Berita Seputar MotoGP - Ambisi besar dicanangkan Fabio Quartararo pada
musim terakhirnya bersama tim Petronas Yamaha SRT. Pembalap asal
Prancis itu bertekad membuktikan diri jika Tim Garputala tidak salah
memilih dirinya sebagai pengganti legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Tahun ini akan menjadi musim terakhir Quartararo mengendari tim Satelit Yamaha. Mulai musim depan, dia naik kelas ke tim pabrikan Yamaha Monster mendampingi Maverick Vinales. Hal ini tidak lepas dari performa cemerlangnya bersama tim asal Malaysia tersebut pada musim lalu.
Tahun lalu, dia terpilih sebagai Rookie of The Year setelah mengoleksi tujuh podium dan enam kali pole position. Meski demikian, rider berusia 21 tahun itu belum sekalipun memenangkan balapan. Prestasi terbaiknya dua kali runner up di GP Qatar dan Prancis. Situasi ini membuat Quartararo penasaran dengan podium pertama. Dilansir motosports, Quartararo menyatakan akan mencoba sekuat tenaga agar bisa memenangkan balapan musim ini yang dijadwalkan 13 seri di Eropa.
Tahun ini akan menjadi musim terakhir Quartararo mengendari tim Satelit Yamaha. Mulai musim depan, dia naik kelas ke tim pabrikan Yamaha Monster mendampingi Maverick Vinales. Hal ini tidak lepas dari performa cemerlangnya bersama tim asal Malaysia tersebut pada musim lalu.
Tahun lalu, dia terpilih sebagai Rookie of The Year setelah mengoleksi tujuh podium dan enam kali pole position. Meski demikian, rider berusia 21 tahun itu belum sekalipun memenangkan balapan. Prestasi terbaiknya dua kali runner up di GP Qatar dan Prancis. Situasi ini membuat Quartararo penasaran dengan podium pertama. Dilansir motosports, Quartararo menyatakan akan mencoba sekuat tenaga agar bisa memenangkan balapan musim ini yang dijadwalkan 13 seri di Eropa.
“Saya akan mencoba sekuat tenaga untuk bisa memenangkan balapan. Tidak
pernah dalam hidup, saya bekerja sekeras yang saya lakukan sekarang.
Memenangkan balapan MotoGP adalah sesuatu yang luar biasa,” katanya.
Tekanan Quartararo untuk membuktikan diri mampu memenangkan balapan
cukup berat, mengingat rider yang digantikannya adalah Valentino Rossi
yang notabene legenda hidup MotoGP. Tidak hanya mempersembahkan empat
gelar juara dunia, pembalap berjuluk The Doctor itu pula membawa Yamaha
mampu menyaingi Honda pada era MotoGP. Meski menyebut terbebani, tapi
Quartararo enggan menjadikan hal tersebut sebagai target.
Dia mengaku hanya akan mengeluarkan kemampuan terbaik dan berusaha
maksimal dalam setiap balapan. Menurutnya, tidak ada konsekuensi
kepindahannya ke tim pabrikan meskipun tidak memenangkan balapan musim
ini.
“Tidak ada ruginya bagi saya untuk pergi ke tim pabrikan Yamaha tanpa memenangkan perlombaan, karena saya selalu memberikan yang terbaik. Jika itu terjadi, saya belum menang, maka itu akan terjadi,” ungkapnya.
“Tidak ada ruginya bagi saya untuk pergi ke tim pabrikan Yamaha tanpa memenangkan perlombaan, karena saya selalu memberikan yang terbaik. Jika itu terjadi, saya belum menang, maka itu akan terjadi,” ungkapnya.
No comments:
Post a Comment