Berita Seputar MotoGP - Ketua FIM MotoGP Stewards, Freddie Spencer, membahas perihal penggunaan
perangkat elektronik pada tunggangan para pembalap di kejuaraan grand
prix balap motor. Dalam sebuah kesempatan dia menekankan bahwa seluruh
pembalap harus beradaptasi dengan perangkat ini.
Meskipun perangkat elektronik ini tidak sepenuhnya membuat segalanya lebih mudah, tetapi setidaknya pembalap harus percaya dengan kemampuan dari sistem ini. Pernyataan ini muncul lantaran nasib yang menimpa Valentino Rossi bersama tim Monster Energy Yamaha musim ini.
Dalam banyak kesempatan, Rossi selalu merengek tentang kesiapan tim Yamaha dalam memahami perangkat elektronik. Bahkan dia menyebut jika tim Garpu Tala tertinggal dari Honda dan Ducati perihal perangkat elektronik.
Meskipun perangkat elektronik ini tidak sepenuhnya membuat segalanya lebih mudah, tetapi setidaknya pembalap harus percaya dengan kemampuan dari sistem ini. Pernyataan ini muncul lantaran nasib yang menimpa Valentino Rossi bersama tim Monster Energy Yamaha musim ini.
Dalam banyak kesempatan, Rossi selalu merengek tentang kesiapan tim Yamaha dalam memahami perangkat elektronik. Bahkan dia menyebut jika tim Garpu Tala tertinggal dari Honda dan Ducati perihal perangkat elektronik.
Upaya Rossi mendesak Yamaha untuk mendatangkan insinyur elektronika pun
tak kunjung dipenuhi. Padahal sejak diperkenalkan ECU pada 2016 lalu,
pabrikan Jepang seperti kewalahan untuk mengakali perangkat elektronik
produksi Magneti Marelli itu.
"Hari ini pembalap harus beradaptasi dengan elektronik. Kamu harus percaya sepenuhnya pada perangkat ini. Valentino Rossi, yang berasal dari 500, telah menggambarkan dengan baik bagaimana elektronik telah menjadi sesuatu yang aktif, padahal sebelumnya hanya merespons," kata Spencer dikutip dari Speedweek, Selasa (30/7/2019).
Perangkat elektronik sudah tentu memberikan efek dan perubahan besar bukan hanya pada gelaran kuda pacu MotoGP, tapi juga gaya pembalap itu sendiri. Alhasil, joki terlihat malas menunjukkan keterampilan balapnya. Sehingga tak heran jika ada pembalap secara tiba-tiba mampu merebut gelar juara di kelas utama.
"Hari ini pembalap harus beradaptasi dengan elektronik. Kamu harus percaya sepenuhnya pada perangkat ini. Valentino Rossi, yang berasal dari 500, telah menggambarkan dengan baik bagaimana elektronik telah menjadi sesuatu yang aktif, padahal sebelumnya hanya merespons," kata Spencer dikutip dari Speedweek, Selasa (30/7/2019).
Perangkat elektronik sudah tentu memberikan efek dan perubahan besar bukan hanya pada gelaran kuda pacu MotoGP, tapi juga gaya pembalap itu sendiri. Alhasil, joki terlihat malas menunjukkan keterampilan balapnya. Sehingga tak heran jika ada pembalap secara tiba-tiba mampu merebut gelar juara di kelas utama.
Perangkat elektronik yang dibuat oleh Magneti Marelli berfungsi untuk
mengambil data, menganalisa, dan menampilkan kepada operator agar mudah
mambaca kondisi motor. Ada sekitar 10 sensor yang terpasang pada
tunggangan MotoGP yang menggunakan elektronik dari Magneti Marelli di
antaranya speed sensor pada ban, traksi kontrol, grip sensor, trottlle
sensor.
"Ini juga bukan karena elektronik membuat segalanya lebih mudah. Tidak, tetapi Anda harus percaya padanya," tegas legenda balap 500cc, yang dikenal dengan julukan Fast Freddie.
"Ini juga bukan karena elektronik membuat segalanya lebih mudah. Tidak, tetapi Anda harus percaya padanya," tegas legenda balap 500cc, yang dikenal dengan julukan Fast Freddie.
No comments:
Post a Comment