Tuesday, April 30, 2019

Rossi Telah Mengubah Mentalnya


Berita Seputar MotoGP - Seluruh pembalap di kelas utama MotoGP 2019 saat ini sedang mengisi ulang baterai setelah menyelesaikan tiga balapan awal di Qatar, Argentina, dan Austin. Sejauh ini persaingan perburuan gelar juara masih belum mengalami perubahan, terutama mengenai kandidat juara.

Ada tiga pembalap yang masuk dalam daftar kandidat tersebut, yakni Andrea Dovizioso, Valentino Rossi, dan Marc Marquez. Menariknya, posisi pertama dan kedua hanya terpaut tiga angka saja.

Pemuncak klasemen sementara MotoGP, Dovizioso mengatakan bahwa persaingan ini bakal berlangsung sengit. Apalagi jika berkaca tentang penampilan Rossi. Dari tiga balapan pertama musim ini, pembalap tim Yamaha itu sukses merebut dua kali podium.

Keberhasilannya menempati podium kedua di Argentina dan Austin telah menempatkannya di urutan kedua. "Valentino telah mengubah mentalnya karena dia harus melakukan itu. Jika dia memulai balapan seperti yang dia lakukan sepuluh tahun lalu, dia akan menghancurkan dirinya sendiri. Tapi dia cerdas dan mengerti bahwa dia tidak bisa lagi melihat kekalahan dengan cara yang sama, dan dia telah beradaptasi," jelas Dovizioso dikutip dari Speedweek, Jumat (26/4/2019).

"Bahkan dengan usia 40 tahun, lihat apa yang Valentino lakukan. Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah berhasil mengendalikan Maverick Vinales," sambung Dovizioso.

Pengalaman Rossi pada ajang dunia balap motor sudah tak perlu dibuktikan lagi. Sembilan gelar juara dunia di empat kelas berbeda sudah cukup untuk menggarisbawahi namanya sebagai satu-satunya pembalap berpengalaman di lintasan pacuan kuda besi saat ini.

"Valentino tahu bagaimana mengendarai motor dan ia adalah salah satu yang paling cerdas lantaran tahu bahwa dia harus membawa pulang poin dan tidak membiarkan nol pergi. Intinya, dia tidak melakukannya dengan baik di tahun sebelumnya, tetapi dia mencetak hasil - bahkan dengan banyak defisit - dan akan hampir finis di urutan kedua dalam kejuaraan," kenang runner-up MotoGP 2018.

Lorenzo Beber Start Buruk Vinales Bersama Yamaha

Lorenzo Beber Start Buruk Vinales Bersama Yamaha

Berita Seputar MotoGP - Maverick Vinales mengalami kesulitan start di MotoGP 2019. Start buruk seolah identik dengan pembalap Yamaha di Qatar dan Argentina.

Merasa pernah mengalami hal serupa, Lorenzo angkat bicara soal Vinales. Menurut Lorenzo, wajar apabila Vinales kesulitan di awal-awal perlombaan.

"Saya pikir itu (ada hubungannya dengan, red) start Yamaha. Saya masih tidak mengerti. Sudah dua tahun, tetapi saya masih belum mengerti bagaimana melakukan (start bagus)" kata Lorenzo dikutip Motorsport. 

"Saya juga menderita dalam masalah ini pada awal karier saya di MotoGP. Biasanya saya pole position atau baris depan, lalu saya kehilangan satu baris karena start buruk dan kemudian [menjadi] sulit," lanjutnya.

Seperti kita ketahui, Vinales bersama Yamaha sempat kompetitif dengan finis di posisi ketujuh pada balapan perdana di MotoGP Qatar 2019. Namun, di seri kedua yang berlangsung di Argentina, Vinales justru tampil melempem.

"Saya mengerti dia kesulitan start bagus dengan kopling. Tidak masalah jika dia ada di baris pertama, dia selalu kehilangan posisi," kata pembalap berjuluk X-Fuera. 

Jorge Lorenzo Ingin Cetak Comeback Di Sirkuit Jerez

Jorge Lorenzo Ingin Cetak Comeback di Sirkuit Jerez

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo bermaksud mengakhiri rangkaian hasil buruk di awal musim MotoGP 2019. Pembalap Repsol Honda tersebut mengincar podium di race terdekat di MotoGP Jerez 2019.

Melakoni debutnya bersama Honda, Lorenzo justru tertatih di awal musim. Di balapan pertama dan kedua (di Qatar dan Argentina) Lorenzo gagal finis di 10 besar. Sedangkan di Austin mantan pembalap Ducati dan Yamaha tersebut gagal finis karena kondisi motor.

Menjelang race Eropa di Sirkuit Jerez, 5 Mei 2019 mendatang, Lorenzo kembali optimistis. Begini tanggapan pembalap Spanyol tersebut menjelang balapan di MotoGP Jerez.

"Saya akan mulai dengan Jerez, diikuti oleh Le Mans karena sirkuit itu tidak terlalu buruk. Kemudian, saya juga akan berjuang di Mugello, Montmelo, dan Misano," ujar Lorenzo dikutip Speedweek, Kamis (25/4/2019).

Kini, Lorenzo pun hanya bertengger di posisi ke-17 pada klasemen sementara pembalap MotoGP 2019. Pembalap berjuluk Por Fuera itu baru bisa mengumpulkan tujuh poin. Tentu saja, hasil ini jauh dari target yang diharapkan Lorenzo yang ingin kembali merasakan gelar juara di kelas MotoGP.  

Thursday, April 25, 2019

Rossi Tetap Binatang Buas Di MotoGP


Berita Seputar MotoGP - Keberhasilan Valentino Rossi naik podium dua kali dalam tiga seri awal MotoGP setidaknya berhasil membungkam para pengkritik yang selama ini meragukan kemampuannya dalam mengendarai motor M1 Yamaha. Bahkan pembalap berjuluk The Doctor itu tetap menjadi binatang buas di arena balap kelas elite.

Pernyataan itu sebagaimana disampaikan pengamat MotoGP, Carlo Pernat. Dia menjelaskan bahwa dua kemenangan di Argentina dan Austin sudah membuktikan bahwa ia masih mampu bersaing dengan pembalap brondong di musim ini.

"Rossi sekali lagi telah membuktikan bahwa dia nomor 1 di Yamaha," pendek Pernat saat menganalisis penampilan terakhir Rossi di Austin, akhir pekan kemarin.

Berbicara mengenai penampilan terakhir, Pernat menjelaskan bahwa Rossi sebenarnya mampu memenangkan kemenangan pertamanya sejak Assen 2017 jika saja ia tidak melakukan kesalahan di COTA.

Namun takdir belum memberikan Rossi kemenangan dan dia harus puas berdiri di podium kedua setelah dikalahkan Alex Rins. Meski demikian, dia tetap menjadi binatang buas di ajang MotoGP musim ini.

