Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi boleh saja gagal jadi yang tercepat saat GP Aragon.
Tapi, akselerasi pembalap Movistar Yamaha itu di sirkuit Motorland
Aragon, Alcaniz, Minggu (24/9/2017) mendapat pujian dari sejumlah
rivalnya.
Pada seri ke-14 MotoGP itu, Rossi cuma mampu menempati posisi kelima. Dia hanya bisa melihat Marc Marquez berdiri di podium pertama. Alhasil, peluang bintang berusia 38 tahun asal Italia itu untuk kembali jadi juara dunia jadi menipis.
Rossi tetap stagnan di posisi lima dengan 168 angka. Tapi, selisihnya dengan Marquez kini melebar jadi 56 angka. Dengan tersisa empat balapan lagi, sulit rasanya bisa mendompleng jagoan Repsol Honda itu.
Meski demikian, Rossi tetap jadi buah bibir. The Doctor mendapat sanjungan lantaran bisa langsung tampil kompetitif setelah mengelami cidera cukup parah. Ya, dia dinilai melakukan comeback luar biasa.
“Sangat luar biasa bagi Valentino Rossi bisa langsung balapan disini (GP Aragon) setelah mengalami retak tulang. Saya rasa belum pernah ada yang melakukan hal itu,” ucap Marquez, dilansir crash.
Rossi sempat mengalami kecelakaan ketika latihan di Italia yang menyebabkan tulang fibula dan tibia pada kaki kanannya retak. Saking parahnya, dia sampai harus menjalani operasi dan absen saat GP San Marino.
Biasanya, atlet yang mengalami cidera seperti itu perlu istirahat minimal selama satu bulan. Tapi, itu tidak berlaku bagi Rossi. Walau baru menepi sekitar 22 hari, sosok kelahiran Urbino, Italia, itu sudah menunggangi lagi kuda besinya.
Pada seri ke-14 MotoGP itu, Rossi cuma mampu menempati posisi kelima. Dia hanya bisa melihat Marc Marquez berdiri di podium pertama. Alhasil, peluang bintang berusia 38 tahun asal Italia itu untuk kembali jadi juara dunia jadi menipis.
Rossi tetap stagnan di posisi lima dengan 168 angka. Tapi, selisihnya dengan Marquez kini melebar jadi 56 angka. Dengan tersisa empat balapan lagi, sulit rasanya bisa mendompleng jagoan Repsol Honda itu.
Meski demikian, Rossi tetap jadi buah bibir. The Doctor mendapat sanjungan lantaran bisa langsung tampil kompetitif setelah mengelami cidera cukup parah. Ya, dia dinilai melakukan comeback luar biasa.
“Sangat luar biasa bagi Valentino Rossi bisa langsung balapan disini (GP Aragon) setelah mengalami retak tulang. Saya rasa belum pernah ada yang melakukan hal itu,” ucap Marquez, dilansir crash.
Rossi sempat mengalami kecelakaan ketika latihan di Italia yang menyebabkan tulang fibula dan tibia pada kaki kanannya retak. Saking parahnya, dia sampai harus menjalani operasi dan absen saat GP San Marino.
Biasanya, atlet yang mengalami cidera seperti itu perlu istirahat minimal selama satu bulan. Tapi, itu tidak berlaku bagi Rossi. Walau baru menepi sekitar 22 hari, sosok kelahiran Urbino, Italia, itu sudah menunggangi lagi kuda besinya.
Lebih mengejutkan lagi, Rossi bisa tampil bagus baik saat sesi latihan
bebas, kualifikasi dan balapan. Nyatanya, dia hanya terpaut 5,882 detik
dari Marquez dan mampu mengasapi Aleix Espargaro serta Andrea Dovizioso.
“Rossi juga sangat luar biasa karena bisa finish di belakang Maverick Vinales dengan selisih sangat tipis. Padahal, dia menunggangi motor yang sama dan dengan cidera seperti itu. Saya rasa, yang jadi pembeda adalah bakatnya,” tambah Marquez.
Maverick Vinales tidak ketinggalan memuji rekan setimnya itu. Dia menilai Rossi tetap kuat meski balapan dengan kondisi kurang sempurna. Ketika di lintasan, tidak terlihat kalau juara dunia sembilan kali itu sedang cidera.
“Rossi tetap luar biasa seperti bisanya, terutama saat balapan. Saat melihatnya melesat, saya sempat mengira dia akan menang. Tapi, kecepatannya malah menurun. Kami berdua punya masalah yang sama. Jadi, kami harus meningkatkan lagi kinerja motor,” tutur Vinales.
Sanjungan serupa diutarakan Dovizioso. Dia mengaku sangat kagum melihat aksi kompatriotnya di sirkuit sepanjang 5,077 km itu. Menurutnya, walau gagal masuk podium, Rossi bisa dianggap sebagai “player of the match”.
“Saya terkesan dengan awal yang dia lakukan. Dia begitu agresif dan cepat dengan ban keras. Dia tampil sangat bagus dengan kondisi seperti itu. Dia juga berani ambil resiko. Itu membuat saya sangat kagum,” ucap Dovizioso.
“Rossi juga sangat luar biasa karena bisa finish di belakang Maverick Vinales dengan selisih sangat tipis. Padahal, dia menunggangi motor yang sama dan dengan cidera seperti itu. Saya rasa, yang jadi pembeda adalah bakatnya,” tambah Marquez.
Maverick Vinales tidak ketinggalan memuji rekan setimnya itu. Dia menilai Rossi tetap kuat meski balapan dengan kondisi kurang sempurna. Ketika di lintasan, tidak terlihat kalau juara dunia sembilan kali itu sedang cidera.
“Rossi tetap luar biasa seperti bisanya, terutama saat balapan. Saat melihatnya melesat, saya sempat mengira dia akan menang. Tapi, kecepatannya malah menurun. Kami berdua punya masalah yang sama. Jadi, kami harus meningkatkan lagi kinerja motor,” tutur Vinales.
Sanjungan serupa diutarakan Dovizioso. Dia mengaku sangat kagum melihat aksi kompatriotnya di sirkuit sepanjang 5,077 km itu. Menurutnya, walau gagal masuk podium, Rossi bisa dianggap sebagai “player of the match”.
“Saya terkesan dengan awal yang dia lakukan. Dia begitu agresif dan cepat dengan ban keras. Dia tampil sangat bagus dengan kondisi seperti itu. Dia juga berani ambil resiko. Itu membuat saya sangat kagum,” ucap Dovizioso.
"Rossi tampil sangat baik sepanjang akhir
pekan kemarin dan hasil kualifikasi yang diraihnya, khususnya bagaimana
Rossi bisa pulih dari cidera, tidaklah sama badan dari orang yang
berumur 38 tahun dan orang berumur 15 tahun, sangat luar biasa dia bisa
pulih secepat itu" ungkap Lorenzo mantan rekan satu tim yang berhasil
finish di urutan ke 3 MotoGP Aragon.
No comments:
Post a Comment