai prestasi The Baby Alien.
"Bagi saya ini sangat sulit sebab saya sudah 31 tahun. Saya terlalu tua dan tidak punya kesempatan lagi," tuturnya.
Luthi sendiri memulai karier profesionalnya di kelas 125cc pada musim 2002 lalu. Ia sempat meraih gelar juara dunia pada 2005 dan dua tahun kemudian, ia naik ke kelas 250cc.
Sejauh ini Luthi tercatat pernah memperkuat tim Aprilia, Moriwaki, Suter, dan terakhir Kalex. Kariernya sempat naik turun hingga akhirnya konsisten jadi runner up Moto2 dalam dua tahun terakhir.
No comments:
Post a Comment