Berita Seputar MotoGP - Hasil mengecewakan didapat Tim Suzuki pada MotoGP musim lalu. Dua
pembalap mereka, Alex Rins dan Andrea Iannone sama-sama gagal memberikan
penampilan terbaiknya sepanjang 2017.
Di akhir persaingan, Rins finis peringkat 16. Sedangkan Iannone menempati urutan 13 klasemen. Menurut Davide Brivio selaku pemimpin Tim Suzuki Ecstar, hasil buruk itu disebabkan oleh sejumlah faktor baik dari teknisi maupun kondisi pembalapnya.
"Musim lalu berjalan sulit buat kami. Hanya lima atau empat balapan terakhir kami baru bisa pulih karena adanya beberapa hal yang berkaitan dengan awal tahun ini," ucap Brivio pada Crash.
"Secara umum kami sudah mendapat apa yang diharapkan. Teknisi Suzuki di Jepang sudah bekerja dengan sangat keras agar dapat menemukan dimana letak kesalahan kami. Setidaknya mereka sudah menyelesaikan sebagian dan itu jadi alasan mengapa kami dapat memperbaiki sejumlah hasil perlombaan (di akhir musim)," jelasnya.
Musim lalu Iannone nyaris berjuang sendirian. Sejak seri ketiga hingga ketujuh, Rins mengalami cedera sehingga tak dapat berkontribusi dalam membantu pengembangan mesin motor Suzuki GSX-RR.
"Kemalangan menimpa Alex Rins sejak hari kedua tes Valencia. Jadi hanya Andrea (Iannone) yang terlibat dalam pengembangan motor. Rins kembali dalam kondisi tidak fit dan Sylvain Guintoli yang menggantikannya tidak memberikan kontribusi yang baik. Itulah bagian terburuk di musim ini," ungkap Brivio.
Ke depannya, tim Suzuki optimistis menatap MotoGP 2018. Mereka yakin dapat memperbaiki pencapaian dan ikut bersaing di papan atas klasemen bersama pembalap unggulan dari tim Repsol Honda, Ducati, serta Movistar Yamaha.
"Kami akan mencoba menyiapkan motor terbaik untuk tahun 2018. Kami harus memperhatikan segala keputusan yang diadopsi dan menikmati sesi pengujian selama sembilan hari di musim dingin ini. Pada 2018, kami ingin menempatkan Suzuki ke tempat yang semestinya," tegas Brivio.
Di akhir persaingan, Rins finis peringkat 16. Sedangkan Iannone menempati urutan 13 klasemen. Menurut Davide Brivio selaku pemimpin Tim Suzuki Ecstar, hasil buruk itu disebabkan oleh sejumlah faktor baik dari teknisi maupun kondisi pembalapnya.
"Musim lalu berjalan sulit buat kami. Hanya lima atau empat balapan terakhir kami baru bisa pulih karena adanya beberapa hal yang berkaitan dengan awal tahun ini," ucap Brivio pada Crash.
"Secara umum kami sudah mendapat apa yang diharapkan. Teknisi Suzuki di Jepang sudah bekerja dengan sangat keras agar dapat menemukan dimana letak kesalahan kami. Setidaknya mereka sudah menyelesaikan sebagian dan itu jadi alasan mengapa kami dapat memperbaiki sejumlah hasil perlombaan (di akhir musim)," jelasnya.
Musim lalu Iannone nyaris berjuang sendirian. Sejak seri ketiga hingga ketujuh, Rins mengalami cedera sehingga tak dapat berkontribusi dalam membantu pengembangan mesin motor Suzuki GSX-RR.
"Kemalangan menimpa Alex Rins sejak hari kedua tes Valencia. Jadi hanya Andrea (Iannone) yang terlibat dalam pengembangan motor. Rins kembali dalam kondisi tidak fit dan Sylvain Guintoli yang menggantikannya tidak memberikan kontribusi yang baik. Itulah bagian terburuk di musim ini," ungkap Brivio.
Ke depannya, tim Suzuki optimistis menatap MotoGP 2018. Mereka yakin dapat memperbaiki pencapaian dan ikut bersaing di papan atas klasemen bersama pembalap unggulan dari tim Repsol Honda, Ducati, serta Movistar Yamaha.
"Kami akan mencoba menyiapkan motor terbaik untuk tahun 2018. Kami harus memperhatikan segala keputusan yang diadopsi dan menikmati sesi pengujian selama sembilan hari di musim dingin ini. Pada 2018, kami ingin menempatkan Suzuki ke tempat yang semestinya," tegas Brivio.
No comments:
Post a Comment