Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo tidak sependapat dengan Marc Marquez terkait usulan
penggunaan lollipop man atau seseorang yang membawa papan bundar. Peran
kru pitstop ini biasanya sering dilihat pada balapan Formula 1.
Marquez mengusulkan hal itu terkait insiden kecelakaan yang melibatkan Andrea Iannone dan Aleix Espargaro di pit lane Sirkuit Brno, akhir pekan lalu. Diakuinya, jika aturan ini juga diberlakukan pada balapan flag to flag, maka ini bisa meminimalisir kecelakaan di pit lane.
Pasalnya, keberadaan kru memberikan kode dan bertanggung jawab untuk mengarahkan pembalap kapan masuk ke pit untuk melakukan pergantian ban. "Bagi saya, usulan ini sangat bagus dan saya akan coba bicarakan di Komisi Keselamatan bahwa setiap pembalap memerlukan satu mekanik di luar pit lane. Seseorang nantinya akan diizinkan untuk berkonsentrasi dan memeriksa apakah ada orang yang datang," kata Marquez.
Tapi pendapat itu langsung dimentahkan Lorenzo. Menurutnya, balapan MotoGP berbeda dengan Formula 1. "Ini bukan Formula 1, kami tidak memiliki budaya perubahan ban. Ini agak aneh jika MotoGP menerapkannya, sehingga saya menentang situasi ini karena berbahaya. Lihat apa yang terjadi dengan Iannone, sebab di sana ada kebingungan. Untungnya, tidak ada yang terluka," ungkap Lorenzo seperti dikutip dari AS Sport, Kamis (10/8/2017).
Tapi Lorenzo mengakui pada akhirnya semua keputusan berada di tangan Dorna Sports. Ketika semua sudah diputuskan pembalap hanya mengikuti aturan yang telah ditetapkan tersebut.
"Pada akhirnya, Dorna memutuskan dan kami adalah satu-satunya orang yang menjalankan. Tapi kami bisa mendiskusikan hal ini dengan Komisi Keselamatan," jelas Lorenzo.
Marquez mengusulkan hal itu terkait insiden kecelakaan yang melibatkan Andrea Iannone dan Aleix Espargaro di pit lane Sirkuit Brno, akhir pekan lalu. Diakuinya, jika aturan ini juga diberlakukan pada balapan flag to flag, maka ini bisa meminimalisir kecelakaan di pit lane.
Pasalnya, keberadaan kru memberikan kode dan bertanggung jawab untuk mengarahkan pembalap kapan masuk ke pit untuk melakukan pergantian ban. "Bagi saya, usulan ini sangat bagus dan saya akan coba bicarakan di Komisi Keselamatan bahwa setiap pembalap memerlukan satu mekanik di luar pit lane. Seseorang nantinya akan diizinkan untuk berkonsentrasi dan memeriksa apakah ada orang yang datang," kata Marquez.
Tapi pendapat itu langsung dimentahkan Lorenzo. Menurutnya, balapan MotoGP berbeda dengan Formula 1. "Ini bukan Formula 1, kami tidak memiliki budaya perubahan ban. Ini agak aneh jika MotoGP menerapkannya, sehingga saya menentang situasi ini karena berbahaya. Lihat apa yang terjadi dengan Iannone, sebab di sana ada kebingungan. Untungnya, tidak ada yang terluka," ungkap Lorenzo seperti dikutip dari AS Sport, Kamis (10/8/2017).
Tapi Lorenzo mengakui pada akhirnya semua keputusan berada di tangan Dorna Sports. Ketika semua sudah diputuskan pembalap hanya mengikuti aturan yang telah ditetapkan tersebut.
"Pada akhirnya, Dorna memutuskan dan kami adalah satu-satunya orang yang menjalankan. Tapi kami bisa mendiskusikan hal ini dengan Komisi Keselamatan," jelas Lorenzo.
No comments:
Post a Comment