"Sayang sekali dia membuat kesalahan pada akhirnya. Itu sama sekali tidak mirip dengannya. Rossi mungkin harus menunggu sedikit lebih lama. Tapi dia tetap menjadi binatang buas," pungkas Pernat.  

Rossi Harusnya Sudah Duduk Di Kursi Goyang


Berita Seputar MotoGP - Peta persaingan perburuan gelar MotoGP musim ini dipastikan bakal berlangsung panas musim ini. Ada tiga pembalap yang sudah membuktikan kemampuannya dalam menunggangi motor di arena pacuan kuda besi.

Ketiga pembalap yang dimaksud tersebut yakni Andrea Dovizioso, Marc Marquez, dan Alex Rins. Mereka berhasil memenangkan tiga seri awal MotoGP musim ini. Tapi ada satu pembalap yang mendapat perhatian khusus dari legenda balap motor, Kenny Roberts.

Dia adalah Valentino Rossi. Juara dunia tiga kali di kelas 500cc menganalisis penampilan Rossi di musim ini. Roberts bahkan tidak menyangka jika joki tim Yamaha itu mampu bersaing dengan pembalap muda di musim ini.

"Saya pikir Kejuaraan Dunia MotoGP tahun ini tidak dapat dipercaya, ini lebih baik dari sebelumnya dalam hal bakat pengendara dan kualitas motor. Ini adalah pertunjukan terbaik di dunia," kata Roberts dikutip dari GPOne, Sabtu (20/4/2019).

Pernyataan itu merujuk pada penampilan Rossi. Dikatakan Roberts, di usia yang sudah tak muda lagi pembalap berjuluk The Doctor itu masih terlihat antusias dalam memacu kecepatan motor.

Komentar itu bukan isapan jempol belaka mengingat ia berhasil naik podium dua kali di Argentina dan Austin. "Valentino Rossi benar-benar mengejutkan saya. Sebenarnya, dia sekarang harus duduk di kursi goyang, seperti yang telah saya lakukan setelah karier balap saya. Saya pikir Wayne Rainey bisa memiliki karier seperti Rossi, tetapi motor lebih brutal pada saat itu, dan pengendara diuji secara fisik," pungkas Roberts.

Tuesday, April 23, 2019

Andrea Dovizioso Tak Mau Seperti Valentino Rossi

Andrea Dovizioso Tak Mau Bernasib Seperti Valentino Rossi

Berita Seputar MotoGP - Andrea Dovizioso tak mau bernasib seperti Valentino Rossi. Pembalap Ducati itu mengatakan tak bisa meniru Rossi yang terus ada di lintasan balap sampai usia 40 tahun.

Di sisi lain, kehadiran Rossi sejak terakhir menjadi juara MotoGP pada musim 2009, memang memberikan persaingan buat pembalap lainnya. Mereka berlomba untuk bisa mengalahkan Rossi dari musim ke musim.

Inilah yang menurut Dovizioso akan menghancurkan mentalitas pembalap Yamaha itu. Namun, meski terus gagal sampai musim 2018, Rossi yang sudah tujuh kali menjadi kampiun MotoGP, tetaplah pesaing utama.

"Dia mengubah mentalitasnya. Rossi dipaksa untuk melakukannya dan dia cerdas," kata Dovizioso kepada media, seperti dikutip Motosport, Senin (22/3/2019), dalam sebuah acara Ducati di Roma.

“Jika dia terus mendekati balapan seperti yang dia lakukan 10 tahun yang lalu, dia akan menghancurkan dirinya sendiri," tegas Dovisioso.

"Tapi dia cerdas. Dia menyadari bahwa tidak bisa mendekati kekalahan dengan cara yang sama lagi dan dia beradaptasi. Rossi berusia 40 tahun dan lihat apa yang dia lakukan. Dalam dua setengah tahun terakhir, dia berhasil menangani orang kuat seperti rekan setim Yamaha Maverick Vinales.”

Dovizioso, yang tujuh tahun lebih muda dari Rossi, mengatakan tak bisa dan tak ingin seperti Rossi. Pembalap yang melakukan debut MotoGP pada 2008 itu, mengatakan akan pensiun jika berada di posisi Rossi.

"Bukan ide saya untuk berada di MotoGP pada usia 40. Bukan karena saya tidak berpikir saya bisa melakukannya, tetapi karena itu bukan tujuan saya."  

Jack Miller Panaskan Kursi Pembalap Pabrikan Ducati

Jack Miller Panaskan Kursi Pembalap Pabrikan Ducati

Berita Seputar MotoGP - Pembalap tim satelit Ducati, Jack Miller tak menampik bahwa salah satu targetnya adalah menembus ke tim pabrikan. Meski begitu, saat ini dia ingin fokus mengembangkan tim satelit Ducati.

Dengan penampilan yang kompetitif di awal musim, Miller saat ini berada di posisi keenam di klasemen sementara pembalap MotoGP. Dia cuma terpaut satu angka di belakang Danilo Petrucci.

Persaingan sendiri mulai terasa berat. Dari tiga seri yang telah berlalu, Miller dua kali finis lebih baik ketimbang Petrucci. Jika situasi ini berlanjut hingga akhir musim, maka menurut laporan Motorsport, Dovizioso bakal memiliki tandem baru di musim 2020.

Ketika MotoGP.com menanyakan kepada Miller perihal pembalap pabrikan Ducati dalam konferensi pers usai balapan di Austin, ia menjawab: “Yang pasti, target utama saya adalah mencoba dan mengamankan kursi pabrikan.

"Saya senang berada di Ducati. Saya merasa kami melakukan pekerjaan dengan baik tahun ini dan sejauh ini." dikutip Motorsport.  

"Saya sudah mengalahkannya (Petrucci) saat kualifikasi sejauh ini. Dan setiap balapan yang saya selesaikan, saya finis di depan dia. Telah menjadi tahun yang baik sejauh ini. Tetapi kami akan menunggu dan melihat."

"Biasanya beberapa tahun terakhir saya selalu memulai musim dengan kuat, dan katakanlah di sekitar Mugello, performa menurun. Semoga tahun ini kami (bisa) menjaga dan mempertahankan momentum," imbuhnya.  

Marquez Dan Lorenzo Diminta Tidak Larut Dalam Kesedihan

Marquez Linglung Ditanya Penyebab Kecelakaan di COTA

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Repsol Honda mengalami hasil buruk di MotoGP Austin 2019. Pejabat tim meminta para pembalap tidak larut dalam kesedihan.

Pada balapan yang berlangsung di COTA akhir pekan lalu, dua pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo gagal finis. Marquez terjatuh dari motornya, sedangkan Lorenzo memilih tidak menyelesaikan balapan.

Dalam sebuah kesempatan Lorenzo membeberkan bahwa motor Honda terasa sulit dikendalikan. Sektor pengereman menjadi isu paling kental yang mendera Honda pada balapan tersebut. 

