Sebagai pemasuk ban resmi
MotoGP 2016, Michelin menawarkan beberapa pilihan ban, termasuk salah
satunya adalah ban intermediate. Sayangnya, pilihan ban tersebut hanya
sekali dipakai, yakni pada GP Jerman yang saat ini berlangsung di bawah
kondisi cuaca yang berubah-ubah.
Jumat (28/10) lalu, Michelin dan pada pembalap sempat berdiskusi pada pertemuan safety commission di Sepang sebelum GP Malaysia lalu. Hal itu dilakukan untuk mencari tahu komentar para pembalap terkait ban intermediate.
Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo berpendapat agar ban intermediate tetap disediakan sebagai pilihan, meski hanya sekedar digunakan untuk sesi latihan atau kualifikasi. Pasalnya, Marc Marquez sama sekali tidak menyentuh ban intermediate musim ini pada sesi mana pun.
“Saya rasa ban intermediate sangat bagus dari sisi keamanan,” tukas Dovizioso yang sukses meraih podium teratas di GP Malaysia lalu. Dovi mengambil contoh saat balapan di Phillip Island yang saat itu temperature sangat rendah. Menurut Dovi, pada kondisi tersebut ban intermediate sangat berguna.
Senada dengan Dovi, Lorenzo juga setuju agar Michelin tetap menyediakan ban intermediate.
“Saya merasa lebih baik saat menggunakan ban intermediate, karena saat lintasan terlalu licin di suhu dingin, maka ban itu lebih bisa bekerja dengan baik,” ungkap Lorenzo.
Lain halnya dengan juara dunia 9 kali, Valentino Rossi. Ia merasa bahwa ada atau tidak ban intermediate tak akan mempengaruhi performanya. Rossi merasa bahwa ban basah milik Michelin bekerja lebih baik dibandingkan dengan pemasok sebelumnya yakni Bridgestone.
“Kami menemukan fakta bahwa penggunaan ban intermediate sangatlah jarang,” ujar Rossi. “Jadi saya pikir kita tetap bisa balapan meski tanpa ban intermediate.”
Kini, tinggal menunggu keputusan dari Michelin, akankah mereka menghapus ban intermediate dari daftar pilihan ban untuk MotoGP 2017?
www.rossifumi-travel.com
No comments:
Post a Comment