Berita Seputar MotoGP - Kasus doping mulai menjangkiti sirkus MotoGP. Kabar terbaru datang dari
Andrea Iannone yang resmi dinyatakan positif menggunakan steroid
anabolik androgenik (AAS) bernama drostanolone.
Konfirmasi itu sebagaimana diumumkan FIM usai memeriksa sampel B Iannone. Sekadar informasi, pembalap Aprilia Racing Team Gresini itu awalnya dituduh menggunakan doping oleh Federasi Balap Internasional (FIM) menyusul laporan Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Sampel A urine yang diambil pasca balapan di Sirkuit Sepang menunjukkan bahwa Iannone terbukti mengandung AAS drostranolone atau kandungan yang dilarang oleh WADA. Tak terima, dia pun mengajukan pemeriksaan ulang untuk sampel B.
Konfirmasi itu sebagaimana diumumkan FIM usai memeriksa sampel B Iannone. Sekadar informasi, pembalap Aprilia Racing Team Gresini itu awalnya dituduh menggunakan doping oleh Federasi Balap Internasional (FIM) menyusul laporan Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Sampel A urine yang diambil pasca balapan di Sirkuit Sepang menunjukkan bahwa Iannone terbukti mengandung AAS drostranolone atau kandungan yang dilarang oleh WADA. Tak terima, dia pun mengajukan pemeriksaan ulang untuk sampel B.
Tapi keinginan Iannone untuk lolos dari jeratan sanksi larangan tampil
di MotoGP gagal total. Pasalnya, dari sampel B ia justru dinyatakan
positif doping.
Dengan dibeberkannya hasil tes, maka Iannone terancam dijatuhi hukuman untuk tidak beraktivitas pada dunia balap selama empat tahun oleh FIM. Dari laporan Motorsportmagazine, Minggu (12/1/2020), pembalap berusia 30 tahun itu bisa lolos dari sanksi jika Komisi Disiplon Internasional (CDI) mengamini setiap argumen yang diberikan pembalap asal Italia tersebut.
Pengajuan itu akan berlangsung selama 45 hari. Tapi jika upaya itu masih menemui jalan buntu, Iannone bisa banding ke Pengadilan Abritrase Olahraga (CAS) Lausanne di Swiss. Dengan masalah hukum yang menimpanya, Iannone kemungkinan tidak akan tampil selama tes pramusim Februari mendatang.
Dengan dibeberkannya hasil tes, maka Iannone terancam dijatuhi hukuman untuk tidak beraktivitas pada dunia balap selama empat tahun oleh FIM. Dari laporan Motorsportmagazine, Minggu (12/1/2020), pembalap berusia 30 tahun itu bisa lolos dari sanksi jika Komisi Disiplon Internasional (CDI) mengamini setiap argumen yang diberikan pembalap asal Italia tersebut.
Pengajuan itu akan berlangsung selama 45 hari. Tapi jika upaya itu masih menemui jalan buntu, Iannone bisa banding ke Pengadilan Abritrase Olahraga (CAS) Lausanne di Swiss. Dengan masalah hukum yang menimpanya, Iannone kemungkinan tidak akan tampil selama tes pramusim Februari mendatang.
No comments:
Post a Comment