Manajer tim balap Repsol Honda, Alberto Puig mengaku timnya telah menerima hasil buruk yang didapat kedua pembalap. Puig juga memberi perumpamaan ketika menjawab.

"Hari hitam selalu diikuti oleh hari yang cerah. Jadi, kanopi harus siap untuk hari yang hitam dan hari yang cerah," kata Puig dikutip Crash.net.

Seperti kita ketahui, MotoGP Austin 2019 dimenangkan Alex Rins (Suzuki Ecstar). Rins mengalahkan Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) sementara posisi ketiga menjadi milik Jack Miller (Pramac Ducati).  

Dovizioso Prediksi MotoGP 2019 Lebih Sengit, 4 Pembalap Bersaing Ketat

Dovizioso Prediksi MotoGP 2019 Lebih Sengit, 4 Pembalap Bersaing Ketat

Berita Seputar MotoGP - Pembalap Ducati Andrea Dovizioso memprediksi persaingan MotoGP 2019 berbeda dibanding dua musim belakangan, dimana hanya dua pembalap bersaing ketat. Musim ini, empat pembalap dari empat pabrikan akan memperjuangkan gelar MotoGP 2019.

Selama dua musim terakhir, peburuan gelar MotoGP mengerucut pada duel pembalap Honda, Marc Marquez versus Andrea Dovizioso. Namun, menurut Dovizioso, kini akan ada empat pembalap yang akan bersang.

"Saya pikir kejuaraan tahun ini berbeda," kata Dovizioso, sang runner-up Marquez selama dua musim terakhir, seperti dilansir Crash.net. "Saya pikir Suzuki dan Alex Rins akan berjuang untuk merebut gelar musim ini. Valentino Rossi (Yamaha) pasti. Dan Marc Marquez juga pasti."

"Yang pasti, Valentino berada dalam situasi yang lebih baik dibandingkan tahun lalu, saya tidak berpikir motornya terlalu buruk. Jadi saya pikir dia bisa bertarung untuk kejuaraan musim ini."

"Suzuki telah membaik, Rins telah meningkat dari tahun lalu. Saya sudah melihat itu dari tes."

"Jadi pertarungan kejuaraan akan sulit. Ini tidak seperti dua tahun terakhir di mana saya bertarung hanya dengan Marc di akhir kejuaraan. Saya pikir itu akan berbeda sepanjang musim."

Setelah tiga putaran Dovizioso menduduki puncak klasemen sementara pembalap setelah finis di urutan keempat dalam lomba terakhir, Minggu (14/4/2019), di Circuit of the Americas (COTA), Austin, AS, di belakang Alex Rins, Rossi, dan Jack Miller (Ducati).

Dovizioso meraup 54 poin setelah memenangi lomba pembuka di Qatar, podium 3 di Argentina, dan keempat di COTA. Rossi di peringkat 2 klasemen (51 poin), sedangkan Rins ketiga (49 poin), dan Marquez keempat (45 poin).  

Saturday, April 20, 2019

Terungkap, Penyebab Marquez Dan Lorenzo Tampil Buruk Di COTA

Terungkap, Penyebab Marquez dan Lorenzo Tampil Buruk di COTA

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo dan Marc Marquez menuai hasil negatif di MotoGP Austin 2019. Pembalap Repsol Honda tersebut gagal finis karena diduga mengalami kerusakan rantai motor.

Menurut laporan sejumlah media, kedua pembalap Honda tampil buruk lantaran rantai motor mereka meleset. Bahkan ada pendapat yang menyebut swing-arm karbon yang digunakan Honda RC213V memuai dalam kondisi tertentu.

Namun, Lorenzo membantah dugaan itu semua. Menurut pembalap asal Spanyol, penyebab penampilan Honda jelek adalah sektor pengereman yang tak optimal dalam keadaan bahan bakar penuh. 

"Bukan (rantai lepas, red). Pada awal balapan, bahan bakar motor masih penuh, motor sulit dihentikan. Beberapa kali saya keluar lintasan karena tidak bisa menghentikan motor," kata Lorenzo dikutip Crash.net.

Lorenzo mengatakan, tanpa adanya problem tersebut, ia seharusnya bisa finis di posisi delapan atau sembilan. Sebab, motor RC213V yang dipacunya bisa lebih cepat saat balapan dibandingkan saat sesi pemanasan.

"Kami terlalu banyak mengalami kendala pada motor. Tanpa itu semua semestinya kami bisa finis lebih baik," lanjutnya.

Marquez Linglung Ditanya Penyebab Kecelakaan Di COTA

Marquez Linglung Ditanya Penyebab Kecelakaan di COTA

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez tak bisa menjelaskan penyebab insiden kecelakaan selama mengaspal di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Amerika, Senin (14/4) dini hari WIB. Juara dunia lima kali MotoGP itu mengaku sulit dipahami karena ia tidak memaksakan diri sampai batas kecepatan maksimum.

Pembalap Honda yang tidak terkalahkan dalam enam penampilannya di COTA sejak 2013 lalu, tampil dengan posisi yang baik untuk mengejar kemenangan ketujuh beruntun. Dengan berada di posisi terdepan pada balapan seri ketiga ini, pembalap berjuluk The Baby Alien itu lantas menggeber motor RC213V dan langsung menjauhi para pesaing di putaran awal.

Setelah membuat jarak atas Valentino Rossi yang berada di peringkat kedua dengan keunggulan 3,8 detik, Marquez harus mengubur mimpinya naik podium pertama setelah kehilangan keseimbangan di tikungan 12. Akibatnya ia tidak bisa melanjutkan balapan.

Alex Rins akhirnya sukses merebut podium pertamanya bersama tim Suzuki disusul Rossi di urutan kedua. Kegagalan Marquez membuat Andrea Dovizioso merebut posisinya di puncak klasemen setelah joki tim Ducati itu finis keempat di COTA

"Dalam balapan saya memacu dengan kecepatan yang sangat baik. Saya mendorong pada awalnya untuk sampai pada kecepatan rendah 2m04s, tapi kemudian saya sudah melihat celah dan saya melambat ke pertengahan 2m04s karena bagi saya ini adalah ritme yang baik, saya merasa nyaman," kata Marquez dikutip dari Autosport.

"Kadang-kadang itu terjadi, ini adalah balapan. Saya kecewa, sulit dimengerti, tetapi seperti ini. Kami sekarang hanya perlu fokus pada balapan berikutnya di Jerez dan memahaminya. Tapi kita hanya sembilan poin di belakang pimpinan klasemen, Dovizioso. Saya senang karena saya ada di kejuaraan MotoGP."

Ditekan pada sifat kesalahannya, Marquez bersikeras jika dirinya tidak paham apa yang sebenarnya terjadi. Intinya, kata dia, ia melakukan kesalahan yang mengakibatnya gagal meneruskan balapan setelah terjatuh.

