Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi membantah masalah yang dialaminya musim ini terjadi
lantaran kurangnya informasi dari kepala mekanik Silvano Galbusera.
Kegagalan pembalap berjuluk The Doctor mengakhiri paceklik kemenangan
sejak Assen 2017 karena tim Monster Energy dianggap belum mampu membuat
perubahan pada M1.
Rossi diketahui telah melewatkan 38 balapan tanpa kemenangan sejak meraih podium pertama di Assen 2017 lalu. Pastinya banyak yang bertanya-tanya mengapa juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut tidak segera melakukan perubahan pada garasinya, salah satunya menggantikan posisi Galbusera.
Rossi pernah memecat kepala mekanik Jeremy Burgess. Alasan pemecatan itu lantaran metode kerja Burgess dinilai sudah tidak lagi cocok untuk gelaran MotoGP. Padahal Burgess dikenal sebagai salah satu mekanik paling sukses dalam sejarah grand prix.
Rossi diketahui telah melewatkan 38 balapan tanpa kemenangan sejak meraih podium pertama di Assen 2017 lalu. Pastinya banyak yang bertanya-tanya mengapa juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut tidak segera melakukan perubahan pada garasinya, salah satunya menggantikan posisi Galbusera.
Rossi pernah memecat kepala mekanik Jeremy Burgess. Alasan pemecatan itu lantaran metode kerja Burgess dinilai sudah tidak lagi cocok untuk gelaran MotoGP. Padahal Burgess dikenal sebagai salah satu mekanik paling sukses dalam sejarah grand prix.
Baca juga : Rossi Akui Berada Dalam Periode Buruk
Burgess sudah menemani Rossi sejak mengawali debutnya di kelas premier
pada 2000 lalu dan sudah merasakan tujuh gelar juara dunia bersama
pemilik nomor 46 tersebut. Bahkan pria berkebangsaan Australia itu
sangat berjasa kala menemani Mick Doohan meraih lima gelar juara dunia,
dan satu sekali dengan Wayne Gardner.
Tapi takdir tidak membawa keduanya untuk tetap bersama. Rossi akhirnya memutuskan untuk mendepak Burgess dan menggantikan perannya pada Galbusera. Sayangnya, permasalahan itu tak kunjung usai dan pembalap asal Italia itu masih belum berhasil mengambalikan nalurinya sebagai seorang 'pembunuh' di lintasan pacuan kuda besi.
Tapi takdir tidak membawa keduanya untuk tetap bersama. Rossi akhirnya memutuskan untuk mendepak Burgess dan menggantikan perannya pada Galbusera. Sayangnya, permasalahan itu tak kunjung usai dan pembalap asal Italia itu masih belum berhasil mengambalikan nalurinya sebagai seorang 'pembunuh' di lintasan pacuan kuda besi.
Disinggung apakah Rossi memikirkan solusi mengakhiri masalah dengan
memecat Galbusera, Rossi mengaku tidak ingin berspekulasi terlalu jauh
mengenai apakah ia bakal membuat perubahan pada musim ini termasuk
menggantikan kepala mekanik.
"Saya tidak merencanakan perubahan apa pun. Saya merasa baik dengan tim teknik lengkap saya. Kami bekerja dengan rajin. Kami sudah bersama Silvano selama enam tahun, tetapi kami perlu bekerja dengannya untuk menemukan jalan keluar dari kekacauan ini, saya pikir," jelas Rossi dikutip dari Speedweek, Kamis (11/7/2019).
"Saya tidak merencanakan perubahan apa pun. Saya merasa baik dengan tim teknik lengkap saya. Kami bekerja dengan rajin. Kami sudah bersama Silvano selama enam tahun, tetapi kami perlu bekerja dengannya untuk menemukan jalan keluar dari kekacauan ini, saya pikir," jelas Rossi dikutip dari Speedweek, Kamis (11/7/2019).
No comments:
Post a Comment