Berita Seputar MotoGP - Sampai paruh pertama MotoGP
2018 berakhir, Valentino Rossi jadi satu-satunya pembalap yang mampu
memberikan tekanan kepada Marc Marquez. Pembalap Movistar Yamaha itu pun
ingin menghentikan dominasi Marquez di paruh kedua.
Setelah sembilan balapan digelar, wajar jika menyebut MotoGP 2018
akan dalam penguasaan Marquez. Pembalap Repsol Honda itu mampu
menunjukkan dominasinya hampir di setiap balapan. Bahkan, kini ia sudah
unggul 46 poin atas Rossi yang jadi pesaing terdekat.
Dari sembilan balapan di MotoGP
2018, The Baby Alien sukses mencetak tujuh podium. Bahkan, lima di
antaranya berupa kemenangan. Sayangnya, beberapa pembalap yang jadi
rivalnya juga tak cukup konsisten.
Hingga paruh pertama MotoGP 2018 berakhir, hanya Rossi yang mampu
memberikan tekanan secara konsisten. Masalahnya, ia juga sudah mulai
tertinggal jauh dari Marquez. Pembalap berusia 39 tahun itu terpaut 46
poin dari Marquez di klasemen.
"Marc memiliki poin yang cukup dan sangat kuat. Ia telah memenangkan
banyak balapan. Jadi, jika kami ingin menjaga agar kejuaraan tetap
terbuka, kami harus menemukan jalan di paruh kedua untuk sedikit lebih
kuat, untuk mengganggunya agar tidak terlalu mudah (untuknya)," ujar
Rossi, dikutip Tuttomotoriweb.
Masalahnya, Yamaha sendiri saat ini tengah dalam situasi di mana
mereka menemui banyak masalah. Deretan masalah itu yang membuat mereka
tak lagi merebut kemenangan selama setahun terakhir. Kemenangan terakhir
Yamaha dipersembahkan Rossi di Assen pada 25 Juni 2017.
Salah satunya adalah kinerja ban terhadap performa mesin. Saat
balapan, Marquez yang menunggangi RC213V lebih nyaman dengan ban. Namun,
perbaikan terus dilakukan. Bukti perbaikan itu adalah dua podium yang
didapat Yamaha pada MotoGP Jerman. Padahal, Sirkuit Sachsenring kerap
memberikan kesulitan untuk Yamaha.
"Saya pikir beberapa perbaikan kecil bisa membuat perbedaan besar.
Saya pikir, dengan 250 poin yang masih tersedia, segala sesuatu mungkin
terjadi. Mampu memberikan sedikit tekanan kepada Marquez bisa membantu
kami," timpal manajer Movistar Yamaha, Massimo Meregalli.
No comments:
Post a Comment