Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi sudah 17 tahun memilih untuk tetap bertahan menjadi pembalap profesional di kelas utama MotoGP.
Namun begitu, belum ada tanda-tanda pembalap tim Yamaha bakal
memutuskan pensiun, ia malah membarui kontraknya bersama Yamaha hingga
2020 mendatang.
Rossi tampaknya masih berhasrat untuk mengendarai M1 Yamaha ditambah dukungan penggemar setianya yang menjadikannya tetap populer di dunia balap motor. Sehingga tak aneh, jika hampir setiap balapan adalah balapan kandang bagi The Doctor.
Tidak mengherankan karisma Rossi di dunia balap telah menempatkan pembalap lain berada di bawah bayang-bayangnya, demikian yang dirasakan Andrea Dovizioso. Pembalap Ducati Corse paham betul ketika ia merasa kesulitan untuk menghentikan popularitas Rossi.
Tapi Dovizioso akhirnya berhasil keluar dari bayang-bayang rekan senegaranya ketika ia mampu menjadi pesaing terdekat Marc Marquez dalam dua musim terakhir. Meskipun Dovi tampil lebih baik, tapi ia merasa Rossi tetap menjadi pembalap terpopuler di Italia, bahkan dunia.
"Mengapa tidak? Rossi telah memenangkan banyak gelar, dan dia bermain dengan lawan berat di musim paling suksesnya. Ia berada di level yang berbeda dari pembalap lain," kata Dovizioso dikutip dari GPUpdate, Selasa (1/1/2019).
"Itu adalah sesuatu yang besar karena ia memiliki karakter khusus, cara Rossi menang, dan menaklukan semua orang," tambahnya.
Lebih lanjut, Dovizioso mengomentari penurunan performa Rossi selama mengendarai M1 pada musim ini. Pasalnya, kekasih Francesca Sofia Novello itu gagal mengakhiri paceklik kemenangannya sejak GP Belanda pada 2017 lalu.
Rossi tampaknya masih berhasrat untuk mengendarai M1 Yamaha ditambah dukungan penggemar setianya yang menjadikannya tetap populer di dunia balap motor. Sehingga tak aneh, jika hampir setiap balapan adalah balapan kandang bagi The Doctor.
Tidak mengherankan karisma Rossi di dunia balap telah menempatkan pembalap lain berada di bawah bayang-bayangnya, demikian yang dirasakan Andrea Dovizioso. Pembalap Ducati Corse paham betul ketika ia merasa kesulitan untuk menghentikan popularitas Rossi.
Tapi Dovizioso akhirnya berhasil keluar dari bayang-bayang rekan senegaranya ketika ia mampu menjadi pesaing terdekat Marc Marquez dalam dua musim terakhir. Meskipun Dovi tampil lebih baik, tapi ia merasa Rossi tetap menjadi pembalap terpopuler di Italia, bahkan dunia.
"Mengapa tidak? Rossi telah memenangkan banyak gelar, dan dia bermain dengan lawan berat di musim paling suksesnya. Ia berada di level yang berbeda dari pembalap lain," kata Dovizioso dikutip dari GPUpdate, Selasa (1/1/2019).
"Itu adalah sesuatu yang besar karena ia memiliki karakter khusus, cara Rossi menang, dan menaklukan semua orang," tambahnya.
Lebih lanjut, Dovizioso mengomentari penurunan performa Rossi selama mengendarai M1 pada musim ini. Pasalnya, kekasih Francesca Sofia Novello itu gagal mengakhiri paceklik kemenangannya sejak GP Belanda pada 2017 lalu.
"Untuk MotoGP Valentino cukup tua. Selain itu, dia berjuang sampai
balapan terakhir musim dengan Maverick untuk berebut posisi pembalap
terbaik Yamaha. Apa yang dia lakukan adalah spesial, tidak peduli apakah
dia menang atau tidak," pungkas Dovizioso.
No comments:
Post a Comment