Berita Seputar MotoGP - Keberanian Marc Marquez untuk menekuni dunia balap motor memang patut
diacungi jempol. Di usianya yang masih muda, stempel pembalap top dunia
pun sudah melekat pada dirinya.
Hal ini tak lepas dari keberhasilannya merebut enam gelar juara dunia di tiga kelas berbeda yakni 125cc, Moto2, dan MotoGP. Tapi tahukah Anda jika kesuksesan itu tak didapatnya dengan mudah karena dia mendapatkan tekanan, kritikan, hingga cibiran dari penggemar.
Satu hal yang paling terkenal dari sosok Marquez yakni pembalap ugal-ugalan. Stempel itu bukan isapan jempol belaka, terutama ketika dia tiba di kelas utama MotoGP pada 2013 lalu. Sudah banyak pembalap yang telah menjadi korbannya.
Sehingga tak aneh jika selama lima tahun terakhir, Marquez tercatat telah mengalami kecelakaan sebanyak 89 kali. Catatan itu bisa dikatakan jauh lebih parah bila dibandingkan dengan Casey Stoner. Legenda balap asal Australia itu hanya mengoleksi 61 kali kecelakaan selama tujuh tahun memulai kariernya sebagai pembalap di kelas elite.
Marquez dan Stoner telah tiba di waktu yang berbeda. dan keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda ketika di luar lintasan. Tetapi saat berada di arena pacuan kuda besi, Marquez dan Stoner sama-smaa menjadi gladiator sejati.
Buktinya, Marquez baru saja membukukan 38 kemenangan sekaligus menyamai rekor kemenangan Stoner. Uniknya, pemilik nomor 93 mencetak kemenangan fenomenal tersebut hanya dalam 95 balapan bersama pabrikan Honda.
Sementara Stoner mencapai angka yang sama yakni 38 kemenangan dalam 115 balapan di dua pabrikan berbeda yaitu Ducati dan Honda. Tak hanya memiliki kesamaan dalam hal kemenangan saja.
Marquez dan Stoner juga dikenal memiliki kesamaan terkait gaya balap yang doyan melakukan slide saat akan melakukan tikungan. Tujuannya agar mendapat posisi motor yang lebih ideal untuk berakselerasi keluar dari tikungan tanpa spin, atau highside.
Dalam urusan ngepot seperti ini ada sejumlah metode yang cenderung mengutamakan slide yang rapi. Tak semua pembalap mempunyai keterampilan seperti ini, tapi Marquez merupakan salah satu pembalap yang masih menjaga tradisi seperti ini.
"Marc adalah orang aneh!. Dia menghemat motor di 60 derajat setiap 15 kali di akhir pekan. Itu tidak terjadi pada orang lain," kata Crutchlow.
Hal ini tak lepas dari keberhasilannya merebut enam gelar juara dunia di tiga kelas berbeda yakni 125cc, Moto2, dan MotoGP. Tapi tahukah Anda jika kesuksesan itu tak didapatnya dengan mudah karena dia mendapatkan tekanan, kritikan, hingga cibiran dari penggemar.
Satu hal yang paling terkenal dari sosok Marquez yakni pembalap ugal-ugalan. Stempel itu bukan isapan jempol belaka, terutama ketika dia tiba di kelas utama MotoGP pada 2013 lalu. Sudah banyak pembalap yang telah menjadi korbannya.
Sehingga tak aneh jika selama lima tahun terakhir, Marquez tercatat telah mengalami kecelakaan sebanyak 89 kali. Catatan itu bisa dikatakan jauh lebih parah bila dibandingkan dengan Casey Stoner. Legenda balap asal Australia itu hanya mengoleksi 61 kali kecelakaan selama tujuh tahun memulai kariernya sebagai pembalap di kelas elite.
Marquez dan Stoner telah tiba di waktu yang berbeda. dan keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda ketika di luar lintasan. Tetapi saat berada di arena pacuan kuda besi, Marquez dan Stoner sama-smaa menjadi gladiator sejati.
Buktinya, Marquez baru saja membukukan 38 kemenangan sekaligus menyamai rekor kemenangan Stoner. Uniknya, pemilik nomor 93 mencetak kemenangan fenomenal tersebut hanya dalam 95 balapan bersama pabrikan Honda.
Sementara Stoner mencapai angka yang sama yakni 38 kemenangan dalam 115 balapan di dua pabrikan berbeda yaitu Ducati dan Honda. Tak hanya memiliki kesamaan dalam hal kemenangan saja.
Marquez dan Stoner juga dikenal memiliki kesamaan terkait gaya balap yang doyan melakukan slide saat akan melakukan tikungan. Tujuannya agar mendapat posisi motor yang lebih ideal untuk berakselerasi keluar dari tikungan tanpa spin, atau highside.
Dalam urusan ngepot seperti ini ada sejumlah metode yang cenderung mengutamakan slide yang rapi. Tak semua pembalap mempunyai keterampilan seperti ini, tapi Marquez merupakan salah satu pembalap yang masih menjaga tradisi seperti ini.
"Marc adalah orang aneh!. Dia menghemat motor di 60 derajat setiap 15 kali di akhir pekan. Itu tidak terjadi pada orang lain," kata Crutchlow.
No comments:
Post a Comment