Sunday, July 23, 2017

Review Lengkap Hasil Paruh Musim MotoGP 2017


Berita Seputar MotoGP - Balapan motor MotoGP musim ini berlangsung menarik. Hingga paruh musim, empat pembalap terkemuka dari tiga tim yang berada di empat besar hanya berselisih 10 poin. Tidak ada yang mampu memastikan siapa yang akan tampil menjadi juara dunia MotoGP tahun ini.

Juara dunia musim 2016, Marc Marquez untuk sementara memimpin klasemen dengan 129 poin. Pembalap Repsol Honda tersebut diikuti Maverick Vinales dari Movistar Yamaha (124 poin) dan Andrea Davioso dari Ducati (123 poin). Sementara Valentino Rossi dari Movistar Yamaha berada di posisi keempat (119 poin).

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi para pembalap musim ini. Dari mulai sifat kompetitif di lapangan, jenis ban Michelin yang digunakan, cuaca buruk atau pun cedera. Berikut ini review paruh musim yang dilansir gpupdate.net, Sabtu (22/7/2017).

1. Repsol Honda
   #93 Marc Márquez (1, 129 poin, dua kemenangan)
   #26 Dani Pedrosa (5, 103 poin, satu menang)
Pembalap Honda telah mengeluhkan mengenai kecepatan motor RC213V. Tekanan ekstra yang dibebankan pada ban depan saat pengereman saat balapan terkadang merugikan. Juara bertahan Márquez tidak begitu konsisten pada musim ini, hanya menang dua kali. Sementara Pedrosa, yang memenangi MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez tetap menjadi kuda hitam dan hanya selisih 26 poin dari Marquez.

2. Movistar Yamaha
   #25 Maverick Viñales (2, 124 poin, tiga kemenangan)
   #46 Valentino Rossi  (4, 119 poin, satu menang)
Yamaha memulai balapan dengan cukup percaya diri. Vinales mengklaim dua kemenangan pertama tahun ini. Namun, performanya terus menurun setelah mengalahkan Rossi di lap terakhir di MotoGP Prancis. Viñales juga membuat kesalahan konyol di Austin dan Assen. Sementara Rossi berhasil naik podium dari tiga balapan pembuka dan akhirnya menang di Assen. Yang tidak boleh dikesampingkan adalah persaingan Rossi dengan Vinales dalam mengoleksi poin selama balapan.

3. Ducati
   #04 Andrea Dovizioso (3, 123 poin, dua kemenangan)
   #99 Jorge Lorenzo (9, 65 poin)
   #51 Michele Pirro (23, 9 poin)
Kerja keras Ducati mulai terlihat pada musim 2017 ini. Penghargaan patut diberikan kepada Andrea Dovizioso yang bersaing meraih kemenangan di Qatar dan merebut kemenangan back-to-back di Mugello dan Barcelona. Kemenangan di Barcelona adalah bukti kemampuannya meningkat dan ini adalah hal yang perlu dirayakan. Sementara Lorenzo, masih harus beradaptasi menyesuaikan gaya balapan dengan tunggangannya.

4. Suzuki
   #29 Andrea Iannone (16, 28 poin)
   #42 Álex Rins (22, 7 poin)
   #50 Sylvain Guintoli (25, 1 poin)
   #12 Takuya Tsuda (NC, 0 poin)
Kehadiran pembalap baru menjadi harapan besar bagi Suzuki, tapi hingga paruh musim ini benar-benar suram. Sejak empat tahun lalu Suzuki telah jatuh ke posisi 10 dalam klasemen tim. Iannone memulai balapan dengan percaya diri di pra-musim, dan bersaing untuk naik podium di Qatar. Namun nasibnya terus memburuk sejak itu, sikap dan komitmen Iannone sering dipertanyakan. Alex Rins telah sembuh dari cedera, tapi dia harus memulai dari nol. Tahun lalu Suzuki memiliki 18 top-six finish. Tahun ini belum mampu menorehkan prestasi yang sama. Apakah ini karena motor atau pembalapnya?

