Berita Seputar MotoGP - Danilo Petruci resmi musim depan akan menjadi joki Ducati. Namun
pembalap asal Italia itu enggan menerima opsi untuk bergabung dengan
pabrikan tersebut sampai 2020.
Petrucci yang saat ini masih membela Pramac Racing secara resmi telah dipinang Ducati untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang pindah ke Honda. “Mereka (Ducati) mengajukan satu tahun plus satu. Tapi saya hanya menginginkan satu tahun, karena berbagai alasan,” kata Petrucci dikutip Motorsports, Jumat (22/6/2018).
Ternyata apa dilakukan Petrux, sapaan akrab Petrucci, merupakan bagian dari strategi untuk menaikkan harga. “Pertama-tama, karena dengan ini saya tidak akan rugi. Jika saya tampil bagus tahun depan, saya dapat menegosiasikan kembali kontrak yang lebih baik.”
Petrucci, berharap dapat terus menjadi pembalap pabrikan Ducati selama tahun-tahun yang akan datang. “Saya pikir fase studi saya belum selesai, karena tahun depan pada titik ini di musim saya akan menemukan diri dalam situasi yang sama, meskipun saya berharap untuk tetap di Ducati selama bertahun-tahun,” tuturnya.
Akhir pekan lalu, Petrucci harus puas finis kedelapan. Sempat menempati posisi keempat, tetapi ia dihantam masalah ban depan yang menjadi terlalu panas. "(Itu) cukup aneh, kami memeriksa data, dan selama tiga lap bagian depan saya terkunci di tikungan 10,” kenangnya.
“Saya berpikir pertama kali, ‘Ya, itu bisa terjadi', kedua kali, ‘Oke, ada masalah dengan bagian depan’. Saya hampir menabrak Dani (Pedrosa), dan ketiga kalinya saya bilang, 'Oke pasti ada oli di lintasan’, karena cukup aneh.
“(Itu) menakutkan karena tidak terjadi satu kali, tapi tiga kali berturut-turut, dan sekarang kami memiliki tekanan dan sensor suhu pada ban, kami belum pernah melihat (suhu) 95 derajat pada ban depan. Terlalu tinggi.
“(Pada Sabtu) Michelin mengatakan 85 derajat terlalu banyak, hari ini (balapan) 95 derajat. Yang pasti saya tidak bisa berhenti. Posisi kedelapan cukup oke – sudah pasti saya tidak bisa senangm tapi saya mencetak beberapa poin, saya berada di peringkat kelima dalam kejuaraan.”
Petrucci yang saat ini masih membela Pramac Racing secara resmi telah dipinang Ducati untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang pindah ke Honda. “Mereka (Ducati) mengajukan satu tahun plus satu. Tapi saya hanya menginginkan satu tahun, karena berbagai alasan,” kata Petrucci dikutip Motorsports, Jumat (22/6/2018).
Ternyata apa dilakukan Petrux, sapaan akrab Petrucci, merupakan bagian dari strategi untuk menaikkan harga. “Pertama-tama, karena dengan ini saya tidak akan rugi. Jika saya tampil bagus tahun depan, saya dapat menegosiasikan kembali kontrak yang lebih baik.”
Petrucci, berharap dapat terus menjadi pembalap pabrikan Ducati selama tahun-tahun yang akan datang. “Saya pikir fase studi saya belum selesai, karena tahun depan pada titik ini di musim saya akan menemukan diri dalam situasi yang sama, meskipun saya berharap untuk tetap di Ducati selama bertahun-tahun,” tuturnya.
Akhir pekan lalu, Petrucci harus puas finis kedelapan. Sempat menempati posisi keempat, tetapi ia dihantam masalah ban depan yang menjadi terlalu panas. "(Itu) cukup aneh, kami memeriksa data, dan selama tiga lap bagian depan saya terkunci di tikungan 10,” kenangnya.
“Saya berpikir pertama kali, ‘Ya, itu bisa terjadi', kedua kali, ‘Oke, ada masalah dengan bagian depan’. Saya hampir menabrak Dani (Pedrosa), dan ketiga kalinya saya bilang, 'Oke pasti ada oli di lintasan’, karena cukup aneh.
“(Itu) menakutkan karena tidak terjadi satu kali, tapi tiga kali berturut-turut, dan sekarang kami memiliki tekanan dan sensor suhu pada ban, kami belum pernah melihat (suhu) 95 derajat pada ban depan. Terlalu tinggi.
“(Pada Sabtu) Michelin mengatakan 85 derajat terlalu banyak, hari ini (balapan) 95 derajat. Yang pasti saya tidak bisa berhenti. Posisi kedelapan cukup oke – sudah pasti saya tidak bisa senangm tapi saya mencetak beberapa poin, saya berada di peringkat kelima dalam kejuaraan.”
No comments:
Post a Comment