Berita Seputar MotoGP - Aksi yang dilakukan Marc Marquez di GP Argentina mendapatkan sorotan
dari para pengamat. Mereka kompak menyalahkan gaya membalap pembalap
Honda yang dinilai tidak respek terhadap para pembalap lain.
Sebenarnya insiden di Termas de Rio Hondo, Senin (9/4/2018), bukan hanya sekali dilakukan Marquez di seri kedua MotoGP 2018. Puncaknya memang terhadap Valentino Rossi hingga pembalap Yamaha itu terjatuh dan masuk finis di posisi 19.
Mantan juara dunia Superbike, James Toseland, bahkan menganggap pembalap
Spanyol itu tidak memiliki rasa hormat terhadap rival. Dalam wawancara
dengan stasiun televisi Inggris, BT Sport, Toseland dan juara
WSBK lainnya, Neil Hodgson serta Colin Edwards, mengkritik aksi Marquez
yang terlibat insiden dengan beberapa rival, termasuk Rossi.
“Ada satu tikungan yang masih basah dan itu adalah tikungan terakhir,” jelas Toseland. “Dan semua orang yang coba didahului Marquez, ia mencobanya di sana. Tempat lainnya cukup aman untuk mendahului, tapi saya pikir ia memiliki keunggulan besar akhir pekan ini. Ia menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pembalap lainnya,” ungkap Toseland dilansir Motorsport.
“James benar, Marquez memiliki keunggulan besar akhir pekan ini, hampir satu detik per putaran, dan karena itulah ia terlihat arogan. Dapatkah ia mengendalikannya saat amarah itu tiba? Itu yang kita saksikan akhir pekan ini, faktor besar dari amarah," kata Hodgson.
Terkait dengan permintaan maaf Marquez terhadap Rossi, menurut Hodgson seharunya Marquez mendatangi langsung Rossi tanpa sorot kamera. “Ia menuju garasi Yamaha untuk meminta maaf kepada Valentino, yang merupakan hal yang benar-benar tepat untuk dilakukan. Tapi seperti yang dapat Anda pahami, banyak sekali adrenalin dalam badan semua pembalap dan ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukannya. Tidak di depan kamera, ini seharusnya dilakukan secara langsung.”
“Ada satu tikungan yang masih basah dan itu adalah tikungan terakhir,” jelas Toseland. “Dan semua orang yang coba didahului Marquez, ia mencobanya di sana. Tempat lainnya cukup aman untuk mendahului, tapi saya pikir ia memiliki keunggulan besar akhir pekan ini. Ia menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pembalap lainnya,” ungkap Toseland dilansir Motorsport.
“James benar, Marquez memiliki keunggulan besar akhir pekan ini, hampir satu detik per putaran, dan karena itulah ia terlihat arogan. Dapatkah ia mengendalikannya saat amarah itu tiba? Itu yang kita saksikan akhir pekan ini, faktor besar dari amarah," kata Hodgson.
Terkait dengan permintaan maaf Marquez terhadap Rossi, menurut Hodgson seharunya Marquez mendatangi langsung Rossi tanpa sorot kamera. “Ia menuju garasi Yamaha untuk meminta maaf kepada Valentino, yang merupakan hal yang benar-benar tepat untuk dilakukan. Tapi seperti yang dapat Anda pahami, banyak sekali adrenalin dalam badan semua pembalap dan ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukannya. Tidak di depan kamera, ini seharusnya dilakukan secara langsung.”
Edwards pun turut mengomentari insiden awal yang melibatkan Marquez
dengan pembalap Aprilia, Aleix Espargaro. “Anda berbicara tentang
menempatkan diri Anda sendiri dalam bahaya, dan juga pembalap yang Anda
senggol, ini sangat tidak bisa dipercaya.”
No comments:
Post a Comment