"Kesalahannya adalah saya jatuh, tetapi saya tidak melakukan sesuatu yang bodoh. Terkadang saya mengatakan, 'OK, saya sudah di atas batas', tetapi saya berada di dalam batas saya. Saya mengendarai dengan lancar, mencoba menyelamatkan ban depan. Saya tidak mendapat peringatan, saya mengendarai dengan cara yang sangat baik, kurang lebih seperti di Argentina," pungkas Marquez.  

Monday, April 15, 2019

Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Austin, Amerika 2019

Klasemen MotoGP 2019 Usai GP Amerika Serikat

Berita Seputar MotoGP - Perubahan posisi terjadi di klasemen MotoGP 2019 usai gelaran GP Amerika Serikat. Andrea Dovizioso yang sebelumnya sempat terpental dari posisi pertama kini berhasil duduk di puncak dengan menyingkirkan Marc Marquez.Usai lomba di Circuit of The Americas (COTA), Senin (15/4/2019), DesmoDovi kini mengoleksi 54 poin. Pun demikian, ia hanya unggul tipis empat poin atas peringkat kedua yang dihuni Valentino Rossi.

Adapun Alex Rins yang meraih podium pertama di COTA membuatnya naik ke peringkat ketiga. Torehannya 49 poin, atau unggul empat poin atas Marquez

Danilo Petrucci tak beranjak dari peringkat kelima, walau poinnya kini bertambah menjadi 30. Sedangkan peringkat keenam diklaim Jack Miller.

Berikut Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Austin, Amerika 2019 :
  1. Andrea Dovizioso, Mission Winnow Ducati – 54
  2. Valentino Rossi, Monster Yamaha – 51
  3. Alex Rins, Suzuki Ecstar – 49
  4. Marc Marquez, Repsol Honda – 45
  5. Danilo Petrucci, Mission Winnow Ducati – 30
  6. Jack Miller, Pramac Ducati – 29
  7. Takaaki Nakagami, LCR Honda – 22
  8. Cal Crutchlow, LCR Honda – 19
  9. Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory – 18
  10. Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT – 17
  11. Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT – 16
  12. Maverick Viñales, Monster Yamaha – 14
  13. Aleix Espargaro, Factory Aprilia Gresini – 13
  14. Francesco Bagnaia, Pramac Ducati – 9
  15. Joan Mir, Suzuki Ecstar – 8
  16. Miguel Oliveira, Red Bull KTM Tech3 – 7
  17. Jorge Lorenzo, Repsol Honda – 7
  18. Andrea Iannone, Factory Aprilia Gresini – 6
  19. Johann Zarco, Red Bull KTM Factory – 5
  20. Tito Rabat, Reale Avintia Ducati – 1

Hasil Lengkap Race MotoGP Austin, Amerika 2019

Marquez Tak Berdaya, Rins Jawara Baru di Cota

Berita Seputar MotoGP - Alex Rins menjadi jawara baru di Circuit of The Americas (COTA). Sedangkan Marc Marquez yang selama ini merajai GP Amerika Serikat tak berdaya setelah terjatuh dan gagal finis.

Seperti dilaporkan Motorsport, Senin (15/4/2019), start dari pole position, Marquez langsung melesat untuk memimpin. Valentino Rossi kedua, Cal Crutchlow ketiga, Miller keempat dan Rins pada posisi kelima.

Dengan posisi tersebut, Marquez berhasil menjaga jarak dari pembalap lainnyya. Namun, sungguh di luar dugaan. Ketika telah unggul hampir empat detik, pembalap asal Spanyol itu tersungkur di Tikungan 12 pada Lap 11.
Posisi puncak pun diambil alih Rossi. Kendati demikian, The Doctor tak sepenuhnya aman. Rins yang naik ke urutan kedua diam-diam memangkas selisih dan secara perlahan tetapi pasti, mulai mendekati pembalap Yamaha tersebut.

Rins akhirnya menyalip sang rival di tikungan 11 pada empat lap tersisa. Rossi berupaya membalas di tikungan 12, tapi sayang, ia melebar. Pun begitu, Rossi kembali mencoba melewati Rins. Namun, usahanya kembali menemui kegagalan.

Rins akhirnya keluar sebagai pemenang, sekaligus mempersembahkan podium tertinggi yang kali terakhir dirasakan Suzuki di Silverstone 2016. Ini juga merupakan kemenangan perdana Rins di kelas premier sejak debut MotoGP pada musim 2017. Rossi finis kedua, dengan Miller mengantarkan Pramac Racing untuk podium ketiga.Hasil GP Amerika 2019.
Berikut Hasil Lengkap Race MotoGP Austin, Amerika 2019 :
  1. Alex Rins, Suzuki Ecstar 41m 45.499s
  2. Valentino Rossi, Monster Yamaha
  3. Jack Miller, Pramac Ducati
  4. Andrea Dovizioso, Mission Winnow Ducati
  5. Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT
  6. Danilo Petrucci, Mission Winnow Ducati
  7. Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
  8. Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory
  9. Francesco Bagnaia, Pramac Ducati
  10. Takaaki Nakagami, LCR Honda
  11. Maverick Viñales, Monster Yamaha
  12. Andrea Iannone, Factory Aprilia Gresini
  13. Johann Zarco, Red Bull KTM Factory
  14. Miguel Oliveira, Red Bull KTM Tech3
  15. Tito Rabat, Reale Avintia Ducati
  16. Karel Abraham, Reale Avintia Ducati
  17. Joan Mir, Suzuki Ecstar
  18. Hafizh Syahrin, Red Bull KTM Tech3
  19. Jorge Lorenzo, Repsol Honda DNF
  20. Marc Marquez, Repsol Honda DNF
  21. Cal Crutchlow, LCR Honda DNF
  22. Aleix Espargaro, Factory Aprilia Gresini DNF
www.rossifumi-travel.com

Sunday, April 14, 2019

Hasil Lengkap Kualifikasi MotoGP Austin, Amerika 2019

Rebut Pole di MotoGP Austin, Marquez Dibuntuti Valentino Rossi

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez memastikan diri start dari posisi terdepan di MotoGP Austin 2019. Pembalap berjuluk Si Bayi Alien mencatat waktu tercepat di sesi kualifikasi, unggul 0.273 detik dari Valentino Rossi.

Marquez selalu memenangkan gelar di MotoGP Austin sejak debutnya di MotoGP 2013. Namun, upaya untuk mempertahankan gelar agaknya mendapat ancaman karena Rossi terus membuntuti Marquez di Circuit of The Americas (COTA).

Pada sesi kualifikasi yang berlangsung Minggu (14/4) waktu Indonesia, Marquez merebut pole setelah mencatat waktu tercepat 2 menit 3.787 detik di sesi kualifikasi. Namun, Rossi juga memastikan grid terdepan, setelah mencatat waktu terbaik kedua.

