Berita Seputar MotoGP - Rasanya tidak akan sulit untuk memetakan siapa saja musuh abadi Valentino Rossi
selama juara dunia sembilan kali itu tampil di empat kelas berbeda
tampil di kejuaraan grand prix balap motor. Selama 23 tahun (hingga
sekarang) mengaspal, The Doctor pernah berduel sengit dengan para legenda balap motor seperti Loris Capirossi, Max Biaggi, hingga Sete Gibernau.
Di generasi kedua atau MotoGP, Rossi belum kehilangan popularitasnya. Masih ada saja pembalap yang berusaha mengacaukan rencananya, dan mereka adalah Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
"Capirossi, Biaggi, Gibernau, Lorenzo, Stoner, Marquez, mereka telah membuat saya lebih baik. Saat Anda bertempur dengan seseorang, Anda selalu belajar, dan Anda selalu berusaha meningkatkan diri. Terutama generasi kedua yakni Lorenzo, Stoner dan Marquez," kata Rossi dikutip dari Speedweek, Rabu (20/3/2019).
Di generasi kedua atau MotoGP, Rossi belum kehilangan popularitasnya. Masih ada saja pembalap yang berusaha mengacaukan rencananya, dan mereka adalah Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
"Capirossi, Biaggi, Gibernau, Lorenzo, Stoner, Marquez, mereka telah membuat saya lebih baik. Saat Anda bertempur dengan seseorang, Anda selalu belajar, dan Anda selalu berusaha meningkatkan diri. Terutama generasi kedua yakni Lorenzo, Stoner dan Marquez," kata Rossi dikutip dari Speedweek, Rabu (20/3/2019).
"Mereka (Stoner, Lorenzo, dan Marquez) telah menjadikan saya pembalap yang lebih kuat," tambah Rossi.
Lebih lanjut, Rossi menjelaskan bahwa dirinya telah menjalani dua karier selama menjadi seorang pembalap profesional. Pertama, pembalap lain belajar bagaimana menyelesaikan balapan dengan hasil sempurna dan itu terjadi pada tahun 2010.
"Kedua, saya pernah mengalami masa sulit pada 2013 saat menunggangi motor Ducati. Di saat itulah saya belajar banyak dari yang lain," pungkas pembalap yang mengoleksi 115 kali kemenangan di GP sepanjang kariernya.
Lebih lanjut, Rossi menjelaskan bahwa dirinya telah menjalani dua karier selama menjadi seorang pembalap profesional. Pertama, pembalap lain belajar bagaimana menyelesaikan balapan dengan hasil sempurna dan itu terjadi pada tahun 2010.
"Kedua, saya pernah mengalami masa sulit pada 2013 saat menunggangi motor Ducati. Di saat itulah saya belajar banyak dari yang lain," pungkas pembalap yang mengoleksi 115 kali kemenangan di GP sepanjang kariernya.
No comments:
Post a Comment