Berita Seputar MotoGP - Joan Mir mulai mengubah pandangan menghadapi balapan sisa MotoGP 2020. Sekarang rider Suzuki Ecstar itu tidak terlalu berambisi dengan target pribadinya meraih kemenangan, tetapi mencoba memberikan yang terbaik untuk timnya.
Saat ini Mir di luar dugaan menjelma sebagai pemuncak klasemen sementara pembalap MotoGP 2020 dengan torehan 137 poin. Dia unggul 14 angka dari rival terdekatnya Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT). Padahal rider asal Spanyol ini belum pernah meraih kemenangan di musim ini.
Catatan itu terbilang unik. Sebab dia mampu menempati posisi teratas dan kandidat kuat meraih gelar juara dunia MotoGP tahun ini. Keberhasilan itu tak lepas dari konsistensi performa yang ditunjukkan selama 11 kali balapan yang telah berlangsung. Mir sukses meraih podium 6 kali meskipun hanya menjadi runner-up ataupun di posisi ketiga.
Capaian itu ternyata sempat membuatnya minder dan kurang percaya diri
jika dirinya menjadi penantang gelar juara dunia, tapi belum pernah
menang satu kali pun balapan. Namun pandangannya sekarang sedikit
berbeda. Dia tampaknya akan bermain lebih aman dan menjaga
konsistensinya di tiga balapan tersisa musim ini.
Tapi Mir juga
mengaku enggan mengubah strateginya saat menjalani balapan di atas
lintasan, yaitu mencoba menjadi yang terdepan dan tidak terlalu ngotot
mencuri kemenangan.
“Menurut saya akan salah besar kalau saya
mengubah strategi sekarang. Yang harus saya lakukan adalah tampil cepat.
Betul, saat tampil cepat, Anda akan mengambil risiko. Kemungkinan
melakukan kesalahan selalu ada. Yang terpenting adalah menemukan
keseimbangan,” kata Mir seperti dilansir crash.
Mir memberikan contoh ketika balapan di GP Teruel dua pekan lalu. Ketika itu dia tampil ngotot meski ada risiko lebih berbahaya. Namun dia tetap menggeber gas habis-habisan. Sayang upayanya tidak membuahkan hasil dan harus puas finis di podium ketiga.
“Pada balapan MotoGP
Teruel, saya pikir bisa mengejar pembalap di depan. Namun ternyata
tidak bisa. Jadi buat apa memaksa dan mengambil risiko tabrakan kalau
tahu tidak bisa menang?” ucap Mir.
Meski begitu Mir juga
mengatakan bahwa dirinya tidak ingin terlalu memikirkan kejuaraan
terlebih dulu di awal balapan. Sebab balapan di lap-lap awal merupakan
salah satu bagian terpenting pada balapan. Jika bisa bertahan dan
mencoba lebih cepat dari pembalap lain, itu akan membuatnya semakin
besar mendapatkan hasil lebih bagus.
Jadi Mir tidak ingin
mengubah strategi balapannya pada tiga balapan di GP Eropa (8/11), GP
Valencia (15/10) yang berlangsung di Sirkuit Valencia, dan GP Portugal
(22/11) di Sirkuit Autódromo Internacional do Algarve. Jadi dia tidak
ingin terlalu memaksa jika tidak mampu mengejar kemenangan, nanti malah
justru bisa merugikan timnya sendiri.
"Saya tidak perlu berpikir soal kejuaraan pada momen tertentu, misalnya
saja pada lap-lap awal. Saya hanya berpikir tentang tampil sebaik
mungkin. Saya tidak akan mengubah strategi. Yang saya lakukan adalah
menunjukkan komitmen 100% dan menemukan kompromi antara risiko dan
mendapat poin. Seiring dengan musim akan berakhir, Suzuki harus lebih
cerdas dan menemukan jalan tengah,” paparnya.
Menajer tim Suzuki Davide Brivio mengaku tak percaya dengan performa Mir
serta rekannya Alex Rins dalam dua balapan terakhir di Sirkuit Aragon.
Bagaimana tidak bahagia, kedua pembalapnya itu selalu naik podium,
termasuk Rins menempati posisi pertama saat balapan di GP Aragon.
Catatan ini diharapkan bisa dilanjutkan saat balapan berlangsung di
Valencia dan Portugal.
“Memiliki kedua pembalap di podium
merupakan hal yang luar biasa dan kami akan memberikan yang terbaik
untuk melanjutkan tren ini,” ungkap Brivio.
No comments:
Post a Comment