Pembalap berjuluk The Doctor berada di posisi kedua setelah mencatat waktu 2 menit 4.060 detik, tertinggal 0.273 detik di belakang Marquez. Sedangkan posisi ketiga ditempati Cal Crutchlow dengan catatan waktu 2 menit 4.060 detik.

Sekadar informasi, sesi kualifikasi di Sirkuit COTA tetap digelar sesuai jadwal. Meskipun cuaca buruk membuat latihan bebas ketiga yang sedianya digelar beberapa jam sebelum kualifikasi terpaksa dibatalkan.

Berikut Hasil Lengkap Kualifikasi MotoGP Austin, Amerika 2019 :
  1. Marc Marquez, Repsol Honda 2m 3.787s
  2. Valentino Rossi, Monster Yamaha
  3. Cal Crutchlow, LCR Honda
  4. Jack Miller, Pramac Ducati
  5. Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory
  6. Maverick Vinales, Monster Yamaha
  7. Alex Rins, Suzuki Ecstar
  8. Danilo Petrucci, Mission Winnow Ducati
  9. Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
  10. Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT
  11. Jorge Lorenzo, Repsol Honda
  12. Francesco Bagnaia, Pramac Ducati
  13. Andrea Dovizioso, Mission Winnow Ducati
  14. Joan Mir, Suzuki Ecstar
  15. Takaaki Nakagami, LCR Honda
  16. Aleix Espargaro, Factory Aprilia Gresini
  17. Andrea Iannone, Factory Aprilia Gresini
  18. Miguel Oliveira, Red Bull KTM Tech3
  19. Johann Zarco, Red Bull KTM Factory
  20. Karel Abraham, Reale Avintia Ducati
  21. Hafizh Syahrin, Red Bull KTM Tech3
  22. Tito Rabat, Reale Avintia Ducati
www.rossifumi-travel.com

Mengaspal Di COTA, Rossi Ingin Ulangi Keberhasilan 2017

Mengaspal di COTA, Rossi Pengin Ulangi Keberhasilan 2017

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi semakin percaya diri menatap balapan seri ketiga MotoGP di Circuit of The Americas (COTA), Amerika Serikat, Minggu (14/4/2019). Podium kedua di Argentina menjadi salah satu alasan mengapa pembalap Yamaha itu termotivasi untuk menjalani balapan musim ini.

Valentino Rossi menunjukkan emosi yang luar biasa setelah menempati podium kedua di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Dia merayakan podiumnya seperti sebuah kemenangan.

Rossi membawa momentum ini ke Grand Prix Austin, akhir pekan ini. "Saya harus menunggu lama untuk menyelesaikan podium ini," kata Rossi, yang terakhir kali merasakan podium di Sachsenring 15 Juli 2018.

Pembalap Italia itu melanjutkan: "Sekarang kita harus berkonsentrasi pada Grand Prix berikutnya. Kita tahu bahwa Austin adalah jalan yang sulit. Ini mungkin trek yang paling sulit dan menantang secara teknis di kalender, tetapi beberapa tahun terakhir tidak terlalu buruk bagi saya di COTA.

Rossi saat ini berada di peringkat ketiga pada klasemen sementara MotoGP dengan raihan 31 poin. Dia berada di belakang Andrea Dovizioso dan Marc Marquez. Pembalap berjuluk The Doctor itu berharap bisa mengulangi keberhasilannya pada 2017 lalu saat ia naik podium.

"Pada 2017 saya naik podium, jadi kita harus melakukannya lagi. Bekerja dengan baik, membalap dengan baik dan pergi ke arah yang benar," pungkasnya.

Rossi: MotoGP Austin Punya Lintasan Paling Sulit Musim Ini

Rossi: MotoGP Austin Punya Lintasan Paling Sulit Musim Ini

 
Berita Seputar MotoGP - Setelah menghapus dahaga podium di Argentina, Valentino Rossi menyambut balapan di MotoGP Austin 2019 dengan aura optimistis. Balapan itu akan digelar akhir pekan ini.

Balapan terdekat bakal berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), 12-14 April 2019. Jika melihat karakteristik sirkuit, COTA memiliki jumlah tikungan lebih banyak dibanding balapan lain musim ini.

Melihat catatan sejarah, Marc Marquez dan Honda belum terkalahkan tampil di COTA sejak 2013. Akan tetapi, Valentino Rossi dua kali naik podium di sirkuit tersebut, tepatnya pada 2015 dan 2017. 

 
"Kami tahu bahwa Austin merupakan trek yang rumit. Mungkin boleh dibilang COTA adalah lintasan paling sulit musim ini," kata Valentino Rossi dikutip Crash.net.

"Dalam beberapa tahun terakhir saya merasa baik, meskipun saya tidak naik podium tahun lalu. Saya sih optimistis bisa menang, karena saya pernah (naik podium, red) pada 2017," lanjutnya.

Rossi saat ini berada di urutan ketiga di klasemen pembalap MotoGP. The Doctor berada 10 poin di belakang pembalap Ducati, Andre Dovizioso dan 14 angka dari Marc Marquez.

Friday, April 12, 2019

Pengereman RC213V Jadi Fokus Lorenzo Di COTA

Pengereman RC213V Jadi Fokus Lorenzo di COTA

Berita Seputar MotoGP - Jorge Lorenzo bakal fokus pada masalah pengereman selama menjalani balapan seri ketiga MotoGP di Circuit of The Americas (COTA), Minggu (14/4 2019). Dia mengatakan jika tim mekanik bekerja dengan baik, maka ia bakal mencoba untuk memberikan hasil positif untuk tim Repsol Honda.

"Setelah kekecewaan Argentina, saya siap untuk kembali ke lintasan. Hasilnya tidak menunjukkan itu, tapi kami membuat kemajuan yang bagus terakhir kali dan kami semakin memahami motor. Jika pengeremannya baik, saya merasa kuat pada Honda," kata Lorenzo dikutip dari Speedweek, Rabu (10/4/2019).

Lorenzo setidaknya telah berusaha untuk berbicara jujur tentang apa yang terjadi pada dua balapan awal MotoGP. Pasalnya, penampilan pembalap asal Spanyol di Qatar dan Argentina di luar ekspektasi tim Respol Honda.

Di Sirkuit Losail (Qatar), Lorenzo hanya mampu menyelesaikan balapan di peringkat 13. Sementara di Argentina, dia kembali berada di luar 10 besar setelah hanya mampu finis di urutan 12. Hasil ini tentunya bukan yang diharapkan tim Honda.

Meski demikian, Lorenzo berharap pada balapan berikutnya ia bisa tampil lebih kompetitif lagi. Dia bahkan mengklaim bahwa saat ini dirinya sedang memahami tentang kelebihan dan kelemahan tunggangannya RC213V.

"Saya hanya perlu lebih banyak waktu mengemudi untuk memahami bagaimana kita dapat merasakan perasaan kuat itu, bahkan dengan pengereman yang lebih sedikit," cetus pembalap berusia 31 tahun tersebut.  

