Berita Seputar MotoGP - Jerih payah Bradley Smith sebagai pembalap tim pabrikan di MotoGP 2017
lalu tidak membuahkan hasil positif. Dalam 18 seri, Smith selalu gagal
mencapi posisi tiga besar.
Prestasi terbaik yang diraihnya tahun lalu adalah finis urutan ke-10 di GP San Marino dan Australia. Smith mengaku segalanya jadi lebih sulit usai dipercaya mengendarai motor pabrikan.
"Bagi saya ini lebih menuntut kesiapan mental dan fisik. Ini jauh lebih sulit dari yang saya bayangkan," ucapnya yang dikutip dari Motorsport.
"Apakah ini menyenangkan? Ya, pastinya menyenangkan. Saya belajar banyak hal dan menikmati prosesnya secara fenomenal. Tapi Anda akan mengerti, semuanya jauh lebih mudah dengan tim satelit," ujar Smith yang musim lalu tampil bersama tim Red Bull KTM Factory Racing.
Di akhir persaingan, pembalap kebangsaan Inggris ini menempati peringkat 21 klasemen. Smith memiliki 29 poin, tertinggal 26 angka dari rekannya, Pol Espargaro yang finis di peringkat 17.
"Perubahan terbesar terletak saat pengujian, balap, dan cara menemukan keseimbangan mental untuk membedakan apakah kami sedang mengembangkan motor atau mencoba untuk memacu motor tersebut. Saya merasa belum bekerja dengan cara yang terbaik," ujarnya.
"Para pembalap hanya perlu berkonsentrasi untuk jangka pendek. Sedangkan tim harus memikirkan jangka panjangnya, itulah tugas mereka. Jadi bagi saya membedakan keduanya merupakan hal tersulit yang pernah saya lakukan tahun 2017," pungkas sang pembalap.
Prestasi terbaik yang diraihnya tahun lalu adalah finis urutan ke-10 di GP San Marino dan Australia. Smith mengaku segalanya jadi lebih sulit usai dipercaya mengendarai motor pabrikan.
"Bagi saya ini lebih menuntut kesiapan mental dan fisik. Ini jauh lebih sulit dari yang saya bayangkan," ucapnya yang dikutip dari Motorsport.
"Apakah ini menyenangkan? Ya, pastinya menyenangkan. Saya belajar banyak hal dan menikmati prosesnya secara fenomenal. Tapi Anda akan mengerti, semuanya jauh lebih mudah dengan tim satelit," ujar Smith yang musim lalu tampil bersama tim Red Bull KTM Factory Racing.
Di akhir persaingan, pembalap kebangsaan Inggris ini menempati peringkat 21 klasemen. Smith memiliki 29 poin, tertinggal 26 angka dari rekannya, Pol Espargaro yang finis di peringkat 17.
"Perubahan terbesar terletak saat pengujian, balap, dan cara menemukan keseimbangan mental untuk membedakan apakah kami sedang mengembangkan motor atau mencoba untuk memacu motor tersebut. Saya merasa belum bekerja dengan cara yang terbaik," ujarnya.
"Para pembalap hanya perlu berkonsentrasi untuk jangka pendek. Sedangkan tim harus memikirkan jangka panjangnya, itulah tugas mereka. Jadi bagi saya membedakan keduanya merupakan hal tersulit yang pernah saya lakukan tahun 2017," pungkas sang pembalap.
No comments:
Post a Comment