Berita Seputar MotoGP - Ketangguhan Desmosedici GP19 tunggangan Andrea Dovizioso sudah tak lagi
terlihat. Pasalnya, belum ada kemenangan yang hadir sejak pembalap
berjuluk Little Dragon tersebut memenangkan balapan seri pembuka MotoGP
di GP Qatar, Maret lalu.
Kegagalan ini membuat Dovizioso tertinggal 58 poin dari Marc Marquez selaku pemuncak klasemen sementara. Bintang Repsol Honda memang sangat kompetitif dalam empat balapan terakhir ini mengingat The Baby Alien sudah mengumpulkan dua kemenangan (Catalunya dan Sachsenring) dalam empat balapan terakhir.
"Kita membutuhkan strategi untuk masa depan, bukan untuk saat ini. Ini tentang perilaku pembalap dan itu tidak mudah, butuh waktu. Kami tidak dapat menemukan apa pun di sana. Saya sudah membicarakannya selama enam tahun," kata Dovizioso dikutip dari Speedweek, Rabu (10/7/2019).
Kegagalan ini membuat Dovizioso tertinggal 58 poin dari Marc Marquez selaku pemuncak klasemen sementara. Bintang Repsol Honda memang sangat kompetitif dalam empat balapan terakhir ini mengingat The Baby Alien sudah mengumpulkan dua kemenangan (Catalunya dan Sachsenring) dalam empat balapan terakhir.
"Kita membutuhkan strategi untuk masa depan, bukan untuk saat ini. Ini tentang perilaku pembalap dan itu tidak mudah, butuh waktu. Kami tidak dapat menemukan apa pun di sana. Saya sudah membicarakannya selama enam tahun," kata Dovizioso dikutip dari Speedweek, Rabu (10/7/2019).
"Setelah dua tahun yang baik, kami telah mencapai momen kritis, kami
hanya membutuhkannya. Lawan semakin baik dan lebih baik. Itu juga bisa
dilihat dari layar TV ketika kita melawan motor lain bahwa kita terlalu
lambat di tikungan. Kita perlu menciptakan situasi yang berbeda dan
fokus pada itu daripada hal-hal lain," sambung Dovizioso.
Mengenai perubahan, Dovizioso berkata bahwa tim Ducati harus melakukan perubahan jika ingin berhasil mengakhiri dominasi Marquez. "Anda dapat mengubah segalanya dengan motor. Tetapi tidak jelas mengapa kita memiliki DNA ini, jadi sulit," pungkas Dovi.
Mengenai perubahan, Dovizioso berkata bahwa tim Ducati harus melakukan perubahan jika ingin berhasil mengakhiri dominasi Marquez. "Anda dapat mengubah segalanya dengan motor. Tetapi tidak jelas mengapa kita memiliki DNA ini, jadi sulit," pungkas Dovi.
No comments:
Post a Comment