Akhir Pekan Ini Nomor Balap Nicky Hayden Dipensiunkan

Akhir Pekan Ini Nomor Balap Nicky Hayden Dipensiunkan

Berita Seputar MotoGP - Grand Prix Austin 2019 yang berlangsung akhir pekan ini bakal terasa istimewa. Selain Dorna memasukkan agenda penghormatan terhadap mendiang Nicky Hayden, nomor balap sang legenda balap MotoGP juga akan dipensiunkan.

Balapan di Austin akan berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Jumat - Minggu, 12-14 April 2019 mendatang. Dikutip Crash.net, salah satu agenda penting dalam balapan tersebut adalah pengumuman pensiun nomor balap 69 yang biasa dipakai Hayden.

"Nomor balap 69 yang biasa digunakan Hayden akan pensiun dari MotoGP akhir pekan ini. RCV yang memenangkan gelar juara dunia juga akan dipasang di depan grid," tulis Crash dalam laporannya. 

Motor Honda RCV yang digunakan Hayden pernah mengantar sang pembalap memenangkan gelar juara dunia MotoGP 2006.

Perasaan Emosional Mantan Tunangan Jelang Upacara Penghormatan Hayden

Perasaan Emosional Mantan Tunangan Jelang Upacara Penghormatan Hayden

Berita Seputar MotoGP - Pagelaran seri ketiga MotoGP terasa emosional buat para pembalap di kejuaraan grand prix balap motor. Ini berkaitan dengan rencana Dorna Sports dan FIM yang bakal menggelar upacara penghormatan untuk mendiang Nicky Hayden di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Amerika Serikat, Jumat ( 12/4) waktu setempat.

Jackie Marin mengungkapkan suasana hatinya jelang balapan seri ketiga MotoGP. Wanita yang pernah dekat (kekasih) dengan mendiang Hayden itu sampai menuliskan pesan yang sangat menyentuh melalui akun media sosial Instagram.

Meskipun merasa sedih harus kembali ke COTA, namun wanita seksi berambut pirang itu mengaku sudah tak sabar menantikan upacara penghormatan tersebut. Bahkan dia sudah menyiapkan hadiah untuk diberikan kepada pengunjung yang hadir dalam acara dengan menggunakan nomor 69.

"Seri ketiga MotoGP sudah dekat dan saya sangat senang bisa kembali ke atmosfer balap di mana saya menghabiskan sebagian besar waktu saya bersama Nicky. Ini akan menjadi akhir pekan yang pahit tapi saya menantikannya. Saya berharap untuk melihat banyak dari Anda menggunakan # 69 di trek dan bagi Anda yang melakukannya, saya punya hadiah kecil untuk Anda," tulis Jackie Marin, tunangan mendiang Nicky Hayden.

Selain mantan kekasih mendiang Nicky Hayden, perasaan emosional juga dirasakan Valentino Rossi. Dia mengaku sangat kehilangan salah satu teman terbaik di lintasan pacuan kuda besi MotoGP.

"Nicky adalah salah satu teman terbaik yang saya miliki di paddock. Kami pernah menjadi rekan setim di Honda pada (2003), saat ia memulai debutnya sebagai pembalap profesional. Musim itu berakhir dengan trofi juara dunia buat saya dan dia mendapatkan podium pertamanya di Motegi," ungkap Rossi.

Salah satu kenangan terbaik yang masih terpatri dalam pikiran Rossi adalah ketika Hayden datang untuk memberikan tangan setelah balapan buruk di Valencia pada 2015. "Baginya itu adalah perpisahan di ajang MotoGP, saya baru saja kehilangan kejuaraan dunia. Penampilannya yang mendukung di dalam helm adalah salah satu dari sedikit kenangan positif yang saya miliki tentang hari itu," pungkas Rossi.

Thursday, April 11, 2019

Dorna Dan FIM Gelar Upacara Penghormatan Untuk Mendiang Nicky Hayden

Dorna dan FIM Gelar Upacara Penghormatan untuk Mendiang Nicky Hayden

Berita Seputar MotoGP - Dorna Sports selaku otoritas tertinggi di kejuaraan grand prix balap motor bakal menggelar penghormatan untuk mendiang Nicky Hayden di ruang media Circuit of the Americas (COTA), Austin, Amerika Serikat, Jumat ( 12/4) waktu setempat. Carmelo Ezpeleta dan Presiden FIM, Jorge Viegas akan memimpin upacara penghormatan itu yang bakal dihadiri keluarga serta teman terdekat Hayden.

Upacara penghormatan itu akan berlangsung seusai sesi latihan bebas pertama (FP1). Selain memberikan penghormatan, Dorna dan FIM akan memensiunkan nomor 69.

Setelah itu, keluarga Hayden yang berada di starting grid COTA akan menunggangi motor Honda nomor 69 yang pernah digunakan Hayden semasa tampil di MotoGP. Dorna dan FIM telah menyiapkan acara khusus untuk menghormati Hayden.

Nantinya, seluruh pihak di MotoGP akan berkumpul di tikungan ke-18 COTA yang diberi nama Hayden Hill, sebelum FP1 dimulai. Di sana, bakal ada sesi penghormatan untuk Hayden yang ditandai dengan bertenggernya motor milik pembalap asal Amerika Serikat itu.

Sekadar informasi, Hayden meninggal dunia di Rumah Sakit Bufalini, Cesena, Italia, 22 Mei 2017, setelah lima hari berjuang dari masa kritis pasca insiden kecelakaan yang menimpanya di Rimini, Italia.

Monday, April 8, 2019

Menyoal Penampilan Lorenzo, Marquez: Mungkin Terlalu Terbebani

Menyoal Penampilan Lorenzo, Marquez: Mungkin Terlalu Terbebani

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez memberikan penilaian terhadap penampilan Jorge Lorenzo dalam dua seri terakhir di kejuaraan MotoGP musim ini. Dikatakan, proses adaptasi pada RC213V mungkin sedikit melelahkan buat juara dunia tiga kali di kelas elite tersebut.

Namun demikian, Marquez meyakini bahwa Lorenzo akan mengakhiri permasalahan ini dengan cepat dan berjuang untuk kemenangan serta mendapatkan podium. Tapi semua itu tergantung pada gaya balap X-Fuera sendiri.

"Gaya pembalap tergantung pada bagaimana ia memahami motor Honda. Jorge mungkin terlalu terbebani, tetapi ia masih memiliki bakat yang sama seperti biasanya dan pada akhirnya ia akan cepat," jelas Marquez dikutip dari AS, Rabu (3/4/2019).

"Pada saat ini Jorge telah memulai dua balapan dan ia telah jauh dalam perburuan poin. Bagi kami ini situasi yang kurang bagus, terlebih ketika rival bergerak sedikit lebih jauh di kejuaraan," tambahnya.

