Berita Seputar MotoGP - Team Principal di Repsol Honda dan manajer HRC, Livio Suppo mengaku sedikit panik dengan ketertinggalan Honda di awal musim, sebelum akhirnya kembali tampil kuat di seri Jerman lalu.
"Tahun lalu kita bisa lihat ada sembilan pemenang berbeda dan tahun ini di delapan balapan pertama sudah ada lima pemenang berbeda," kata Suppo kepada Speedweek.
"Ini adalah kejuaraan yang menarik dan spektakuler. Sangat seimbang untuk para penggemar. Mungkin sedikit kurang baik bagi kami, karena kami hanya menghitung hasil.
Sayang sekali bahwa Suzuki tahun ini mengamalami sedikit penurunan, sementara di lain pihak Ducati semakin membaik. Selain itu, ban kadang-kadang yang jadi penentu siapa yang menang. Di Jerez, misalnya, itu baik bagi kita, tapi kurang baik untuk Yamaha, sama juga dengan di Barcelona.
Tapi di sirkuit lain, kami mengalami kesulitan misalnya di Mugello. Menariknya, jika ban tidak bekerja, hal ini tidak berlaku untuk semua pabrikan. Jadi anda hanya harus mencoba untuk beradaptasi dengan motor. Hal ini tidak mudah bagi tim, dan semuanya jadi lebih menarik," sambungnya.
Di awal musim, Maverick Vinales sudah tampak seperti juara dunia masa depan, tetapi kini rupanya masalahnya baru muncul.
"Musim yang sulit, Vinales sudah dua kali jatuh dan finis di posisi yang buruk di Jerez dan Barcelona, jadi meskipun dia kuat sepanjang tes pra-musim, bukan berarti ia bisa menjadi juara dunia dengan mudah.
Apakah Honda tidak mampu melawan Yamaha yang sudah menang empat kali dan Ducati yang sudah menang dua kali?
"Tidak juga, karena kami punya motor yang telah menang di tiga balapan dengan dua pembalap yang berbeda. Di beberapa sirkuit kami lebih baik, namun di sirkuit lain kurang.
Artinya apa? Kita semua mengalami pasang surut masing-masing. Begitu juga dengan Yamaha, awal musim mereka begitu kuat dan sekarang mereka sedikit kendor.
Lalu apa tanggapan Suppo terhadap kemenangan Valentino Rossi di Assen?
"Saya belum pernah bekerja dengan Rossi, tapi saya sangat menghargainya. Dia telah mengejutkan kami sekali lagi.
Misalnya di Assen saat sesi Pemanasan, walaupun sedang turun hujan, ia tetap keluar untuk mencoba sesuatu. Dan kemudian ia menggila saat balapan dan lap terakhirnya sungguh luar biasa," akuinya.
"Tahun lalu kita bisa lihat ada sembilan pemenang berbeda dan tahun ini di delapan balapan pertama sudah ada lima pemenang berbeda," kata Suppo kepada Speedweek.
"Ini adalah kejuaraan yang menarik dan spektakuler. Sangat seimbang untuk para penggemar. Mungkin sedikit kurang baik bagi kami, karena kami hanya menghitung hasil.
Sayang sekali bahwa Suzuki tahun ini mengamalami sedikit penurunan, sementara di lain pihak Ducati semakin membaik. Selain itu, ban kadang-kadang yang jadi penentu siapa yang menang. Di Jerez, misalnya, itu baik bagi kita, tapi kurang baik untuk Yamaha, sama juga dengan di Barcelona.
Tapi di sirkuit lain, kami mengalami kesulitan misalnya di Mugello. Menariknya, jika ban tidak bekerja, hal ini tidak berlaku untuk semua pabrikan. Jadi anda hanya harus mencoba untuk beradaptasi dengan motor. Hal ini tidak mudah bagi tim, dan semuanya jadi lebih menarik," sambungnya.
Di awal musim, Maverick Vinales sudah tampak seperti juara dunia masa depan, tetapi kini rupanya masalahnya baru muncul.
"Musim yang sulit, Vinales sudah dua kali jatuh dan finis di posisi yang buruk di Jerez dan Barcelona, jadi meskipun dia kuat sepanjang tes pra-musim, bukan berarti ia bisa menjadi juara dunia dengan mudah.
Apakah Honda tidak mampu melawan Yamaha yang sudah menang empat kali dan Ducati yang sudah menang dua kali?
"Tidak juga, karena kami punya motor yang telah menang di tiga balapan dengan dua pembalap yang berbeda. Di beberapa sirkuit kami lebih baik, namun di sirkuit lain kurang.
Artinya apa? Kita semua mengalami pasang surut masing-masing. Begitu juga dengan Yamaha, awal musim mereka begitu kuat dan sekarang mereka sedikit kendor.
Lalu apa tanggapan Suppo terhadap kemenangan Valentino Rossi di Assen?
"Saya belum pernah bekerja dengan Rossi, tapi saya sangat menghargainya. Dia telah mengejutkan kami sekali lagi.
Misalnya di Assen saat sesi Pemanasan, walaupun sedang turun hujan, ia tetap keluar untuk mencoba sesuatu. Dan kemudian ia menggila saat balapan dan lap terakhirnya sungguh luar biasa," akuinya.
No comments:
Post a Comment