5. Tek 3 Yamaha
   #5 Johann Zarco (6, 84 poin)
   #94 Jonas Folger (7, 71 poin)
Bos Tech 3 Herve Poncharal berjuang menemukan pembalap sejak 12 bulan. Dan itu tidak sia-sia, sepasang pembalap pemula mampu beradaptasi dengan cepat dengan motor tunggangan. Juara Moto2 ganda Johann Zarco tertegun meraih podium yang luar biasa di kandang sendiri. Zarco dibayangi rekan setimnya Jonas Folger yang berada satu peringkat klasemen di bawahnya. Tech 3 telah tertangani dengan sangat baik, dan sejauh ini memainkannya dengan sempurna.

6. Pramac Ducati
   #9 Danilo Petrucci (8, 66 poin)
   #45 Scott Redding (13, 33 poin)
Pembalap Pramac memiliki pasangan yang lengkap. Danilo Petrucci telah berkembang dalam balapan baru-baru ini, naik podium secara emosional sebelum menyelesaikan balapan di Assen 0,063 menit di belakang Rossi. Sementara Scott Redding mengantongi hasil yang layak sejak awal tapi terpuruk setelah itu. Pada GP Jerman, dia berada di posisi 20, merupakan balapan terburuk dalam karirnya.

7. Aprilia Gresini
   #41 Aleix Espargaró (14, 32 poin)
   #22 Sam Lowes (24, 2 poin)
Kebingungan Aprilia terus berlanjut. Setelah memilih merombak line-upnya, pabrikan terus mengalami masalah. Aleix Espargaró telah bekerja keras, dan tampil cukup brilian di Qatar, tapi kesalahan konyol telah merampas poinnya. Sementara Lowes hanya mencetak satu dari 15 finis teratas, dan telah mengalami kecelakaan terlalu banyak.

8. LCR Honda
   #35 Cal Crutchlow (10, 64 poin)
Tim balap MotoGP ini mencetak prestasi terbaiknya pada 2016 atas dua kemenangan brilian Cal Crutchlow. Namun musim ini belum terlihat hasil yang memuaskan. Crutchlow belum mencapai hasil puncak yang dicapai pada 2016, tapi balapan akan mengunjungi tempat di mana dia menang 12 bulan lalu.

9. Avintia
   #76 Loris Baz (15, 31 poin)
   #8 Héctor Barbera (18, 21 poin)
Musim ini Avintia diperkuat Hector Barbera yang membalap untuk Ducati musim 2016 dan Loris Baz yang telah bergabung sejak tahun lalu. Barbera tampil cukup bagus tahun lalu bersama Ducati. Namun balapan musim ini semakin sulit, terhambat cedera tulang selangka pada awal musim. Barbera sering mencetak kualifikasi yang buruk, berbaris di urutan ke-20 atau lebih rendah dalam lima balapan. Sementara Baz, bernasib lebih baik, finis di posisi ke-8 merupakan hasil terbaik Avintia 2017.

10. Aspar
    #19 Álvaro Bautista (11, 44 poin)
    #17 Karel Abraham (19, 20 poin)
Aspar telah naik performanya pada 2017 bersama Álvaro Bautista. Bautista telah tersingkir dari empat balapan tapi dia berhasil mencapai posisi keempat di Argentina. Hasil ini menunjukkan dia layak mendapatkan tempat di tim pada 2018 nanti. Sementara Karel Abraham yang baru kembali ke MotoGP disambut dengan sikap apatis. 

11. Marc VDS
    #43 Jack Miller (12, 41 poin)
    #53 Tito Rabat (17, 23 poin)
Marc VDS mempertahankan jajaran pengendaranya dari Jack Miller dan Tito Rabat. Miller, runner-up Moto3 2014 belum mengulangi poin tinggi pada 2016, yakni menang secara mengejutkan di Assen, tapi performanya konsisten. Sementara Tito Rabat mungkin sudah mencapai levelnya dengan Marc VDS, hasilnya sangat mirip dengan 12 bulan lalu.

12. Red Bull KTM
    #44 Pol Espargaró (20, 14 poin)
    #38 Bradley Smith (21, 8 poin)
    #36 Mika Kallio (NC, 0 poin)
KTM stabil lamban dalam balapan MotoGP, tapi pabrikan tersebut membuat kemajuan melawan pesaing berpengalaman dan bersaing ketat. KTM bersama Pol Espargaro secara bertahap bergerak ke atas grid. Dua penampilan Q2 telah mewakili titik tinggi sejauh ini untuk KTM, yang akan terus melaju lebih jauh di paruh kedua musim ini.


No comments:

Post a Comment