Sekadar informasi, Lorenzo maupun kru tim balap Honda selalu menyinggung tentang adaptasi sang pembalap yang membutuhkan waktu. Namun belakangan, Lorenzo mulai curhat tentang kendala teknis yang ia hadapi bersama tim balap Honda.

"Pada saat balapan kami membuat langkah yang cukup besar dan saya lebih cepat. Sayangnya kami memiliki beberapa masalah, pada awalnya saya menabrak pembatas pit dan motor tidak mau meluncur. Ketika saya menyadari bahwa saya berada di belakang, saya perlu berjuang keras. Saya bisa bergerak maju, tapi tidak bisa bahagia dengan hasil ini," kata Lorenzo.

Mengapa Lorenzo Tampil Melempem Bersama Honda?

Mengapa Lorenzo Tampil Melempem Bersama Honda?

Berita Seputar MotoGP - Bergabungnya Jorge Lorenzo di Repsol Honda semula diyakini memberi kejutan pada ajang MotoGP. Kenyataannya, Lorenzo justru tampil melempem, termasuk ketika tampil di race kedua musim ini yang berlangsung di MotoGP Argentina.

Pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Termas Rio Hondo, Argentina, akhir pekan lalu, Lorenzo finis di posisi ke-12 dengan catatan waktu 42 menit 11.185 detik. Sedangkan rekan satu tim Lorenzo yakni Marc Marquez memenangkan perlombaan dengan catatan 41 menit 43.688 detik.

Ketika ditanya, baik Lorenzo maupun kru tim balap Honda selalu menyinggung tentang adaptasi sang pembalap yang membutuhkan waktu. Namun, belakangan ini Lorenzo mulai curhat tentang kendala teknis yang ia hadapi bersama tim balap Honda.

"Pada saat balapan kami membuat langkah yang cukup besar dan saya lebih cepat. Sayangnya kami memiliki beberapa masalah, pada awalnya saya menabrak pembatas pit dan motor tidak mau meluncur," kata Lorenzo.

"Ketika saya menyadari bahwa saya berada di belakang, saya perlu berjuang keras. Saya bisa bergerak maju, tapi tidak bisa bahagia dengan hasil ini," tutupnya.

MotoGP Argentina 2019 bukan satu-satunya hasil buruk yang dirasakan Lorenzo bersama Honda. Pada balapan perdana di MotoGP Qatar, Lorenzo juga gagal finis di posisi 10 besar, tepatnya dia finis di posisi ke-13.  

Thursday, April 4, 2019

Marquez Klaim Bakal Pertahankan Posisi Teratas Di Klasemen MotoGP 2019

Marquez Klaim Bakal Pertahankan Posisi Teratas di Klasemen MotoGP

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez merasa tidak tertekan saat ia berhasil menyodok posisi Andrea Dovizioso sebagai pemuncak klasemen MotoGP 2019 setelah mengamankan podium pertama di Grand Prix Argentina, Senin (1/4/2019) WIB. Pembalap tim Repsol Honda itu bahkan mengaku tidak terlalu sulit untuk menjaga konsistensi penampilan terbaiknya di seri berikutnya.

"Itu tidak terlalu sulit. Di Qatar misalnya, saya lebih sulit mengikuti pembalap lain, dan bahkan naik podium. Tetapi untuk beberapa alasan saya dalam kondisi baik akhir pekan ini ketika saya menarik diri dari lubang," ungkap Marquez dikutip dari Speedweek.

Memulai balapan dari posisi terdepan usai meraih pole position di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Marquez tampil impresif dengan meninggalkan para peserta di kelas utama MotoGP cukup jauh.

Tak ayal, Marquez pun berhasil berdiri gagah di podium pertama dan mendapatkan tambahan 25 poin berharga dari balapan seri kedua MotoGP di Argentina. "Jika Anda dalam kondisi yang baik, Anda memiliki perasaan yang baik, maka semuanya lebih mudah. Saat kita memiliki perasaan itu, kita harus menggunakan semua potensi untuk mendapatkan 25 poin. Saya senang, tetapi kami terus mendorong karena akan ada trek lain di mana kami memiliki lebih banyak masalah."

Lebih lanjut, Marquez mengatakan bahwa dirinya akan terus berusaha dan tetap tenang karena kejuaraan grand prix balap motor masih menyisakan 17 putaran lagi. "Berarti jika Anda membuat kesalahan, maka Anda dapat kehilangan banyak tempat di klasemen," pungkas Marquez.  

Marquez Goyang Floss Dance, Rossi Beri Penghormatan Penggemar Argentina

Marquez Goyang Floss Dance, Rossi Beri Penghormatan Penggemar Argentina

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez dan Valentino Rossi punya cara berbeda memberikan hiburan kepada penggemarnya di Argentina. Ini bukan berbicara tentang rencana wisata Marquez dan Rossi di Argentina, melainkan hasil balapan seri kedua MotoGP di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin (1/4/2019) dini hari WIB.

Kehadiran Marquez dan Rossi bak seorang pahlawan di mata penggemar MotoGP ketika mereka membuat pertunjukkan hebat di Argentina. Perjalanan kedua pembalap pada tahun ini terbilang cukup mengesankan.

Marquez misalnya. Pemilik nomor 93 itu sukses menyelesaikan balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo dengan berdiri gagah di podium pertama setelah dia memulai balapan dari posisi terdepan. 

Kepiawaian Marquez dalam menaklukan lintasan sepanjang 4,8 km bukan keberuntungan semata. Ini merupakan ketiga kalinya ia berhasil menyelesaikan balapan dengan motor RC213V di posisi terdepan.

Hasil positif juga dirasakan Rossi. Pembalap berjuluk The Doctor itu sukses meraih podium kedua setelah menyalip Andrea Dovizioso di lap terakhir Argentina. Itu merupakan capaian terbaik Rossi setelah ia menorehkan catatan buruk di seri pertama GP Qatar, Maret lalu.

Satu hal yang membedakan Marquez dan Rossi yakni cara mereka menghibur penggemar di Argentina pasca balapan. Selesai balapan, juara dunia lima kali MotoGP itu memarkir motornya di pinggir lintasan dan naik ke atas ban untuk berjoget floss dance.

Marquez dengan lihai melakukan gelaran tangan ke depan dan ke belakang dengan menggoyangkan pinggang. Tak jauh berbeda dengan Marquez, Rossi pun memarkirkan motornya di pinggir lintasan dan naik ke atas ban.

Saat berdiri, Rossi mengangkat kedua tangannya dan memberikan penghormatan kepada penggemar setianya. Sontak, ratusan penggemar yang berada di salah satu tribun Sirkuit Termas de Rio Hondo pun berteriak histeris.

Rossi-Marquez Kelihatan Lebih Akur Di MotoGP Argentina 2019

Rossi-Marquez Kelihatan Lebih Akur di MotoGP Argentina

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi dan Marc Marquez memperlihatkan hubungan yang lebih harmonis di MotoGP Argentina. Mereka kelihatan lebih harmonis karena bersalaman setelah balapan.

