Berita Seputar MotoGP - Bos tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio mengatakan bahwa pihaknya
harus menargetkan bersaing dengan barisan depan agar bisa memenangkan
beberapa seri di musim 2017 ini.
Di musim kedua (2016) usai kembali ke MotoGP setelah absen tiga tahun, Suzuki berhasil mengklaim kemenangan pertama mereka sejak 2007 lewat Maverick Vinales di Grand Prix Inggris September lalu.
Vinales juga sukses mengambil tiga podium lainnya dan duduk di urutan keempat di klasemen akhir, tepat di belakang rider Repsol Honda, Marc Marquez dan rekan setimya yang baru di Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan juga Jorge Lorenzo.
Sementara musim 2017 ini Suzuki memiliki dua pembalap baru, Andrea Iannone yang datang dari Ducati Team dan jebolan Moto2 Alex Rins.
"Kami tidak pernah mengatakan 'kami ingin menang dalam tiga tahun, dalam lima tahun atau apapun'," ucap Brivio kepada Motorsport.
"Jelas kami ingin menjadi pesaing juara sesegera mungkin. Targetnya adalah untuk bisa sedekat mungkin dengan Ducati dan kemudian menempel ketat Yamaha dan Honda. Kami semacam melakukan itu, kami memenangkan balapan, kami mendapat podium," tegasnya lagi.
"Biasanya kami memulai balapan dengan kemungkinan untuk melawan. Sekarang langkah selanjutnya adalah mempertahankan hal tersebut di setiap balapan.
Tentu saja ini adalah bagian yang paling sulit, tapi itulah yang harus kita lakukan selanjutnya," harap pria Italia itu.
Tahun 2016 lalu, Suzuki sukses mencetak 56,37 persen poin dari pemenang kejuaraan produsen, Honda, dibandingkan dengan 33,66 persen pada tahun 2015.
Brivio mengatakan bahwa dia lebih puas karena Suzuki telah mampu menutup gap dari Honda dan Yamaha dibanding menang balap.
"Saya pikir kami harus puas dan kami harus senang dengan apa yang telah kita lakukan," sambung Brivio.
"Kami tidak benar-benar memperbaiki target yang jelas, harapan yang jelas sebelum musim tetapi puncak kemenangan di Silverstone adalah pencapaian besar bagi kita, prestasi yang fantastis.
Kami mencetak total empat podium, tapi hal yang paling penting adalah kami mencapai satu sasaran, yaitu berada sedekat mungkin dengan barisan depan di setiap balapan.
Di paruh kedua musim ini, kami jelas mencapai target tersebut, karena dalam balapan kering kami bisa bersaing untuk podium. 2016 telah menjadi musim yang sangat baik dari perspektif ini," pungkasnya.
Di musim kedua (2016) usai kembali ke MotoGP setelah absen tiga tahun, Suzuki berhasil mengklaim kemenangan pertama mereka sejak 2007 lewat Maverick Vinales di Grand Prix Inggris September lalu.
Vinales juga sukses mengambil tiga podium lainnya dan duduk di urutan keempat di klasemen akhir, tepat di belakang rider Repsol Honda, Marc Marquez dan rekan setimya yang baru di Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan juga Jorge Lorenzo.
Sementara musim 2017 ini Suzuki memiliki dua pembalap baru, Andrea Iannone yang datang dari Ducati Team dan jebolan Moto2 Alex Rins.
"Kami tidak pernah mengatakan 'kami ingin menang dalam tiga tahun, dalam lima tahun atau apapun'," ucap Brivio kepada Motorsport.
"Jelas kami ingin menjadi pesaing juara sesegera mungkin. Targetnya adalah untuk bisa sedekat mungkin dengan Ducati dan kemudian menempel ketat Yamaha dan Honda. Kami semacam melakukan itu, kami memenangkan balapan, kami mendapat podium," tegasnya lagi.
"Biasanya kami memulai balapan dengan kemungkinan untuk melawan. Sekarang langkah selanjutnya adalah mempertahankan hal tersebut di setiap balapan.
Tentu saja ini adalah bagian yang paling sulit, tapi itulah yang harus kita lakukan selanjutnya," harap pria Italia itu.
Tahun 2016 lalu, Suzuki sukses mencetak 56,37 persen poin dari pemenang kejuaraan produsen, Honda, dibandingkan dengan 33,66 persen pada tahun 2015.
Brivio mengatakan bahwa dia lebih puas karena Suzuki telah mampu menutup gap dari Honda dan Yamaha dibanding menang balap.
"Saya pikir kami harus puas dan kami harus senang dengan apa yang telah kita lakukan," sambung Brivio.
"Kami tidak benar-benar memperbaiki target yang jelas, harapan yang jelas sebelum musim tetapi puncak kemenangan di Silverstone adalah pencapaian besar bagi kita, prestasi yang fantastis.
Kami mencetak total empat podium, tapi hal yang paling penting adalah kami mencapai satu sasaran, yaitu berada sedekat mungkin dengan barisan depan di setiap balapan.
Di paruh kedua musim ini, kami jelas mencapai target tersebut, karena dalam balapan kering kami bisa bersaing untuk podium. 2016 telah menjadi musim yang sangat baik dari perspektif ini," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment