Berita Seputar MotoGP - Balapan motor MotoGP musim ini berlangsung menarik. Hingga paruh musim,
empat pembalap terkemuka dari tiga tim yang berada di empat besar hanya
berselisih 10 poin. Tidak ada yang mampu memastikan siapa yang akan
tampil menjadi juara dunia MotoGP tahun ini.
Juara dunia musim
2016, Marc Marquez untuk sementara memimpin klasemen dengan 129 poin.
Pembalap Repsol Honda tersebut diikuti Maverick Vinales dari Movistar
Yamaha (124 poin) dan Andrea Davioso dari Ducati (123 poin). Sementara
Valentino Rossi dari Movistar Yamaha berada di posisi keempat (119
poin).
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi para pembalap
musim ini. Dari mulai sifat kompetitif di lapangan, jenis ban Michelin
yang digunakan, cuaca buruk atau pun cedera. Berikut ini review paruh
musim yang dilansir gpupdate.net, Sabtu (22/7/2017).
1. Repsol Honda
#93 Marc Márquez (1, 129 poin, dua kemenangan)
#26 Dani Pedrosa (5, 103 poin, satu menang)
Pembalap
Honda telah mengeluhkan mengenai kecepatan motor RC213V. Tekanan ekstra
yang dibebankan pada ban depan saat pengereman saat balapan terkadang
merugikan. Juara bertahan Márquez tidak begitu konsisten pada musim ini,
hanya menang dua kali. Sementara Pedrosa, yang memenangi MotoGP Spanyol
di Sirkuit Jerez tetap menjadi kuda hitam dan hanya selisih 26 poin
dari Marquez.
2. Movistar Yamaha
#25 Maverick Viñales (2, 124 poin, tiga kemenangan)
#46 Valentino Rossi (4, 119 poin, satu menang)
Yamaha
memulai balapan dengan cukup percaya diri. Vinales mengklaim dua
kemenangan pertama tahun ini. Namun, performanya terus menurun setelah
mengalahkan Rossi di lap terakhir di MotoGP Prancis. Viñales juga
membuat kesalahan konyol di Austin dan Assen. Sementara Rossi berhasil
naik podium dari tiga balapan pembuka dan akhirnya menang di Assen. Yang
tidak boleh dikesampingkan adalah persaingan Rossi dengan Vinales dalam
mengoleksi poin selama balapan.
3. Ducati
#04 Andrea Dovizioso (3, 123 poin, dua kemenangan)
#99 Jorge Lorenzo (9, 65 poin)
#51 Michele Pirro (23, 9 poin)
Kerja
keras Ducati mulai terlihat pada musim 2017 ini. Penghargaan patut
diberikan kepada Andrea Dovizioso yang bersaing meraih kemenangan di
Qatar dan merebut kemenangan back-to-back di Mugello dan Barcelona.
Kemenangan di Barcelona adalah bukti kemampuannya meningkat dan ini
adalah hal yang perlu dirayakan. Sementara Lorenzo, masih harus
beradaptasi menyesuaikan gaya balapan dengan tunggangannya.
4. Suzuki
#29 Andrea Iannone (16, 28 poin)
#42 Álex Rins (22, 7 poin)
#50 Sylvain Guintoli (25, 1 poin)
#12 Takuya Tsuda (NC, 0 poin)
Kehadiran
pembalap baru menjadi harapan besar bagi Suzuki, tapi hingga paruh musim
ini benar-benar suram. Sejak empat tahun lalu Suzuki telah jatuh ke
posisi 10 dalam klasemen tim. Iannone memulai balapan dengan percaya
diri di pra-musim, dan bersaing untuk naik podium di Qatar. Namun
nasibnya terus memburuk sejak itu, sikap dan komitmen Iannone sering
dipertanyakan. Alex Rins telah sembuh dari cedera, tapi dia harus
memulai dari nol. Tahun lalu Suzuki memiliki 18 top-six finish. Tahun
ini belum mampu menorehkan prestasi yang sama. Apakah ini karena motor
atau pembalapnya?
5. Tek 3 Yamaha
#5 Johann Zarco (6, 84 poin)
#94 Jonas Folger (7, 71 poin)
Bos
Tech 3 Herve Poncharal berjuang menemukan pembalap sejak 12 bulan. Dan
itu tidak sia-sia, sepasang pembalap pemula mampu beradaptasi dengan
cepat dengan motor tunggangan. Juara Moto2 ganda Johann Zarco tertegun
meraih podium yang luar biasa di kandang sendiri. Zarco dibayangi rekan
setimnya Jonas Folger yang berada satu peringkat klasemen di bawahnya.
Tech 3 telah tertangani dengan sangat baik, dan sejauh ini memainkannya
dengan sempurna.
6. Pramac Ducati
#9 Danilo Petrucci (8, 66 poin)
#45 Scott Redding (13, 33 poin)
Pembalap
Pramac memiliki pasangan yang lengkap. Danilo Petrucci telah berkembang
dalam balapan baru-baru ini, naik podium secara emosional sebelum
menyelesaikan balapan di Assen 0,063 menit di belakang Rossi. Sementara
Scott Redding mengantongi hasil yang layak sejak awal tapi terpuruk
setelah itu. Pada GP Jerman, dia berada di posisi 20, merupakan balapan
terburuk dalam karirnya.
7. Aprilia Gresini
#41 Aleix Espargaró (14, 32 poin)
#22 Sam Lowes (24, 2 poin)
Kebingungan
Aprilia terus berlanjut. Setelah memilih merombak line-upnya, pabrikan
terus mengalami masalah. Aleix Espargaró telah bekerja keras, dan tampil
cukup brilian di Qatar, tapi kesalahan konyol telah merampas poinnya.
Sementara Lowes hanya mencetak satu dari 15 finis teratas, dan telah
mengalami kecelakaan terlalu banyak.
8. LCR Honda
#35 Cal Crutchlow (10, 64 poin)
Tim
balap MotoGP ini mencetak prestasi terbaiknya pada 2016 atas dua
kemenangan brilian Cal Crutchlow. Namun musim ini belum terlihat hasil
yang memuaskan. Crutchlow belum mencapai hasil puncak yang dicapai pada
2016, tapi balapan akan mengunjungi tempat di mana dia menang 12 bulan
lalu.
9. Avintia
#76 Loris Baz (15, 31 poin)
#8 Héctor Barbera (18, 21 poin)
Musim
ini Avintia diperkuat Hector Barbera yang membalap untuk Ducati musim
2016 dan Loris Baz yang telah bergabung sejak tahun lalu. Barbera tampil
cukup bagus tahun lalu bersama Ducati. Namun balapan musim ini semakin
sulit, terhambat cedera tulang selangka pada awal musim. Barbera sering
mencetak kualifikasi yang buruk, berbaris di urutan ke-20 atau lebih
rendah dalam lima balapan. Sementara Baz, bernasib lebih baik, finis di
posisi ke-8 merupakan hasil terbaik Avintia 2017.
10. Aspar
#19 Álvaro Bautista (11, 44 poin)
#17 Karel Abraham (19, 20 poin)
Aspar
telah naik performanya pada 2017 bersama Álvaro Bautista. Bautista
telah tersingkir dari empat balapan tapi dia berhasil mencapai posisi
keempat di Argentina. Hasil ini menunjukkan dia layak mendapatkan tempat
di tim pada 2018 nanti. Sementara Karel Abraham yang baru kembali ke
MotoGP disambut dengan sikap apatis.
11. Marc VDS
#43 Jack Miller (12, 41 poin)
#53 Tito Rabat (17, 23 poin)
Marc
VDS mempertahankan jajaran pengendaranya dari Jack Miller dan Tito
Rabat. Miller, runner-up Moto3 2014 belum mengulangi poin tinggi pada
2016, yakni menang secara mengejutkan di Assen, tapi performanya
konsisten. Sementara Tito Rabat mungkin sudah mencapai levelnya dengan
Marc VDS, hasilnya sangat mirip dengan 12 bulan lalu.
12. Red Bull KTM
#44 Pol Espargaró (20, 14 poin)
#38 Bradley Smith (21, 8 poin)
#36 Mika Kallio (NC, 0 poin)
KTM
stabil lamban dalam balapan MotoGP, tapi pabrikan tersebut membuat
kemajuan melawan pesaing berpengalaman dan bersaing ketat. KTM bersama
Pol Espargaro secara bertahap bergerak ke atas grid. Dua penampilan Q2
telah mewakili titik tinggi sejauh ini untuk KTM, yang akan terus melaju
lebih jauh di paruh kedua musim ini.