Berita Seputar MotoGP - Tavullia tidak hanya dikenal sebagai kota kelahiran Valentino Rossi
saja, tapi juga kerajaan bisnis sang pembalap. Wilayah yang terletak
sekitar 70 kilometer (43 mil) barat laut Ancona itu disulap dengan
berbagai macam pernak-pernik tentang The Doctor.
Bendera kuning dengan nomor 46 yang ikonik di setiap sudut jalan bakal ditemukan jika berkunjung ke Tavullia. Rossi pun menjadikan kota ini sebagai pusat aktivitas VR46, perusahaan multinasional yang mengatur sisi bisnis dan pemasaran mechandise Rossi serta beberapa pembalap lainnya dari berbagai kategori.
Tak hanya mechandise saja. Rossi juga membuka sebuah tempat yang melahirkan pembalap berbakat yakni VR46 Riders Academy dan VR46 Sky Racing Team. Alberto 'Albi' Tebaldi selaku CEO VR46 menuturkan bahwa ia beserta rombongan memutuskan pindah ke Tavullia pada 2012 lalu.
"Kami pindah kesini tahun 2012, saat kami memulai bisnis pemasaran Vale. Kemudian kami ingin membuat segalanya lebih besar, dan sekarang kami mencoba memasarkan pembalap dan tim lainnya, seperti Yamaha dan KTM. Sekitar 80 orang bekerja di VR46, 40 di antaranya mendedikasikan aktivitas mereka untuk pemasaran. Semua orang senang di sini, kami bersenang-senang dan hidup seperti ini," kata Albi dikutip dari Motorsport, Jumat (28/12/2018).
"Kami semua peduli dengan (rekan kerja) lainnya, dan kami coba membuat segalanya lebih mudah. Dari eksekutif hingga juru masak, begitulah Vale selalu menjalani hidupnya," sambungnya.
Volume bisnis pemasarannya terhitung besar, meski VR46 mengelola desain, pembuatan, dan pemasaran merchandise pembalap lain seperti Maverick Vinales ataupun Cal Crutchlow, tulang punggung bisnis ini masih bergantung pada Rossi. Dalam waktu enam tahun, bisnis yang dibangun Valentino Rossi berkembang secara pesat, dan memiliki omset hingga 20 juta euro setara Rp 333,7 miliar.
Bendera kuning dengan nomor 46 yang ikonik di setiap sudut jalan bakal ditemukan jika berkunjung ke Tavullia. Rossi pun menjadikan kota ini sebagai pusat aktivitas VR46, perusahaan multinasional yang mengatur sisi bisnis dan pemasaran mechandise Rossi serta beberapa pembalap lainnya dari berbagai kategori.
Tak hanya mechandise saja. Rossi juga membuka sebuah tempat yang melahirkan pembalap berbakat yakni VR46 Riders Academy dan VR46 Sky Racing Team. Alberto 'Albi' Tebaldi selaku CEO VR46 menuturkan bahwa ia beserta rombongan memutuskan pindah ke Tavullia pada 2012 lalu.
"Kami pindah kesini tahun 2012, saat kami memulai bisnis pemasaran Vale. Kemudian kami ingin membuat segalanya lebih besar, dan sekarang kami mencoba memasarkan pembalap dan tim lainnya, seperti Yamaha dan KTM. Sekitar 80 orang bekerja di VR46, 40 di antaranya mendedikasikan aktivitas mereka untuk pemasaran. Semua orang senang di sini, kami bersenang-senang dan hidup seperti ini," kata Albi dikutip dari Motorsport, Jumat (28/12/2018).
"Kami semua peduli dengan (rekan kerja) lainnya, dan kami coba membuat segalanya lebih mudah. Dari eksekutif hingga juru masak, begitulah Vale selalu menjalani hidupnya," sambungnya.
Volume bisnis pemasarannya terhitung besar, meski VR46 mengelola desain, pembuatan, dan pemasaran merchandise pembalap lain seperti Maverick Vinales ataupun Cal Crutchlow, tulang punggung bisnis ini masih bergantung pada Rossi. Dalam waktu enam tahun, bisnis yang dibangun Valentino Rossi berkembang secara pesat, dan memiliki omset hingga 20 juta euro setara Rp 333,7 miliar.
"Valentino mewakili 80% omset, yang tahun lalu mencapai 20 juta euro.
Menurut perkiraan angka, tahun 2018 kami mencapai jumlah itu juga.
Sebelumnya, kami bekerja dengan Juventus selama dua tahun, dan saat ini
kami melakukannya dengan Lamborghini. Kami bertanggung jawab atas semua
prosesnya, dan telah hadir di 50 negara," tutur Gianluca Falcioni,
kepala divisi desain VR46.
"Kami memiliki titik penjualan berbeda tiap balapan di Eropa, dan ketika kami sampai di luar negeri, kami mendapat dukungan dari distributor kami. Selain itu, kami juga memiliki toko di Tokyo, Kyoto, dan Taiwan," pungkas Gianluca Falcioni.
"Kami memiliki titik penjualan berbeda tiap balapan di Eropa, dan ketika kami sampai di luar negeri, kami mendapat dukungan dari distributor kami. Selain itu, kami juga memiliki toko di Tokyo, Kyoto, dan Taiwan," pungkas Gianluca Falcioni.