Pada race yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin (1/4/2019) waktu Indonesia, Rossi finis sebagai runner up. Dia finis di belakang Marc Marquez dengan catatan waktu 41 menit 53.504 detik.

Setelah balapan, Rossi dan Marquez kelihatan sangat akur. Mereka berdua berjabat tangan sambil melempar senyum. Sebuah pemandangan yang berbeda jauh jika dibandingkan musim lalu. 

Di MotoGP Argentina 2018 lalu, Marquez dan Rossi terlibat aksi senggolan yang menyebabkan Rossi terjatuh dari motornya. Marquez mendapat hukuman atas insiden tersebut, tapi Rossi menyebutnya sebagai pembalap ugal-ugalan.

Cerita tentang hubungan kedua pembalap di MotoGP Argentina 2019 jauh berbeda. Setelah balapan berlangsung, Rossi menyebut balapan berakhir dengan memuaskan.

"Balapan kali ini berlangsung bagus, meskipun kami masih perlu meningkatkan banyak sektor," kata Rossi.

Rayakan Ulang Tahun Balap Ke-23, Rossi Bicara Soal Kenangan

Rayakan Ulang Tahun Balap ke-23, Rossi Bicara Soal Kenangan

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi naik podium setelah finis di posisi kedua MotoGP Argentina 2019. Keberhasilan itu menandai ulang tahun balap Rossi yang ke-23.

Rossi finis sebagai runner up MotoGP Argentina di Sirkuit Termas Rio Hondo, Minggu (31/3/2019) waktu setempat. Balapan tersebut tepat menandai kariernya di dunia grand prix selama 23 tahun.

Menurut catatan, Rossi pertama kali melakoni debut di dunia grand prix sepeda motor, ketika membela tim balap Aprilia di kelas 125cc. Pada saat itu balapan berlangsung pada 31 Maret 1996 dan Rossi finis di posisi keenam. 

"Pada bagian awal karier saya, saya banyak memenangkan balapan. Sekarang saya berada di titik yang lebih sulit karena banyak pembalap kuat dengan usia yang jauh lebih muda," kata Rossi.

"Saat seperti ini, Anda harus memutuskan apakah Anda lebih suka tinggal di rumah sambil melihat trofi yang sudah dimenangkan, dan Anda berbahagia karenanya. Atau Anda lebih suka terus berjuang di lintasan," kata Rossi.

Rossi, 40 tahun, juga merayakan podium pertamanya sejak MotoGP Jerman, 15 Juli 2018. Pada saat itu Rossi juga finis sebagai runner up di belakang Marc Marquez.  

Monday, April 1, 2019

Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Termas, Argentina 2019


Berita Seputar MotoGP - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sekarang berada di urutan paling atas klasemen sementara MotoGP, dengan total 45 poin. 

Marquez mengalahkan rider Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso di papan klasemen dengan keunggulan 4 poin.

Dovi yang hanya finis ketiga di balapan Argentina, Minggu (31/3) waktu setempat, sekarang harus puas turun ke posisi dua dengan 41 poin.

Posisi klasemen ketiga berhasil diamankan oleh rider Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dengan 31 poin.

Berikut Klasemen Sementara MotoGP Usai GP Termas, Argentina 2019 :
  1. Marc Marquez, Repsol Honda – 45
  2. Andrea Dovizioso, Mission Winnow Ducati – 41
  3. Valentino Rossi, Monster Energy Yamaha – 31
  4. Alex Rins, Suzuki Ecstar – 24
  5. Danilo Petrucci, Mission Winnow Ducati – 20
  6. Cal Crutchlow, LCR Honda Castrol – 19
  7. Takaaki NakagamiLCR Honda IDEMITSU – 16
  8. Jack Miller, Alma Pramac Racing Ducati – 13
  9. Aleix Espargaro Aprilia Gresini Racing -13
  10. Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing – 10
  11. Maverick Vinales, Monster Energy Yamaha – 9
  12. Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT – 8
  13. Joan Mir, Suzuki Ecstar – 8
  14. Jorge Lorenzo, Repsol Honda – 7
  15. Miguel Oliveira, Red Bull KTM Tech3 – 5
  16. Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT – 5
  17. Andrea Iannone, Aprilia Gresini Racing – 2
  18. Francesco Bagnaia, Alma Pramac Racing Ducati – 2
  19. Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing – 2
www.rossifumi-travel.com

Hasil Lengkap Race MotoGP Termas, Argentina 2019

Tampil Sempurna, Marc Marquez Jadi Juara di GP Argentina

Berita Seputar MotoGP - Marc Marquez tampil sempurna saat beraksi di MotoGP Argentina 2019. Ia meraih podium pertama setelah mengalahkan para pesaing termasuk Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso yang harus puas ada di posisi kedua dan ketiga.

Berlaga di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin (1/4/2019) dinihari, Marquez yang start di posisi terdepan berhasil mempertahankan posisinya hingga akhir lomba. Ketangguhan pembalap Honda itu dalam menjaga jarak dengan para pesaingnya sampai mencapai tujuh detik dari Dovizioso yang berada di posisi kedua pada lap ke-10.

Marquez pun terus memimpin lomba tanpa mampu disaingi pebalap manapun. Ia finis paling depan sekaligus meraih gelar pertamanya di MotoGP 2019 musim ini.

Buat Rossi ini podium pertamanya sejak terakhir kali merasakannya kala tampil di Sachsenring, Jerman pada 2018 lalu. Tak ayal keberhasilan ini disambutnya gembira dengan tim usai lomba.  

Berikut Hasil Lengkap Race MotoGP Termas, Argentina 2019 :
  1. Marc Marquez, Repsol Honda 41m 43.688s
  2. Valentino Rossi, Monster Yamaha
  3. Andrea Dovizioso, Mission Winnow Ducati
  4. Jack Miller, Pramac Ducati
  5. Alex Rins, Suzuki Ecstar
  6. Danilo Petrucci, Mission Winnow Ducati
  7. Takaaki Nakagami, LCR Honda
  8. Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
  9. Aleix Espargaro, Factory Aprilia Gresini
  10. Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory
  11. Miguel Oliveira, Red Bull KTM Tech3
  12. Jorge Lorenzo, Repsol Honda
  13. Cal Crutchlow, LCR Honda
  14. Francesco Bagnaia, Pramac Ducati
  15. Johann Zarco, Red Bull KTM Factory
  16. Hafizh Syahrin, Red Bull KTM Tech3
  17. Andrea Iannone, Factory Aprilia Gresini
  18. Maverick Vinales, Monster Yamaha DNF
  19. Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT DNF
  20. Joan Mir, Suzuki Ecstar DNF
  21. Tito Rabat, Reale Avintia Ducati DNF
  22. Karel Abraham. Reale Avintia Ducati DNF
www.rossifumi-travel.com