Berita Seputar MotoGP - Cal Crutchlow merasa tersanjung ketika semua penikmat balap MotoGP mulai
menyebut dirinya sebagai pewaris dari Barry Sheene. Pujian itu muncul
lantaran pembalap LCR Honda ini sukses menyamai catatan sang legenda
balap asal Inggris.
Catatan pertama yang ditorehkan Crutchlow terjadi saat dia memenangkan balapan di Brno, Republik Ceko, tahun lalu. Saat itu, dia menjadi pembalap pertama dari Inggris yang berhasil menang di kelas elite sejak Sheene pada 1981.
Setelah sembilan bulan puasa kemenangan, Crutchlow lagi-lagi membuat kejutan dengan berdiri gagah di podium pertama. Pembalap berjuluk The Honey Badger itu berhasil menempatkan namanya sebagai pemenang di Grand Prix Argentina.
Kemenangan ini terasa spesial mengingat Crutchlow mengukuhkan namanya sebagai pembalap ke-750 Honda yang naik podium pertama. Lebih dari itu, dia kembali menyamai torehan Sheene (pada 1979) sebagai pembalap Inggris pertama yang sukses mengunci pimpinan klasemen sementara.
"Itu terjadi pada tahun 1979 dan saat itu saya baru berusia enam tahun," singkat Crutchlow seperti dikutip dari Motorsport week, Selasa (17/4/2018).
Kendati dua catatan Sheene sudah berhasil disamai Crutchlow, namun dia mengaku belum pantas disebut sebagai pewaris. Perbedaan yang sangat mencolok terletak pada gelar juara dunia mengingat sejak memulai kariernya di kejuaraan grand prix balap motor pada 2011 dirinya belum pernah merengkuh stempel sebagai juara dunia.
"Itu membuat saya merasa sangat bangga. Apapun yang tertulis dalam buku sejarah, saya pikir saya melakukan pekerjaan dengan baik di Argentina, karena saya membalap melawan Alex Rins dan Jack Miller yang 10 tahun lebih muda dari saya. Ketika saya menang di Brno semua orang berbicara tentang itu menjadi kemenangan pertama bagi pembalap Inggris di kelas premier sejak Barry Sheene dan membandingkan saya dengan dia, yang luar biasa," tambah Crutchlow.
"Ucapan kalimat yang membandingkan dengan Barry Sheene tentu sangat mengagumkan, tapi dia memenangkan banyak balapan dan meraih dua gelar juara dunia. Sementara saya hanya menang tiga balapan sepanjang karier, kadi saya punya beberapa pekerjaan yang harus dilakukan," jelas Crutchlow.
Saat ini Crutchlow beserta tim LCR Honda sedang mengatur strategi mengenai balapan seri ketiga MotoGP yang dijadwalkan bakal berlangsung di Sirkuit Circuit of The Americas (CoTA). Crutchlow tentunya ingin mengulangi kesuksesan yang sama seperti di Argentina dengan memenangkan balapan akhir pekan ini.
Catatan pertama yang ditorehkan Crutchlow terjadi saat dia memenangkan balapan di Brno, Republik Ceko, tahun lalu. Saat itu, dia menjadi pembalap pertama dari Inggris yang berhasil menang di kelas elite sejak Sheene pada 1981.
Setelah sembilan bulan puasa kemenangan, Crutchlow lagi-lagi membuat kejutan dengan berdiri gagah di podium pertama. Pembalap berjuluk The Honey Badger itu berhasil menempatkan namanya sebagai pemenang di Grand Prix Argentina.
Kemenangan ini terasa spesial mengingat Crutchlow mengukuhkan namanya sebagai pembalap ke-750 Honda yang naik podium pertama. Lebih dari itu, dia kembali menyamai torehan Sheene (pada 1979) sebagai pembalap Inggris pertama yang sukses mengunci pimpinan klasemen sementara.
"Itu terjadi pada tahun 1979 dan saat itu saya baru berusia enam tahun," singkat Crutchlow seperti dikutip dari Motorsport week, Selasa (17/4/2018).
Kendati dua catatan Sheene sudah berhasil disamai Crutchlow, namun dia mengaku belum pantas disebut sebagai pewaris. Perbedaan yang sangat mencolok terletak pada gelar juara dunia mengingat sejak memulai kariernya di kejuaraan grand prix balap motor pada 2011 dirinya belum pernah merengkuh stempel sebagai juara dunia.
"Itu membuat saya merasa sangat bangga. Apapun yang tertulis dalam buku sejarah, saya pikir saya melakukan pekerjaan dengan baik di Argentina, karena saya membalap melawan Alex Rins dan Jack Miller yang 10 tahun lebih muda dari saya. Ketika saya menang di Brno semua orang berbicara tentang itu menjadi kemenangan pertama bagi pembalap Inggris di kelas premier sejak Barry Sheene dan membandingkan saya dengan dia, yang luar biasa," tambah Crutchlow.
"Ucapan kalimat yang membandingkan dengan Barry Sheene tentu sangat mengagumkan, tapi dia memenangkan banyak balapan dan meraih dua gelar juara dunia. Sementara saya hanya menang tiga balapan sepanjang karier, kadi saya punya beberapa pekerjaan yang harus dilakukan," jelas Crutchlow.
Saat ini Crutchlow beserta tim LCR Honda sedang mengatur strategi mengenai balapan seri ketiga MotoGP yang dijadwalkan bakal berlangsung di Sirkuit Circuit of The Americas (CoTA). Crutchlow tentunya ingin mengulangi kesuksesan yang sama seperti di Argentina dengan memenangkan balapan akhir pekan ini.
No comments:
Post a Comment