Berita Seputar MotoGP - Paolo Simoncelli (ayah mendiang Marco Simoncelli) mengaku tidak mengerti mengapa semua orang mempertanyakan masa depan Valentino Rossi
di ajang MotoGP. Menurut dia, cepat atau lambat, juara dunia tujuh kali
di kelas utama MotoGP tersebut akan pensiun dan itu adalah hal yang
wajar.
Usia Rossi memang sudah tidak muda lagi,
sehingga banyak pihak yang meragukan jika rider Yamaha itu bisa menjaga
konsitensinya untuk bersaing dengan rider muda. Tapi, Simoncelli punya
pandangan lain.
Simoncelli menuturkan, Rossi sejauh ini
tidak pernah menunjukkan bahwa dia akan pensiun dalam waktu dekat.
Kecintaannya terhadap dunia balap selalu diperlihatkannya dengan terus
berlatih dan memberikan sejumlah pengalaman kepada rider muda.
“Rossi cepat atau lambat harus
mengundurkan diri, itu hal yang wajar, semuanya terjadi nyaris 40 tahun.
Tapi saya tidak melihatnya sebagai prioritas. Dia masih senang berbagi
pengalaman dengan rider muda dan ia selalu berlatih setiap hari,” terang
Simoncelli seperti dikutip dari Sportfair, Senin (21 Agustus 2017).
“Semua ini pantas dihargai. Saya tidak
mengerti mengapa saya harus memikirkan pensiun. Kemudian, karena pensiun
di Italia selalu terbentang, Rossi bisa terus berkarier setidaknya
sampai 45 tahun,” pungkas Simoncelli.
Akhir pekan ini, balapan MotoGP seri 12 akan berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris. Rossi berupaya untuk mengejar ketertinggalan 33 poin dari Marc Marquez selaku pimpinan puncak klasemen.
Naik podium menjadi harga mati buat Rossi
untuk menjaga peluangnya merebut gelar juara dunia ke-10 sepanjang
kariernya. Terkait persaingan di musim ini, Simoncelli menjelaskan jika
faktor yang menjadi penentu kemenangan terletak pada ban Michelin.
Terkadang, semua rider terkecoh karena
mereka selalu berpikir mengenai mesin. Padahal, kata Simoncelli, ban
Michelin selalu memainkan peranan penting di setiap putaran.
“Saya pikir faktor utama kejuaraan ini
terletak ban. Rider tidak pernah berpikir tentang masalah ini. Mereka
selalu memikirkan mengenai mesin merk Honda, Ducati, dan sebagainya.
Tapi, pada akhirnya ban selalu menjadi perbedaan. Ban selalu menjadi
masalah dan siapa yang bisa memanfaatkannya lebih baik, maka dia akan
memenangkan balapan,” kata Simoncelli.
No comments:
Post a Comment