Berita Seputar MotoGP - Sudah 16 tahun Jorge Lorenzo menekuni
kariernya sebagai pembalap profesional. Lima gelar juara dunia di dua
kelas berbeda (250cc dua kali dan MotoGP tiga kali) menjadi bukti betapa
X-Fuera sangat mencintai olahraga balap tersebut.
"Sepeda motor adalah olahraga dan hasrat saya. Saya beruntung karena saya dapat melakukan apa yang saya sukai dan memiliki karier yang sangat sukses, dengan banyak kemenangan dan gelar. Ini jauh lebih banyak dari apa yang saya harapkan ketika saya masih kecil, " tutur Lorenzo dikutip Tahun dalam sebuah wawancara di markas Red Bull, Minggu (6/1/2019).
Selama meniti karier di dunia balap motor kelas bergengsi ini, Lorenzo tentunya banyak menemukan rintangan dalam merebut gelar juara dunia. Pasalnya, dia harus bertarung dengan sederet pembalap top dunia. Lantas, siapa saja yang masih diingat oleh pemilik nomor 99?
"Sepeda motor adalah olahraga dan hasrat saya. Saya beruntung karena saya dapat melakukan apa yang saya sukai dan memiliki karier yang sangat sukses, dengan banyak kemenangan dan gelar. Ini jauh lebih banyak dari apa yang saya harapkan ketika saya masih kecil, " tutur Lorenzo dikutip Tahun dalam sebuah wawancara di markas Red Bull, Minggu (6/1/2019).
Selama meniti karier di dunia balap motor kelas bergengsi ini, Lorenzo tentunya banyak menemukan rintangan dalam merebut gelar juara dunia. Pasalnya, dia harus bertarung dengan sederet pembalap top dunia. Lantas, siapa saja yang masih diingat oleh pemilik nomor 99?
Lorenzo tak menampik jika dirinya menemukan banyak pembalap hebat selama
bertempur di lintasan pacuan kuda besi. Tapi hanya tiga pembalap yang
dianggapnya sebagai pesaing, yakni Valentino Rossi, Casey Stoner, dan
Marc Marquez.
"Dari 2008 hingga 2010, Valentino Rossi adalah saingan terbesar saya. Dia yang terbaik dan ia adalah salah satu yang terbaik dalam sejarah. Untuk mengalahkannya pada tahun 2010 sangat sulit. Saya harus memberikan kejuaraan yang sempurna dan pada akhirnya saya merayakan gelar pertamanya di kelas premier," ungkap Lorenzo.
Sementara tentang Stoner, Lorenzo berpendapat bahwa legenda MotoGP asal Australia itu memiliki bakat alami yang tidak dimiliki pembalap lain. Dia bahkan mampu bertarung dengan baik di lintasan dan memenangi pertarungan melawan pembalap asal Spanyol pada 2011.
"Lalu saya bertarung dengan Casey Stoner - mungkin bakat alami terbesar yang pernah ada," singkat Lorenzo.
"Dari 2008 hingga 2010, Valentino Rossi adalah saingan terbesar saya. Dia yang terbaik dan ia adalah salah satu yang terbaik dalam sejarah. Untuk mengalahkannya pada tahun 2010 sangat sulit. Saya harus memberikan kejuaraan yang sempurna dan pada akhirnya saya merayakan gelar pertamanya di kelas premier," ungkap Lorenzo.
Sementara tentang Stoner, Lorenzo berpendapat bahwa legenda MotoGP asal Australia itu memiliki bakat alami yang tidak dimiliki pembalap lain. Dia bahkan mampu bertarung dengan baik di lintasan dan memenangi pertarungan melawan pembalap asal Spanyol pada 2011.
"Lalu saya bertarung dengan Casey Stoner - mungkin bakat alami terbesar yang pernah ada," singkat Lorenzo.
Adapun Marquez dinilai Lorenzo sebagai pembalap yang fenomenal. Sejak
dia bergabung dengan tim Repsol Honda pada 2013, pembalap yang dikenal
dengan julukan The Baby Alien sudah mengoleksi lima gelar juara di kelas
elite MotoGP.
Sementara Marquez seperti memberikan hadiah hiburan kepada Lorenzo pada 2015, setelah pembalap Repsol Honda itu terlibat perseteruan panas dengan Rossi. "Saya juga harus bertarung dengan Marc. Ketiga orang ini tidak dapat dipercaya, saya dalam posisi yang beruntung dan tidak bahagia mengemudi melawan pembalap ini," pungkas Lorenzo.
Sementara Marquez seperti memberikan hadiah hiburan kepada Lorenzo pada 2015, setelah pembalap Repsol Honda itu terlibat perseteruan panas dengan Rossi. "Saya juga harus bertarung dengan Marc. Ketiga orang ini tidak dapat dipercaya, saya dalam posisi yang beruntung dan tidak bahagia mengemudi melawan pembalap ini," pungkas Lorenzo.
No comments:
Post a Comment